Share

Kepercayaan atau kesalahan?

Selamat membaca.

Baginda memberiku kepercayaan dan aku memberinya kepercayaan—terdengar aneh, karena kita yang dulu pernah saling menghajar dengan kata dan waktu kini saling mengejar waktu, mencari bagian terbaik dari setiap moment yang bisa kami dapatkan di dunia ini.

Meski nantinya, "Emabell? Apa yang kau lakukan disini?!" Ya. Mereka menatapku dengan tatapan penuh keterkejutan karena harusnya—Bagindalah yang seharusnya turun, karena aku hanyalah manusia. "AKU TANYA EMABELL. JAWABLAH!"

Tersadar. Aku tersenyum menatap ke arah Damor yang kembali emosi. "Astaga Emabell, apa kau sudah gila?"

"Ya. Aku memang sudah seperti ini sejak awal."

Memutuskan percaya, artinya Baginda tak akan membuatku berada dalam situasi membenci lagi.

***

Berikutnya, kami menunggu. Namun sangat lama, tapi apa yang Nike katakan tidak terjadi—aku menggigit kuku cemas. Lalu menatap ke arah Nike yang terlihat baik-baik saja, mencoba masuk ke dalam pikiran terdalamnya.

Sakana mengawasiku.

DEG! Jantungku seakan berhe
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status