Share

Harapan yang ajaib

Selamat membaca.

Meringkuk, memeluknya yang berdaya. Pria dengan segala kekuasaan dan darah ini menghancurkan hatiku—saat dia kuat dan saat lemah pun…kamu selalu mematahkan semangatku. Hiksss…jadi, "jadi ku mohon. Jangan pergi Baginda!" Karena aku belum siap kehilangan.

Hatiku hancur. Lagi. Bahkan ribuan air mata, juga ada batasnya. Mengapa aku selalu merasa spesial karena air mataku tak pernah habis. Tak pernah berhenti mengalir, normalkah diriku? Atau, kejamnya dunia ini padaku?!

Gelap.

Aku seperti mati rasa. "Emabell!" Zurra meletakan tangannya pada bahuku yang bergetar dengan hebatnya, memeluk Baginda yang tak membalasku dengan sangat eratnya—lagian, kenapa Baginda masih tak ingin bangun juga sih? Aku hanya…hanya putus asa.

Hiksss….

"EMABELL, SADARLAH! DAN TOLONG BAGINDAMU ITU…."

Sirrius menginginkan semangat tapi aku memberi mereka kesedihan—aku selalu tahu, kalau marahnya mereka adalah warna biru dalam batin mereka, diselimuti kelamnya warna langit saat menahan kegelapan yang h
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status