Share

Bab 54. Penawaran Anwar

Zein berteriak seolah memecah keheningan ruang makan. "Oma!" Ia berlari ke arah Sari yang tengah duduk santai di meja makan.

Sari tersenyum kepada cucunya dan berkata, "Halo, Sayang, kamu sudah bangun?"

Zein mengangguk cepat. "Sudah, Oma."

Sari lalu mengajak cucu kesayangannya itu untuk makan bersama. "Baiklah, kalau begitu kita sarapan bersama, ya?"

Zein setuju. "Baik, Oma."

Zein pun menuju kursi Aira. "Pagi, Tante Aira," sapa Zein, sambil menggeser kursi, lalu duduk di samping Aira.

Mendengar kedatangan Zein, Aira tersadar dari lamunannya. Aira tersenyum lemah, "Oh ... pagi, Zein."

Tatapan Zein berpindah ke arah Steven yang masih berdiri tak tentu arah. "Om Steven, ayo kita sarapan."

Dian ikut mengajak. "Steven, ayo duduklah, kita makan bersama."

Steven mengangguk, lalu duduk di samping Zein.

Suasana sarapan pun semakin ramai dengan kehadiran mereka semua. Sambil menikmati hidangan, Anwar mencuri pandang kepada Santi yang duduk di hadapannya. "Santi, bagaimana keadaanmu sekar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status