Share

Bab 61. Dipecat

Penulis: Vanilla_Nilla
last update Terakhir Diperbarui: 2023-12-31 12:10:35

"Masalah kecil? Tapi, sampai membuat Kak Dian menangis?" tanya Aira penuh selidik.

Aira mendengar ada keributan di rumah kakaknya. Setelah pulang dari rumah Fika, ia langsung memutuskan untuk mampir ke rumah kakaknya, Dian. Namun, begitu tiba di sana, ia malah mendengar suara gaduh.

"Aira, ini memang hal wajar dalam rumah tangga. Bukankah kamu dan Steven juga selalu menghadapi masalah? Apalagi pernikahan kami yang sudah cukup lama," timpal Dimas, ia mencoba menenangkan suasana. Aira merenung sejenak atas kata-kata kakak iparnya itu.

Memang, ia dan Steven seringkali mengalami masalah dalam hubungan mereka. Bahkan hingga kini, mereka masih belum saling berbicara satu sama lain. Aira pun mulai berfikir, mungkin waktunya untuk menyelesaikan permasalahan dengan Steven dan tidak mengulangi kesalahan yang terjadi pada kakak dan kakak iparnya.

Dimas segera meraih ponselnya ketika mendengar bunyi dering yang nyaring.

"Halo."

"..."

"Baiklah, aku akan ke sana."

Setelah menyelesaikan panggilan, D
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pengantin Pengganti Miskin Itu Ternyata Pewaris Tajir   Bab 62. Saling Percaya

    Steven memasuki rumahnya dengan langkah lesu, merasa putus asa setelah dipecat oleh Pak Udin. Ketika ia sampai di ruang tamu, ia melihat Aira, istrinya, tengah duduk di sofa sambil memainkan ponselnya. Dengan perasaan sedih, ia meletakkan tasnya di sofa, duduk, dan mulai melepaskan tali sepatunya."Kamu sudah pulang?" tanya Steven lemah."Iya, sudah," jawab Aira dengan nada ketus, seolah menahan amarah yang tersirat.Setelah melepaskan sepatunya, Steven meletakkan sepatunya di tempat sandal, lalu kembali menghadap Aira yang masih terdiam. Dalam hati, ia berharap ada pembicaraan yang dapat melupakan sementara masalah yang dihadapinya."Sudah mau bicara?" tanya Steven, berusaha membuka obrolan.Aira menghela napas, kemudian meletakkan ponselnya di atas meja dengan wajah yang tampak serius."Apa yang kamu bicarakan kemarin dengan Papa?" tanya Aira, sambil menatap tajam ke arah Steven.Steven merasa ragu untuk menjawab. "Hanya masalah pekerjaan saja," jawabnya, berusaha menenangkan suasan

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-01
  • Pengantin Pengganti Miskin Itu Ternyata Pewaris Tajir   Bab 63. Erangan

    Steven mencoba mengatur napasnya sebelum menjelaskan. "Aku dipecat dari pekerjaan, Sayang," ucapnya lirih, dengan suara bergetar.Aira terkejut, matanya membulat sempurna. "Apa? Kenapa? Bagaimana bisa kamu dipecat?" Aira menatap Steven dengan penuh kekhawatiran, menunggu penjelasan Steven lebih lanjut. Mata Aira terus menatap Steven, ia melihatnya dengan penuh kekhawatiran, ia tidak tahu mengapa suaminya bisa dipecat?Steven mendesah, merasa keputusan yang dihadapinya sangat berat. "Pak Udin bilang, kinerjaku menurun." Hati Aira merasa sakit mendengarnya. Steven yang terus bekerja keras selama ini, hanya dipecat begitu saja? Aira tak bisa membayangkan betapa dia merasa hancur. Rasa ingin menangis menghampiri Aira, tapi ia mencoba menahannya demi Steven. Wanita itu meraih dan menggenggam erat tangan suaminya, menatap matanya yang penuh sesak. "Kamu harus kuat, ya?" ucapnya lembut.Steven mengangguk dan membalas menggenggam tangan Aira, mencari kekuatan dalam rasa dukungan yang diberik

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-02
  • Pengantin Pengganti Miskin Itu Ternyata Pewaris Tajir   Bab 64. Ikan Salmon

    Setelah menuntaskan hasratnya, Steven menatap Aira dengan khawatir, keringat membasahi tubuh keduanya. "Apa aku menyakiti anak kita?" tanyanya.Aira menggeleng lemah. "Aku tidak tahu.""Apa perutmu terasa kram?" tanya Steven lagi.Aira menggeleng kembali. "Tidak juga."Steven turun dari tubuh Aira dengan hati-hati, dan berbaring di sampingnya. Pelan-pelan, ia mengelus perut istrinya yang sedang hamil. "Maafkan papa, ya, Sayang. Papa tidak bisa menahannya," bisik Steven penuh penyesalan sambil mengelus lembut perut Aira yang tengah mengandung.Aira menarik napas dalam-dalam, kemudian bertanya dengan wajah risau, "Aku ... nanti tidak hamil lagi, kan?"Kening Steven mengkerut ketika mendengar pertanyaan Aira. Ia berusaha menenangkan istri tercintanya dengan menjelaskan, "Kemungkinan hamil lagi saat sedang mengandung sangatlah kecil. Dokter juga sudah mengizinkan untuk berhubungan. Jadi, jangan khawatir, Sayang."Aira terdiam, namun masih tampak cemas. Steven, yang merasakan kekhawatiran

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-03
  • Pengantin Pengganti Miskin Itu Ternyata Pewaris Tajir   Bab 65. Tekanan Darah

    Praanngg!Steven menoleh kembali ke arah Ivy, wajahnya terlihat begitu sangat khawatir. "Itu suara apa, Ivy?" tanyanya penasaran.Ivy menggeleng sambil memperhatikan sekeliling. "Aku juga tidak tahu, Mas. Tapi, sepertinya berasal dari kamar Nenek," jawab Ivy.Mereka berdua pun segera berlari menuju kamar Mariani yang terletak di lantai satu. Setelah beberapa saat, mereka tiba di kamar itu dan melihat Mariani terbaring di lantai yang dingin."Nenek!" jerit Ivy, berlari mendekati neneknya. Steven juga segera menghampiri."Nek, bangun, Nek," ujar Steven sambil mengecek denyut nadi Mariani yang masih terasa berdetak."Nenek, bangun," gumam Ivy lirih, menepuk dengan pelan wajah Mariani yang sudah terlihat pucat."Lebih baik, kita bawa Nenek ke rumah sakit," ucap Steven dengan tegas.Ivy mengangguk setuju. "Baik, Mas."Steven lantas menggendong Mariani dengan hati-hati dan membawanya keluar rumah. Sementara itu, Ivy menghubungi sopir keluarga untuk menyiapkan mobil. Begitu di luar, Steven d

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-04
  • Pengantin Pengganti Miskin Itu Ternyata Pewaris Tajir   Bab 66. Diacuhkan

    "Dokter bilang tekanan darah Nenek naik, Ma. Untung saja tadi Ivy dan Mas Steven langsung membawa Nenek ke rumah sakit," ungkap Ivy dengan mata berkaca.Mendengar berita tentang tekanan darah ibunya yang naik, Emily merasa sangat cemas. Begitu juga dengan nama Steven yang membuat Emily langsung terkejut. "Apa? Steven?" tanyanya penasaran.Ivy mengangguk pelan. "Iya, Ma. Dia lelaki yang sudah menyelamatkan Nenek," jelasnya."Lalu, di mana dia sekarang?"Ivy tersenyum, lalu berkata, "Dia bilang tadi mau keluar sebentar. Mungkin sebentar lagi akan kembali ke sini, Ma."Mendengar itu, Emily menghembuskan napas panjang. "Mama ingin sekali mengucapkan terima kasih langsung padanya," ucapnya seraya memandangi sang ibu yang sedang tertidur lelap.Saat mendengar kisah bagaimana ibunya hampir saja tertabrak mobil, Emily merasa sangat terpukul. Namun setelah tahu ada seseorang yang telah menyelamatkan nyawa ibunya, rasa lega pun datang dalam hatinya. Meskipun demikian, rasa penasaran akan sosok

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-05
  • Pengantin Pengganti Miskin Itu Ternyata Pewaris Tajir   Bab 67. Bertemu Dimas

    Hari ini, Aira dan Steven sangat antusias untuk pergi ke rumah sakit guna memeriksa kandungan Aira. Keduanya sangat ingin tahu jenis kelamin anak mereka. Sejak pagi, Aira sibuk mencari pakaian yang pas untuk dirinya. Namun, karena perutnya sudah semakin membesar, ia kesulitan menemukan pakaian yang cukup longgar. Terlihat Aira kebingungan, ia menghela napas panjang dan melempar sepotong bajunya ke sofa. "Aduh, rasanya semua bajuku sudah nggak muat lagi, deh," keluhnya dengan kesal.Steven baru saja keluar dari kamar mandi dan melihat ekspresi murung Aira. Ia mendekati istrinya dan bertanya, "Sayang, mengapa wajahmu terlihat murung seperti itu?""Semua bajuku terasa kekecilan, seolah nggak ada yang muat!" gumam Aira yang masih kesal."Apa benar-benar nggak ada yang muat?" tanya Steven lagi, ia hanya ingin memastikan."Ada sih, tapi cuma beberapa saja yang masih bisa aku pakai," jawab Aira.Steven tersenyum tipis, lalu menawarkan solusi. "Kalau begitu, setelah kita pulang dari rumah sa

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-06
  • Pengantin Pengganti Miskin Itu Ternyata Pewaris Tajir   Bab 68. Rencana Andre

    Aira tercengang, tidak percaya dengan apa yang baru saja dilihatnya. "Kak Dimas? Kenapa Kak Dimas ada di sini?" gumam Aira heran. Ia kemudian segera berdiri dan berjalan mendekati sosok yang mirip dengan kakak iparnya itu.Dengan langkah cepat, Aira mendekati sosok itu, bergumul dengan pertanyaan dalam hatinya: Apa alasan Kak Dimas berada di rumah sakit kandungan ini? Apakah Kak Dian, saudara perempuannya, juga sedang hamil? Berbagai kemungkinan mulai mengisi pikiran Aira.Tetapi begitu ia hampir menyentuh bahu lelaki itu, sosok lelaki tersebut segera pergi dari tempatnya dan berjalan menjauh, tanpa memberi kesempatan kepada Aira untuk berbicara dengannya."Kak Dimas!" seru Aira, ingin memastikan identitas lelaki itu. Namun lelaki tersebut terus saja melangkah menjauh, seolah-olah tidak mendengar seruan Aira.Beberapa saat kemudian, suara suaminya, Steven, membuyarkan lamunan Aira. "Sayang, kamu kenapa? Mengapa kamu berdiri sendirian di sini?" tanya Steven heran.Aira menoleh ke arah

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-07
  • Pengantin Pengganti Miskin Itu Ternyata Pewaris Tajir   Bab 69. Jangan Pernah Bermimpi!

    "Kenapa kamu mengajakku bertemu di sini?" tanya Santi yang penasaran ketika Fika mengajaknya bertemu, ia meletakkan tasnya di atas meja dan duduk di hadapan Fika."Ada sesuatu yang ingin aku katakan padamu, Santi," jawab Fika serius. "Kamu mau memesan minuman dulu?" tawarnya.Santi menggelengkan kepala. "Tidak perlu, aku tidak haus. Jadi, apa sebenarnya yang ingin kamu bicarakan?" Santi semakin penasaran dengan alasan Fika mengajaknya bertemu di kafe ini.Fika menghela napas sebelum berkata, "Baiklah, aku hanya ingin tahu bagaimana hubunganmu dengan Steven. Apa kalian berdua baik-baik saja?" tanyanya, mencoba membaca ekspresi wajah Santi.Santi terkejut dengan pertanyaan itu, ia lalu menjawab, "Hubungan kami baik-baik saja. Apa ada yang salah?""Apa kalian masih berpacaran?" tanya Fika lebih jauh, ia hanya ingin memastikan kebenarannya."Tentu saja," jawab Santi tanpa ragu.Fika bergeming. Bagaimana mungkin Santi mengaku masih berpacaran dengan Steven, padahal ia tahu bahwa Steven sud

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-08

Bab terbaru

  • Pengantin Pengganti Miskin Itu Ternyata Pewaris Tajir   Bab 125. Tamat

    Beberapa bulan telah berlalu sejak pernikahan Michael dan Fika. Kini, Fika duduk di sofa ruang tamu, menunggu dengan gelisah kedatangan Michael dari kantor. Setiap kali mendengar suara mobil memasuki garasi, hatinya berdegup kencang. Namun, setelah beberapa saat, ketegangan itu berganti menjadi kekhawatiran saat Michael tak kunjung pulang.Fika menyalakan telepon genggamnya, mengecek pesan dari Michael, tetapi tak ada kabar. Waktu terus berlalu, membuat kecemasannya semakin dalam. Selama dua minggu terakhir, dia merasa jantungnya seperti akan copot dari dadanya. Sesuatu yang tak biasa terjadi pada tubuhnya, dan dia mulai curiga akan kehamilan.Fika bergegas menuju kamar mandi, mengambil tespek dari laci. Dengan gemetar, dia membuka bungkusnya dan mengikuti instruksi penggunaan dengan hati-hati. Ketika garis kedua mulai terbentuk, dia terkejut dan hampir tidak percaya. "Aku tidak salah lihat, kan? Ini garis dua, itu artinya aku hamil," gumam Fika, suaranya penuh campuran antara kekaguma

  • Pengantin Pengganti Miskin Itu Ternyata Pewaris Tajir   Bab 124. Hari Pernikahan & Kelahiran

    Hari pernikahan Michael dan Fika tiba, dan suasana penuh kebahagiaan menyelimuti rumah mereka. Keluarga dan teman-teman terdekat berkumpul untuk merayakan momen istimewa ini. Taman mereka dihiasi dengan indah, dengan bunga-bunga yang warna-warni menghiasi setiap sudut, menciptakan atmosfer yang mempesona.“Aku begitu deg-degan,” gumam Fika sembari menatap tubuhnya di dalam cermin. Wanita yang sudah mengenakan kebaya berwarna putih itu begitu cantik, bahkan Aira sendiri begitu pangling melihat sahabatnya itu.“Kamu cantik sekali,” puji Aira sambil menyentuh bahu Fika.“Terima kasih, Aira. Oh iya, Santi sama Nita sudah datang belum, ya?”“Sepertinya mereka masih di jalan. Para tamu juga sudah hadir. Apa kamu mau keluar sekarang?”Fika mengangguk. “Boleh.”***Para tamu mulai berdatangan, masing-masing membawa senyuman ceria dan ucapan selamat untuk pasangan pengantin baru. Suasana penuh kehangatan dan kebersamaan terasa begitu kental di udara.Keluarga Michael dan Fika sibuk melayani par

  • Pengantin Pengganti Miskin Itu Ternyata Pewaris Tajir   Bab 123. Anugrah Terindah

    Di ruang tamu rumah orangtuanya, Michael duduk di antara kedua orang tuanya, Carlos dan Emily, sementara Fika duduk di seberang mereka. Suasana terasa tegang, seolah-olah ada sesuatu yang besar akan diungkapkan oleh Michael."Michael, ada apa sebenarnya?" tanya Emily dengan nada cemas. Dia melihat ekspresi serius di wajah anaknya, membuatnya khawatir.Michael menarik napas dalam-dalam sebelum akhirnya mulai berbicara. "Ma, Pa, aku punya sesuatu yang ingin aku sampaikan pada kalian."Carlos dan Emily bertukar pandang, mereka bisa merasakan bahwa ini adalah hal yang penting. Mereka menunggu dengan cemas sambil memperhatikan Michael.“Apa yang ingin kamu sampaikan, Michael?” tanya Carlos."Aku ... aku dan Fika telah memutuskan untuk menikah," ujar Michael dengan tegas.Wajah Carlos dan Emily langsung berubah kaget. Mereka tidak bisa menyembunyikan kejutan mereka atas pengumuman tersebut. "Tunggu sebentar, Michael. Apakah kamu serius?" tanya Carlos dengan suara gemetar.Michael menganggu

  • Pengantin Pengganti Miskin Itu Ternyata Pewaris Tajir   Bab 122. Permintaan Maaf Michael

    Steven segera dilarikan ke rumah sakit setelah insiden tragis tersebut. Paramedis dengan cepat membawa tubuhnya yang terluka ke ambulans, sementara Michael dan Aira duduk di bangku belakang, penuh kecemasan dan ketakutan akan nasib Steven. Di perjalanan menuju rumah sakit, Michael mencoba menenangkan Aira, tetapi kecemasan mereka berdua tidak bisa disembunyikan.“Tenanglah, Aira. Steven pasti akan baik-baik saja.”“Aku hanya takut dia kenapa-napa.”Sesampainya di rumah sakit, Steven langsung diterima oleh tim medis yang siap sedia. Dokter segera memeriksa luka tembakannya, memastikan bahwa kondisi Steven stabil sebelum dibawa ke ruang operasi. Operasi dilakukan dengan cepat untuk mengeluarkan peluru yang masuk ke tubuhnya dan memperbaiki kerusakan yang diakibatkannya.Sementara itu, Aira duduk gelisah di ruang tunggu, menunggu dengan hati yang penuh kekhawatiran. Setiap detik terasa seperti jam bagi Aira, dan kegelisahannya semakin bertambah ketika tidak ada kabar tentang kondisi suam

  • Pengantin Pengganti Miskin Itu Ternyata Pewaris Tajir   Bab 121. Deraian Air Mata

    Steven, Michael, dan Fika akhirnya tiba di tempat yang diduga menjadi tempat penculikan Veline dan Aira. Michael dengan cepat menyuruh Fika untuk tetap berada di dalam mobil, menyadari bahwa situasi di luar sangatlah berbahaya.Namun, Fika bersikeras ingin ikut keluar dari mobil untuk ikut membantu. "Tapi, tapi, aku juga bisa membantu!" protesnya.Michael menatapnya tajam. "Tidak, kamu tetap di sini," ujarnya dengan nada yang tidak bisa ditawar.Steven, yang duduk di sebelah Fika, menambahkan, "Apa yang dikatakan Michael benar. Kamu tetap di dalam mobil saja karena di luar begitu berbahaya."Fika merasa sedikit kecewa, tetapi dia tahu bahwa mereka berdua hanya ingin melindunginya. Akhirnya, dia mengangguk dengan berat hati. "Baiklah," ucapnya pelan.Steven dan Michael lalu keluar dari mobil dengan hati-hati, siap untuk menghadapi segala kemungkinan yang mungkin terjadi di dalam ruangan tersebut. Mereka berdua saling bertukar pandang, menguatkan satu sama lain dengan keberanian mereka.

  • Pengantin Pengganti Miskin Itu Ternyata Pewaris Tajir   Bab 120. Kelewat Batas

    Steven merasa seperti jantungnya berdegup kencang di dalam dadanya ketika dia menyadari Aira pergi begitu saja, setelah menerima panggilan telepon dari Andre. Panggilan itu memberitahunya bahwa Veline, anak mereka, dalam bahaya. Steven tidak bisa mempercayai apa yang baru saja terjadi. Dia tidak pernah membayangkan bahwa Andre, akan melakukan sesuatu yang sekejam ini.Dengan gemetar, Steven segera menyalakan mesin mobilnya lagi. Hati dan pikirannya dipenuhi dengan kekhawatiran yang tak terbayangkan. Dia mulai menekan pedal gas dengan keras, dan segera melaju mengikuti taksi yang sudah membawa Aira pergi.“Aku harus mengikuti Aira dari belakang,” gumam Steven, sambil terus fokus mengendarai mobilnya.Di tengah perjalanan, mobil Steven tiba-tiba mogok. Rasa frustrasi dan putus asa menghantamnya, seperti gelombang yang menghantam batu karang. “Sial, kenapa jadi mogok?” Dia mengetuk kemudi dengan marah, mencoba untuk menghidupkan mobilnya kembali, tetapi tidak ada reaksi. Dalam kepanika

  • Pengantin Pengganti Miskin Itu Ternyata Pewaris Tajir   Bab 119. Mencari Veline

    Steven yang mendengar kabar itu langsung merasa khawatir. "Apa? Veline hilang?""I-iya, Steven," ucap Aira gugup."Kenapa bisa hilang, Aira?" Terdengar nada suara Steven yang cemas di seberang sana."A-aku yang ceroboh, aku meninggalkannya sendirian saat menerima telepon." Aira berucap seraya berderai air mata.Steven mengusap kasar wajahnya, ia tak habis pikir kepada Aira, kenapa bisa ia meninggalkan Veline sendirian seperti itu.Steven menghela napas gusar. "Ya sudah, aku akan segera pulang sekarang. Tenanglah, kita pasti menemukannya."Setelah sambungan teleponnya terputus, Aryo menghampiri Steven yang terlihat begitu cemas. "Steven, ada apa?" tanyanya."Veline hilang, Aryo. Aku harus mencarinya sekarang juga.""Apa? Kenapa bisa Veline hilang?" Aryo terkesiap, ketika lelaki itu mendengar bila Veline telah hilang."Aira meninggalkannya sendirian ketika ada yang menelponnya, sudahlah, aku harus pergi sekarang." Steven langsung bergegas pergi dari hadapan Aryo."Steven, aku pasti akan

  • Pengantin Pengganti Miskin Itu Ternyata Pewaris Tajir   Bab 118. Veline Hilang

    Mata Aira terbuka secara perlahan saat merasakan sinar matahari pagi yang menghangatkan tubuhnya. Meskipun matanya terasa sangat mengantuk, tetapi ia segera bangkit dari dunia mimpi. Wanita itu menyibak selimut dan dengan langkah hati-hati, turun dari tempat tidur. Steven sudah tidak ada di sampingnya, mungkin suaminya telah lebih dulu bangun.Setelah mencuci muka dan menggosok gigi, ia memutuskan untuk menuju kamar putrinya. Seulas senyum terukir di wajah Aira, ketika ia melihat Veline yang sudah bangun. "Sayang, kamu sudah bangun?" Aira segera melangkah menghampiri putrinya, Veline yang masih terduduk di tepi ranjang."Mama, aku sudah bangun. Apa hari ini kita akan pergi main, Ma?" tanya Veline, ketika ia masih ingat bila ibunya sempat mengajaknya untuk jalan-jalan.Aira menyadari bahwa Veline perlu jalan-jalan karena sudah lama, ia tak mengajak putrinya itu jalan bersama. "Uh, ternyata putri mama ini sudah tak sabar untuk jalan-jalan, ya? Apa kamu sudah siap memangnya?" Aira tersen

  • Pengantin Pengganti Miskin Itu Ternyata Pewaris Tajir   Bab 117. Rujuk Kembali

    Di rumah Emily, suasana makan malam berlangsung hangat. Meja yang dikelilingi oleh semua anggota keluarga dan tetangga terdekatnya, mengundang tawa dan canda. Emily, yang menjadi tuan rumah, dengan cermat menyajikan hidangan-hidangan lezat yang telah dipersiapkan dengan penuh cinta.Setelah makan malam selesai, Fika, anak tetangga Emily, dengan ramah menawarkan bantuan untuk membersihkan piring-piring kotor. "Tante, biar Fika yang bantu membersihkan beberapa piring yang kotor ke dapur," ujar Fika sambil tersenyum.Emily mengangguk, bersyukur atas tawaran itu, tetapi kemudian menolak dengan lembut. "Terima kasih, Fika, tapi tidak perlu. Kami sudah memiliki pembantu untuk membersihkan semuanya."Namun, Fika tetap bersikeras. "Tidak apa-apa, Tante. Saya ingin membantu." Dengan tegas, ia mulai mengumpulkan beberapa piring kotor dan membawanya ke dapur.Tiba-tiba, Fika terpeleset. Michael, yang berada di dekatnya, dengan cepat menjangkau untuk menahan tubuhnya agar tidak jatuh. Mata mereka

DMCA.com Protection Status