Share

Ungkapan Perasaan Salman

Untuk menghilangkan kecanggungan dan ketegangan yang terasa di ruangan itu, pada akhirnya Desy dan Wati berinisiatif mengalihkan pembicaraan.

"Eh, ya, Niss! Berhubung kita sudah lama tidak pernah jalan bareng. Gimana kalau kita sekarang ke mall aja yuk!" celetuk Desy memberi saran.

"Ya ya ya, aku setuju," sahut Wati menimpalinya.

"Tapi ... Ibu nanti ditinggal sendirian di sini." Nayla tampak tak tega untuk meninggalkan Ibunya yang kini tengah terlelap di atas kasurnya.

"Ih, cuma sebentar aja kok. Lagi pula, 'kan masih ada perawat dan juga dua algojo itu," sahut Desy sambil cekikikan, karena telah menamai dua pria berbadan kekar yang berjaga di luar ruangan ini sebagai algojo.

"Iya, yuk. Please, Nissa! Aku udah kangen banget untuk berjalan-jalan sama kamu," rengek Wati berpura-pura memohon.

Pada akhirnya Nayla mendengus kesal sambil menganggukan kepala setuju. Sontak membuat kedua gadis itu berjingkat kegirangan.

"Yes! Ayo kita lets go sekarang!" ucap keduanya.

"Eh, tunggu! Aku mau mem
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status