Share

Merasa Dipojokkan

Keadaan di ruang itu menjadi terasa sangat tegang. Terutama bagi Nayla dan Larissa beserta dengan kedua orang tuanya yang kini sedang merasa was-was dan juga ketakutan.

Sedangkan Arga, seperti biasa dengan wajah dingin dan datar tanpa ekspresi, sebisa mungkin ia berusaha untuk tetap terlihat tenang.

Lalu, tiba-tiba saja Ia bangkit dari tempat duduknya dan berjalan menghampiri keduanya. Sehingga membuat keempat orang itu menjadi panas dingin tak karuan sedang menerka-nerka, 'Apa yang akan dilakukannya?'

"Duh ... gawat. Jangan sampai Arga bisa mengenalinya!" batin Larissa sangat resah. Dengan raut wajah yang menegang, keringat dingin mulai bercucuran membasahi dahi. Jantungnya pun berdetak dengan sangat kencang, menunggu apa yang akan dikakukan oleh Arga sekarang.

"Hay, Niel. Akhirnya kau datang juga." Sembari memeluk lelaki itu, Arga melirik tajam ke arah Nayla. Seolah lewat pandangan matanya itu, ia sedang memberi ancaman padanya.

Nayla yang berdiri di samping Daniel, langsung menunduk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status