Share

Ciuman Pertama

Kata Mama kalau Mamas mau makan aku harus ambilkan sepiring nasi juga air putih. Aku diajarin gitu di telepon. Ya, aku ikut aja.

Lagian udah biasa sama mamasku yang empat orang di rumah. Dia ngeliatin aku kayak yang aneh gitu. Apaan, sih? Perkara ambilin nasi aja harus gini. Aneh! Kuculek biji matanya baru tahu rasak.

Aku lihat si Mamas narik napas panjang lagi sebelum mencoba sayuran sederhana dari aku. Aku jamin kali ini rasanya enak Mas Park Jimmi(n).

Dia ambil satu sendok tauge dengan campuran enam saus. Pas masukin ke mulut, haaap, akhirnya. Eh, kok, si Mamas memejamkan mata sambil geleng-geleng kepala. Terus senyum-senyum sendiri lagi. Agak lain, ya, suami orang ini nyobain makanan istrinya.

“Enak, kan, Mas?” Aku penasaran. Dia kayak menghayati gitu.

“Kamu pakai saus, apa, Can?” Dia masih kedip-kedip mata. Keenakan kali, ya?

“Semua saus di meja dicampurin. Tadi siang coba satu saus aja enak banget, kok. Apalagi enam, Mas.” Masuk akal, kan, cara berpikirku?

Si Mamas minum
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status