Share

Bab 67

Penulis: Dewi Mutia
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Aku tidak marah padamu," bantah Jonathan dengan tegas.

"Lalu kenapa kamu mengabaikan ku?" desak Ivy.

"Siapa yang mengabaikan mu? Aku tidak begitu tapi kalau kau merasa aku mengabaikan mu. Itu berarti kau berlebihan karena aku tetap meresponmu walau tidak memperhatikan mu saat bicara!" Jonathan merasa tidak mengabaikan Ivy hingga dia bicara seperti itu. Bahkan dia menjadi kesal karena Ivy menuduhnya mengabaikan dirinya.

"Oke, sepertinya aku memang sensitif sampai mengira kamu mengabaikan ku. Maafkan aku karena sikapku itu!" Meski Ivy meminta maaf tapi wajahnya tampak kesal. Bahkan perasaannya menjadi buruk untuk melanjutkan kegiatannya itu.

"Jadi bagaimana dengan gaunnya? Kau sudah memilih yang kau sukai?" tanya Jonathan penasaran karena sejak tadi, dia memang tak memperhatikan Ivy tapi tetap tak ingin disalahkan oleh Ivy.

"Sudah. Aku pakai ini saja." Sebenarnya Ivy ingin memakai gaun pilihan Jonathan tapi lelaki itu saja tidak meresponnya dengan baik hingga dia pun malas untuk memint
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pengantin Bayaran CEO Ternama   Bab 68

    Sebagai Nyonya Graham yang mengurus Kediaman Graham, Nyonya Selfia yang mengatur pesta ulang tahun anaknya. Namun tentunya dia dapat bantuan dari pelayan rumah yang berjumlah lima belas orang.Keluarga yang lain, termasuk Ivy tengah berdandan di salah satu ruangan yang biasa digunakan para wanita merias diri saat ada pesta . Nyonya Rukmana hanya mengundang penata rias ke rumah itu."Gaun kakak ipar cantik sekali. Itu pasti gaun pilihan Kak Jonathan." Mata Selena langsung tertuju pada Ivy yang baru saja keluar dari ruang ganti dengan gaun indahnya. Matanya berbinar-binar karena tertarik dengan gaun yang dikenakan Ivy. Ditambah Ivy yang Cantik dan anggun dengan gaun biru dominan putih ditubuhnya, bak seorang putri.Ivy yang berdiri di depan ruang ganti, merespon pujian Selena dengan tersenyum lembut. Lalu dia berjalan mendekati Selena yang sedang duduk sambil dirias oleh penata riasnya."Kau juga cantik Selena!"Selena tiba-tiba cemberut melihat Ivy. "Tapi aku tidak secantik dirimu Kak

  • Pengantin Bayaran CEO Ternama   Bab 69

    Ivy kini bergabung dengan Keluarga Besar Graham yang tengah mengobrol santai di sebuah ruang keluarga. Ada sepupu-sepupu Jonathan dari pihak ayah kandung Jonathan dan ada keluarga Nyonya Selfia. Dulu mereka semua hadir dalam pernikahan Jonathan jadi mereka sama sekali tak heran melihat Ivy. Mereka tahu siapa Ivy. Meski begitu, mereka tak banyak mengobrol dengan Ivy. Selain saling menyapa, Ivy hanya memperhatikan mereka. Namun dia sama sekali tak fokus karena pikirannya hanya untuk Jonathan. Sejak tadi, dia memikirkan keberadaan suaminya karena heran pada Jonathan yang tak kunjung datang sampai sekarang padahal waktu sudah menunjukkan pukul delapan malam. Nyonya Rukmana dan Nyonya Selfia pun sedang mencari Jonathan. Mereka bahkan sudah bertanya pada Ivy yang tidak tahu apapun."Jadi kamu benar tidak tahu suamimu di mana Ivy?" Nyonya Rukmana kembali bertanya hal yang sama pada Ivy karena gelisah memikirkan cucunya itu."Saya cuma tahu kalau Jonathan sibuk mengurus sesuatu dan mungkin i

  • Pengantin Bayaran CEO Ternama   Bab 70

    Jonathan mengendarai mobil sendiri dengan kecepatan tinggi untuk mengejar waktu. Sambil menyetir, dia mencoba menghubungi istrinya kembali tapi Ivy tidak mengangkatnya meski Jonathan berulang kali menghubungi Ivy. "Apa dia marah padaku karena aku tidak mengangkat panggilannya?" gumam Jonathan yang entah kenapa merasa takut dengan amarah Ivy seolah amarah Ivy adalah masalah untuknya, dan itupun pertama kalinya dia merasakan itu. Jonathan kembali menghubungi Ivy tapi Ivy masih tidak mengangkatnya. "Astaga perempuan ini! Apa dia tidak memahamiku sekarang? Dasar, dia menjadi seenaknya saja padaku! Mau marah, tinggal marah tanpa menghormatiku lagi sebagai atasannya." Tak lama mobil Jonathan berhenti di Kediaman Graham. Dia segera turun dan berlari masuk sembari melempar kunci mobilnya pada seorang pelayan yang berjaga di depan. "Danny, di mana Ivy?" Jonathan sungguh khawatir dengan suasana hati Ivy hingga dia langsung bertanya ketika bertemu Danny yang masih berdiri di depan pintu masuk

  • Pengantin Bayaran CEO Ternama   Bab 71

    Seperti dugaan Jonathan, Ivy memang diculik seseorang. Dalang penculikan itu adalah Aneska. Dia menyuruh orang suruhannya menyamar jadi pelayan di pesta ulang tahun Jonathan untuk melancarkan rencana penculikannya. Kini Ivy berada di sebuah rumah kosong milik Aneska. Tangan dan kakinya diikat di gudang rumah itu. Gudang itu gelap dan pengap hingga Ivy terasa sesak. Ditambah mulutnya dibekap kain hingga Ivy tidak bisa mengeluarkan teriakannya meski dia berusaha keras untuk minta tolong."Mmm, mmm!" Suara itu hanya didengar olehnya saja di ruangan itu tapi Ivy tetap mengeluarkan suaranya.Seseorang tiba-tiba membuka pintu itu. Mata Ivy langsung tertuju ke orang itu sambil mengeluarkan suaranya, berharap pria itu mau membuka mulutnya. "Mmm, mmm!"Pria berbadan besar dan bertato itu, membuka kain dimulut Ivy. Ivy langsung mengambil nafas. Dia tampak takut tapi tetap melihat pria itu dengan jelas. "Aku tidak mengenalmu. Kenapa kau sampai menculikku? Apa kau musuh Jonathan?"Selain Naomi da

  • Pengantin Bayaran CEO Ternama   Bab 72

    Jonathan masih duduk di pinggir jalan dengan kepala tertunduk lemas. Ponsel yang dipegangnya tiba-tiba berdering. Jonathan mengira itu adalah bawahannya yang sedang membantunya mencari keberadaan Ivy. Namun seketika dia menjadi kecewa kala melihat nama Tavisa dilayar ponselnya. Dia tidak bisa mengabaikan perempuan itu karena kekasihnya itu pun sedang membutuhkannya."Ya Tavisa!" Suara Jonathan terdengar tak ramah dan itu membuat Tavisa heran.Tavisa: "Ada apa Jo? Apa terjadi sesuatu? Apa nenek marah karena aku menahanmu?"Jonathan menghela nafas kasarnya. Wajahnya pun tampak tak senang mendengar Tavisa membahas masalah itu lagi. Rasanya dia menjadi bosan mendengar Tavisa terus membahas masalah kekhawatirannya pada Nyonya Rukmana."Bisa kita bahas itu nanti. Sekarang aku lagi sibuk dan tidak bisa bicara denganmu dulu." Jonathan lebih baik menghentikan obrolannya dengan Tavisa karena saat ini dia stress dan rasanya ingin marah. Jadi untuk menghindari amarahnya yang mungkin bisa dia lamp

  • Pengantin Bayaran CEO Ternama   Bab 73

    Ivy sudah dibawa ke rumah sakit oleh Jonathan. Perempuan itu sedang diperiksa di ruang IGD. Sementara Jonathan duduk menunggu di depan. Punggungnya bersandar di sandaran kursi dan kepalanya bersandar di dinding tembok dengan posisi mendongak ke atas. Sesekali, pria itu menghela nafas beratnya memikirkan Ivy yang masih dalam perawatan. Entah bagaimana kondisinya? Jonathan terus memikirkan hal itu. Meski dia berhasil menemukan Ivy tapi kekhawatirannya itu masih belum hilang. Tergambar jelas diwajahnya saat ini. Dari lorong menuju IGD, terlihat Danny berjalan mendatangi Jonathan. Dia langsung membungkuk di depan tuannya itu. "Tuan!" Jonathan membuka matanya yang baru saja tertutup lalu menegakkan kepalanya sampai menatap Danny. "Kau sudah menangkap para penculik itu?" "Sudah tuan." "Siapa dalang penculikannya?" Jonathan tahu bahwa preman yang menculik Ivy hanyalah orang suruhan dari seseorang yang ingin melukai Ivy. Karena itu, dia langsung menanyakan otak penculikan itu pada Danny.

  • Pengantin Bayaran CEO Ternama   Bab 74

    "Kamu sudah menangkap orang-orang yang menculikku?" Ivy penasaran dengan orang yang sudah menculiknya sampai penculik itu tidak ingin mengkhianati orang itu meski sudah ditawari uang berlipat ganda."Sudah. Kau tidak perlu khawatirkan apapun selain kondisimu. Kata dokter, kau kelelahan sampai pingsan dan kakimu banyak luka."Ivy memperhatikan kedua kakinya yang diperban. Dia ingat ketika kabur dari para penculik itu. Dia tidak memakai sepatu. Sepatunya dilepas oleh kedua penculik itu ketika dirinya ingin dinodai. Alhasil kedua kakinya luka karena berlari kencang tanpa pakai apapun. Namun dia tidak merasakan sakit apapun ketika berlari. Dia hanya fokus pada dirinya yang harus melarikan diri."Kakiku luka tapi tidak sampai harus diperban utuh begini," protes Ivy sembari menunjukkan kakinya pada Jonathan."Kalau tidak diperban, akan infeksi." Dokter yang memeriksa Ivy hanya mengobati luka-luka dikaki Ivy tapi tidak membalutnya dengan perban. Jonathan sendirilah yang membalut kaki Ivy."

  • Pengantin Bayaran CEO Ternama   Bab 75

    Jonathan kembali ke rumah setelah menemani Ivy semalaman di rumah sakit. Namun sebenarnya Jonathan masih ingin berada di rumah sakit sampai Ivy diizinkan keluar. Dia kembali ke rumah karena mengkhawatirkan Nyonya Rukmana yang terus menanyakan keadaan Ivy."Jonathan!" seru Nyonya Rukmana kala Jonathan terlihat berjalan melewati ruang tengah.Jonathan menghentikan langkahnya saat mendengar suara neneknya. Dia mendatangi sang nenek yang berdiri di sana. "Nek!""Bagaimana keadaan Istrimu? Apa lukanya sangat parah, Jo?" Terlihat jelas diwajah Nyonya Rukmana yang khawatir dengan Kondisi Ivy. Kekhawatiran nya itu membuatnya tak bisa tidur hingga dini hari, dia terus menghubungi Jonathan dan paginya, menunggu Jonathan di ruang tengah. "Lukanya tidak parah Nek." Jonathan tampak santai menjawab neneknya.Namun tidak dengan Nyonya Rukmana. "Setelah nenek tahu kalau Ivy diculik, nenek tidak bisa tenang. Nenek khawatir terus." Saat pesta masih berlangsung, kabar penculikan itu datang dari Edy. N

Bab terbaru

  • Pengantin Bayaran CEO Ternama   Bab 100

    “Selamat untuk Nona Ivy! Penerima penghargaan pemeran utama terbaik di drama Putri Terakhir dan penghargaan untuk artis pendatang baru.”Sudah dua tahun berlalu sejak kejadian mengerikan menimpa Ivy. Dia koma selama setahun dan baru pulih setahun belakangan ini. Dia kembali ke dunia hiburan enam bulan lalu untuk menyelesaikan drama yang tertunda karena dirinya.Dua tahun lalu ketika dia berbaring koma, Jonathan melakukan konfrensi pers dan menjelaskan pada semua orang bahwa Ivy adalah istrinya. Jadi semua orang yang dulu menghujatnya, kembali memujanya seperti dewi. Oleh sebab itu, Ivy tidak merasa tertekan ketika kembali ke dunia hiburan. Dia langsung mendapat dukungan dari banyak orang.Hari ini, Ivy mendapat penghargaan karena kerja kerasnya selama ini. Ada Jonathan yang menemaninya datang ke acara penghargaan itu. Namun Ivy merasa sedikit sedih karena saudari tirinya, Naomi tidak hadir dalam acara ini. Padahal Naomi sangat mendambakannya. Meski tidak akur dengan Naomi tapi Ivy tet

  • Pengantin Bayaran CEO Ternama   Bab 99

    Jonathan sedang duduk di samping ranjang rumah sakit di mana Ivy berbaring koma. Sudah dua hari sejak Ivy masuk rumah sakit. Tidak ada tanda-tanda bahwa Ivy akan sadar kembali. Bahkan masker oksigen masih menempel menutupi hidung dan mulut Ivy. Serta ada monitor tanda vital untuk memantau perkembangan Ivy di Ruang ICU. Kondisinya memang kritis hingga membutuhkan perawatan mendalam.Selama dua hari ini, Jonathan dan keluarganya bergantian menjaga Ivy. Termasuk Nyonya Selfia yang merasa kasihan melihat kondisi Ivy. Wanita paruh baya itu sering menemani ibu mertuanya yang bergantian dengan Jonathan untuk menjaga Ivy. Jonathan tidak bisa menemani Ivy selama dua puluh empat jam meski dia ingin terus berada di sisi Ivy untuk bisa melihat langsung Ivy sadar. Dia disibukkan dengan penyelidikan kecelakaan yang dialami Ivy karena dia yakin bahwa ada orang yang sengaja membunuh Ivy meski mobil yang ditemukan di tempat kejadian, dibeli atas nama Ivy.“Ivy, kau harus bangun dan menatapku langsung.

  • Pengantin Bayaran CEO Ternama   Bab 98

    Ivy sedang istirahat di kamarnya dan tiba-tiba ponselnya berdering. Panggilan itu dari Tavisa. Ivy segera mengangkatnya karena penasaran pada Tavisa yang tiba-tiba menghubunginya. Padahal, mereka belum pernah saling menyapa dengan benar. "Hal penting apa yang ingin dikatakan Tavisa sampai mengajakku bertemu? Apa dia berpikir aku akan menggagalkan pernikahan nya dengan Jonathan?" Ivy bicara sendiri dengan penuh rasa penasaran setelah dia dan Tavisa baru selesai bicara. Tavisa tak banyak basa-basi ketika bicara dengan Ivy. Dia langsung meminta Ivy ke sebuah cafe yang dekat dari Kediaman Graham untuk bertemu dengan alasan bahwa dia ingin mengatakan sesuatu yang sangat penting."Sepertinya aku memang harus bicara berdua dengan Tavisa untuk menjelaskan padanya bahwa aku tidak punya niat jahat padanya. Perceraianku dengan Jonathan tetap dilakukan meski aku mengandung anaknya." Ivy merasa iba pada Tavisa yang pasti sedih dan sakit hati gara-gara kekasihnya malah menghamili wanita lain. Dia

  • Pengantin Bayaran CEO Ternama   Bab 97

    Tavisa marah ketika tahu bahwa Ivy sudah kembali lagi ke Kediaman Graham. Dia mendatangi Jonathan di kantor untuk mengatakan langsung pada Jonathan tentang masalah itu.Perempuan itu berjalan masuk melewati meja resepsionis dengan angkuhnya. Dia tak menoleh sekalipun dan hanya menatap lurus ke depan dengan raut wajah angkuhnya itu."Nona, Nona! Tunggu sebentar!" seru seorang pegawai resepsionis yang berusaha menghentikan Tavisa. Bahkan dia keluar dari meja resepsionis dan berlari menghampiri Tavisa yang kini berdiri di depan lift khusus untuk para atasan tertinggi di perusahaan itu.Tavisa yang sudah menghentikan langkahnya, menoleh ke belakang melihat sang pegawai itu. "Ada apa?" tanyanya kemudian."Anda ingin ke mana?" tanya si pegawai resepsionis dengan sikapnya yang tetap sopan."Saya mau bertemu dengan tunangan saya." Ekspresi Tavisa tampak tidak senang karena pegawai itu menghalangi jalannya, bahkan bertanya padanya seolah pegawai itu tidak tahu siapa dirinya. Padahal dulu dia s

  • Pengantin Bayaran CEO Ternama   Bab 96

    Ivy terpaksa ikut pulang bersama Nyonya Rukmana meski dia merasa malu pada semua orang di rumah itu. Terutama pada Jonathan dan kekasihnya karena kembali lagi tinggal di Kediaman Graham, padahal dia bukan siapa-siapa selain wanita bayaran.Keduanya kini berada di mobil yang dikendarai supir pribadi Nyonya Rukmana. Ivy hanya diam menatap jalanan di depan. Nyonya Rukmana menoleh dan penasaran dengan diamnya Ivy. Itu bukanlah sifat cucu menantunya jika sedang bersama dengannya. Ivy akan selalu mencari topik pembicaraan jika bersamanya dan suasananya pun akan langsung berubah ceria. Tidak seperti sekarang ini. Sepi dan Ivy tak mengatakan apapun sejak naik ke mobil atau memang itu adalah sifat asli cucu menantunya dan selama ini, Ivy hanya menunjukkan kepura-puraan. Namun, Nyonya Rukmana tidak melihat dimata Ivy yang pura-pura padanya. Tidak seperti ketika berhadapan dengan Aneska dan Tavisa. Keduanya tersenyum serta lembut jika bicara padanya tapi dia bisa merasakan bahwa mereka hanya pur

  • Pengantin Bayaran CEO Ternama   Bab 95

    Meski Ivy menerima kehamilannya itu tapi dia tetap merasa sedih karena karir artis yang menjadi impiannya sejak dulu, terancam hancur. Orang-orang menganggapnya wanita simpanan yang hamil di luar nikah. Beberapa iklan yang bekerja sama dengannya, membatalkan kerja sama mereka. Jika saja drama Putri Terakhir yang dibintanginya saat ini, bukan dari perusahaan agensi milik Jonathan, mungkin pihak agensi sudah memutus kerja sama dengannya. Dia masih tetap menjadi artis dari SN Entertainment namun drama yang dibintanginya itu, ikut berdampak buruk karena berita kehamilannya. Banyak yang memintanya untuk berhenti. Ivy pun tidak bisa melakukan apapun selain pasrah menerima nasibnya itu.“Edy, berapa banyak kerugian perusahaan karena berita ini?” tanya Ivy yang duduk di sofa ruang tengah.Edy berdiri di depan Ivy. Pria itu baru saja tiba dan mengatakan pada Ivy bahwa adegan Putri Terakhir sementara dihentikan. Akan dilanjutkan jika situasi sudah membaik. Berita kehamilan Ivy sungguh mengheboh

  • Pengantin Bayaran CEO Ternama   Bab 94

    Nenek Rukmana baru saja diberitahu oleh asistennya tentang berita kehamilan Ivy. Dia tentu saja menganggap anak dalam kandungan Ivy adalah anak Jonathan. Karena itu, Nyonya Rukmana berencana untuk membawa Ivy meski dia masih benci dan kecewa pada Ivy. Dia harus mengabaikan kekecewaannya pada Ivy demi keturunan Graham."Aku harus membawa Ivy kembali ke rumah ini. Dia sedang mengandung keturunan keluarga ini. Jadi, dia wajib berada di rumah ini dan berhak mendapat sebagian harta warisanku." Nyonya Rukmana berbicara dengan asistennya yang diam di depannya tapi asisten itu tahu jelas keinginan Nyonya Rukmana saat ini."Apa saya bicara dengan pengacara keluarga untuk mengubah surat wasiat Anda, Nyonya?" tanya sang asisten memastikan."Kita bawa Ivy dulu ke rumah.""Baik." Asisten itu mengangguk kemudian mengikuti Nyonya Rukmana yang berjalan keluar dari kamarnya. Nyonya Rukmana dan asistennya kini menuruni tangga. Wanita berusia 69 tahun itu, melihat Tavisa dan Nyonya Selfia mengobrol di

  • Pengantin Bayaran CEO Ternama   Bab 93

    "Aku tidak butuh perhatianmu. Jadi singkirkan tanganmu dariku." Ivy bicara dengan nada suara yang begitu tegas. Bahkan lirikan matanya pada Jonathan, tajam seolah pria yang duduk di sampingnya itu adalah musuhnya.Jonathan sama sekali tak tersinggung dengan ucapan Ivy tapi dia tetap menyingkirkan tangannya yang menyentuh kepala Ivy. "Ivy, aku sudah mendengar dari Danny tentang kehamilanmu …,""Aku tidak akan menggugurkan bayi ini dan juga tidak akan minta kamu untuk bertanggungjawab. Perceraian tetap kita lakukan sesuai rencana kita." Ivy mengira Jonathan memintanya untuk menggugurkan kandungannya. Karena itu, dia memotong ucapan Jonathan dengan keinginan kerasnya untuk mempertahankan janinnya."Aku tidak berencana untuk menyuruhmu mengugurkan bayi itu. Aku malah ingin kamu mempertahankannya karena anak itu tidak berdosa. Lagipula kita menikah sah, Ivy. Jadi tidak ada alasan untuk mengugurkan nya," jelas Jonathan dengan tegas."Lalu kenapa kau datang kemari?" tanya Ivy yang penasaran

  • Pengantin Bayaran CEO Ternama   Bab 92

    Jonathan kini sampai di rumah Ivy. Namun di depan rumah istrinya itu, banyak wartawan hingga Jonathan hanya duduk di dalam mobil."Kita tidak bisa masuk karena banyak wartawan. Kalau kita turun dan menunjukkan diri, mereka pasti akan mencari tahu tentang hubungan Anda dengan Nyonya Ivy. Jadi apa yang harus kita lakukan Tuan?" sahut Danny dengan serius.Jonathan tidak segera menjawab Danny. Dia diam menatap semua wartawan itu. Danny menoleh ke belakang dan khawatir melihat tatapan tajam tuannya yang mengarah ke para wartawan itu."Apa sebaiknya kita kembali saja tuan? Kalau tuan ingin tahu mengenai kehamilan nyonya, sebaiknya kita utusa orang lain saja, tuan." Danny kembali menyahut untuk memberikan solusi pada Jonathan karena mengira tuannya itu bingung harus berbuat apa."Tidak. Aku tidak akan kembali. Kita sudah di sini. Jadi aku harus bertemu langsung dengan Ivy. Itu akan membuatku tenang.""Sekarang berita Nyonya Ivy hamil, diketahui banyak orang. Nama baik nyonya mungkin akan han

DMCA.com Protection Status