Share

Bab 72

Jonathan masih duduk di pinggir jalan dengan kepala tertunduk lemas. Ponsel yang dipegangnya tiba-tiba berdering. Jonathan mengira itu adalah bawahannya yang sedang membantunya mencari keberadaan Ivy. Namun seketika dia menjadi kecewa kala melihat nama Tavisa dilayar ponselnya. Dia tidak bisa mengabaikan perempuan itu karena kekasihnya itu pun sedang membutuhkannya.

"Ya Tavisa!" Suara Jonathan terdengar tak ramah dan itu membuat Tavisa heran.

Tavisa: "Ada apa Jo? Apa terjadi sesuatu? Apa nenek marah karena aku menahanmu?"

Jonathan menghela nafas kasarnya. Wajahnya pun tampak tak senang mendengar Tavisa membahas masalah itu lagi. Rasanya dia menjadi bosan mendengar Tavisa terus membahas masalah kekhawatirannya pada Nyonya Rukmana.

"Bisa kita bahas itu nanti. Sekarang aku lagi sibuk dan tidak bisa bicara denganmu dulu." Jonathan lebih baik menghentikan obrolannya dengan Tavisa karena saat ini dia stress dan rasanya ingin marah. Jadi untuk menghindari amarahnya yang mungkin bisa dia lamp
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status