Share

Bab 9 ( Pembawa Sial)

Penulis: Tri Afifah
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-04 17:14:04
Bawahan Liam menunduk hormat, lalu mulai menyeret tubuh kaku pria yang sudah dipastikan tidak bernyawa lagi. melihat ekspresi wajah Saras yang kian memucat, Liam menutup mata Saras dengan tangannya. Liam begitu yakin, jika kejadian ini sudah membuat Saras terguncang.

“Ingat Saras, kau adalah istri Liam Anjaswara. ini bukanlah hal besar yang harus kau takuti.” Suara Liam terdengar begitu biasa saat mengatakan deretan kalimat yang memiliki arti tersendiri dan mampu membuat siapa saja merinding mendengarnya. setelah tubuh pria itu menghilang, Liam menjepit dagu Saras agar gadis itu menatapnya.

“Si-siapa kau sebenarnya?” cicit Saras dengan mimik wajah ketakutan. bayangan Liam melepaskan tembakan dan mengenai tubuh pria itu masih terus berputar dalam otaknya.

“Kau hanya cukup diam dan berada disampingku. hanya itu Sarastika, jadi jangan terlalu banyak berpikir dan bertanya. saat semuanya selesai-”

“Liam!”

Liam memandang wajah wanita yang baru saja memasuki rumah.

“Jangan menyentuhny
Tri Afifah

Selamat Pagi, sehat selalu untuk kalian dan author😍 Hayo ngaku, siapa yang suka karakter Saras? atau kalian lebih berminat dengan kelakuan bar-bar Luna? follow Tik Tok aku ya @triharfa ❤️

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 10 ( Gaun itu Untukku?)

    Sarastika dapat bernapas lega saat Liam akan kembali membawanya kembali pulang dari tempat mengerikan ini. bagi Saras, rumah bergaya kuno dengan bangunannya menjulang tinggi itu bagaikan tempat eksekusi mati yang sudah dipersiapkan oleh Liam terhadap orang-orang yang tidak ia sukai. Saras memandang ke luar jendela, dimana Liam masih berada di depan pintu rumah tengah berbicara dengan Luna. sudah hampir setengah jam Saras berada di dalam mobil, namun Liam belum juga masuk. Pria itu seperti tengah membujuk kekasihnya yang sedang merajuk cemburu. karena Liam tidak juga masuk ke dalam mobil, Saras berinisiatif untuk turun. namun, belum sempat ia membuka pintu mobil tubuh tegap Liam sudah terlihat berjalan meninggalkan Luna. Saras kembali memperhatikan wajah Luna yang terlihat begitu sedih saat Liam meninggalkan dirinya. “Jalan!” kata Liam pada sang sopir saat ia sudah berada di dalam mobil. Sarastika menghela nafasnya, berada dalam mobil yang sama dengan Liam membuatnya seakan-akan s

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-06
  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 11 ( Tidak Perlu Sebuah Alasan)

    Saras mencoba untuk tetap tenang, tidak terpengaruh dengan ucapan hina yang dilontarkan padanya.Ia masih ingat bagaimana guru yang ditugaskan oleh ayahnya menerangkan tentang berbagai sifat dasar manusia yang terkadang egois. walaupun terlahir dari keluarga kaya, ayahnya memberikan sebuah batasan sosial pada Saras. gadis berlesung pipi itu tidak pernah sekalipun pergi sendiri ke luar rumah tanpa pengawasan ayahnya. untuk sekolah sendiri, Saras harus belajar dari rumah. Home schooling adalah pilihan Bagas, entah apa alasannya. namun, Saras selalu menuruti kemauan ayahnya. setelah selesai menikmati makan malam, Liam dan Luna terlihat keluar ruangan meninggalkan Saras sendiri setelah Ibu Liam yang terlebih dahulu pergi. “Nyonya, anda ditunggu Tuan Liam di luar.” Kata pria yang Saras sendiri belum mengetahui namanya, namun Saras yakin pria ini adalah salah satu orang kepercayaan Liam. Ia selalu saja ada di manapun Liam berada, mungkin bisa dikatakan sebagai kaki tangan suaminya. “Aku

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-06
  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 11 ( Aku Bukan Objek Fantasi mu! )

    “A-aku bukan…aku mohon Liam, jangan lakukan hal itu. rasanya masih sakit!” Saras memohon agar Liam tidak melakukan hal yang nantinya akan membuat inti tubuhnya terasa nyeri. “Kau harus mengandung anakku.” Sahut Liam dengan raut wajah datar. Pria itu lantas menarik jubah mandi Saras, membuat gadis cantik itu hanya mampu menangis saat tubuhnya didorong ke arah ranjang. “Jangan Liam, aku mohon!” kali ini Saras berteriak lantang, menendang dan mendorong tubuh Liam yang hendak menindihnya. tapi, sia-sia saja karena gerakan Saras dapat ditahan dengan mudah oleh Liam. tanpa memberikan aba-aba, Liam langsung memusatkan keperkasaannya pada Saras dan hal itu membuat Saras kian menjerit kesakitan merasakan ngilu. tak hanya memompa tubuhnya dengan brutal, Liam pun mencium bibir Saras dengan kasar. Saras yang sudah kehabisan tenaga, akhirnya hanya dapat pasrah dan memejamkan matanya meresapi setiap rasa perih setiap kali Liam menyentuh kulitnya. setelah mendapatkan pelepasan yang sempurna, Lia

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-06
  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 13 ( Tidak Ada Penolakan)

    “Bukankah dia istrimu, lantas mengapa sampai membuatnya pingsan?” tanya seorang wanita seumuran dengan Ibu Liam yang tengah memeriksa kondisi Saras. gadis malang itu masih belum sadarkan diri sampai saat ini. “demamnya tidak terlalu tinggi, namun bisa saja bertambah sewaktu-waktu. sepertinya ada luka robekan di bagian…”sang wanita yang tidak lain adalah dokter pribadi keluarga Liam itu nampak mengurungkan niatnya untuk melanjutkan kata-katanya. Ia yakin, Liam sudah sangat mengerti arah bicaranya. “Jangan berhubungan dulu dalam waktu dekat ini. jika itu terjadi, aku tidak yakin dengan kondisi mental psikisnya nanti. wanita mana pun, pasti akan lebih suka dengan cara yang lebih manusiawi.” Liam hanya diam mendengarkan perkataan sang dokter tanpa berminat untuk bertanya lebih jauh mengenai kondisi istrinya itu. Ia juga tidak tersinggung dengan kata-kata dokter itu. “Baiklah, aku sudah meninggalkan resep yang harus kau beli. ingat kata-kata ku Liam, jangan menyakiti fisiknya lebih dari

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-06
  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 14 ( Aku Berhak Menikmatinya)

    Sarastika masih belum sepenuhnya percaya atas apa yang dikatakan oleh Liam. tiga hari? tidak mungkin ia pingsan selama itu. lantas, siapa yang menggantikan pakaiannya dan mengurusnya selama ini? Saras tak berani bertanya lebih banyak lagi, ia memilih untuk mengganti posisi tidur bersandar pada kepala ranjang. melihat raut wajah Saras yang terlihat berubah agak pucat, Liam memilih untuk meninggalkan gadis cantik itu sendiri didalam kamar. *** Viktor menatap lama layar ponselnya, senyumnya mengembang saat mendapati bahwa orang yang mengirimkan pesan adalah lawan bisnis bosnya. “Sesuai perkiraan anda, Tuan.” Liam yang sudah berada di Perusahaan hanya mengangguk kecil tanpa membalas ucapan Viktor. “Apa anda yakin akan melakukan cara ini?” Liam mengalihkan pandangannya pada foto pernikahannya bersama Saras yang berada di atas meja kerjanya. dalam foto itu, nampak Saras memaksakan senyumnya. “Jangan banyak bertanya, Viktor. aku tahu apa yang aku lakukan.” Viktor membungkuk hormat,

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-06
  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 15 ( Alat untuk Mendapatkan Sebidang Tanah)

    Hari yang dijanjikan Liam telah tiba, dimana Saras harus memenuhi syarat yang diajukan Liam. Saras diantar ke sebuah rumah yang cukup mewah. selama perjalanan, Saras tidak bertanya tentang keberadaan Liam pada Viktor yang ditugaskan untuk mengantarkannya. Ia cukup tahu diri dan tak ingin mengetahui dimana Liam berada. pikirannya sudah terlalu banyak dan hal itu cukup membuatnya pusing. entah hal apa yang akan terjadi padanya saat memasuki rumah yang terlihat tertutup rapat itu. “Seseorang sudah menunggu anda di dalam, nyonya.” Perkataan Viktor membuyarkan lamunannya, gadis cantik itu menatap Viktor yang membukakan pintu untuknya. “Siapa?” Viktor hanya membungkuk hormat, mempersilahkan agar Saras masuk ke dalam saat pintunya sudah terbuka lebar. tidak mendapatkan jawaban dari Viktor,Saras memantapkan hati. ia yakin putusannya ini adalah yang terbaik. Setidaknya Liam tidak akan lagi menyentuh tubuhnya. walau dengan perasaan berkecamuk, Saras tetap saja masuk ke dalam rumah. bersamaan

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-06
  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 16 ( Makan Sisa Makanan)

    Bab 16 Luna memutuskan untuk menemui Rosa, ibu Liam yang saat ini sedang berada di Butik. “Luna, apa yang terjadi sayang?” tanya Rosa saat melihat kedatangan Luna yang terlihat tidak bersemangat. Luna menggeleng lemah, keduanya memutuskan untuk ngobrol di ruang kerja Rosa. “Katakan sayang, apa yang terjadi? kau sakit atau-” “Gadis itu sudah mencuci otak Liam, Tante.” “Maksudmu?” tanya Rosa tidak mengerti. “Sikap Liam padaku sudah berubah, tidak sehangat dulu. semenjak menikah dengan Saras, ia tidak peduli lagi denganku. bahkan, tempo hari aku membawakan makanan kesukaannya dan ia justru memilih untuk tidak memakannya. Liam juga mengancamku, Tante…” balas Luna dengan deraian air matanya. Rosa mengepalkan kedua tangannya, tidak menyangka jika Liam berbuat sejauh ini. “Ini salah Tante, terlalu membebaskan Liam. Baiklah, Tante akan cari cara untuk menyingkirkan gadis itu sebelum ayah Liam datang. Kau tenang saja, Luna. Tante akan selalu mendukungmu.” Luna memeluk tubuh

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-07
  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 17 ( Kembali Satu Kamar)

    “Hebat kalian, baru pulang jam segini!” sambut Rosa, matanya berkilat marah menatap wajah Saras dan Liam yang baru saja menginjakkan kaki di rumah. Liam nampak acuh, tak menanggapi perkataan Rosa. Saat akan melewati tubuh paruh baya itu, Liam menoleh ke belakang. Menatap wajah Saras, tanpa berkata apa-apa. ditatap seperti itu, Saras hanya mampu menundukkan wajahnya dan mengekor pada Liam. “Sekali lagi kau buat Luna menangis, ibu akan membuat istrimu itu menderita.” Ancam Rosa, membuat suasana semakin tegang. Liam menghentikan langkahnya, dan berbalik ke belakang. hal itu membuat Saras hampir saja menabrak tubuh Liam jika ia tidak melihat ke depan. “Tidak ada yang boleh menyakitinya, kecuali aku.” Liam memang menjawab pertanyaan itu untuk Rosa, namun pandangannya tertuju pada manik cokelat istrinya. Saras menghempaskan tubuhnya pada kasur empuk kamarnya. hari ini terasa begitu berat, melelahkan dan menguras tenaga. Ia kembali teringat saat Liam menutup kedua matanya saat menin

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-07

Bab terbaru

  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 37 ( Dia adalah Istriku)

    “Apa anda ingin keluar, Nona?” Saras disambut oleh Viktor. pria itu nampak jelas menunggu waktu yang tepat saat Saras akan keluar rumah. Saras mendesah pasrah, sebenarnya ingin keluar sekedar untuk mencari udara segar. namun, kemunculan Viktor membuat Saras kembali mengingat kata-kata Liam semalam yang akan memastikan dirinya akan selalu diawasi. jadi, ini maksudnya? “Jadi, kau orang yang akan mengawasi ku?” Viktor mengangguk mengiyakan, lalu memberi jalan pada Saras agar terlebih dahulu berjalan ke arah parkiran mobil. “Kemana Tuanmu?” tanya Saras mencoba untuk basa-basi, karena tidak ada bahan pembicaraan yang tepat untuk dibicarakan selain tentang Liam. Viktor tidak lantas menjawab, pria itu nampak berpikir sejenak sebelum mengeluarkan kata-kata. “Tuan sedang ada kerjaan dan tidak dapat diwakilkan. apa Nona ingin menelponnya?” Saras menggeleng cepat, sebuah reaksi yang cukup membuat Viktor penasaran bagaimana interaksi antara bos dan istrinya itu jika sedang berduaan. Saras kem

  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 35 ( Jadi, dia...)

    Bab 35 Liam tidak menjawab, pria itu justru berdiri dan berjalan ke arah lemari pakaian lalu mengambil baju Saras. sebenarnya bukan baju Saras, tumpukan baju itu sudah ada semenjak Saras datang. baju-baju itu juga masih terbungkus rapi di dalam plastik. Liam mengedarkan pandangannya, menatap baju-baju yang tertata rapi. “Aku tidak pernah melihatmu memakai baju-baju ini.” Liam kembali menutup pintu lemari, lalu berjalan kembali ke arah Saras. memang selama ini Saras selalu memakai baju miliknya sendiri tanpa berani menyentuh tumpukan baju itu. “Bukankah itu untuk Luna?” Saras menautkan kedua tangannya, ada rasa takut karena mempertanyakan hal yang seharusnya ia sendiri sudah tahu jawabannya. jika bukan untuk Luna, lantas apa ada alasan lainnya? seharusnya Liam menikah dengan wanita cantik itu dan bukan pada dirinya yang biasa saja. Liam kembali diam, sorot matanya mengisyaratkan sesuatu saat bertemu pandang dengan Saras. “Kenapa berpikir begitu?” Liam memilih untuk berdiri di hada

  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 34 ( Bolehkah , Lagi? )

    "Seharusnya kau ikut mati bersama dengan orang tuamu!" teriak Rosa, kedua pundaknya naik turun menahan diri agar tidak lagi melampiaskan kekesalannya pada Saras. ia harus tahu batasan, jika tidak ingin terlibat adu mulut dengan Liam. walaupun bagaimanapun Saras masih menjadi istri Liam dan ia tidak bisa mengabaikan hal itu. "hari ini kau selamat, tapi lain kali saat Liam sudah mendapatkan keinginannya. aku yakin, kau akan dibuang dan disaat itulah aku datang untuk membawamu menyusul ayah dan ibumu!" ada senyum kemenangan terpancar jelas dari raut wajah Rosa. setelah mengucapkan hal itu, wanita paruh baya itu hendak pergi meninggalkan kamar Saras. tetapi, saat berbalik hal yang tak terduga sama sekali muncul di hadapannya. "Li-liam?" "Ini kali kedua ibu melakukan kesalahan," Liam memasukkan dua tangannya ke dalam saku celana dan bersandar pada sisi pintu. bibirnya tersenyum manis, namun sorot matanya mengisyaratkan sesuatu yang begitu menakutkan. "jika sampai ke titik terakhir ibu

  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 33 ( Kenyataan dan Halusinasi)

    “Aku sudah menyimpan nomorku, tidak ada kontak lain selain milikku. jadi, jangan berharap lebih untuk menghubungi orang lain.” Saras menerima ponsel keluaran terbaru, walaupun begitu ia merasa ponselnya lebih baik dari ini karena banyak foto-foto kenangan dirinya bersama dengan orang tuanya. “Aku sudah mengirim semua foto dan video milikmu ke ponsel itu,” lanjut Liam dengan wajah datarnya. mendengar hal itu, Saras buru-buru mengaktifkan ponsel dan melihat isi galeri. benar saja, foto dan video yang berada pada ponsel lamanya sudah tersimpan. merasa begitu bahagia, Saras berlari ke arah Liam lalu memeluk tubuh suaminya itu. “Terimakasih, Liam…terimakasih banyak.” Ucapnya sambil terus memeluk tubuh Liam begitu erat. “Sudah puas memeluknya? aku harus kembali ke kantor.” Mendengar ucapan Liam, Saras baru sadar bahwa dia melakukan hal yang seharusnya tidak dilakukan. memeluk tubuh Liam? Saras gegas melepaskan pelukannya lantas berlari menuju ke lantai atas kamarnya tanpa berani menat

  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 32 ( Ingatan yang Belum Hilang)

    Kedatangan Liam dan Saras di Perusahaan Bagas membuat semua mata memandang ke arah mereka, namun para karyawan tidak berani mengungkapkan isi hatinya. Semenjak Bagas meninggal dunia, semua masalah pekerjaan Liam yang menangani. Jadi, mereka yang masih mau bekerja di perusahaan ini harus tunduk dengan aturan yang Liam buat. Kembali melangkah masuk ke dalam Perusahaan ayahnya, membuat beberapa potongan adegan yang pernah ia lalui bersama dengan orang tuanya kembali menghiasi ingatan Saras. gadis cantik yang saat ini berjalan tepat di samping Liam itu terlihat menatap ke arah Lobby utama kantor, dimana dulu ia dan ibunya tengah menunggu ayahnya yang sedang mengadakan pertemuan dengan salah satu klien penting. “Kau tidak mendengar kata-kata ku?” Saras terkejut saat lengannya disentuh oleh Liam. “ap-apa…maaf, aku tidak fokus.” Lagi, Saras kembali memandang ke arah sofa yang sudah tidak sama lagi. “Aku dan Viktor akan menemui seseorang, kau tunggulah di sini sampai kami kembali lagi. j

  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 31 ( Kau Tidak Sepolos itu...)

    Rosa menatap wajah Liam dan Saras bergantian, seperti ada sesuatu yang aneh pada anak dan menantunya itu. sarapan pagi ini juga sangatlah canggung, tidak seperti biasanya. “Belum ada satu bulan kehadirannya, tapi gadis itu sudah mampu membuat dirimu berubah menjadi orang yang tidak ibu kenal.” Saras hanya menggeleng, pagi-pagi sudah harus mendengarkan perkataan yang membuatnya kehilangan nafsu makan. “Seandainya saja kau mau menuruti kemauan ibu-” Liam bangkit dari tempat duduknya, bertepatan pada saat Viktor datang membawakan sebuah dokumen untuk Liam. “Ini kontrak kerja sama kita dengan perusahaan Abimanyu.” Liam menerima dokumen tersebut, lantas meninggalkan ruang makan tanpa berkata apa-apa. setelah kepergian Liam, Rosa kembali mengutarakan pendapatnya. membuat Saras benar-benar merasa mual dan ingin muntah. seandainya saja ada kegiatan yang bisa ia lakukan, ia tidak ingin seharian bersama dengan wanita paruh baya bermulut pedas ini. Saras jadi ragu, benarkah wanita ini pern

  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 30 ( Sentuhan itu, Aku Mendambakannya...)

    Saras menatap berbagai macam makanan yang disajikan di atas meja. makanannya terlihat begitu enak, namun Saras tidak berselera sama sekali. pikirannya masih melayang pada Club yang baru saja mereka datangi. “Kenapa diam saja?” pertanyaan bernada rendah itu mampu membuyarkan lamunan Saras. gadis cantik itu terlihat menatap wajah Liam. “Kau akan menjualku?” pertanyaan itu yang sejak tadi muncul dalam kepalanya, dengan sedikit keberanian akhirnya Saras memberanikan diri untuk bertanya. “Jika iya, lantas apa masalahmu?” sahut Liam dengan tenang. Saras menelan ludahnya dengan perasaan berkecamuk. ingin marah, tapi tidak mampu menanggung beban akibat kemarahan nya sendiri pada Liam. dengan perasaan masih sakit karena jawaban Liam, Saras memutuskan untuk mencoba menikmati makanan di hadapannya. Ia tidak boleh kelaparan dan jatuh sakit, ia harus makan banyak dan tetap sehat jika ingin melawan Liam. Sedangkan Liam sendiri, sedikit takjub dengan sikap gadis itu. kedua mata indah Saras me

  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 29 ( Aku yang Akan Membahagiakan Sarastika)

    “Apa dia datang?” tanya seorang pria yang baru saja masuk ke dalam ruangan pria tua, pemilik club malam. “Seandainya tidak ada istrinya, aku pasti sudah menyusul Bagas ke alam yang berbeda.” Sahut pria yang tidak lain adalah Hartono, pria tua yang tadi hampir dihilangkan nyawanya oleh Liam. Pria muda dengan rambut gondrongnya itu terlihat duduk di Sofa, tempat yang tadi diduduki oleh Liam. sang pria tua yang bernama Hartono nampak memperhatikan pria muda itu. pria berwajah tampan dengan tubuh atletis itu melepas rambut palsunya sambil tersenyum menatap Hartono. “Kenapa kau seret aku ke dalam permainan kalian, Ricard?” Ya, pria muda itu tidak lain adalah Ricard, kakak kandung Liam. Ricard tidak menjawab, ia nampak mengeluarkan ponselnya dan menatap layar ponsel itu. “Bukankah dia sangat cantik?” Hartono mendesah pasrah, merasa pembicaraannya ini tidak ada ujungnya. pertanyaan yang ia harapkan ada jawabannya justru membuat pria itu harus bersabar dengan pertanyaan tidak penting Ric

  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 28 ( Memeluknya)

    “Tempat apa ini, Liam?” Saras menatap bingung, ini kali pertamanya datang ke tempat seperti ini. suara musik menggema di mana-mana, membuat suara Saras nyaris seperti bisikan yang tak terdengar di telinga Liam. Pria itu menarik tangan Saras agar mengikuti langkahnya, melewati beberapa pasang mata yang terlihat menatapnya penuh minat. Saras mengedarkan pandangannya, ia melihat beberapa wanita berpakaian seksi tengah berjoget-joget di atas panggung. dibawahnya ada banyak pria yang terlihat menikmati irama musik sambil tertawa menatap ke arah wanita-wanita itu. Saras menarik tangannya paksa, membuat pegangan tangan Liam terlepas. Liam berbalik menatap wajah Saras yang terlihat memucat. gadis itu terlihat menggeleng cepat, ia berusaha untuk mundur tapi percuma. beberapa anak buah Liam terlihat pasang badan untuk segala macam bentuk penolakan Saras. “Duduk!” Saras digiring ke dalam ruangan, gadis yang saat ini rambutnya diikat itu nampak begitu ketakutan. tentu saja, ia takut kalau Liam a

DMCA.com Protection Status