Share

Bab 16 ( Makan Sisa Makanan)

Penulis: Tri Afifah
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-06 12:44:29
Bab 16

Luna memutuskan untuk menemui Rosa, ibu Liam yang saat ini sedang berada di Butik.

“Luna, apa yang terjadi sayang?” tanya Rosa saat melihat kedatangan Luna yang terlihat tidak bersemangat.

Luna menggeleng lemah, keduanya memutuskan untuk ngobrol di ruang kerja Rosa.

“Katakan sayang, apa yang terjadi? kau sakit atau-”

“Gadis itu sudah mencuci otak Liam, Tante.”

“Maksudmu?” tanya Rosa tidak mengerti.

“Sikap Liam padaku sudah berubah, tidak sehangat dulu. semenjak menikah dengan Saras, ia tidak peduli lagi denganku. bahkan, tempo hari aku membawakan makanan kesukaannya dan ia justru memilih untuk tidak memakannya. Liam juga mengancamku, Tante…” balas Luna dengan deraian air matanya.

Rosa mengepalkan kedua tangannya, tidak menyangka jika Liam berbuat sejauh ini.

“Ini salah Tante, terlalu membebaskan Liam. Baiklah, Tante akan cari cara untuk menyingkirkan gadis itu sebelum ayah Liam datang. Kau tenang saja, Luna. Tante akan selalu mendukungmu.”

Luna memeluk tubuh
Tri Afifah

Jangan darah tinggi bacanya, sehat untuk kita semua🥰 tinggalkan komentar dan bintang limanya, ya❤️

| Sukai
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 17 ( Kembali Satu Kamar)

    “Hebat kalian, baru pulang jam segini!” sambut Rosa, matanya berkilat marah menatap wajah Saras dan Liam yang baru saja menginjakkan kaki di rumah. Liam nampak acuh, tak menanggapi perkataan Rosa. Saat akan melewati tubuh paruh baya itu, Liam menoleh ke belakang. Menatap wajah Saras, tanpa berkata apa-apa. ditatap seperti itu, Saras hanya mampu menundukkan wajahnya dan mengekor pada Liam. “Sekali lagi kau buat Luna menangis, ibu akan membuat istrimu itu menderita.” Ancam Rosa, membuat suasana semakin tegang. Liam menghentikan langkahnya, dan berbalik ke belakang. hal itu membuat Saras hampir saja menabrak tubuh Liam jika ia tidak melihat ke depan. “Tidak ada yang boleh menyakitinya, kecuali aku.” Liam memang menjawab pertanyaan itu untuk Rosa, namun pandangannya tertuju pada manik cokelat istrinya. Saras menghempaskan tubuhnya pada kasur empuk kamarnya. hari ini terasa begitu berat, melelahkan dan menguras tenaga. Ia kembali teringat saat Liam menutup kedua matanya saat menin

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-06
  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 18 ( Mengunjungi Makam Ayah)

    Liam membalik setiap dokumen yang diserahkan oleh Viktor. gerakannya tertahan saat ia melihat sebuah informasi perusahaan Danuarta yang diselipkan di dokumen tersebut. Liam mendongak, menatap pada Viktor, tatapannya menuntut tanpa harus repot-repot mengeluarkan suara. “Saya yakin, anda juga pasti curiga. tidak hanya manajer Perusahaan, tapi ada orang yang lebih kuat dan belum memunculkan diri.” Viktor menjelaskan secara singkat. “Sudah sejauh mana?” Liam kembali membuka lembaran, membaca seksama. “Beri saya waktu satu Minggu.” “Terlalu lama,” “Tiga hari dan anda akan mendapatkan nama orang itu.” Liam menutup dokumen tersebut, lalu menyandarkan tubuhnya pada kursi kebesarannya. ekspresinya kembali datar dan dingin. “Aku ingin tanah yang diberikan oleh Bondan dibangun taman.” Viktor nampak terkejut, namun ia berusaha bersikap biasa saja. Taman? ini kali pertamanya Liam meminta hal yang tidak ada kaitannya sama sekali dengan bisnis yang mereka jalani. “Baik Tuan, untuk hari ini j

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-07
  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 19 ( Mual )

    Liam mengerutkan keningnya, saat menyadari bahwa Saras tidak berada dalam kamarnya. pria itu lantas mengelilingi rumah, mencari keberadaan Sarah. Nihil, gadis itu tidak ada. “Liam, kau sudah pulang?” Rosa terkejut, mendapati Liam sudah berada dirumah. sedangkan ia tidak melihat mobil Liam saat diluar tadi. “Dimana istriku?” Rosa menelan ludahnya susah payah. ini tidak ada dalam rencananya. seharusnya Liam tidak pulang secepat ini. “I-ibu, baru saja pulang. mana mungkin ibu tahu dimana keberadaan istrimu.” Sahutnya tergagap. Liam tidak percaya begitu saja jawaban sang ibu. “Katakan atau-” “Makam ayahnya!” Rosa tidak ingin membuat masalah. Ia yakin, Liam tidak mungkin langsung mempercayai ucapannya. pria berwajah tampan itu lantas melenggang pergi meninggalkan wanita paruh baya itu tanpa mengatakan apa-apa. *** Setelah sudah cukup lama berada di makam ayahnya, Saras memutuskan untuk pergi. Saras tahu, tidak mungkin mertuanya akan kembali menjemput dirinya. Jadi Saras m

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-08
  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 20 ( Menghindari Ibu Mertua)

    Mata wanita paruh baya itu melotot pada Saras, kesal karena dirinya tidak bisa membuat Liam percaya pada kata-katanya. tidak ingin membuat Liam kembali marah, Rosa memutuskan untuk pergi begitu saja. diam-diam Saras merasa lega, setidaknya wanita itu tidak akan membuat masalah baru dengannya. tapi, dalam hati Saras juga berterima kasih pada Rosa karena sudah mengantarkannya ke pemakaman ayahnya. rindunya sedikit terobati dengan mengunjungi makam. “Sudah melamunnya?” Saras mendongak, menatap manik hitam milik Liam. pria yang berdiri di hadapannya ini memiliki daya tarik tersendiri. alis mata yang tebal, hidung mancung menambah wajahnya semakin terlihat begitu sempurna. Tangan Liam terulur, mengelus lembut pipi Saras. gerakan tiba-tiba itu tentunya membuat Saras begitu terkejut. “Masuklah, istirahat.” Saras mengangguk mengiyakan, lalu memilih untuk pergi tanpa melihat ke arah Liam. Setelah Saras masuk kedalam rumah, Liam kembali masuk ke dalam mobil untuk kembali menjalani rutinita

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-09
  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 21 ( Lepaskan Aku!)

    Saras memandang pada bungkusan plastik yang sudah diletakkan Liam. Pria berambut hitam itu menarik kursi untuk diduduki. “Apa kau tuli?” Saras menggeleng, walau saat ini pandangan Liam tidak tertuju pada dirinya. otaknya masih dapat meresap semua jawaban yang baru saja keluar dari bibir sang suami. karena tak ingin membuat Liam marah, Saras segera mengambil piring dan sendok. ternyata makanan yang dibeli Liam cukup banyak. Ayam goreng, ayam bakar, ayam kecap dan juga sate. Makanan sebanyak ini, siapa yang akan menghabiskan? ah, mungkin anak buah Liam yang berjaga di rumah ini akan bisa menghabiskan makanan ini. “Apa kau akan memberikan ini pada anak buah mu?” Liam tidak menjawab, ia mengambil sepotong daging ayam kecap untuk dinikmati. baginya, pertanyaan Saras tidak masuk akal. ia membeli ini semua untuk Saras makan dan tidak ada hubungannya dengan anak buahnya. “Aku panggil ib-” “Liam!” ucapan Saras terpotong saat suara wanita menggema. ‘Dia lagi,’ batin Saras. “Makanlah sel

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-10
  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 22 ( Menyebut Nama Wanita Lain)

    Bab 22 Liam selalu saja menggaungkan kata rencana dan rencana. tapi Saras tidak pernah sekalipun merasa bahwa Liam merencanakan sesuatu. yang pria itu lakukan hanyalah mengurungnya di rumah dan tidak pernah sekalipun membawa Saras keluar, kecuali saat akan bertemu dengan Bondan. tentunya sebagai alat tukar. “Apa sebenarnya rencanamu?” Saras mencoba untuk kuat. mata cokelatnya menatap manik hitam milik Liam. “Menghancurkan dirimu.” Saras mendorong tubuh Liam, membuat pria itu sedikit mundur. “Apa salahku?” “Kau tidak berhak menuntut jawabannya,” Liam maju, tangannya hendak menyentuh dagu Saras. namun gadis itu menepis tangan Liam, membuat pria itu terkejut melihat keberanian yang timbul dalam diri Saras. “Jangan sentuh aku!” teriak Saras tubuhnya bergerak turun dari kasur hendak pergi.namun,belum sempat tangannya menyentuh handle pintu tubuhnya sudah dipeluk oleh Liam dari belakang, mendekap erat tubuh Saras seakan-akan takut kehilangan istrinya itu. Liam dapat mencium aroma tu

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-11
  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 23 ( Siapa Pria itu? )

    Liam kembali ke kamar Saras, ia sudah mandi dan terlihat begitu segar. Liam tidak menemukan Saras, sepertinya gadis itu sedang berada didalam kamar mandi membersihkan diri. Liam duduk ditepi kasur, menyalakan rokok. pandangannya tertuju pada pintu kamar mandi yang terbuka, menampilkan tubuh Saras yang terbalut handuk yang hanya menutupi bagian tubuhnya. Saras tidak menyangka jika Liam kembali lagi kedalam kamarnya. Ia pikir, pria itu akan pergi dan tidak kembali lagi setelah berhasil menikmati tubuhnya. Saras masih berdiri diambang pintu, enggan untuk menuju ke lemari pakaian. “Apa ingin aku pakaikan baju?” Saras menggeleng cepat, ia langsung menundukkan wajahnya dan berjalan cepat ke arah lemari pakaian lalu kembali lagi ke dalam kamar mandi. Saras tidak ingin tubuhnya kembali dilihat oleh Liam, walaupun pria itu sudah berulang kali merasakan tubuhnya. “Besok aku ada jadwal ke rumah sakit.” Ucap Liam saat Saras sudah keluar dari kamar mandi dan menduduki sofa kamar. sengaja duduk

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-11
  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 24 ( Sumpah Seorang Istri)

    Wajah Liam terlihat semakin dingin saat menatap wajah Saras. tidak ada tanda-tanda kepercayaan yang pria itu tunjukkan pada Saras, yang ada hanyalah kebencian. Liam semakin mendekat, mengikis jarak keduanya. “Seandainya ini bukan rumah sakit, aku pasti akan mematahkan kakimu.” Saras memejamkan matanya, ia begitu takut dengan pria dihadapannya ini. percuma ia berkata jujur, Liam tidak akan pernah mempercayainya. Saras dapat merasakan bagaimana Liam mencengkram erat lengan kanannya, menarik tubuh mungil itu agar mengikuti langkahnya. “Aku serahkan tugas ini padamu, Viktor.” Viktor hanya mengangguk kecil, lalu melangkah ke arah yang berbeda. Saras hanya dapat menundukkan wajahnya, entah hukuman apa lagi yang akan diterimanya kali ini. Saras hanya pasrah saat tubuhnya didorong begitu kasar oleh Liam agar masuk ke dalam mobil. Saras menatap pada lengannya yang memerah karena cengkraman tangan Liam. “Sakit? itu belum seberapa dibandingkan dengan yang dilakukan pria itu.” Saras tidak

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-12

Bab terbaru

  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 97 ( Kemenangan Viktor)

    Gudang tua yang terletak di pinggiran kota menjadi saksi bisu pertempuran sengit antara dua kelompok besar. Suara tembakan bergema di udara, membuat gudang yang sepi menjadi medan perang yang mengerikan.Viktor,berlari dengan cepat di antara tumpukan peti kemas yang berdebu. Ia membawa senjata otomatis yang siap menembak, matanya tajam memantau sekitarnya.Tiba-tiba, suara tembakan menggema dari arah kanan. Viktor merunduk dengan cepat, tapi terlambat. Sebuah peluru mengenai bahunya, membuatnya terjatuh ke tanah.Viktor mengerang kesakitan, tapi ia tahu ia harus bangun dan melawan. ia memeriksa lukanya dan lega mengetahui bahwa peluru hanya meleset dan tidak bersarang di tubuhnya.Sambil meringis kesakitan, Viktor bangun dan melanjutkan pertempuran. ia menembakkan senjatanya ke arah lawan, membuat mereka berlari untuk mencari perlindungan.Kelompok lawan, yang dipimpin oleh seorang pria kejam bernama Jack, tidak mau kalah. Mereka menembakkan senjata mereka dengan gencar, membuat Vikto

  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 96 ( Takut Ketahuan)

    Ricard dan Luna berdiri di tangga darurat rumah sakit, suasana sunyi dan tersembunyi dari pandangan orang lain. Cahaya lampu darurat memancarkan sinar merah, membuat wajah mereka terlihat tegang.Ricard menatap Luna dengan mata tajam. "Kau tahu ibu sudah sadar, kan? itulah alasanmu datang kemari…karena kau takut ibu akan mengungkapkan semuanya.”Luna mengangguk pelan, bibirnya bergetar. "Ya...aku takut Tante Rosa memberitahu ini semua pada Liam dan hal itu bisa menghancurkan rencanaku untuk memisahkan Liam dan Saras."Ricard mendekati Luna, suaranya pelan. "Kita harus menjaga rahasia kita, Luna. Tidak ada yang boleh tahu."Tiba-tiba, Luna berbicara dengan suara rendah. "Lalu,kita harus berbuat apa Ricard? Bagaimana jika Tante Rosa mengatakan semuanya?”Ricard diam, namun sorot matanya mengisyaratkan sesuatu.Luna menunduk, suaranya hampir tidak terdengar. "Aku bingung, entah apa yang harus aku lakukan."Ricard tidak siap menghadapi konsekuensi ini.namun,hubungan mereka yang terlarang

  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 95 ( Ibumu Mengetahui Hubungan Kita, Ricard! )

    Saras berjalan menyusuri koridor rumah sakit, mencari kantin untuk mengisi perut yang kosong. Namun, dia urungkan niatnya dan memutuskan mencari alternatif di luar.ia keluar dari rumah sakit dan menatap jalan raya yang sibuk. Rumah makan kecil di seberang jalan menarik perhatiannya. Saras mengambil napas dalam-dalam dan menyeberang jalan, memperhatikan lampu lalu lintas yang masih merah. walaupun dalam keadaan seperti ini, ia harus memikirkan tentang Liam dan ayah mertuanya, mereka harus tetap menjaga kesehatan dengan tidak melupakan makan. Saat ia menginjakkan kaki di tengah jalan, sebuah mobil melaju cepat dari arah kiri, mengabaikan lampu merah. Saras terkejut dan berhenti sejenak, tidak bisa bergerak.Seorang pria yang berjalan di belakangnya bereaksi cepat. ia menarik Saras ke belakang, menyelamatkannya dari tabrakan maut. Mobil tersebut melaju terus, tanpa meminta maaf.Saras terengah-engah, jantungnya berdebar kencang. "Terima kasih... saya hampir saja..." katanya pada pria i

  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 94 ( Operasi Ibu)

    Liam dan Saras berdiri di luar ruang ICU, memandang melalui jendela kaca yang besar. Mereka bisa melihat Rosa terbaring lemah di atas tempat tidur, dikelilingi peralatan medis canggih yang berderak-derak. Suasana di luar ruangan terasa tegang dan khawatir. Di dalam ruangan ICU, dokter dan tim medis bekerja cepat dan terkoordinasi. Dokter Amir, seorang dokter spesialis jantung, memimpin tim untuk menyelamatkan Rosa. Dia memerintahkan perawat untuk memeriksa tekanan darah dan denyut jantung Rosa. Perawat yang berpengalaman, segera memeriksa tekanan darah Rosa dengan alat monitor. "Tekanan darahnya 80/60 mmHg, dokter!" katanya dengan cepat. Dokter Amir mengangguk. "Berikan dia transfusi darah dan oksigen sekarang juga! Kita harus meningkatkan tekanan darahnya." Perawat yang bertugas mengatur peralatan medis, segera mengaktifkan mesin transfusi darah. Suara mesin tersebut berderak-derak, menunjukkan proses transfusi sedang berlangsung. Dokter Amir memeriksa monitor jantung Rosa. "Deny

  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 93 ( Dimana Sebenarnya, Kau Ricard? )

    Klinik yang didatangi oleh Liam dan Saras terletak di jantung kota, dengan penampilan arsitektur bangunan yang modern dan elegan. Liam dan Saras tiba di klinik pada pagi hari, dengan senyum hangat dan harapan baru. Mereka berjalan melalui koridor yang bersih dan tenang, menuju ruang penerimaan pasien.Saras mengenakan gaun sederhana namun elegan, menonjolkan kehamilannya yang masih dini. Liam memegang tangannya, memberikan dukungan dan kasih sayang. "Semuanya akan baik-baik saja," katanya, dengan senyum tenang.Di ruang penerimaan, perawat cantik menyambut mereka dengan ramah. "Selamat pagi, Nyonya Saras. Silakan mengisi formulir pendaftaran."Saras mengisi formulir dengan hati-hati, sementara Liam memperhatikan sekeliling ruangan. Dekorasi yang hangat dan nyaman membuatnya merasa tenang.Setelah mengisi formulir, mereka dipanggil ke ruang USG. Dokter spesialis kehamilan, Dr. Amelia, menyambut mereka dengan senyum. "Selamat pagi, Nyonya Saras. Mari kita lihat perkembangan janin Anda."

  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 92 ( Mereka Harus Membayarnya, Rasa Sakit Hatiku! )

    Kamar Luna terasa sunyi dan gelap, hanya cahaya remang dari lampu meja menerangi wajahnya yang penuh kesedihan. Ia duduk di atas tempat tidur, memandang kekosongan dengan mata yang terlihat lelah dan penuh air mata.Ingatannya kembali pada saat Richard membawanya ke mall dengan janji belanja apa pun yang diinginkan. Luna terlihat bahagia, memilih gaun dan perhiasan dengan senyum ceria. Tapi, semuanya berubah ketika Richard membawanya ke sebuah klinik terpencil di luar kota.Luna mengingat ekspresi Richard yang berubah, dari senyum menjadi serius dan dingin. "Kita harus melakukan ini, Luna," katanya, suaranya tidak bisa diganggu gugat.Luna merasa cemas, tetapi Richard tidak memberinya pilihan. Ia dipaksa untuk melakukan tindakan aborsi, meninggalkan kesedihan dan trauma yang mendalam.Luna berbaring di meja operasi klinik yang terpencil, dikelilingi oleh dokter-dokter bayaran Richard yang terlihat dingin dan tidak berperasaan. Cahaya lampu operasi memancarkan cahaya terang, membuatnya

  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 91 ( Pria Bertopeng)

    Liam dan Saras memasuki rumah, mencari ketenangan setelah hari yang melelahkan. Mereka berjalan pelan, menuju ruang tamu. Namun, keheningan itu tidak berlangsung lama. Suara tembakan bergemuruh di halaman rumah, membuat mereka berdua terkejut. Liam langsung melindungi Saras, memeluknya erat. "Jangan khawatir, aku ada disini," katanya. Anak buah Liam bergegas keluar, menghadapi penyerang. Tembak-tembakan berlangsung beberapa menit, membuat suasana semakin tegang. Saras memejamkan mata, berdoa agar keadaan segera mereda. Tiba-tiba, suara tembakan berhenti. Hening. Liam melepaskan pelukannya, menatap Saras. "Aku akan memeriksa keadaan," katanya. Saras mengangguk, masih terlihat ketakutan. Liam berjalan keluar, menuju halaman. Anak buahnya sudah mengamankan area. "Siapa yang menyerang kita?" Liam bertanya. Salah satu anak buahnya, Riko, menjawab, "orang itu mengenakan topeng, Pak. Kami tidak bisa mengenali wajahnya." Liam menggigit gigi. "Cari informasi tentang penyerang ini. Aku in

  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 90 ( Jejak Vinso )

    Saras berjalan santai di dalam mall, menikmati suasana yang ceria dan penuh warna. Ia berencana membeli perlengkapan bayi untuk persiapan kelahiran anaknya. Sopir Liam, Pak Tono, menunggu di parkiran, siap mengantar Saras kembali ke rumah. sebenarnya Liam kurang setuju, karena ia ingin menemani Saras. tapi, karena pekerjaan kantor yang begitu menumpuk membuat Liam harus mengalah dan memberikan izin pada Saras pergi sendiri.Saras memasuki toko perlengkapan bayi, matahari yang masuk melalui kaca patri membuat suasana toko semakin hangat. Ia mulai memilih-milih perlengkapan bayi, dari baju hingga mainan.Saat memilih baju bayi yang lucu, matanya tidak sengaja melihat siluet tubuh seseorang yang ia kenali sedang berjalan beriringan melewati toko. Saras merasa terkejut ketika melihat Luna dan Ricard berjalan bersama, berdampingan seperti pasangan.Raut wajah Luna terlihat tertekan, berbeda dengan Ricard yang nampak begitu santai. Mereka berdua berjalan pelan, Ricard mengobrol dengan Luna

  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 89 ( Kecurigaan Liamm)

    Pagi itu, cahaya matahari memancar melalui jendela klinik, menerangi ruangan yang tenang. Luna duduk di depan dokter ginekologi, Dr. Wahyuningsih, dengan wajah yang pucat dan cemas. Ia memegang perutnya merasakan kecemasan yang mendalam."Dok, saya tidak siap untuk memiliki anak," kata Luna, suaranya teredam. "Saya ingin melakukan aborsi."Dokter wanita yang nampak begitu cantik itu menatap Luna dengan mata yang hangat dan penuh empati. "Luna, saya paham kecemasan Anda. Tapi, aborsi bukanlah solusi yang tepat. Bayi itu sudah berusia empat minggu. Apakah Anda yakin ingin melakukan hal ini?"Luna menunduk, tidak berani menatap dokter. "Saya tidak tahu, Dok. Saya hanya tahu saya tidak siap."Dokter itu mengambil napas dalam-dalam. "Luna, saya tidak bisa membantu Anda melakukan aborsi. Saya harus mempertimbangkan kesehatan Anda dan bayi tersebut. Selain itu, ada risiko komplikasi yang serius."Luna merasa kecewa dan putus asa. Ia tidak tahu harus berbuat apa. "Tapi, Dok saya tidak ingin

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status