Share

Bab 19 ( Mual )

Penulis: Tri Afifah
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-08 07:40:23
Liam mengerutkan keningnya, saat menyadari bahwa Saras tidak berada dalam kamarnya. pria itu lantas mengelilingi rumah, mencari keberadaan Sarah. Nihil, gadis itu tidak ada.

“Liam, kau sudah pulang?” Rosa terkejut, mendapati Liam sudah berada dirumah. sedangkan ia tidak melihat mobil Liam saat diluar tadi.

“Dimana istriku?”

Rosa menelan ludahnya susah payah. ini tidak ada dalam rencananya. seharusnya Liam tidak pulang secepat ini.

“I-ibu, baru saja pulang. mana mungkin ibu tahu dimana keberadaan istrimu.” Sahutnya tergagap. Liam tidak percaya begitu saja jawaban sang ibu.

“Katakan atau-”

“Makam ayahnya!” Rosa tidak ingin membuat masalah. Ia yakin, Liam tidak mungkin langsung mempercayai ucapannya. pria berwajah tampan itu lantas melenggang pergi meninggalkan wanita paruh baya itu tanpa mengatakan apa-apa.

***

Setelah sudah cukup lama berada di makam ayahnya, Saras memutuskan untuk pergi. Saras tahu, tidak mungkin mertuanya akan kembali menjemput dirinya. Jadi Saras m
Tri Afifah

Selamat Pagi, sehat selalu... follow Tik Tok aku @triharfa jangan lupa like, komentar dan bintang limanya ya❤️

| Sukai
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 20 ( Menghindari Ibu Mertua)

    Mata wanita paruh baya itu melotot pada Saras, kesal karena dirinya tidak bisa membuat Liam percaya pada kata-katanya. tidak ingin membuat Liam kembali marah, Rosa memutuskan untuk pergi begitu saja. diam-diam Saras merasa lega, setidaknya wanita itu tidak akan membuat masalah baru dengannya. tapi, dalam hati Saras juga berterima kasih pada Rosa karena sudah mengantarkannya ke pemakaman ayahnya. rindunya sedikit terobati dengan mengunjungi makam. “Sudah melamunnya?” Saras mendongak, menatap manik hitam milik Liam. pria yang berdiri di hadapannya ini memiliki daya tarik tersendiri. alis mata yang tebal, hidung mancung menambah wajahnya semakin terlihat begitu sempurna. Tangan Liam terulur, mengelus lembut pipi Saras. gerakan tiba-tiba itu tentunya membuat Saras begitu terkejut. “Masuklah, istirahat.” Saras mengangguk mengiyakan, lalu memilih untuk pergi tanpa melihat ke arah Liam. Setelah Saras masuk kedalam rumah, Liam kembali masuk ke dalam mobil untuk kembali menjalani rutinita

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-09
  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 21 ( Lepaskan Aku!)

    Saras memandang pada bungkusan plastik yang sudah diletakkan Liam. Pria berambut hitam itu menarik kursi untuk diduduki. “Apa kau tuli?” Saras menggeleng, walau saat ini pandangan Liam tidak tertuju pada dirinya. otaknya masih dapat meresap semua jawaban yang baru saja keluar dari bibir sang suami. karena tak ingin membuat Liam marah, Saras segera mengambil piring dan sendok. ternyata makanan yang dibeli Liam cukup banyak. Ayam goreng, ayam bakar, ayam kecap dan juga sate. Makanan sebanyak ini, siapa yang akan menghabiskan? ah, mungkin anak buah Liam yang berjaga di rumah ini akan bisa menghabiskan makanan ini. “Apa kau akan memberikan ini pada anak buah mu?” Liam tidak menjawab, ia mengambil sepotong daging ayam kecap untuk dinikmati. baginya, pertanyaan Saras tidak masuk akal. ia membeli ini semua untuk Saras makan dan tidak ada hubungannya dengan anak buahnya. “Aku panggil ib-” “Liam!” ucapan Saras terpotong saat suara wanita menggema. ‘Dia lagi,’ batin Saras. “Makanlah sel

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-10
  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 22 ( Menyebut Nama Wanita Lain)

    Bab 22 Liam selalu saja menggaungkan kata rencana dan rencana. tapi Saras tidak pernah sekalipun merasa bahwa Liam merencanakan sesuatu. yang pria itu lakukan hanyalah mengurungnya di rumah dan tidak pernah sekalipun membawa Saras keluar, kecuali saat akan bertemu dengan Bondan. tentunya sebagai alat tukar. “Apa sebenarnya rencanamu?” Saras mencoba untuk kuat. mata cokelatnya menatap manik hitam milik Liam. “Menghancurkan dirimu.” Saras mendorong tubuh Liam, membuat pria itu sedikit mundur. “Apa salahku?” “Kau tidak berhak menuntut jawabannya,” Liam maju, tangannya hendak menyentuh dagu Saras. namun gadis itu menepis tangan Liam, membuat pria itu terkejut melihat keberanian yang timbul dalam diri Saras. “Jangan sentuh aku!” teriak Saras tubuhnya bergerak turun dari kasur hendak pergi.namun,belum sempat tangannya menyentuh handle pintu tubuhnya sudah dipeluk oleh Liam dari belakang, mendekap erat tubuh Saras seakan-akan takut kehilangan istrinya itu. Liam dapat mencium aroma tu

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-11
  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 23 ( Siapa Pria itu? )

    Liam kembali ke kamar Saras, ia sudah mandi dan terlihat begitu segar. Liam tidak menemukan Saras, sepertinya gadis itu sedang berada didalam kamar mandi membersihkan diri. Liam duduk ditepi kasur, menyalakan rokok. pandangannya tertuju pada pintu kamar mandi yang terbuka, menampilkan tubuh Saras yang terbalut handuk yang hanya menutupi bagian tubuhnya. Saras tidak menyangka jika Liam kembali lagi kedalam kamarnya. Ia pikir, pria itu akan pergi dan tidak kembali lagi setelah berhasil menikmati tubuhnya. Saras masih berdiri diambang pintu, enggan untuk menuju ke lemari pakaian. “Apa ingin aku pakaikan baju?” Saras menggeleng cepat, ia langsung menundukkan wajahnya dan berjalan cepat ke arah lemari pakaian lalu kembali lagi ke dalam kamar mandi. Saras tidak ingin tubuhnya kembali dilihat oleh Liam, walaupun pria itu sudah berulang kali merasakan tubuhnya. “Besok aku ada jadwal ke rumah sakit.” Ucap Liam saat Saras sudah keluar dari kamar mandi dan menduduki sofa kamar. sengaja duduk

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-11
  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 24 ( Sumpah Seorang Istri)

    Wajah Liam terlihat semakin dingin saat menatap wajah Saras. tidak ada tanda-tanda kepercayaan yang pria itu tunjukkan pada Saras, yang ada hanyalah kebencian. Liam semakin mendekat, mengikis jarak keduanya. “Seandainya ini bukan rumah sakit, aku pasti akan mematahkan kakimu.” Saras memejamkan matanya, ia begitu takut dengan pria dihadapannya ini. percuma ia berkata jujur, Liam tidak akan pernah mempercayainya. Saras dapat merasakan bagaimana Liam mencengkram erat lengan kanannya, menarik tubuh mungil itu agar mengikuti langkahnya. “Aku serahkan tugas ini padamu, Viktor.” Viktor hanya mengangguk kecil, lalu melangkah ke arah yang berbeda. Saras hanya dapat menundukkan wajahnya, entah hukuman apa lagi yang akan diterimanya kali ini. Saras hanya pasrah saat tubuhnya didorong begitu kasar oleh Liam agar masuk ke dalam mobil. Saras menatap pada lengannya yang memerah karena cengkraman tangan Liam. “Sakit? itu belum seberapa dibandingkan dengan yang dilakukan pria itu.” Saras tidak

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-12
  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 25 ( Bimbang)

    Saras kembali melangkah masuk ke rumah Liam, memasuki kembali rumah ini bagaikan tempat eksekusi baginya. jiwa dan raganya seperti sudah mati semenjak ia menandatangani surat perjanjian kontrak pernikahan dan hari ini, Saras semakin yakin bahwa hidupnya sudah benar-benar mati. “Apa yang terjadi, Liam?” Rosa menatap wajah Saras yang terlihat begitu pucat. pipi Saras yang putih mulus menjadi kemerahan dan sudut bibirnya berdarah. Liam tidak menjawab, pria itu melewati Rosa begitu saja sambil terus menarik tangan Saras agar mengikuti langkahnya. Rosa menutup mulutnya, takut jika Liam bertindak lebih jauh lagi pada gadis itu. walaupun tidak yakin dengan kronologi kejadiannya, tapi Rosa yakin wajah Saras seperti itu karena ulah anaknya itu. “Bagian mana yang disentuh oleh pria itu?” tanya Liam saat sudah berada di dalam kamar Saras. gadis itu hanya diam, percuma saja menyampaikan jawaban pada Liam kalau pada akhirnya pria itu tidak juga mempercayainya. Saras memilih untuk duduk di pingg

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-13
  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 26 ( Jadilah Umpanku)

    Bab 26 Liam mendongak menatap tubuh mungil Saras yang sudah berani memasuki ruang kerjanya. gadis itu terlihat membawa nampan berisi kopi dan juga kue kering. Saras meletakkan kopi dan cemilan itu di meja Liam. Liam tidak mengatakan apa-apa, pria kembali menatap lembaran dokumen yang baru saja ia buka, tidak ada niatan untuk berbasa-basi terkait dengan kedatangan Saras. melihat Liam yang tidak terpengaruh dengan kedatangannya, Saras berinisiatif untuk duduk di kursi yang berada di hadapan meja Liam. “Liam,” Saras memulai pembicaraan setelah keheningan tercipta begitu menyesakkan dada. Pria itu masih belum mengalihkan pandangannya. dokumen kerjanya seperti sebuah magnet yang menarik wajahnya untuk tidak menatap ke arah lain. “Aku butuh ponsel.” Saras memberanikan diri untuk mengajukan permohonan. semenjak menikah dengan Liam, ia tidak tahu dimana ponselnya berada. Pria itu masih diam, seperti sedang menguji kesabaran Saras. “Aku hanya ingin melihat foto ayah dan…ibuku. aku but

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-13
  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 27 ( Kau Menjijikan)

    Saras terdiam menatap wajah Liam dengan perasaan berkecamuk. otaknya masih mencoba untuk mencerna perkataan pria berwajah tampan itu.“Viktor sudah memeriksa kamera cctv dan pria itu adalah Ricard.”Saras masih mendengarkan tanpa memotong pembicaraan Liam. walaupun sebenarnya ia ragu dan tidak setuju dengan syarat yang diajukan oleh Liam namun, dapatkah ia menolaknya?“Mulai besok kau akan bekerja,”Liam mengambil rokok untuk dinyalakan. hal itu tidak luput dari perhatian Saras. Liam menghisap rokoknya dalam-dalam sebelum meniupkan asap rokoknya secara perlahan-lahan. manik hitam pria itu tidak pernah lepas dari sosok Saras yang masih menatapnya, ragu. pria tampan itu menyesap rokoknya lagi, kemudian menyeringai tipis membuat bulu kuduk Saras berdiri. “Bagaimana Saras, kau siap untuk bekerja?”“tap-tapi aku belum memiliki pengalaman apa-apa,” Sahut Saras penuh keraguan.“Ini tidak butuh suatu pengalaman. kau hanya duduk diam tanpa melakukan apapun.”Otak Saras langsung berkerja cepa

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-14

Bab terbaru

  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 121 ( Maafkan Aku, Ayahh)

    Mobil yang ditumpangi Saras sudah sampai ke pemakaman umum. Saras memandang keluar jendela mobil, melihat barisan makam yang terbentang di depannya. ia merasa sedikit sedih, karena ia tahu bahwa ayahnya terbaring di salah satu makam itu.Sopir mobil tersebut memandang Saras "Kita sudah sampai, nyonya" ia berkata. "Apa yang ingin nyonya lakukan sekarang?"Saras memandang sopir tersebut dengan mata yang terlihat sedikit serius. "Tolong tunggu aku di sini," ia berkata. "Aku ingin pergi ke makam ayahku."Sopir tersebut mengangguk. "Baik, nyonya," ia berkata. "saya akan menunggu anda di sini."Saras mengangguk, dan ia membuka pintu mobil. ia turun dari mobil, dan memandang sekelilingnya. Pemakaman umum itu terlihat sangat sunyi, dengan hanya beberapa orang yang berjalan-jalan di sekitar makam.Saras mengambil napas dalam-dalam, dan ia memulai perjalanannya menuju makam ayahnya. ia berjalan melewati barisan makam, melihat nama-nama yang terukir diatas batu nisan. ia merasa sedikit sedih, ka

  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 120 ( Tidak Sesuai Harapan)

    Mobil tersebut melanjutkan perjalanannya, dengan Saras, Liam, dan Luna berada di dalamnya. Tapi, suasana di dalam mobil tersebut sangat tidak nyaman. Saras, Liam, dan Luna hanya diam, tidak ada yang berbicara.Saras merasa sangat tidak nyaman dengan kehadiran Luna di dalam mobil tersebut. ia merasa seperti ada orang lain yang mengganggu hubungannya dengan Liam. ia tidak bisa tidak merasa sedikit cemburu dengan cara Luna yang kadang kala mencuri perhatian Liam dengan cara mengajak Liam bicara tentang masa lalu mereka.Setelah berbicara dengan Liam, Luna terlihat sangat santai dan percaya diri. ia tidak peduli dengan suasana di dalam mobil tersebut, dan ia hanya bisa tersenyum dan memandang ke arah Saras dan Liam bergantian.Mobil yang membawa Saras, Liam, dan Luna akhirnya sampai di halaman rumah sakit. Luna dan Liam langsung turun dari mobil, tapi Saras tidak bergerak. ia tetap duduk di dalam mobil, dengan wajah yang terlihat sedikit serius.Liam melihat bahwa Saras tidak turun dari

  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 119 ( Ada Kucing Lewat)

    Liam, Saras, dan Luna berdiri di depan rumah, menunggu mobil yang akan membawa mereka ke tujuan mereka. Saras terlihat sedikit tidak nyaman, karena ia tidak ingin berada di dekat Luna.Tapi, Luna tidak peduli dengan perasaan mereka berdua. ia tersenyum dan berjalan menuju mobil, yang sudah keluar dari garasi tanpa menunggu Liam dan Saras."Kita harus pergi sekarang," Luna berkata, dengan suara yang terdengar sedikit manis. "Kalian pasti tidak ingin kita terlambat, kan?”Liam dan Saras terlihat sedikit tidak nyaman, tapi mereka berdua tidak ingin menunjukkan perasaan tidak nyaman itu. Mereka berdua berjalan menuju mobil, dengan Liam yang membuka pintu mobil untuk Saras.Tapi, sebelum Saras bisa masuk ke dalam mobil, Luna menerobos masuk kedalam mobil dan memilih duduk di belakang, bersama dengan Liam. Saras terlihat sedikit terkejut dan tidak nyaman, tapi dia tidak bisa melakukan apa-apa.Dengan terpaksa, Saras harus mengalah dan duduk di bangku depan bersama sopir. ia terlihat sediki

  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 118 ( Kedatangan Orang tak di undang)

    Liam terbangun dari tidurnya, merasa sedikit bingung dan tidak tahu dimana dirinya berada. ia memandang sekeliling dan menyadari bahwa ia tertidur di ruang tamu. TV masih dalam keadaan menyala, menampilkan acara pagi yang sedang berlangsung.Liam menggelengkan kepala, merasa sedikit malu karena telah tertidur di ruang tamu. ia memutuskan untuk pergi ke kamar untuk melihat Saras, berharap bahwa dia tidak terlalu marah padanya karena telah membuatnya merasa tidak nyaman semalam karena ucapannya yang menyinggung soal Danuarta dan Vinso.Saat Liam berjalan menuju kamar, ia melewati ruang dapur. ia mendengar seseorang sedang memasak, dan karena penasaran ingin melihat siapa yang berada di dapur, Liam akhirnya melangkahkan kakinya ke dapur.Saat ia memasuki dapur, ia terkejut melihat Saras yang terlihat sedang sibuk menggoreng sesuatu. Saras tidak menyadari kehadiran Liam, gadis cantik itu terus menggoreng dan tidak memperhatikan sekitar.Liam tersenyum, merasa senang melihat Saras yang ter

  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 117 ( Disinggung Soal Ayah dan Vinso)

    Saras dan Liam masih berada di meja makan, dengan makanan yang dimasak Saras terlihat lezat di depan mereka. Namun, belum satupun yang disentuh oleh keduanya. Mereka terlalu sibuk membahas tentang Vinso, dengan Liam yang menyinggung soal Vinso yang memiliki musuh banyak karena ia yang terlalu setia pada ayah Saras, Danuarta."Saras, kamu tau bahwa Vinso memiliki musuh banyak, bukan?" Liam bertanya, dengan suara yang terdengar sedikit serius.Saras mengangguk, dengan mata yang terlihat sedikit khawatir. "Ya, sebenarnya aku kurang tahu," dia berkata. "Tapi aku juga tidak yakin apa yang membuatnya memiliki musuh banyak."Liam tersenyum, "Vinso memiliki musuh banyak karena ia yang terlalu setia pada ayahmu, Danuarta," Liam berkata. "Ia tidak pernah ragu untuk membela ayahmu, bahkan jika itu berarti menghadapi bahaya."Saras terkejut, dengan mata yang terlihat sedikit lebar. "Apa yang kau maksud, Liam?" ia bertanya, dengan suara yang terdengar sedikit ragu.Liam mengambil napas dalam-dalam

  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 116 ( Ayo, Kita Kunjungi Makam Ayahmu)

    Sore harinya, Saras sudah menyiapkan makanan untuk menyambut kedatangan Liam, suaminya. ia telah memasak beberapa hidangan favorit Liam, termasuk nasi goreng, ayam bakar, dan sayur-sayuran segar.Saras berdiri di depan meja makan, memeriksa kembali semua hidangan yang telah ia siapkan. Dia ingin pastikan bahwa semuanya sudah siap dan lezat untuk Liam.Saat ia memeriksa hidangan terakhir, ia mendengar suara pintu depan terbuka. Saras tersenyum dan berpaling ke arah pintu, menunggu Liam masuk ke dalam rumah.Liam masuk ke dalam rumah, dengan wajah yang terlihat sedikit lelah. ia telah memiliki hari yang sibuk di kantor, tapi semuanya itu menghilang melihat Saras berdiri di depan meja makan dengan hidangan yang lezat."Selamat datang, Liam," Saras berkata, dengan suara yang lembut. "Aku sudah menyiapkan makanan untukmu."Liam tersenyum dan berjalan ke arah Saras, memeluk tubuh istrinya itu dengan erat. "Terima kasih, Saras," ia berkata. "Aku sangat lapar dan aku tidak sabar untuk mencoba

  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 115 ( Bicaranya Terlalu Jujur)

    Saras terkejut saat melihat Liam masuk ke dalam kamar, membawa nampan berisi nasi goreng dan segelas air putih. ia tidak menyangka bahwa Liam akan datang ke kamarnya, apalagi membawa makanan.Liam meletakkan nampan itu di atas Nakas dan duduk di kursi samping tempat tidur Saras. ia memandang ke arah Saras dengan mata yang terlihat sedikit lemah."Saras, aku minta maaf," Liam berkata, dengan suara yang lembut. "Aku salah mempercayai ucapan Ayah tentang dirimu. Aku tahu sekarang bahwa itu semua tidak benar."Saras terkejut dengan permintaan maaf Liam. ia tidak menyangka bahwa Liam akan meminta maaf padanya. ia merasa sedikit lega, tapi juga merasa sedikit sakit karena Liam telah mempercayai tuduhan Anjaswara tentang dirinya.Saras menangis, dengan air mata yang mengalir di wajahnya. Liam berdiri dan berjalan ke arah Saras. ia memeluk Saras erat. Saras merasa sedikit lega, karena Liam telah meminta maaf dan memeluknya."Aku minta maaf, Saras," Liam berkata, dengan suara yang lembut. "Aku

  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 114 ( Memperlancar Rencanaku)

    Danuarta menyetir mobilnya dengan hati-hati, sementara Vinso duduk di sebelahnya dengan wajah yang pucat. Mereka berdua tidak banyak berbicara selama perjalanan, karena Vinso masih terlalu lemah untuk berbicara.Saat mobil itu berhenti di tempat parkir rumah sakit, beberapa orang berbaju serba hitam terlihat menyambut kedatangan Danuarta. Mereka berdiri dengan tegak, dengan mata yang terlihat serius."Selamat datang, Pak Danuarta," salah satu dari mereka berkata, dengan suara yang hormat.Danuarta tersenyum dan mengangguk. "Terima kasih," dia berkata. "Tolonglah saya membawa Vinso ke dalam ruangan UGD."Orang-orang berbaju hitam itu segera bergerak, membantu Vinso agar bisa keluar dari mobil. Mereka berhati-hati, karena Vinso masih terlalu lemah untuk berjalan sendiri.Salah seorang dari mereka membawa kursi roda, agar mempermudah membawa Vinso ke dalam ruangan UGD. Vinso merasa sedikit malu, karena ia tidak ingin menjadi beban bagi orang lain.Dalam hati, Vinso bertanya-tanya, siapak

  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 113 ( Nasi Goreng)

    Saras duduk bersandar pada kepala ranjang, dengan mata yang terlihat sedikit merah karena menahan air mata. ia tidak bisa mempercayai bahwa Liam bisa mempercayai tuduhan Anjaswara tentang dirinya. ia merasa seperti sedang ditikam dari belakang oleh orang yang ia cintai.Saras mencoba untuk meredam emosi, tapi ia tidak bisa menahan rasa sakit yang dia rasakan. ia merasa seperti sedang berada di dalam badai yang tidak terjelaskan. ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan untuk membuat Liam mempercayainya.Di sisi lain, Liam berdiri bersandar pada dinding kamar dekat pintu, dengan mata yang terlihat sedikit merah karena menahan amarah. ia tidak bisa mempercayai bahwa Saras bisa memiliki hubungan spesial dengan Ricard. ia merasa seperti sedang kehilangan kepercayaan pada orang yang dia cintai.Liam mencoba untuk meredam rasa cemburunya, tapi dia tidak bisa menahan rasa sakit yang dia rasakan. Dia merasa seperti sedang berada di dalam kegelapan yang tidak terjelaskan. ia tidak tahu apa yang

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status