Beranda / Pendekar / Pendekar Tanpa Wajah / 473 - Nak, Akhirnya Ayah Menemukanmu

Share

473 - Nak, Akhirnya Ayah Menemukanmu

Penulis: Gauche Diablo
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-31 12:08:02

“Tuan Besar Sima ….” Yao Chen mendesis pelan sambil mengepalkan kuat-kuat tangannya karena emosi.

Kata-kata Sima Ye menghantam Yao Chen seperti serangan tak terlihat, menusuk jauh ke dalam hatinya.

Dia merasa Sima Ye sengaja menciptakan syarat ini untuk membuatnya gagal menikahi Sima Honglian, untuk menyingkirkannya secara terhormat di hadapan banyak orang penting.

Keputusan itu seolah menyegel takdir Yao Chen dan menghancurkan harapannya. Namun, dia tetap berusaha mengontrol emosi, menyadari bahwa Sima Ye adalah seorang yang sulit untuk dilawan secara langsung.

Dengan tatapan penuh kekecewaan, Yao Chen menoleh kepada Sima Honglian. “Jika ini kehendak Tuan Besar,” ucapnya perlahan, “maka kita tak memiliki pilihan lain, Lian Lian.”

Sima Honglian mengangguk dengan penuh kesedihan, namun tetap menguatkan Yao Chen dengan genggaman tangannya.

“Benar. Tidak perlu berlama-lama di sini. Tak ada gunanya!” Sima Honglian tegas mengucapkannya.

Mereka kemudian berbalik, bersiap untuk pergi dari au
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Yundiraya
Yaaaaaaaah….. bersambung….. nanggung amat, Thor….. satu bab lagi please…….
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pendekar Tanpa Wajah   474 - Gongsun Huojun dari Benua Atas

    “Apa kau bilang?! Yao Chen anakmu?”Raja Qing yang tengah tertekan dengan energi luar biasa itu akhirnya berhasil menoleh dengan susah payah, dan terkejut saat melihat sosok yang mengaku sebagai ayah Yao Chen.Sima Ye juga merasakan tekanan itu dan menatap sosok di angkasa dengan ekspresi penuh kewaspadaan.Tidak ada yang tahu siapa sosok misterius ini, tetapi kekuatan dan aura yang dia pancarkan sudah cukup untuk menunjukkan bahwa dia adalah seseorang yang tidak bisa diremehkan.Sosok gagah itu, dengan mata tajam yang penuh dominasi sekaligus kehangatan, menatap Yao Chen dengan senyum kecil. “Namamu di sini menjadi Yao Chen, ya? Tak mengapa,” ujarnya lembut namun jelas terdengar, “Aku datang untuk membawamu pergi. Cukup sudah kamu bertarung dan terluka karena orang-orang ini.”Sosok kuat itu mulai turun dan menjejakkan kakinya ke lantai aula. Dia melangkah mendekat ke Yao Chen dan menepuk bahu pemuda itu.Yao Chen, yang awalnya kebingungan, merasa seolah ada kehangatan muncul dalam h

  • Pendekar Tanpa Wajah   475 - Ayo Kita Pulang!

    Yao Chen termangu, “Warisan dan tubuh … Asura?!”Dia sama sekali tak pernah menyangka bahwa dirinya dikatakan mewarisi Asura, bukan terbangkitkan karena Tasbih Semesta, melainkan karena darah warisan!Tak hanya Yao Chen yang terkejut. Sima Honglian dan yang lainnya di aula pun sama kagetnya. Sementara itu, Gongsun Huojun melenyapkan mode Asura dia dan menghentikan Asura pada tubuh Yao Chen agar tidak menimbulkan luka dalam.“Itu mereka!” teriak para pengawal Paviliun Obat sambil berdatangan ke aula yang sudah kehilangan atap.Kejadian heboh itu tentu saja membuat mereka cepat datang tanpa menunggu perintah atasan, karena ini menyangkut nyawa pemilik Paviliun Obat.“Semut keroco!” dengus keras Gongsun Huojun.Hanya dengan meledakkan auranya saja, tanpa Gongsun Huojun perlu bergerak, semua pengawal yang mendekat langsung terpental jauh, banyak dari mereka langsung muntah darah sebelum tak sadarkan diri.Sima Ye dan yang ada di aula menatap adegan itu dengan nyali kecut. Jika Gongsun Huo

  • Pendekar Tanpa Wajah   476 - Saatnya Persuasi Berbalut Provokasi

    “Hmph!” Yao Chen mendengus pelan sambil membuang muka.Tidak menggubris kekesalan Yao Chen, Gongsun Huojun mulai mengeluarkan peliharaanya dari kantong ruangnya.“Skrriiii!” Lengkingan tajam langsung terdengar.Segera saja, melesat keluar seekor roc berbulu emas bertubuh raksasa dengan bentangan sayap yang bisa menutupi langit, terlihat gagah dan ganas. Dia lima kali lebih besar dari Garuda Nirwana milik Yao Chen.“Skriiii!” Roc emas raksasa itu mendongak seraya membentangkan kedua sayap lebar-lebar seakan menantang langit.Dari Gao Long, Yao Chen mengetahui bahwa roc emas raksasa milik Gongsun Huojun bukanlah sekedar hewan roh, melainkan sudah menjadi hewan iblis, tingkatan evolusi energi yang lebih kuat dari hewan roh.“Bawa kita pulang ke rumah, Rocky.” Gongsun Huojun membawa Yao Chen ke punggung roc raksasa bernama Rocky.Mereka terlihat sangat kecil di punggung Rocky. Kemudian, Gongsun Huojun mengeluarkan sebuah paviliun cukup besar di atas punggung hewan tersebut.“Lebih baik ki

  • Pendekar Tanpa Wajah   477 - Tanah Suci Istana Dewa di Negara Tianwu

    Hingga kemudian dia menjawab, “Ya, aku akan menjadikan diriku lebih kuat di sini, dan setelah itu kembali ke Kekaisaran Xian Agung untuk menjemput Lian Lian!”“Jangan lupakan orang-orang yang sudah menindasmu, bocah.” Gao Long mengingatkan.“Tentu saja aku takkan lupa mereka dan akan berhitung dengan satu demi satu dari mereka!” tekad Yao Chen.Karena sudah menetapkan keteguhan niat demikian, maka Yao Chen sudah tau apa yang harus dia lakukan setelah ini.Tak berapa lama, terdengar ketukan di pintu.“Chen’er, sudah hampir sampai. Keluarlah, Nak!” pinta Gongsun Huojun.Tak ada jawaban dari dalam kamar Yao Chen, menyebabkan Gongsun Huojun berpikir putranya masih marah padanya.Namun, mendadak saja pintu dibuka. Yao Chen berdiri di sana tanpa banyak ucap. Ekspresi juga datar, tidak berlebihan.“Apa nama tempat ini?” Yao Chen menatap keluar, suasana kota besar yang ramai mulai terlihat di balik awan.“Kota Seribu Dewa, terletak di negara Tianwu.” Gongsun Huojun menjawab.Yao Chen menatap

  • Pendekar Tanpa Wajah   478 - Menjadi Tuan Muda Kelima

    Mau tak mau, Yao Chen memutar tubuh ke belakang untuk mengetahui siapa yang menyapanya.Gadis yang memimpin Yao Chen segera menekuk sedikit lututnya sambil menunduk hormat, “Salam kepada Tuan Muda Ketiga.”Pemuda yang disebut sebagai Tuan Muda Ketiga itu melambaikan tangan santai ke gadis tadi.“Mei’er, biarkan aku yang memperkenalkan adikku pada kamarnya. Kau bisa pergi.” Tuan Muda Ketiga memerintahkan gadis itu.“Mei’er tidak berani. Ketua memberi perintah pada Mei’er untuk membawa Tuan Muda Kelima ke kamarnya dan menerangkan beberapa hal pada Beliau.” Gadis bernama Mei’er terus menunduk, tidak berani mengangkat pandangannya.“Ah, kenapa repot sekali!” Tuan Muda Ketiga terdengar kesal. “Sudah, sana, pergilah! Atau akan aku pukul pantatmu! Mau?!” ancamnya.Segera saja, Mei’er terlonjak takut.“Mei’er akan pergi! Mei’er akan pergi!” Setelahnya, gadis itu pun membungkuk ke Yao Chen dan Tuan Muda Ketiga tanpa berani menatap wajah mereka dan berlalu cepat dari sana.Senang karena berhasi

  • Pendekar Tanpa Wajah   479 - Acara Berburu Kelinci Roh

    “Rupanya begitu.” Yao Chen merenung sejenak mengenai apa yang dikatakan Gao Long.Dia sudah mencurigai Tuan Muda Ketiga yang sejak bertemu sudah menunjukkan gelagat ramah, tapi seperti sebuah kamuflase dari apa yang ada di balik benaknya.“Memang tetap harus waspada di sini.” Yao Chen pun menghela napas dan mencoba berkultivasi. “Wah! Energi Qi alam sangat berlimpah di sini!”Dia merasakan eforia akibat melimpah-ruahnya Qi alam yang bisa dia hisap untuk dijadikan kekuatan.“Pantas saja orang-orang di sini memiliki tingkat kultivasi yang mencengangkan di usia muda.” Yao Chen jadi paham.Maka dari itu, dia semakin bertekad akan memanfaatkan tempat ini untuk memperkuat dirinya.* * *“Haaahh ….” Yao Chen menghela napas panjang sambil memandangi pakaiannya di cermin dari layar energi yang memantulkan bayangannya. Ini jauh lebih jelas ketimbang cermin kuningan yang biasanya dia temui di benua bawah.Pagi ini dia mengenakan jubah putih dengan aksen emas yang menyiratkan identitasnya sebagai

  • Pendekar Tanpa Wajah   480 - Jegalan dan Halangan dari Saudara Sendiri

    “He he, aku berhasil mengagetkannya!” gumam orang itu.Memang benar, orang itu merupakan bawahan dari Gongsun Yiluo. Dia tampak tersenyum puas sebelum menghilang di balik pepohonan. Jelas sekali mereka baru saja berusaha menjebaknya.“Sialan! Belum juga satu jam di sini, aku sudah menjadi target?” geram Yao Chen.Dia menggertakkan giginya. Ini bukan sekadar perburuan biasa.“Ternyata orang yang disebut sebagai saudaraku, tidak melewatkan kesempatan untuk menyingkirkan aku atau setidaknya ada yang ingin merendahkan aku di depan umum.” Lalu Yao Chen terkekeh.Tapi dia tak ingin terprovokasi. Dia memutuskan untuk terus maju, melacak kelinci roh yang berlari kencang di antara pepohonan dan menyusup ke lubang-lubang tanah dengan cepat.“Di sana!” Yao Chen melihat satu kelinci roh yang cukup besar. Dia memacu kudanya, mengejar buruannya.Namun, belum jauh dia bergerak, sebuah jebakan lain kembali mengadangnya. Ada sebuah jaring energi tak terlihat dibentangkan di depannya.Untung saja Gao L

  • Pendekar Tanpa Wajah   481 - Kalian Tidak Lelah Jadi Tikus?

    ‘Aku tak yakin ada kelinci roh di medan bebatuan terjal semacam itu. Akan sulit bagi kelinci roh untuk melarikan diri dan menggali batu, bukan?’ batin Yao Chen sambil menatap lingkungan sekitarnya.Yao Chen mulai menyadari motif tersembunyi Tuan Muda Ketiga yang tampaknya berusaha membantunya, tapi sekaligus ingin mencelakainya tanpa mencolok.‘Aku harus terus waspada dan mencoba bertahan dalam perburuan yang tampak seperti medan ujian ini!’ tekadnya dalam hati.Keramahan aneh dari Tuan Muda Ketiga terus diwaspadai Yao Chen. Ini dunia yang kejam, di mana si kuat memakan si lemah, tidak peduli itu lawan atau kawan.“Adik Kelima, sepertinya aku melihat kelinci di sana! Tunggu di sini, Adik!” Tuan Muda Ketiga melesat pergi di atas kuda roh putihnya yang gagah.Tinggallah Yao Chen sendiri saja di tepi sungai dengan bebatuan terjal di mana pun mata memandang. Ada tebing batu yang cukup rendah di sisi lain.Swusshh! Wusshh!Yao Chen menyadari adanya tembakan energi padanya. Dia bergegas mel

Bab terbaru

  • Pendekar Tanpa Wajah   497 - Rasa Penasaran Mendera Hati

    “Dia … ada garis keturunan di Kaisar Manusia?” Yao Chen kini mulai pening memikirkannya.Kenapa cobaan cinta begitu berat untuknya yang seorang amatir asmara? Dia ingin setia saja pada Sima Honglian, tapi kenapa banyak pihak yang tak ingin dia setia?“Bocah! Kalau memang dia memiliki darah keturunan bocah Kaisar Manusia ini, maka dia memang layak kamu perjuangkan!” Ditambah Gao Long yang ikut memanasi suasana.Yao Chen memijit pelipis, berpikir keras mengenai itu.Karena enggan memikirkan hal Putri Suci, maka Yao Chen memilih untuk berbicara mengenai hal lainnya.“Gao Long, kamu kenapa menginginkan pedang bobrok yang kemarin itu?” tanyanya.Gao Long terbang berputar di atas Yao Chen sambil dia berkata, “Bocah, kamu tidak tau apa-apa mengenai itu. Pedang yang kau katakan bobrok itu sebenarnya memiliki jiwa pedang.”Usai mengatakan demikian, Gao Long terkekeh dengan wajah mencurigakan.Yao Chen langsung saja curiga. “Jangan katakan jiwa pedangnya … seekor naga?”Setelah itu, Gao Long te

  • Pendekar Tanpa Wajah   496 - Putri Suci

    ‘Jadi dia adalah Putri Suci?’ Yao Chen memekik di hatinya.Matanya memindai Putri Suci dari atas hingga bawah. Wanita muda berpenampilan ala gadis 17 tahun.Putri Suci Istana Dewa bagaikan lukisan yang dilahirkan oleh kuas para dewa. Sosoknya yang anggun terlihat bagai bunga lotus yang mekar di atas kolam suci - begitu murni dan mempesona tanpa setitik noda.“Salam untuk Tuan Muda,” ucap Putri Suci sambil menatap sekejap pada Yao Chen sambil menekuk lututnya sedikit dengan gaya anggun seraya menundukkan pandangan.Sepasang matanya yang jernih mengingatkan Yao Chen pada bintang-bintang di langit malam musim gugur, berkilau dengan cahaya lembut yang menenangkan jiwa. Alisnya melengkung bagai bulan sabit tipis, menyempurnakan wajahnya yang oval bagai jade putih.“Ah! Salam untuk Putri Suci!” Yao Chen tersadar dan segera membalas salam itu sambil memberikan salam sojanya.Kulit Putri Suci seputih salju pertama di musim dingin, dengan rona merah alami di pipi yang mengingatkan pada kelopak

  • Pendekar Tanpa Wajah   495 - Hati Berdarah Bai Yuan

    “Sudah, cepat serahkan barangnya ke Tuan Muda kami!” Bai Yuan berkata dengan suara rendah dan terkesan tak sabar.Wajar jika dia merasakan hatinya berdarah-darah, karena keluarga besarnya di rumah membutuhkan uang itu untuk kebutuhan mereka.Hanya karena memandang Yao Chen adalah anak paling dinantikan Gongsun Huojun, maka Bai Yuan menahan rasa pedih di hatinya.“Terima kasih, Tuan Muda! Anda sungguh cerdas dengan berbelanja di kios ini.” Manajer kios menyambar kantong kulit dari Bai Yuan dan malah menoleh ke Yao Chen untuk bicara. “Barang-barang kami bermutu tinggi dan tidak akan mengecewakan. Anda bisa melihat-lihat dulu barang lainnya.”“Tidak perlu!” Bai Yuan terpaksa mengatakan demikian. Uang yang dibawanya terbatas, tak boleh sampai malu di kios seperti ini hanya karena tidak sanggup membayar. “Tidak perlu, terima kasih.”Yao Chen melirik Bai Yuan. Dia bisa berempati dengan apa yang dirasakan Bai Yuan. Tergambar jelas keengganan pengawalnya itu ketika menyodorkan batu kristal ya

  • Pendekar Tanpa Wajah   494 - Barang Antik di Benua Atas Harganya Tidak Masuk Otak!

    “120 kristal tinggi setara dengan 10.000 kristal rendah?” Yao Chen mengulang sembari membelalakkan mata, kehilangan wibawa ketenangan ala tuan muda yang dia tunjukkan.Maka, bukankah dia membutuhkan 1.200.000 batu kristal rendah jika memang ingin membeli pedang itu?Lantas, dia dengan cepat menghitung berapa kekayaan dia saat ini.‘Aku cuma punya …. 27 ribu batu kristal rendah! Manajer sialan ini hendak memerasku? Memangnya harga pedang bobrok itu harus setinggi itu?! Orang-orang di benua atas sudah gila!’ maki Yao Chen dalam benaknya. ‘Padahal dengan hartaku sebanyak itu, aku tergolong orang kaya di benua rendah!’Bai Yuan melirik Yao Chen yang terlihat susah dan ragu. Hatinya meratap, seakan tau apa yang akan terjadi.“Terimalah ini.” Bai Yuan sedikit tak rela ketika dia mengeluarkan kantong kecil dari kulit ke manajer kios.Manajer kios tersenyum lebar menerima kantong kulit tersebut. Dia sudah bisa mendeteksi adanya 120 batu kristal tinggi di dalamnya. Tak kurang dan tak lebih!Ya

  • Pendekar Tanpa Wajah   493 - Privilege Tampan

    ‘Nona Besar Sheng? Sekte Langit Kudus? Aku tak paham dengan itu semua!’ Yao Chen berpikir.Alih-alih dia bertanya, Yao Chen justru berkata, “Pernikahan merupakan hal yang harus disepakati kedua belah pihak yang saling mencintai. Aku dan kamu adalah orang asing, bagaimana mungkin aku menikahi orang yang tidak aku kenal?”Ketika Nona Besar Sheng hendak bicara, Bai Yuan sudah lebih dahulu mengucapkan, “Nona Besar Sheng, mengenai pernikahan, akan kami diskusikan dulu dengan ketua kami. Mohon Anda bersabar menunggu jawabannya.”Bai Yuan membungkuk sambil bersoja ke Nona Besar Sheng. Wanita dengan harga diri setinggi itu pasti tak suka dipermalukan di depan umum. Tak heran dia menuntut pernikahan dari Yao Chen.‘Bukankah biasanya wanita dari klan Sheng, apabila mereka ditolak atau tidak menginginkan pernikahan dengan pria yang menyentuh mereka, tentunya mereka akan langsung membunuh pria tersebut. Tapi … tidak demikian dengan Tuan Muda Chen!’ pikir Bai Yuan.Bahkan Bai Yuan mulai memiliki a

  • Pendekar Tanpa Wajah   492 - Harus Menikahi sebagai Tanggung Jawab Moral

    “Apa maksudmu?” Yao Chen menyeru disertai raut muka bingung.Wanita itu kesal dengan jawaban Yao Chen dan justru memukul dada Yao Chen.Namun, Yao Chen lebih sigap dan bertahan dengan menyilangkan kedua lengan di depan dada, lalu terpental mundur dan ditahan Bai Yuan dari belakang.“Tuan Muda, Anda tidak apa-apa?” tanya Bai Yuan.Meski ucapan itu cukup pelan dari Bai Yuan, tapi rupanya masih terdengar jelas oleh si wanita dan juga beberapa lawannya tadi.Mata mereka membelalak singkat, menyiratkan keterkejutan. Bai Yuan adalah sosok ternama di kota Seribu Dewa. Dia dikenal sebagai tangan kanan Gongsun Huojun paling kuat. Meski tingkat kultivasinya hanya di Tingkat 15, tapi banyak yang meyakini lebih dari itu. Bahkan dia dirumorkan setara kuatnya dengan Gongsun Huojun itu sendiri.Kalau Bai Yuan sampai memanggil seorang pemuda dengan sebutan Tuan Muda, maka apa lagi selain pemuda itu merupakan keturunan keluarga Gongsun yang berharga. Warga Istana Dewa yang sangat dilindungi.“Aku tida

  • Pendekar Tanpa Wajah   491 - Sudah Menyentuh Terlalu Banyak

    “Itu tergantung kemampuanmu!” balas Yao Chen sambil mempersiapkan dirinya.Dalam sekejap, Yao Chen sudah bertarung melawan 10 orang sekaligus. Masing-masing dari mereka berada di Tingkat 10 dan Tingkat 11. Cukup merepotkan karena jumlahnya.“Ha ha! Dia hanya di Tingkat 8!” ejek salah satunya.“Tidak kusangka, Istana Dewa menyimpan murid sampah seperti dia!” balas kawannya.“Mungkin dia hanya tukang kuda di sana, tapi tetap saja dia harus mati di tanganku karena berasal dari Tanah Suci!” pekik yang tadi.Yao Chen menggunakan hukum kekuatan ruang beserta Teknik Langkah Hantu untuk menghindari serangan mereka sekaligus memberikan pukulan menggunakan api Gao Long yang disinkronisasikan dengan kekuatan elemen lainnya.“Arghh!”“Tidak!”“Urghh!”Secara bergantian, para penyerangnya tumbang, berjatuhan di tanah dan dalam keadaan menyedihkan. Mereka tidak mengira, bocah Tingkat 8 bisa mengurus mereka bersepuluh yang tingkat kultivasinya jauh di atas Yao Chen.Kenyataan macam apa ini?!Mereka

  • Pendekar Tanpa Wajah   490 - Kau Adalah Alasannya

    “Adik Keenam?” Yao Chen memanggil Nona Muda Yifei yang masih diam tanpa kata.Hanya tubuh gadis itu yang bergetar akibat menahan sesuatu. Yao Chen meyakini yang coba ditahan Nona Muda Yifei adalah emosi.Dengan tangan terkepal erat di atas meja, Nona Muda Yifei menatap Yao Chen sambil bicara, “Aku sama sekali tidak mengetahui mengenai apa yang kau tanyakan. Yang kutau hanyalah ayah tega membunuh kakakku yang masih 10 tahun dengan pukulan kejinya sehingga kakakku tak bertahan dan mati di depan mataku!”Air mata mulai meleleh jatuh di pipi Nona Muda Yifei. Bahkan dia sudah tidak lagi menggunakan panggilan hormatnya ke Yao Chen. Benar-benar sudah membuka wajah aslinya?Bibir Nona Muda Yifei bergetar sambil terus mengucurkan air mata yang tak bisa dibendung. “Dan kau adalah penyebab utamanya.”Mendengar penuturan Nona Muda Yifei, Yao Chen termangu diam. Mana pernah dia mengira bahwa dirinya merupakan alasan bagi Gongsun Huojun membunuh ketiga keturunannya sendiri! Memangnya apa kesalahan

  • Pendekar Tanpa Wajah   489 - Memancing Nona Muda Kedua

    “Ini gila!” Yao Chen berbisik keras dengan dahi berkerut. “Kenapa aku dijadikan Putra Suci? Aku ini baru saja datang ke sini! Penerus? Bukankah ada Tuan Muda Ketiga yang lebih memiliki kemampuan daripada aku?”Yao Chen tak habis pikir. Kenapa dia? Kenapa? Apa Gongsun Huojun sudah kehilangan akal warasnya?“Menjawab Tuan Muda Kelima,” sahut Mei’er lagi, “sepengetahuan saya, Anda sudah ditetapkan sebagai Putra Suci semenjak Anda masih kecil.”Sejak kecil! Gongsun Huojun gila! Yao Chen mengumpat di batinnya.“Mei’er, memangnya kriteria apa yang dimiliki seseorang sampai bisa ditunjuk sebagai Putra Suci?” tanya Yao Chen, masih ingin mengetahui lebih banyak.Masih dengan kepala tertunduk, Mei’er menjawab, “Mei’er tidak mengerti mengenai hal itu, Tuan Muda. Anda bisa menanyakannya secara pribadi kepada Tuan Besar.”Helaan napas panjang keluar dari mulut Yao Chen.“Aku hanya heran saja. Kenapa aku yang ditunjuk menjadi Putra Suci? Pewaris? Maksudnya aku akan mewarisi sekte ini? Bukankah ada

DMCA.com Protection Status