“DIa membunuh rekan murid! Laporkan ke sekte!” Murid 3 berseru sambil berusaha kabur dari sana. Seakan mereka sudah terorganisasi dengan baik mengenai apa yang harus mereka lakukan tanpa perlu bicara, 3 murid senior lainnya menerjang ke Yao Chen. ‘Gawat! Tidak bisa! Aku belum membalas dendam! Aku harus tetap ada di sekte!’ Yao Chen terpojok. Maka, sudah seperti itu situasinya, dia tak punya pilihan lain. Memutar teknik kultivasinya, dia kemudian menembakkan api murni dia ke Murid 3 yang hendak kabur. “Arrghh!” Murid 3 terkena api dari punggung dan langsung menyebar cepat ke seluruh tubuhnya dalam hitungan beberapa detik singkat. Mata ketiga murid lainnya membeku melihat adegan itu. Mereka menyaksikan sendiri rekan mereka berubah menjadi abu dan kemudian terbang bersama angin. Yao Chen tidak membuang kesempatan di saat ketiga seniornya masih termangu. Walau hanya sekian detik saja, dia akan ambil! Crasss! “Arghh!” Murid 5 ditebas lehernya oleh pedang Yao Chen dengan cepat ketik
‘Kenapa pegawainya kasar sekali?’ Yao Chen terheran di hatinya. ‘Beginikah cara orang-orang di sini melayani seseorang?’Serta-merta, dia melirik ke Xinxin yang tampak canggung di sebelahnya.“Sepertinya Kakek Yu sedang tidak di tempat.” Xinxin meringis canggung ke Yao Chen. “Biasanya bila Kakek Yu yang berjaga, dia akan ramah dan sopan pada siapa pun yang masuk ke tokonya.”Dari sikap bocah perempuan itu, Yao Chen bisa memperkirakan bahwa Xinxin merasa bersalah karena sudah mempromosikan toko ini tanpa sebanding lurus dengan perlakuan pegawainya.“Heh, bocah sialan! Kau hendak mengataiku aku ini tak ramah dan tak sopan?” Pegawai tadi ternyata mendengar ucapan Xinxin dan tersinggung.Matanya mendelik sehingga membuat Xinxin meringkuk ketakutan di belakang tubuh Yao Chen.“Tapi kau memang bersikap tak sopan dan kasar padaku.” Yao Chen tak ingin berdiam diri saja.Pegawai itu menatap Yao Chen dari atas sampai bawah. Penampilan Yao Chen masih terlihat seperti remaja belia sehingga dipand
“Ini, 750 Batu Kristal Rendah untuk Anda, Tuan ….” Nenek Xiu menggantung nada bicaranya seakan sedang mempertanyakan sesuatu ke Yao Chen. Sembari begitu, Nenek Xiu menyodorkan kantong kulit berisi batu kristal yang dia janjikan dan Yao Chen juga menyerahkan kantong berisi 250 Pil Pengumpul Energi level Sempurna. “Yao Chen. Nama saya Yao Chen.” Dia tidak perlu merahasiakan ini. Tak perlu meminta Nenek Xiu merahasiakan identitasnya pun pastinya Nenek Xiu sudah paham sendiri, bukan? “Baiklah, Tuan Yao, sungguh senang berbisnis dengan Anda. Kalau Anda bersedia, saya ingin memesan Pil Penyembuh Luka. Itu masih Pil Kelas 1. Itu akan sangat berguna untuk penduduk di sini yang banyak bergantung dari hasil berburu di hutan.” Nenek Xiu menyimpan kantong pil dari Yao Chen sembari memberikan penawaran bisnis berikutnya dengan berdalih memesan. Karena Yao Chen merasa begitu mudah mendapatkan uang dari hasil alkimia, maka dia tidak keberatan untuk itu. “Tentu saja saya bersedia, tapi ….” Yao C
Pelayan mengangguk dan pergi dari sana. Yao Chen sibuk menenangkan hatinya setelah menghitung berapa batu kristal yang harus dia keluarkan setelah ini. Tapi ketika dia menatap wajah polos menggemaskan Xinxin, mendadak saja kegundahannya lenyap. ‘Xinxin ini seumuran dengan anak tetanggaku yang biasa aku sapa setiap hendak pergi bekerja.’ Yao Chen mengenang apa yang terjadi di Bumi. “Kakak, kenapa memesan mie biasa?” Xinxin bertanya dengan lugunya. Dia tak paham hati Yao Chen berdarah akibat hidangan daging yang dia pesan. “Oh, aku … aku sangat menyukai mie biasa. Itu … itu mengingatkan aku dengan masakan ibuku, ehem!” Yao Chen berdalih. Tak berapa lama kemudian, pelayan datang membawakan pesanan di meja mereka. Xinxin menatap gembira ke piring hidangan dagingnya. Dia seperti tak sabar ingin segera memakannya. “Ayo, Kak! Lekas dimakan agar tidak dingin dan sia-sia!” Xinxin malah yang mengajak seakan dia yang mentraktir. Namun, Yao Chen tidak mempermasalahkan itu dan terkekeh pelan
‘Baiklah, aku lebih baik fokus dulu ke pesanan pilku.’ Yao Chen mulai duduk bersila di ruang kultivasi pribadi pada kamar penginapannya. Setelah mengeluarkan tungku dan bahan ramuannya, dia lekas memproses semuanya. ‘Membersihkan semua bahan dari kotoran!’ Yao Chen memutar tangannya sambil bahan ramuan yang dia inginkan terangkat di udara dan berputar di dalam kuasa tangannya tanpa tersentuh. Setelah itu, dia memunculkan api murninya. Dengan pengelolaan yang baik, dia bisa membakar semua kotoran dan debu pada bahan ramuan tersebut tanpa membakar bahan-bahan itu. ‘Guru sudah mengajarkan padaku, salah satu unsur penting munculnya hasil sempurna adalah kebersihan bahan ramuannya. Dengan adanya api murni, aku bisa lebih mempersingkat waktu membersihkan kotoran pada bahan-bahanku.’ Yao Chen terus memutar semua bahan di antara tangkupan kedua tangan tanpa menyentuh. Bahan-bahan ramuan itu berputar tanpa tersentuh tangan Yao Chen, justru mereka semua dilahap api murni meski akhirnya tida
“Kau bocah sialan! Pasti kau menjual dirimu ke orang kaya, yah?” Janda Wei terus memukulkan tongkat kayu ke tubuh kecil Xinxin. “Dan kau sudah menyembunyikan uangnya?”Sementara Xinxin meraung kesakitan dan memohon ampunan, di dekat mereka ada seorang remaja perempuan yang berwajah culas, menatap sengit ke Xinxin.“Pasti dia menjual diri, Ibu! Dia sungguh tak tau diri!” Remaja itu menyilangkan kedua lengan di dada sambil menaikkan dagu dengan gaya pongah. “Aku yakin dia sudah berfoya-foya menghabiskan batu kristal yang seharusnya untukku! Bu, pukul dia lebih keras! Dia merugikan aku!”Jemari lentik milik anak Janda Wei menuding kejam ke Xinxin.“Tidak, Kak Lin, aku tidak menjual diri! Tidak pula berfoya-foya dengan uang yang kudapat.” Xinxin terus menangis dan memohon agar pukulan pada tubuhnya berhenti.Sedikit banyak ucapan Xinxin memang benar. Dia tidak bekerja selama beberapa hari ini dan hanya perlu makan saja di restoran yang nantinya akan ditanggung Yao Chen, maka dari itu dia
“Lalu … apa yang bisa saya lakukan untuk Xinxin?” tanya Yao Chen setelah dia yakin Nenek Xiu merupakan tabib. Nenek Xiu belum sempat menjawab karena Xinxin sudah berbicara lebih dulu, “Kakak, jangan … jangan merepotkan lagi … dirimu untukku ….” Dia berbicara penuh perjuangan di sela-sela rasa sakit di setiap tarikan napasnya. “XInxin!” Yao Chen menggenggam tangan mungil Xinxin. Ketika Yao Chen menatap Nenek Xiu untuk meminta Xinxin disembuhkan, Nenek Xiu menggeleng lemah memberikan isyarat bahwa kondisi Xinxin sudah fatal dan tak bisa lagi dipulihkan. Memahami isyarat Nenek Xiu, Yao Chen mengepalkan tangannya, ingin sekali mendatangi Janda Wei dan anaknya untuk dia beri pelajaran! “Kakak, aku sangat bahagia … karena sudah mengenal Kakak yang baik padaku … aku pasti tidak akan melupakan Kakak meski … aku menjadi arwah sekalipun. Terima kasih untuk … makan enaknya … terima kasih … Kakak … Nenek … kalian orang baik ….” Usai mengucapkan itu secara tersendat-sendat, Xinxin pun menghem
“Kenapa, Tuan Yao?” Nenek Xiu bertanya dari samping setelah mendengar bisikan bernada geram dari Yao Chen. “Dia Janda Wei, putrinya yang membunuh Xinxin.” Kemudian Yao Chen menceritakan secara singkat yang terjadi dengan Xinxin malam itu. “Oh, rupanya demikian.” Nenek Xiu manggut-manggut paham. Sementara itu, di toko masih terjadi dialog alot antara Janda Wei dan pegawai. “Kubilang aku punya uang! Sebut saja berapa, aku akan membayarnya dengan keping emasku yang banyak ini!” Janda Wei mendelik ke pegawai toko. “Maaf, Nyonya, meski Anda memiliki jumlah keping emas yang sebanding dengan harga 15 pil, tetap saja kami sudah menerapkan kebijakan 1 orang maksimal membeli 5 butir pil level Sempurna kami.” Pegawai toko menjawab dengan sangat sopan. Nenek Xiu sangat menekankan pada semua pegawai tokonya agar melayani pembeli sesabar dan sesopan mungkin. “Mana pemilik di sini? Biarkan aku menemui Nenek Xiu!” Janda Wei makin bersemangat akibat keinginannya ditolak. Sementara itu, ada ban
“Hah? Kau ini apa-apaan? Apa maksudmu kau adalah Dewi Huan?” Yao Chen menangkis serangan Putri Suci menggunakan kekuatan lima elemennya.Dia terkejut bukan kepalang melihat perbedaan yang terlalu gila di dalam diri Putri Suci yang awalnya lembut, santun, dan tenang. Kini, Putri Suci terlihat sangat aneh.'Apakah dia kerasukan?' Yao Chen malah menyimpulkan demikian, sesuai yang biasa terjadi di Bumi tempatnya berada, ketika terjadi anomali pada seseorang di sekitarnya, maka itu diasumsikan sedang mengalami kerasukan makhluk jahat.Namun, apakah di Planet Qi ini ada terminologi kerasukan?"Tutup mulutmu saja, manusia rendah! Kau tidak layak mempertanyakan Yang Mulia ini!" geram Putri Suci dengan raut wajah beringas.Pertempuran sengit pun terjadi antara Yao Chen dan Putri Suci. Keduanya saling bertukar serangan dengan kekuatan penuh. Yao Chen berusaha sekuat tenaga untuk mengalahkan Putri Suci, namun kekuatan lawannya terlalu besar."Aku tidak akan menyerah!" seru Yao Chen.Dengan sisa
‘Ini … ke mana ini?’ Yao Chen bertanya dalam hatinya.Dia seperti meluncur di air terjun, tapi mendaratnya bukanlah di tempat awal dia dibawa Bai Yuan.“Oh tidak! Apakah ini adalah Dunia Seribu?” Putri Suci bergumam lirih ketika kakinya sudah menapak di tanah di tempat antah berantah.Lingkungan di sana memang sama asri dan hijaunya seperti yang ada di alam Istana Dewa, hanya saja terasa berbeda.Yao Chen menoleh ke samping. “Dunia Seribu?” Dia belum mengetahui seluk-beluk di Istana Dewa.Bahkan dia tidak mengira akan ‘tergelincir’ ke dunia yang berbeda hanya karena terbang di dekat air terjun.Putri Suci mengangguk. “Konon jika kita tidak sengaja masuk ke alam yang serupa seperti Istana Dewa, itu artinya kita sedang berada di Dunia Seribu.”Meski manggut-manggut, Yao Chen masih bingung dan dia tetap mempertanyakan apa yang dia belum paham, “Lalu, Dunia Seribu, itu dunia macam apa?”Sambil mengobrol, mereka berjalan menyusuri tempat di sekitar.“Dunia Seribu merupakan dunia khusus, du
“Dia … ada garis keturunan di Kaisar Manusia?” Yao Chen kini mulai pening memikirkannya.Kenapa cobaan cinta begitu berat untuknya yang seorang amatir asmara? Dia ingin setia saja pada Sima Honglian, tapi kenapa banyak pihak yang tak ingin dia setia?“Bocah! Kalau memang dia memiliki darah keturunan bocah Kaisar Manusia ini, maka dia memang layak kamu perjuangkan!” Ditambah Gao Long yang ikut memanasi suasana.Yao Chen memijit pelipis, berpikir keras mengenai itu.Karena enggan memikirkan hal Putri Suci, maka Yao Chen memilih untuk berbicara mengenai hal lainnya.“Gao Long, kamu kenapa menginginkan pedang bobrok yang kemarin itu?” tanyanya.Gao Long terbang berputar di atas Yao Chen sambil dia berkata, “Bocah, kamu tidak tau apa-apa mengenai itu. Pedang yang kau katakan bobrok itu sebenarnya memiliki jiwa pedang.”Usai mengatakan demikian, Gao Long terkekeh dengan wajah mencurigakan.Yao Chen langsung saja curiga. “Jangan katakan jiwa pedangnya … seekor naga?”Setelah itu, Gao Long te
‘Jadi dia adalah Putri Suci?’ Yao Chen memekik di hatinya.Matanya memindai Putri Suci dari atas hingga bawah. Wanita muda berpenampilan ala gadis 17 tahun.Putri Suci Istana Dewa bagaikan lukisan yang dilahirkan oleh kuas para dewa. Sosoknya yang anggun terlihat bagai bunga lotus yang mekar di atas kolam suci - begitu murni dan mempesona tanpa setitik noda.“Salam untuk Tuan Muda,” ucap Putri Suci sambil menatap sekejap pada Yao Chen sambil menekuk lututnya sedikit dengan gaya anggun seraya menundukkan pandangan.Sepasang matanya yang jernih mengingatkan Yao Chen pada bintang-bintang di langit malam musim gugur, berkilau dengan cahaya lembut yang menenangkan jiwa. Alisnya melengkung bagai bulan sabit tipis, menyempurnakan wajahnya yang oval bagai jade putih.“Ah! Salam untuk Putri Suci!” Yao Chen tersadar dan segera membalas salam itu sambil memberikan salam sojanya.Kulit Putri Suci seputih salju pertama di musim dingin, dengan rona merah alami di pipi yang mengingatkan pada kelopak
“Sudah, cepat serahkan barangnya ke Tuan Muda kami!” Bai Yuan berkata dengan suara rendah dan terkesan tak sabar.Wajar jika dia merasakan hatinya berdarah-darah, karena keluarga besarnya di rumah membutuhkan uang itu untuk kebutuhan mereka.Hanya karena memandang Yao Chen adalah anak paling dinantikan Gongsun Huojun, maka Bai Yuan menahan rasa pedih di hatinya.“Terima kasih, Tuan Muda! Anda sungguh cerdas dengan berbelanja di kios ini.” Manajer kios menyambar kantong kulit dari Bai Yuan dan malah menoleh ke Yao Chen untuk bicara. “Barang-barang kami bermutu tinggi dan tidak akan mengecewakan. Anda bisa melihat-lihat dulu barang lainnya.”“Tidak perlu!” Bai Yuan terpaksa mengatakan demikian. Uang yang dibawanya terbatas, tak boleh sampai malu di kios seperti ini hanya karena tidak sanggup membayar. “Tidak perlu, terima kasih.”Yao Chen melirik Bai Yuan. Dia bisa berempati dengan apa yang dirasakan Bai Yuan. Tergambar jelas keengganan pengawalnya itu ketika menyodorkan batu kristal ya
“120 kristal tinggi setara dengan 10.000 kristal rendah?” Yao Chen mengulang sembari membelalakkan mata, kehilangan wibawa ketenangan ala tuan muda yang dia tunjukkan.Maka, bukankah dia membutuhkan 1.200.000 batu kristal rendah jika memang ingin membeli pedang itu?Lantas, dia dengan cepat menghitung berapa kekayaan dia saat ini.‘Aku cuma punya …. 27 ribu batu kristal rendah! Manajer sialan ini hendak memerasku? Memangnya harga pedang bobrok itu harus setinggi itu?! Orang-orang di benua atas sudah gila!’ maki Yao Chen dalam benaknya. ‘Padahal dengan hartaku sebanyak itu, aku tergolong orang kaya di benua rendah!’Bai Yuan melirik Yao Chen yang terlihat susah dan ragu. Hatinya meratap, seakan tau apa yang akan terjadi.“Terimalah ini.” Bai Yuan sedikit tak rela ketika dia mengeluarkan kantong kecil dari kulit ke manajer kios.Manajer kios tersenyum lebar menerima kantong kulit tersebut. Dia sudah bisa mendeteksi adanya 120 batu kristal tinggi di dalamnya. Tak kurang dan tak lebih!Ya
‘Nona Besar Sheng? Sekte Langit Kudus? Aku tak paham dengan itu semua!’ Yao Chen berpikir.Alih-alih dia bertanya, Yao Chen justru berkata, “Pernikahan merupakan hal yang harus disepakati kedua belah pihak yang saling mencintai. Aku dan kamu adalah orang asing, bagaimana mungkin aku menikahi orang yang tidak aku kenal?”Ketika Nona Besar Sheng hendak bicara, Bai Yuan sudah lebih dahulu mengucapkan, “Nona Besar Sheng, mengenai pernikahan, akan kami diskusikan dulu dengan ketua kami. Mohon Anda bersabar menunggu jawabannya.”Bai Yuan membungkuk sambil bersoja ke Nona Besar Sheng. Wanita dengan harga diri setinggi itu pasti tak suka dipermalukan di depan umum. Tak heran dia menuntut pernikahan dari Yao Chen.‘Bukankah biasanya wanita dari klan Sheng, apabila mereka ditolak atau tidak menginginkan pernikahan dengan pria yang menyentuh mereka, tentunya mereka akan langsung membunuh pria tersebut. Tapi … tidak demikian dengan Tuan Muda Chen!’ pikir Bai Yuan.Bahkan Bai Yuan mulai memiliki a
“Apa maksudmu?” Yao Chen menyeru disertai raut muka bingung.Wanita itu kesal dengan jawaban Yao Chen dan justru memukul dada Yao Chen.Namun, Yao Chen lebih sigap dan bertahan dengan menyilangkan kedua lengan di depan dada, lalu terpental mundur dan ditahan Bai Yuan dari belakang.“Tuan Muda, Anda tidak apa-apa?” tanya Bai Yuan.Meski ucapan itu cukup pelan dari Bai Yuan, tapi rupanya masih terdengar jelas oleh si wanita dan juga beberapa lawannya tadi.Mata mereka membelalak singkat, menyiratkan keterkejutan. Bai Yuan adalah sosok ternama di kota Seribu Dewa. Dia dikenal sebagai tangan kanan Gongsun Huojun paling kuat. Meski tingkat kultivasinya hanya di Tingkat 15, tapi banyak yang meyakini lebih dari itu. Bahkan dia dirumorkan setara kuatnya dengan Gongsun Huojun itu sendiri.Kalau Bai Yuan sampai memanggil seorang pemuda dengan sebutan Tuan Muda, maka apa lagi selain pemuda itu merupakan keturunan keluarga Gongsun yang berharga. Warga Istana Dewa yang sangat dilindungi.“Aku tida
“Itu tergantung kemampuanmu!” balas Yao Chen sambil mempersiapkan dirinya.Dalam sekejap, Yao Chen sudah bertarung melawan 10 orang sekaligus. Masing-masing dari mereka berada di Tingkat 10 dan Tingkat 11. Cukup merepotkan karena jumlahnya.“Ha ha! Dia hanya di Tingkat 8!” ejek salah satunya.“Tidak kusangka, Istana Dewa menyimpan murid sampah seperti dia!” balas kawannya.“Mungkin dia hanya tukang kuda di sana, tapi tetap saja dia harus mati di tanganku karena berasal dari Tanah Suci!” pekik yang tadi.Yao Chen menggunakan hukum kekuatan ruang beserta Teknik Langkah Hantu untuk menghindari serangan mereka sekaligus memberikan pukulan menggunakan api Gao Long yang disinkronisasikan dengan kekuatan elemen lainnya.“Arghh!”“Tidak!”“Urghh!”Secara bergantian, para penyerangnya tumbang, berjatuhan di tanah dan dalam keadaan menyedihkan. Mereka tidak mengira, bocah Tingkat 8 bisa mengurus mereka bersepuluh yang tingkat kultivasinya jauh di atas Yao Chen.Kenyataan macam apa ini?!Mereka