Home / Pendekar / Pendekar Tanpa Wajah / 44 - Pebisnis Handal

Share

44 - Pebisnis Handal

Author: Gauche Diablo
last update Last Updated: 2024-02-29 10:02:11

‘Kenapa pegawainya kasar sekali?’ Yao Chen terheran di hatinya. ‘Beginikah cara orang-orang di sini melayani seseorang?’

Serta-merta, dia melirik ke Xinxin yang tampak canggung di sebelahnya.

“Sepertinya Kakek Yu sedang tidak di tempat.” Xinxin meringis canggung ke Yao Chen. “Biasanya bila Kakek Yu yang berjaga, dia akan ramah dan sopan pada siapa pun yang masuk ke tokonya.”

Dari sikap bocah perempuan itu, Yao Chen bisa memperkirakan bahwa Xinxin merasa bersalah karena sudah mempromosikan toko ini tanpa sebanding lurus dengan perlakuan pegawainya.

“Heh, bocah sialan! Kau hendak mengataiku aku ini tak ramah dan tak sopan?” Pegawai tadi ternyata mendengar ucapan Xinxin dan tersinggung.

Matanya mendelik sehingga membuat Xinxin meringkuk ketakutan di belakang tubuh Yao Chen.

“Tapi kau memang bersikap tak sopan dan kasar padaku.” Yao Chen tak ingin berdiam diri saja.

Pegawai itu menatap Yao Chen dari atas sampai bawah. Penampilan Yao Chen masih terlihat seperti remaja belia sehingga dipand
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Pendekar Tanpa Wajah   45 - Hatinya Berdarah

    “Ini, 750 Batu Kristal Rendah untuk Anda, Tuan ….” Nenek Xiu menggantung nada bicaranya seakan sedang mempertanyakan sesuatu ke Yao Chen. Sembari begitu, Nenek Xiu menyodorkan kantong kulit berisi batu kristal yang dia janjikan dan Yao Chen juga menyerahkan kantong berisi 250 Pil Pengumpul Energi level Sempurna. “Yao Chen. Nama saya Yao Chen.” Dia tidak perlu merahasiakan ini. Tak perlu meminta Nenek Xiu merahasiakan identitasnya pun pastinya Nenek Xiu sudah paham sendiri, bukan? “Baiklah, Tuan Yao, sungguh senang berbisnis dengan Anda. Kalau Anda bersedia, saya ingin memesan Pil Penyembuh Luka. Itu masih Pil Kelas 1. Itu akan sangat berguna untuk penduduk di sini yang banyak bergantung dari hasil berburu di hutan.” Nenek Xiu menyimpan kantong pil dari Yao Chen sembari memberikan penawaran bisnis berikutnya dengan berdalih memesan. Karena Yao Chen merasa begitu mudah mendapatkan uang dari hasil alkimia, maka dia tidak keberatan untuk itu. “Tentu saja saya bersedia, tapi ….” Yao C

    Last Updated : 2024-02-29
  • Pendekar Tanpa Wajah   46 - Mengenai Xinxin

    Pelayan mengangguk dan pergi dari sana. Yao Chen sibuk menenangkan hatinya setelah menghitung berapa batu kristal yang harus dia keluarkan setelah ini. Tapi ketika dia menatap wajah polos menggemaskan Xinxin, mendadak saja kegundahannya lenyap. ‘Xinxin ini seumuran dengan anak tetanggaku yang biasa aku sapa setiap hendak pergi bekerja.’ Yao Chen mengenang apa yang terjadi di Bumi. “Kakak, kenapa memesan mie biasa?” Xinxin bertanya dengan lugunya. Dia tak paham hati Yao Chen berdarah akibat hidangan daging yang dia pesan. “Oh, aku … aku sangat menyukai mie biasa. Itu … itu mengingatkan aku dengan masakan ibuku, ehem!” Yao Chen berdalih. Tak berapa lama kemudian, pelayan datang membawakan pesanan di meja mereka. Xinxin menatap gembira ke piring hidangan dagingnya. Dia seperti tak sabar ingin segera memakannya. “Ayo, Kak! Lekas dimakan agar tidak dingin dan sia-sia!” Xinxin malah yang mengajak seakan dia yang mentraktir. Namun, Yao Chen tidak mempermasalahkan itu dan terkekeh pelan

    Last Updated : 2024-02-29
  • Pendekar Tanpa Wajah   47 - Mengunjungi Xinxin

    ‘Baiklah, aku lebih baik fokus dulu ke pesanan pilku.’ Yao Chen mulai duduk bersila di ruang kultivasi pribadi pada kamar penginapannya. Setelah mengeluarkan tungku dan bahan ramuannya, dia lekas memproses semuanya. ‘Membersihkan semua bahan dari kotoran!’ Yao Chen memutar tangannya sambil bahan ramuan yang dia inginkan terangkat di udara dan berputar di dalam kuasa tangannya tanpa tersentuh. Setelah itu, dia memunculkan api murninya. Dengan pengelolaan yang baik, dia bisa membakar semua kotoran dan debu pada bahan ramuan tersebut tanpa membakar bahan-bahan itu. ‘Guru sudah mengajarkan padaku, salah satu unsur penting munculnya hasil sempurna adalah kebersihan bahan ramuannya. Dengan adanya api murni, aku bisa lebih mempersingkat waktu membersihkan kotoran pada bahan-bahanku.’ Yao Chen terus memutar semua bahan di antara tangkupan kedua tangan tanpa menyentuh. Bahan-bahan ramuan itu berputar tanpa tersentuh tangan Yao Chen, justru mereka semua dilahap api murni meski akhirnya tida

    Last Updated : 2024-03-01
  • Pendekar Tanpa Wajah   48 - Kekejian Putri Janda Wei

    “Kau bocah sialan! Pasti kau menjual dirimu ke orang kaya, yah?” Janda Wei terus memukulkan tongkat kayu ke tubuh kecil Xinxin. “Dan kau sudah menyembunyikan uangnya?”Sementara Xinxin meraung kesakitan dan memohon ampunan, di dekat mereka ada seorang remaja perempuan yang berwajah culas, menatap sengit ke Xinxin.“Pasti dia menjual diri, Ibu! Dia sungguh tak tau diri!” Remaja itu menyilangkan kedua lengan di dada sambil menaikkan dagu dengan gaya pongah. “Aku yakin dia sudah berfoya-foya menghabiskan batu kristal yang seharusnya untukku! Bu, pukul dia lebih keras! Dia merugikan aku!”Jemari lentik milik anak Janda Wei menuding kejam ke Xinxin.“Tidak, Kak Lin, aku tidak menjual diri! Tidak pula berfoya-foya dengan uang yang kudapat.” Xinxin terus menangis dan memohon agar pukulan pada tubuhnya berhenti.Sedikit banyak ucapan Xinxin memang benar. Dia tidak bekerja selama beberapa hari ini dan hanya perlu makan saja di restoran yang nantinya akan ditanggung Yao Chen, maka dari itu dia

    Last Updated : 2024-03-02
  • Pendekar Tanpa Wajah   49 - Dia Tak Bisa Bertahan

    “Lalu … apa yang bisa saya lakukan untuk Xinxin?” tanya Yao Chen setelah dia yakin Nenek Xiu merupakan tabib. Nenek Xiu belum sempat menjawab karena Xinxin sudah berbicara lebih dulu, “Kakak, jangan … jangan merepotkan lagi … dirimu untukku ….” Dia berbicara penuh perjuangan di sela-sela rasa sakit di setiap tarikan napasnya. “XInxin!” Yao Chen menggenggam tangan mungil Xinxin. Ketika Yao Chen menatap Nenek Xiu untuk meminta Xinxin disembuhkan, Nenek Xiu menggeleng lemah memberikan isyarat bahwa kondisi Xinxin sudah fatal dan tak bisa lagi dipulihkan. Memahami isyarat Nenek Xiu, Yao Chen mengepalkan tangannya, ingin sekali mendatangi Janda Wei dan anaknya untuk dia beri pelajaran! “Kakak, aku sangat bahagia … karena sudah mengenal Kakak yang baik padaku … aku pasti tidak akan melupakan Kakak meski … aku menjadi arwah sekalipun. Terima kasih untuk … makan enaknya … terima kasih … Kakak … Nenek … kalian orang baik ….” Usai mengucapkan itu secara tersendat-sendat, Xinxin pun menghem

    Last Updated : 2024-03-04
  • Pendekar Tanpa Wajah   50 - Pengacau di Toko Nenek Xiu

    “Kenapa, Tuan Yao?” Nenek Xiu bertanya dari samping setelah mendengar bisikan bernada geram dari Yao Chen. “Dia Janda Wei, putrinya yang membunuh Xinxin.” Kemudian Yao Chen menceritakan secara singkat yang terjadi dengan Xinxin malam itu. “Oh, rupanya demikian.” Nenek Xiu manggut-manggut paham. Sementara itu, di toko masih terjadi dialog alot antara Janda Wei dan pegawai. “Kubilang aku punya uang! Sebut saja berapa, aku akan membayarnya dengan keping emasku yang banyak ini!” Janda Wei mendelik ke pegawai toko. “Maaf, Nyonya, meski Anda memiliki jumlah keping emas yang sebanding dengan harga 15 pil, tetap saja kami sudah menerapkan kebijakan 1 orang maksimal membeli 5 butir pil level Sempurna kami.” Pegawai toko menjawab dengan sangat sopan. Nenek Xiu sangat menekankan pada semua pegawai tokonya agar melayani pembeli sesabar dan sesopan mungkin. “Mana pemilik di sini? Biarkan aku menemui Nenek Xiu!” Janda Wei makin bersemangat akibat keinginannya ditolak. Sementara itu, ada ban

    Last Updated : 2024-03-04
  • Pendekar Tanpa Wajah   51 - Kakek Yu Muncul

    “Mulutmu busuk!” seru Yao Chen dengan marah. Saking kesalnya dengan ucapan orang itu, Yao Chen mengumpulkan energi Qi di telapak tangan dan menampar pria tadi yang merupakan orang yang berkata kasar padanya di toko obat Kakek Yu. Meski orang itu sudah di Tingkat 3 level Akhir, namun tamparan Yao Chen berhasil membuatnya terpelanting. “Kakak Xiong!” Rekan pria itu menyeru kaget dan membantu Xiong berdiri. Marah atas tindakan Yao Chen pada rekannya, mereka mulai mengeroyok Yao Chen. “Tak tau diri!” geram Yao Chen sambil memberikan pukulan ke semua dari mereka hingga orang-orang itu terpental keluar toko. Orang-orang Kakek Yu mengerang kesakitan di jalan sambil berusaha berdiri. Mereka heran kenapa ada remaja yang begitu kuat hingga bisa memukul mereka, padahal basis kultivasi mereka dan Yao Chen sama-sama di Tingkat 3. Pegawai arogan yang sempat berkonflik dengan Yao Chen, segera saja melarikan diri, sedangkan rekan lainnya saling mendukung berdiri. “Kau bocah kurang ajar!” mak

    Last Updated : 2024-03-06
  • Pendekar Tanpa Wajah   52 - Kedatangan Orang dari Paviliun Obat

    “ Nyonya Xiu tentu saja ingin agar warga kota kita ini terjamin kesehatannya, bukan? Tentu Nyonya tak keberatan menghubungkan aku dengan orang berbakat yang membuat pil Sempurna itu,” imbuh Peng He tanpa tau malu. Raut wajah Nenek Xiu menunjukkan keterkejutan meski hanya sesaat setelah mendengar permintaan Peng He yang terkesan memaksa. “Bisa-bisanya kau ingin merebut pemasok pil Nenek Xiu?” Yao Chen sudah tak bisa menahan lidahnya dan mengucapkan apa yang ingin meledak di kepalanya sejak tadi. Peng He menoleh ke Yao Chen dan segera meremehkannya setelah melihat Yao Chen hanyalah remaja belia yang terlihat aneh dan berdiri seperti tukang pukul Nenek Xiu. “Kau! Tidak sopan berbicara seperti itu ke Tuan Peng!” bentak Kakek Yu memarahi Yao Chen. “Bocah ingusan sepertimu seperti tak pernah mendapatkan ajaran orang tua saja. Bahkan kau tak layak membawakan sepatu Tuan Peng!” Mata Yao Chen mendelik sengit ke Kakek Yu. Namun, Nenek Xiu malah tersenyum dan mencegah Yao Chen berbicara lagi

    Last Updated : 2024-03-06

Latest chapter

  • Pendekar Tanpa Wajah   522 - Bertemu Bangsa Kerajaan Phoenix

    ‘Semoga ayah mertua tidak mengecewakan kepercayaanku,’ harap Yao Chen.Sebesar itu rasa percaya Yao Chen pada ayah mertuanya hingga dia membiarkan Sima Ye mengetahui rahasia terbesarnya.Setelah Sima Ye aman di dalam ruang dimensi jiwa, Yao Chen melompat ke belakang, menghunus pedang merahnya yang langsung memancarkan cahaya merah menyilaukan. Dengan satu ayunan, gelombang energi tajam memotong udara, menciptakan jurang di tanah dan meluluhlantakkan beberapa musuh sekaligus.Namun, para siluman tidak menyerah begitu saja. Mereka menyerang dengan formasi yang lebih teratur, mengurung Yao Chen dari berbagai arah.Yao Chen terus mengerahkan tekniknya, menyemburkan api merah dari pedang untuk menghalau musuh yang mencoba menyerang dari belakang.Yao Chen menghela napas. "Kurang ajar! Aku tidak punya waktu untuk ini."Tubuhnya mulai berubah. Api merah keunguan beserta pendar cahaya emas menyelimuti kulitnya, membentuk lapisan pelindung yang tampak seperti baju perang. Otot-ototnya membesar

  • Pendekar Tanpa Wajah   521 - Tiba di Perbatasan Wilayah Siluman

    Yao Chen mengepalkan tinjunya. "Baiklah!" Dia menggunakan kesempatan itu untuk pergi bersama Sima Ye, keluar dari kepungan.Dengan satu langkah besar, tubuhnya melesat seperti kilat, meninggalkan arena. Tujuannya jelas—Wilayah Siluman, tempat Sima Honglian ditawan.Sementara itu, pertarungan sengit di belakangnya semakin membara. Ledakan demi ledakan mengguncang tanah, suara benturan memenuhi udara.Penonton yang tidak berkepentingan langsung menyingkir dari area tersebut. Mereka menjadikan pertempuran klan Gongsun dan klan Sheng sebagai topik bahasan yang panas!Namun, Yao Chen tidak menoleh dan tidak peduli apa pun. Satu-satunya yang ada dalam pikirannya saat ini hanyalah menyelamatkan istrinya dari cengkeraman Kerajaan Phoenix.Perjalanan menuju Wilayah Siluman baru saja dimulai.‘Aku yakin ini bukanlah sesuatu yang mudah. Tapi bagiku, tidak ada yang lebih penting dari Lian Lian. Bahkan jika aku harus menantang dunia, aku akan melakukannya demi wanita yang kucintai!’Kali ini, Yao

  • Pendekar Tanpa Wajah   520 - Dikepung

    ‘Lian Lian, tunggu aku!’ seru Yao Chen di batinnya.Yao Chen melesat dengan mantap, membawa Sima Ye yang masih terluka ke luar arena. Amarahnya belum mereda, api Asura masih berkobar di tubuhnya, dan niatnya untuk menyelamatkan Sima Honglian tak tergoyahkan.Namun, sebelum mereka benar-benar bisa pergi, suara berat dan penuh tekanan menggema di udara."Berhenti di situ, bocah!" Salah satu tetua kuat dari keluarga Sheng berdiri tegap dengan aura yang menekan. "Kau pikir bisa begitu saja meninggalkan pertunangan ini tanpa konsekuensi?! Kau telah menginjak harga diri keluarga Sheng!"Setelah itu, ada banyak murid klan Sheng yang menghadang Yao Chen dan Sima Ye. Mereka mengepung keduanya.Tatapan Yao Chen tetap tajam. "Harga diri keluargamu bukan urusanku! Yang menjadi urusanku adalah istriku yang sedang dalam bahaya!""Istrimu?!" Nona Besar Sheng akhirnya angkat bicara, wajahnya yang cantik kini penuh amarah. "Jadi bagimu, aku ini apa?! Boneka yang bisa kau abaikan sesukamu?! Kau memilih

  • Pendekar Tanpa Wajah   519 - Pertikaian Gongsun dan Sheng

    “Minggir!” geram Yao Chen.Dia menatap tajam ke arah Tuan Besar Sheng yang berdiri menghadang jalannya.Mata pria tua itu berkilat penuh amarah, dan napasnya memburu seiring hawa tekanan yang mulai dia pancarkan.Namun, Yao Chen tidak gentar sedikit pun."Tuan Sheng, aku tidak punya waktu untuk membahas ini. Aku harus menyelamatkan istriku!" kata Yao Chen dengan nada dingin dan tegas."Istrimu?" Tuan Besar Sheng menggeram. "Jangan lupa, kau sudah berjanji akan menikahi putriku! Apa kau pikir aku akan membiarkanmu pergi begitu saja setelah mempermalukannya di hadapan semua orang?!"Nona Besar Sheng, seorang wanita cantik dengan pakaian sutra berwarna putih gading, melangkah maju dengan ekspresi tersinggung. "Gongsun Yichen, selama ini aku telah menunggumu dengan penuh harapan! Aku pikir kau adalah pria yang bertanggung jawab, tetapi sekarang kau ingin membuangku demi wanita itu?"Ada nada cemburu di suara Nona Besar Sheng. Dia sudah cukup kesal mengenai Yao Chen dan Putri Suci, dan kin

  • Pendekar Tanpa Wajah   518 - Kabar Mengejutkan dari Sima Ye

    “Apa yang kau katakan?!” Yao Chen tersentak, rasa panik dan amarah berkelebat di matanya. “Lian Lian ada di benua atas? Bagaimana mungkin?!”Sima Ye menatap Yao Chen dengan sorot penuh rasa bersalah. “Aku tidak bisa menjelaskannya secara rinci sekarang. Tapi aku mohon, kau harus segera menolongnya!”Mendengar nama Sima Honglian, seluruh perhatian di arena langsung terpusat pada percakapan mereka.Gongsun Huojun, yang sedari tadi berdiri di sisi arena, memasang ekspresi kaku. Dia melangkah mendekat, mencoba menenangkan Yao Chen yang jelas-jelas hampir kehilangan kendali.“Chen’er, kau tidak bisa gegabah. Wilayah siluman adalah tempat yang berbahaya, apalagi Kerajaan Phoenix. Butuh banyak persiapan sebelum ke sana,” kata Gongsun Huojun dengan nada bijak.Namun, Yao Chen menatapnya tajam, matanya menyala penuh kemarahan. “Apa maksudmu aku tidak bisa gegabah? Istriku dalam bahaya! Bagaimana dia bisa berada di sini, di benua atas, tanpa sepengetahuanku? Apa ini ada hubungannya denganmu?!”

  • Pendekar Tanpa Wajah   517 - Kekuatan Hukum Kematian Vs Kekuatan Hukum Kehidupan

    “Ke-kekuatan Hukum Kematian!” Semua orang terkejut, termasuk Gongsun Weiyan. Sedangkan Gongsun Huojun hanya tersenyum samar karena sudah mengetahui pencapaian lanjut dari Tubuh Asura Yao Chen.Dengan satu gerakan tangan, Yao Chen menciptakan naga api ungu besar yang langsung bertabrakan dengan naga es milik Zhenhai. Benturan antara dua elemen tersebut menciptakan ledakan dahsyat yang mengguncang arena.Penonton harus melindungi diri dengan penghalang energi masing-masing, sementara beberapa tetua Klan Sheng mendirikan formasi pertahanan untuk melindungi struktur arena.“Inikah kekuatan Tubuh Asura?” Sheng Zhenhai menggertakkan giginya, sedikit terkejut dengan kekuatan destruktif Yao Chen.Hukum Kehidupan dia merupakan lawan dari Hukum Kematian Yao Chen.Namun, dia tidak menyerah. Tubuh Kaisar Utaranya mulai memancarkan hukum kehidupan yang lebih kuat, membuat auranya semakin murni. Dia menyerang Yao Chen dengan teknik kombinasi es dan energi kehidupan, menciptakan dunia mini di mana s

  • Pendekar Tanpa Wajah   516 - Asura Vs Kaisar Utara

    "Silakan!" Yao Chen menanggapi.Maka mereka pun mulai bertarung. Sheng Zhenhai langsung menggunakan kekuatan besar saat menyerang Yao Chen.Namun, Yao Chen tak kalah kuat dan bisa menahan serangan itu. Penonton terkesima. Anak muda yang kultivasinya hanya di tingkat 8, mampu mengimbangi lawan di tingkat 15.“Gongsun Yichen,” kata Zhenhai sambil mengangkat tombak listriknya usai mundur sejenak setelah gagal menaklukkan Yao Chen. “Aku akui kau kuat. Tapi aku tidak akan menyerah!”Pertarungan selanjutnya berlangsung sengit. Serangan angin dan petir Zhenhai membuat arena dipenuhi dengan kilatan-kilatan cahaya yang menakutkan.Namun, Yao Chen tetap tenang. Dengan teknik kombinasinya, dia berhasil menyeimbangkan kekuatan lawannya.Pada akhirnya, Yao Chen mengeluarkan teknik puncaknya: Asura Flame Dance, sebuah serangan yang memadukan api murni dan energi Asura."Lihat! Dia sudah mulai menggunakan tubuh Asuranya!" Penonton saling berteriak tertahan.Gelombang api berbentuk naga melesat ke ar

  • Pendekar Tanpa Wajah   515 - Turnamen Mencari Istri

    "Ayah bisa tenang, karena ada aku yang akan selalu mengawasinya. Hal yang kau khawatirkan tidak akan terjadi." Gongsun Huojun memberikan janjinya pada ayahnya. Gongsun Weiyan menganggukkan kepala beberapa kali sambil mengelus jenggotnya. Dia akui, ketrampilan bela diri anaknya jauh di atas dia. Maka, rasanya dia memang tidak perlu mencemaskan apa pun. * * * Hari yang ditunggu-tunggu tiba. Langit cerah, namun ketegangan menyelimuti arena utama di area Klan Sheng. Area luas itu penuh dengan penonton dari berbagai klan yang datang untuk menyaksikan pertandingan memperebutkan Nona Besar Sheng, putri tertua keluarga utama Klan Sheng yang terkenal karena kecantikannya, kecerdasannya, dan bakatnya dalam kultivasi. Di tengah kerumunan, Yao Chen berdiri dengan tenang, mengenakan jubah hitam sederhana namun elegan, dengan topeng emas menutupi wajah tampannya. Kehadirannya segera menarik perhatian banyak orang. Mereka bergumam di antara mereka sendiri, membahas rumor tentang Yao Che

  • Pendekar Tanpa Wajah   514 - Kemenangan Mutlak

    “Jangan harap bisa membunuh kakakku!” seru keras dari arah samping.Ada Gongsun Yiluo yang bersiap dengan kekuatan petirnya. Dia melompat ke arah Yao Chen sambil membawa serangan petir yang brutal.Mata Asura Yao Chen melirik ke Kakak Keempatnya.“Petir, yah?” Suara berat Yao Chen keluar sebelum akhirnya dia menyeringai.Bzzzzzt!Namun, Yao Chen mengangkat tangannya dan menangkap petir itu dengan telapak tangannya. Energi petir yang ganas itu berputar sejenak di tangannya sebelum diserap ke dalam tubuhnya.“Kau hendak bermain dengan petir di hadapanku?” Yao Chen mengejek, lalu melemparkan serangan balik berupa sambaran petir bercampur api.Craaaack!Serangan itu menghantam Gongsun Yiluo tanpa ampun, melemparkannya ke tanah dengan keras. Tubuhnya bergetar hebat karena energi petir yang menyengat setiap sarafnya.“Arghh!” Namun, itu belum usai ketika Yao Chen mengarahkan tangan kosongnya ke arah Gongsun Yiluo dan menarik pemuda itu menggunakan energinya ke cengkeraman tangannya.Yao Che

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status