“Mulutmu busuk!” seru Yao Chen dengan marah. Saking kesalnya dengan ucapan orang itu, Yao Chen mengumpulkan energi Qi di telapak tangan dan menampar pria tadi yang merupakan orang yang berkata kasar padanya di toko obat Kakek Yu. Meski orang itu sudah di Tingkat 3 level Akhir, namun tamparan Yao Chen berhasil membuatnya terpelanting. “Kakak Xiong!” Rekan pria itu menyeru kaget dan membantu Xiong berdiri. Marah atas tindakan Yao Chen pada rekannya, mereka mulai mengeroyok Yao Chen. “Tak tau diri!” geram Yao Chen sambil memberikan pukulan ke semua dari mereka hingga orang-orang itu terpental keluar toko. Orang-orang Kakek Yu mengerang kesakitan di jalan sambil berusaha berdiri. Mereka heran kenapa ada remaja yang begitu kuat hingga bisa memukul mereka, padahal basis kultivasi mereka dan Yao Chen sama-sama di Tingkat 3. Pegawai arogan yang sempat berkonflik dengan Yao Chen, segera saja melarikan diri, sedangkan rekan lainnya saling mendukung berdiri. “Kau bocah kurang ajar!” mak
“ Nyonya Xiu tentu saja ingin agar warga kota kita ini terjamin kesehatannya, bukan? Tentu Nyonya tak keberatan menghubungkan aku dengan orang berbakat yang membuat pil Sempurna itu,” imbuh Peng He tanpa tau malu. Raut wajah Nenek Xiu menunjukkan keterkejutan meski hanya sesaat setelah mendengar permintaan Peng He yang terkesan memaksa. “Bisa-bisanya kau ingin merebut pemasok pil Nenek Xiu?” Yao Chen sudah tak bisa menahan lidahnya dan mengucapkan apa yang ingin meledak di kepalanya sejak tadi. Peng He menoleh ke Yao Chen dan segera meremehkannya setelah melihat Yao Chen hanyalah remaja belia yang terlihat aneh dan berdiri seperti tukang pukul Nenek Xiu. “Kau! Tidak sopan berbicara seperti itu ke Tuan Peng!” bentak Kakek Yu memarahi Yao Chen. “Bocah ingusan sepertimu seperti tak pernah mendapatkan ajaran orang tua saja. Bahkan kau tak layak membawakan sepatu Tuan Peng!” Mata Yao Chen mendelik sengit ke Kakek Yu. Namun, Nenek Xiu malah tersenyum dan mencegah Yao Chen berbicara lagi
“Apa .. apa kau bilang? Kau … kau pemasok pil … level Sempurna?” Pegawai arogan Kakek Yu sampai melongo dengan mata terbelalak lebar usai mendengar seruan Yao Chen. Jangankan dia, semua orang di sana juga ikut terkejut. Selama ini mereka membeli dan berebut pil yang dibuat remaja itu? “Tidak mungkin! Mana mungkin kau membuat pil level Sempurna? Kau masih terlalu muda!” protes Kakek Yu. Tatapan mata tajam Yao Chen teralih ke Kakek Yu dan dia berkata, “Memangnya orang muda tak boleh membuat pil level Sempurna? Aturan dari mana itu?” Kakek Yu sampai tak bisa berkata-kata. “Memang dia pemasokku. Aku sangat berterima kasih pada Tuan Yao yang telah menyelamatkan bisnisku ini.” Sekarang Nenek Xiu tidak lagi memiliki kewajiban menutupi identitas Yao Chen sebagai alkemis. Penonton semakin kasak-kusuk. Diskusi mereka sampai menimbulkan suara dengung bagaikan ada ribuan tawon di sana. “Kau … kau sungguh yang membuat semua pil level Sempurna di toko ini?” Kali ini Peng He yang bicara. “Y
Janda Wei tertegun mendengar ucapan Yao Chen sebelum akhirnya dia berteriak, “Kau! Kau sudah mencelakai putriku dan sekarang kau tak mau bertanggung jawab? Master Pil apaan kau ini?! Tak ada gunanya kau dengan statusmu itu!” Yao Chen meradang. Sepertinya dia sudah tak bisa menahan dirinya lagi. “Putrimu sudah membunuh Xinxin! Seorang kultivator Tingkat 4 seperti putrimu dengan teganya memukul keras bocah 8 tahun yang tak punya ilmu kultivasi. Kalau sekarang putrimu dalam kondisi sekarat, mungkin itu karma dari semesta!” Yao Chen berbicara tegas dengan suara keras, menyebabkan Janda Wei terhenyak. Tapi ucapan Yao Chen kian menyulut api kebencian Janda Wei. Maka, dengan sengitnya dia maju dan hendak memukul Yao Chen. Namun, tindakannya dicegah Peng He yang bergegas maju menangkis pukulannya dan malah orang dari Paviliun Obat itu memberikan pukulannya ke dia. “Argh!” Janda Wei terlontar ke belakang hingga menabrak pintu akibat pukulan Peng He. Dia memuntahkan seteguk darah. “Beranin
Karena keinginan merekrut Yao Chen begitu kuat, maka Ao Lung mengangguk setuju. “Aku akan membawamu ke sana untuk melihat-lihat.” Meski berminat pada bakat Yao Chen, Ao Lung masih mempertahankan sikap tingginya sebagai alkemis. Dia yang merupakan alkemis kelas 4, tentu tak mudah menunjukkan minatnya untuk menjaga wibawa. Setelah berpamitan sejenak dengan Nenek Xiu, Yao Chen pergi ke Paviliun Obat. ‘Hm, tempatnya megah begini. Aku yakin ini gedung paling bagus di Kota Air Tenang jika memang perkumpulan alkemis sangat dihormati di sini.’ Yao Chen menatap sekelilingnya. Sebuah tempat dengan langit-langit tinggi di setiap ruangannya dan semerbak bau obat yang membuat perasaan seseorang tentram dan terkadang menimbulkan gejolak di kolam dantian, sungguh sebuah pengalaman unik ketika memasuki gedung tempat para alkemis berkumpul. “Kita ke ruanganku saja.” Ao Lung membuat pengaturan. Ketika mereka hendak ke ruangan Ao Lung, mereka berpapasan dengan rombongan kecil pria-pria yang terlih
“Dia … kenapa dia bisa melakukan hal yang biasanya dilakukan guru besar kita?” Banyak orang terpana dengan Yao Chen yang mampu membuat tungkunya terangkat dan berputar.Dengan begitu, pandangan mereka ke Yao Chen segera saja berubah. Bahkan murid-murid Ao Lung mulai ciut, termasuk pria berkumis tebal. Tapi, tentu saja masih ada yang menyemangati.“Ayo, Wang! Jangan terkecoh tindakannya!” Pria berwajah persegi berseru menyemangati juniornya. “Dia hanya sekedar bermain akrobat! Belum tentu pilnya sukses seperti buatanmu!”Setelah itu, murid Ao Lung lainnya juga ikut berteriak menyemangati adik junior mereka. Karenanya, rasa percaya diri pria berkumis tebal kembali timbul setelah redup beberapa waktu lalu.“Hmph!” Yao Chen menembakkan api lebih banyak ke tungkunya dan itu seolah menelan seluruh tungku.Pemandangannya sungguh menakjubkan sekaligus mengerikan untuk siapa pun yang melihat.“Itu … tungkunya tak akan meledak, ‘kan?” Orang mulai khawatir.“Apakah kita perlu bersiap-siap lari j
“Ah, kau lagi, anak muda!” Tetua Zheng menyapa Yao Chen setelah dia berjalan lebih dekat.Banyak orang bertanya-tanya dalam suara perlahan, kenapa Guru Besar di Paviliun Obat seakan sudah mengenal Yao Chen?“Salam untuk Tetua Zheng.” Yao Chen melakukan salam soja yang lebih pantas dengan merundukkan sedikit punggungnya sembari kedua tangan terkepal.Melihat tak adanya tanda-tanda kemarahan di wajah Tetua Zheng, ada perasaan tak nyaman di hati Ao Lung.“Ya, ya, ya. Kau selalu saja menggemparkan di mana pun, anak muda.” Tetua Zheng menepuk bahu Yao Chen.Banyak orang di sana semakin penasaran hubungan Yao Chen dengan Tetua Zheng.“Ao Lung, katakan padaku, ini ada apa?” tanya Tetua Zheng.Mendadak namanya disebut, Ao Lung tersentak kecil dan berusaha mencari jawaban terbaik yang bisa dia pikirkan.“Ah, Direktur Zheng, kami hanya sedang melakukan pertandingan persahabatan antara murid saya dengan Tuan Muda Yao.” Ao Lung tidak bodoh untuk melihat bahwa Tetua Zheng menghargai Yao Chen.Oleh
“Bagaimana? Apakah kau tertarik bergabung dengan Paviliun Obat?” Suara Tetua Zheng menyudahi lamunan Yao Chen. Segera saja Yao Chen menoleh ke Tetua Zheng. Dia sudah menetapkan sikap. “Tentu saja tertarik, Tetua. Tapi saya tidak mau berada di bawah siapa pun. Tidak menjadi murid siapa pun. Saya ingin menjadi pribadi bebas dan sejajar di sini jika memang disetujui.” Inilah yang diinginkan Yao Chen. Tetua Zheng menatap sejenak pemuda pemberani itu. Mengatakan hal demikian padanya secara tegas tanpa takut, sungguh sebuah keberanian di mata Tetua Zheng. “Ha ha ha!” Tetua Zheng tertawa dan mengelus jenggot putihnya. “Kau benar-benar anak muda yang sangat bernyali. Untung saja kau memiliki kemampuan atau akan aku usir kau berani meminta hal demikian.” Yao Chen menelan saliva. Apakah sebenarnya Tetua Zheng tersinggung dengan permintaannya? “Maafkan jika saya tidak menutup-nutupi niat dan pemikiran saya mengenai Paviliun Obat, Tetua.” Yao Chen tentu harus melakukan soja agar meminimalis
“Dia … ada garis keturunan di Kaisar Manusia?” Yao Chen kini mulai pening memikirkannya.Kenapa cobaan cinta begitu berat untuknya yang seorang amatir asmara? Dia ingin setia saja pada Sima Honglian, tapi kenapa banyak pihak yang tak ingin dia setia?“Bocah! Kalau memang dia memiliki darah keturunan bocah Kaisar Manusia ini, maka dia memang layak kamu perjuangkan!” Ditambah Gao Long yang ikut memanasi suasana.Yao Chen memijit pelipis, berpikir keras mengenai itu.Karena enggan memikirkan hal Putri Suci, maka Yao Chen memilih untuk berbicara mengenai hal lainnya.“Gao Long, kamu kenapa menginginkan pedang bobrok yang kemarin itu?” tanyanya.Gao Long terbang berputar di atas Yao Chen sambil dia berkata, “Bocah, kamu tidak tau apa-apa mengenai itu. Pedang yang kau katakan bobrok itu sebenarnya memiliki jiwa pedang.”Usai mengatakan demikian, Gao Long terkekeh dengan wajah mencurigakan.Yao Chen langsung saja curiga. “Jangan katakan jiwa pedangnya … seekor naga?”Setelah itu, Gao Long te
‘Jadi dia adalah Putri Suci?’ Yao Chen memekik di hatinya.Matanya memindai Putri Suci dari atas hingga bawah. Wanita muda berpenampilan ala gadis 17 tahun.Putri Suci Istana Dewa bagaikan lukisan yang dilahirkan oleh kuas para dewa. Sosoknya yang anggun terlihat bagai bunga lotus yang mekar di atas kolam suci - begitu murni dan mempesona tanpa setitik noda.“Salam untuk Tuan Muda,” ucap Putri Suci sambil menatap sekejap pada Yao Chen sambil menekuk lututnya sedikit dengan gaya anggun seraya menundukkan pandangan.Sepasang matanya yang jernih mengingatkan Yao Chen pada bintang-bintang di langit malam musim gugur, berkilau dengan cahaya lembut yang menenangkan jiwa. Alisnya melengkung bagai bulan sabit tipis, menyempurnakan wajahnya yang oval bagai jade putih.“Ah! Salam untuk Putri Suci!” Yao Chen tersadar dan segera membalas salam itu sambil memberikan salam sojanya.Kulit Putri Suci seputih salju pertama di musim dingin, dengan rona merah alami di pipi yang mengingatkan pada kelopak
“Sudah, cepat serahkan barangnya ke Tuan Muda kami!” Bai Yuan berkata dengan suara rendah dan terkesan tak sabar.Wajar jika dia merasakan hatinya berdarah-darah, karena keluarga besarnya di rumah membutuhkan uang itu untuk kebutuhan mereka.Hanya karena memandang Yao Chen adalah anak paling dinantikan Gongsun Huojun, maka Bai Yuan menahan rasa pedih di hatinya.“Terima kasih, Tuan Muda! Anda sungguh cerdas dengan berbelanja di kios ini.” Manajer kios menyambar kantong kulit dari Bai Yuan dan malah menoleh ke Yao Chen untuk bicara. “Barang-barang kami bermutu tinggi dan tidak akan mengecewakan. Anda bisa melihat-lihat dulu barang lainnya.”“Tidak perlu!” Bai Yuan terpaksa mengatakan demikian. Uang yang dibawanya terbatas, tak boleh sampai malu di kios seperti ini hanya karena tidak sanggup membayar. “Tidak perlu, terima kasih.”Yao Chen melirik Bai Yuan. Dia bisa berempati dengan apa yang dirasakan Bai Yuan. Tergambar jelas keengganan pengawalnya itu ketika menyodorkan batu kristal ya
“120 kristal tinggi setara dengan 10.000 kristal rendah?” Yao Chen mengulang sembari membelalakkan mata, kehilangan wibawa ketenangan ala tuan muda yang dia tunjukkan.Maka, bukankah dia membutuhkan 1.200.000 batu kristal rendah jika memang ingin membeli pedang itu?Lantas, dia dengan cepat menghitung berapa kekayaan dia saat ini.‘Aku cuma punya …. 27 ribu batu kristal rendah! Manajer sialan ini hendak memerasku? Memangnya harga pedang bobrok itu harus setinggi itu?! Orang-orang di benua atas sudah gila!’ maki Yao Chen dalam benaknya. ‘Padahal dengan hartaku sebanyak itu, aku tergolong orang kaya di benua rendah!’Bai Yuan melirik Yao Chen yang terlihat susah dan ragu. Hatinya meratap, seakan tau apa yang akan terjadi.“Terimalah ini.” Bai Yuan sedikit tak rela ketika dia mengeluarkan kantong kecil dari kulit ke manajer kios.Manajer kios tersenyum lebar menerima kantong kulit tersebut. Dia sudah bisa mendeteksi adanya 120 batu kristal tinggi di dalamnya. Tak kurang dan tak lebih!Ya
‘Nona Besar Sheng? Sekte Langit Kudus? Aku tak paham dengan itu semua!’ Yao Chen berpikir.Alih-alih dia bertanya, Yao Chen justru berkata, “Pernikahan merupakan hal yang harus disepakati kedua belah pihak yang saling mencintai. Aku dan kamu adalah orang asing, bagaimana mungkin aku menikahi orang yang tidak aku kenal?”Ketika Nona Besar Sheng hendak bicara, Bai Yuan sudah lebih dahulu mengucapkan, “Nona Besar Sheng, mengenai pernikahan, akan kami diskusikan dulu dengan ketua kami. Mohon Anda bersabar menunggu jawabannya.”Bai Yuan membungkuk sambil bersoja ke Nona Besar Sheng. Wanita dengan harga diri setinggi itu pasti tak suka dipermalukan di depan umum. Tak heran dia menuntut pernikahan dari Yao Chen.‘Bukankah biasanya wanita dari klan Sheng, apabila mereka ditolak atau tidak menginginkan pernikahan dengan pria yang menyentuh mereka, tentunya mereka akan langsung membunuh pria tersebut. Tapi … tidak demikian dengan Tuan Muda Chen!’ pikir Bai Yuan.Bahkan Bai Yuan mulai memiliki a
“Apa maksudmu?” Yao Chen menyeru disertai raut muka bingung.Wanita itu kesal dengan jawaban Yao Chen dan justru memukul dada Yao Chen.Namun, Yao Chen lebih sigap dan bertahan dengan menyilangkan kedua lengan di depan dada, lalu terpental mundur dan ditahan Bai Yuan dari belakang.“Tuan Muda, Anda tidak apa-apa?” tanya Bai Yuan.Meski ucapan itu cukup pelan dari Bai Yuan, tapi rupanya masih terdengar jelas oleh si wanita dan juga beberapa lawannya tadi.Mata mereka membelalak singkat, menyiratkan keterkejutan. Bai Yuan adalah sosok ternama di kota Seribu Dewa. Dia dikenal sebagai tangan kanan Gongsun Huojun paling kuat. Meski tingkat kultivasinya hanya di Tingkat 15, tapi banyak yang meyakini lebih dari itu. Bahkan dia dirumorkan setara kuatnya dengan Gongsun Huojun itu sendiri.Kalau Bai Yuan sampai memanggil seorang pemuda dengan sebutan Tuan Muda, maka apa lagi selain pemuda itu merupakan keturunan keluarga Gongsun yang berharga. Warga Istana Dewa yang sangat dilindungi.“Aku tida
“Itu tergantung kemampuanmu!” balas Yao Chen sambil mempersiapkan dirinya.Dalam sekejap, Yao Chen sudah bertarung melawan 10 orang sekaligus. Masing-masing dari mereka berada di Tingkat 10 dan Tingkat 11. Cukup merepotkan karena jumlahnya.“Ha ha! Dia hanya di Tingkat 8!” ejek salah satunya.“Tidak kusangka, Istana Dewa menyimpan murid sampah seperti dia!” balas kawannya.“Mungkin dia hanya tukang kuda di sana, tapi tetap saja dia harus mati di tanganku karena berasal dari Tanah Suci!” pekik yang tadi.Yao Chen menggunakan hukum kekuatan ruang beserta Teknik Langkah Hantu untuk menghindari serangan mereka sekaligus memberikan pukulan menggunakan api Gao Long yang disinkronisasikan dengan kekuatan elemen lainnya.“Arghh!”“Tidak!”“Urghh!”Secara bergantian, para penyerangnya tumbang, berjatuhan di tanah dan dalam keadaan menyedihkan. Mereka tidak mengira, bocah Tingkat 8 bisa mengurus mereka bersepuluh yang tingkat kultivasinya jauh di atas Yao Chen.Kenyataan macam apa ini?!Mereka
“Adik Keenam?” Yao Chen memanggil Nona Muda Yifei yang masih diam tanpa kata.Hanya tubuh gadis itu yang bergetar akibat menahan sesuatu. Yao Chen meyakini yang coba ditahan Nona Muda Yifei adalah emosi.Dengan tangan terkepal erat di atas meja, Nona Muda Yifei menatap Yao Chen sambil bicara, “Aku sama sekali tidak mengetahui mengenai apa yang kau tanyakan. Yang kutau hanyalah ayah tega membunuh kakakku yang masih 10 tahun dengan pukulan kejinya sehingga kakakku tak bertahan dan mati di depan mataku!”Air mata mulai meleleh jatuh di pipi Nona Muda Yifei. Bahkan dia sudah tidak lagi menggunakan panggilan hormatnya ke Yao Chen. Benar-benar sudah membuka wajah aslinya?Bibir Nona Muda Yifei bergetar sambil terus mengucurkan air mata yang tak bisa dibendung. “Dan kau adalah penyebab utamanya.”Mendengar penuturan Nona Muda Yifei, Yao Chen termangu diam. Mana pernah dia mengira bahwa dirinya merupakan alasan bagi Gongsun Huojun membunuh ketiga keturunannya sendiri! Memangnya apa kesalahan
“Ini gila!” Yao Chen berbisik keras dengan dahi berkerut. “Kenapa aku dijadikan Putra Suci? Aku ini baru saja datang ke sini! Penerus? Bukankah ada Tuan Muda Ketiga yang lebih memiliki kemampuan daripada aku?”Yao Chen tak habis pikir. Kenapa dia? Kenapa? Apa Gongsun Huojun sudah kehilangan akal warasnya?“Menjawab Tuan Muda Kelima,” sahut Mei’er lagi, “sepengetahuan saya, Anda sudah ditetapkan sebagai Putra Suci semenjak Anda masih kecil.”Sejak kecil! Gongsun Huojun gila! Yao Chen mengumpat di batinnya.“Mei’er, memangnya kriteria apa yang dimiliki seseorang sampai bisa ditunjuk sebagai Putra Suci?” tanya Yao Chen, masih ingin mengetahui lebih banyak.Masih dengan kepala tertunduk, Mei’er menjawab, “Mei’er tidak mengerti mengenai hal itu, Tuan Muda. Anda bisa menanyakannya secara pribadi kepada Tuan Besar.”Helaan napas panjang keluar dari mulut Yao Chen.“Aku hanya heran saja. Kenapa aku yang ditunjuk menjadi Putra Suci? Pewaris? Maksudnya aku akan mewarisi sekte ini? Bukankah ada