Malam itu ....“Bagaimana menurut kalian?” Bai Lixue bicara sembari wajahnya menunjukkan kenakalan bagai anak kecil.Di dalam salah satu paviliun yang tenang, Yao Chen, Sima Honglian, dan Bai Lixue berkumpul, menatap artefak yang baru saja dibawa oleh Bai Lixue—sebuah kipas kertas tua dengan puisi misterius tertulis di atasnya.Dengan senyum puas di wajahnya, Bai Lixue mengibaskan ekornya dengan lembut. "Aku menemukannya di kamar pribadi Zhuge Yang," katanya dengan nada yang penuh kepuasan. "Dia menatap kipas ini begitu lama sebelum pergi, seolah-olah ada sesuatu yang sangat penting tentangnya. Aku tak bisa menahan rasa penasaran, jadi aku memutuskan untuk membawanya ke kalian."Yao Chen memicingkan matanya, menatap seksama kipas kuno itu. Lembarannya terlihat usang dengan huruf-huruf yang agak pudar, tapi masih bisa terbaca.Sima Honglian semakin mendekat, matanya yang cemerlang memeriksa kipas tersebut dengan seksama. "Zhuge Yang bukan tipe orang yang menatap sesuatu tanpa alasan,"
Sima Honglian tersenyum lembut, namun matanya tetap serius. "Aku akan bersamamu, Xiao Chen. Kita akan menghadapi bahaya ini bersama-sama."Bai Lixue, dengan wajah yang penuh dengan semangat, menambahkan, "Dan aku akan memastikan bahwa semuanya berjalan lancar. Lagipula, siapa yang bisa menolak sedikit petualangan di malam hari?"Mata Bai Lixue berbinar ketika membayangkan keseruan yang akan terjadi.Dengan rencana di tangan dan sekutu yang kuat di sisinya, Yao Chen merasa siap untuk menghadapi apa pun yang akan mereka temui di ruang rahasia tersebut.Yao Chen sedang merenungi puisi kuno di kipas kertas bersama Sima Honglian sampai mentari menampilkan sosoknya di timur.Dia mengangkat kepalanya saat mendengar langkah kaki mendekat. Dari bayang-bayang pepohonan, muncul sosok yang akrab baginya. "Kak Li," panggilnya dengan nada hangat.Dia tidak menyangka kedatangan Li Yaren di Puncak Wisteria.Li Yaren dengan senyum khasnya yang memikat, melangkah mendekat. "Adik Yao," sapanya dengan na
Di pagi yang cerah di Puncak Wisteria, matahari menyemburatkan sinarnya di antara kelopak bunga wisteria yang mekar, menciptakan nuansa hangat dan damai. Namun, di salah satu sudut tersembunyi puncak itu, kehangatan yang berbeda sedang tumbuh.“Apakah mereka belum selesai?” tanya Sima Honglian sambil menikmati makanannya bersama Yao Chen.Li Yaren dan Bai Lixue sejak pagi tadi telah terlibat dalam kemesraan yang intens, terus menikmati kebersamaan mereka sepanjang pagi hingga siang. Di bawah naungan wisteria yang menjuntai, mereka berdua terlena dalam dunia yang hanya milik mereka berdua, seakan-akan waktu berhenti hanya untuk mereka.“Belum, sepertinya belum jika mereka belum mendatangi kita.” Yao Chen sedikit iri dengan kebebasan mereka.Di tempat lain, Li Yaren membelai rambut lembut Bai Lixue disertai gairah intens, sementara senyuman nakal terus menghiasi wajah tampannya. “Kamu benar-benar menakjubkan, Bai Lixue,” bisiknya lembut di telinga sang siluman, suaranya sarat dengan kek
“Sebentar lagi kita akan berangkat. Ingat, ini bukan hanya tentang menemukan kebenaran, tapi juga tentang bertahan hidup. Zhuge Yang tidak akan segan-segan menghabisi kita jika dia tau apa yang kita rencanakan,” ujarnya dengan suara yang rendah namun tegas.Li Yaren mengangguk, wajahnya yang biasanya penuh senyuman kini tampak lebih serius. “Aku mengerti, Adik Yao. Aku sudah siap. Kita akan menghadapinya bersama,” jawabnya sambil meletakkan tangan di bahu Yao Chen, menegaskan bahwa dia akan mendukung sepenuhnya.Bai Lixue yang berada di samping mereka tetap tenang, meskipun di dalam hatinya ada sedikit ketegangan. Sebagai siluman rubah yang telah hidup ribuan tahun, dia sudah sering terlibat dalam situasi berbahaya.Namun, malam ini terasa berbeda. Ada sesuatu yang lebih berat, lebih penting dari sekadar kelicikan atau permainan licik yang biasa dia lakukan. Dia tak sabar ingin segera menemukan rahasia apapun itu.“Aku akan selalu melindungimu, Xiao Chen.” Sima Honglian mengangguk ke
“Kuharap ini memang tempat yang kita cari.” Yao Chen menatap gua di depannya.Gua itu tampak sangat kuno dan terpencil, tersembunyi di antara pepohonan rimbun dan bebatuan terjal. Hawa energi Qi yang terpancar dari dalam gua terasa begitu kuat, menggoda mereka untuk melakukan kultivasi tertutup.“Ayo!” Yao Chen mengangguk ke mereka.Dengan penuh rasa ingin tau, keempat sekutu itu melangkah memasuki gua. Suasana di dalam terasa begitu sunyi dan damai, seolah waktu terhenti di sini.Yao Chen menyapukan pandangannya, mengamati setiap inci dinding gua yang tampak begitu licin dan halus, seolah telah diasah selama berabad-abad lamanya."Tempat ini pasti menyimpan rahasia yang luar biasa," gumam Sima Honglian, jemarinya menelusuri permukaan dinding yang dingin namun terasa berenergi.Yao Chen mengeluarkan kipas kuno itu, melebarkannya secara perlahan. Pastinya artefak kuno ini akan bereaksi ketika sudah berada di tempat yang tepat, apalagi dengan adanya energi Qi kuat.Namun, alih-alih mema
“Ini bukan lokasi yang kita cari?” Sima Honglian menatap heran ke muridnya.Yao Chen mengangguk.“Benar, Guru. Di sini sudah tidak ada apa-apa lagi selain ruangan dengan bola energi raksasa ini saja, yang kurasa itu adalah pusat energi Qi alam untuk Sekte Bilah Langit kita.”Dia memaparkan penilaiannya.“Apalagi, kipas kuno juga tidak menunjukkan tanda apapun di sini. Sama sekali tidak bereaksi.”Mendengar ucapan Yao Chen, tiga mereka merasa putus asa. Mereka sudah sejauh ini melangkah dan ternyata tidak mendapatkan bukti apapun untuk menjerat Zhuge Yang.“Biar aku pelajari lagi makna dari puisi di kipas kunonya.” Yao Chen ingin mencoba peruntungannya. “Bai Lixue, edarkan auramu dan segera beritau aku kalau Zhuge Yang sudah kembali.“Baiklah, Yao Chen.” Bai Lixue mengangguk tegas.Kemudian, Yao Chen membaca baris demi baris dengan seksama dibantu Sima Honglian. Li Yaren ikut mengamati dan mendengarkan dari samping sambil ikut berpikir.“Di bawah naungan langit merah, bayang melintas t
" Zhuge Yang kembali ke Puncak Giok!" Sima Honglian mengulang ucapan Bai Lixue dengan wajah panik.Yao Chen, Sima Honglian, dan Li Yaren seketika membeku. Mereka saling berpandangan, wajah mereka pucat pasi.Jika Zhuge Yang menemukan mereka di sini, dengan kipas kuno curiannya, konsekuensinya akan sangat fatal."Berapa lama waktu yang kita punya?" tanya Yao Chen, berusaha tetap tenang meski jantungnya berdegup kencang.Bai Lixue memejamkan mata sejenak, berkonsentrasi. "Tidak banyak. Mungkin sekitar lima belas fen sebelum dia mencapai area gua ini."Lima belas fen, Yao Chen menghitungnya dengan satuan waktu yang dia pahami. ‘Ah, itu sama dengan 15 menit.’ Dia selesai menghitungnya.Sima Honglian mengerutkan kening, otaknya berputar cepat mencari solusi. "Kita harus segera menyelesaikan terjemahan baris terakhir puisi ini. Mungkin ada petunjuk penting yang bisa membantu kita keluar dari situasi ini."Li Yaren mengangguk setuju. "Benar. Tapi kita juga harus bersiap untuk kemungkinan ter
“Hm? Mereka di sini?” Zhuge Yang memicingkan matanya begitu dia tiba di Puncak Wisteria.Di teras depan paviliun utama, Sima Honglian sedang duduk santai, menikmati secangkir teh dengan anggun. Di sampingnya, Yao Chen juga terlihat rileks, matanya memandang jauh ke arah pemandangan alam yang menakjubkan di sekitar Puncak Wisteria.Zhuge Yang mengerutkan kening. Bukankah seharusnya mereka tidak berada di sini? Namun, dia memutuskan untuk mendekat dan menyapa mereka."Sima Honglian, Yao Chen," ucapnya dengan nada datar. "Aku tidak menyangka akan menemukan kalian di sini."“Ketua Zhuge!” Sima Honglian berdiri dari duduknya, berusaha menunjukkan rasa hormat meskipun hatinya berdebar keras. “Apa yang membawa Anda ke sini, di saat matahari hampir muncul?”Yao Chen ikut berdiri dan menunduk sopan ke arah Zhuge Yang, berusaha terlihat setenang mungkin meski jantungnya berdegup kencang.Sambil bersoja, Yao Chen menyapa, "Selamat datang, Ketua Zhuge. Apakah ada yang bisa kami bantu?"Zhuge Yang
“Hah? Kau ini apa-apaan? Apa maksudmu kau adalah Dewi Huan?” Yao Chen menangkis serangan Putri Suci menggunakan kekuatan lima elemennya.Dia terkejut bukan kepalang melihat perbedaan yang terlalu gila di dalam diri Putri Suci yang awalnya lembut, santun, dan tenang. Kini, Putri Suci terlihat sangat aneh.'Apakah dia kerasukan?' Yao Chen malah menyimpulkan demikian, sesuai yang biasa terjadi di Bumi tempatnya berada, ketika terjadi anomali pada seseorang di sekitarnya, maka itu diasumsikan sedang mengalami kerasukan makhluk jahat.Namun, apakah di Planet Qi ini ada terminologi kerasukan?"Tutup mulutmu saja, manusia rendah! Kau tidak layak mempertanyakan Yang Mulia ini!" geram Putri Suci dengan raut wajah beringas.Pertempuran sengit pun terjadi antara Yao Chen dan Putri Suci. Keduanya saling bertukar serangan dengan kekuatan penuh. Yao Chen berusaha sekuat tenaga untuk mengalahkan Putri Suci, namun kekuatan lawannya terlalu besar."Aku tidak akan menyerah!" seru Yao Chen.Dengan sisa
‘Ini … ke mana ini?’ Yao Chen bertanya dalam hatinya.Dia seperti meluncur di air terjun, tapi mendaratnya bukanlah di tempat awal dia dibawa Bai Yuan.“Oh tidak! Apakah ini adalah Dunia Seribu?” Putri Suci bergumam lirih ketika kakinya sudah menapak di tanah di tempat antah berantah.Lingkungan di sana memang sama asri dan hijaunya seperti yang ada di alam Istana Dewa, hanya saja terasa berbeda.Yao Chen menoleh ke samping. “Dunia Seribu?” Dia belum mengetahui seluk-beluk di Istana Dewa.Bahkan dia tidak mengira akan ‘tergelincir’ ke dunia yang berbeda hanya karena terbang di dekat air terjun.Putri Suci mengangguk. “Konon jika kita tidak sengaja masuk ke alam yang serupa seperti Istana Dewa, itu artinya kita sedang berada di Dunia Seribu.”Meski manggut-manggut, Yao Chen masih bingung dan dia tetap mempertanyakan apa yang dia belum paham, “Lalu, Dunia Seribu, itu dunia macam apa?”Sambil mengobrol, mereka berjalan menyusuri tempat di sekitar.“Dunia Seribu merupakan dunia khusus, du
“Dia … ada garis keturunan di Kaisar Manusia?” Yao Chen kini mulai pening memikirkannya.Kenapa cobaan cinta begitu berat untuknya yang seorang amatir asmara? Dia ingin setia saja pada Sima Honglian, tapi kenapa banyak pihak yang tak ingin dia setia?“Bocah! Kalau memang dia memiliki darah keturunan bocah Kaisar Manusia ini, maka dia memang layak kamu perjuangkan!” Ditambah Gao Long yang ikut memanasi suasana.Yao Chen memijit pelipis, berpikir keras mengenai itu.Karena enggan memikirkan hal Putri Suci, maka Yao Chen memilih untuk berbicara mengenai hal lainnya.“Gao Long, kamu kenapa menginginkan pedang bobrok yang kemarin itu?” tanyanya.Gao Long terbang berputar di atas Yao Chen sambil dia berkata, “Bocah, kamu tidak tau apa-apa mengenai itu. Pedang yang kau katakan bobrok itu sebenarnya memiliki jiwa pedang.”Usai mengatakan demikian, Gao Long terkekeh dengan wajah mencurigakan.Yao Chen langsung saja curiga. “Jangan katakan jiwa pedangnya … seekor naga?”Setelah itu, Gao Long te
‘Jadi dia adalah Putri Suci?’ Yao Chen memekik di hatinya.Matanya memindai Putri Suci dari atas hingga bawah. Wanita muda berpenampilan ala gadis 17 tahun.Putri Suci Istana Dewa bagaikan lukisan yang dilahirkan oleh kuas para dewa. Sosoknya yang anggun terlihat bagai bunga lotus yang mekar di atas kolam suci - begitu murni dan mempesona tanpa setitik noda.“Salam untuk Tuan Muda,” ucap Putri Suci sambil menatap sekejap pada Yao Chen sambil menekuk lututnya sedikit dengan gaya anggun seraya menundukkan pandangan.Sepasang matanya yang jernih mengingatkan Yao Chen pada bintang-bintang di langit malam musim gugur, berkilau dengan cahaya lembut yang menenangkan jiwa. Alisnya melengkung bagai bulan sabit tipis, menyempurnakan wajahnya yang oval bagai jade putih.“Ah! Salam untuk Putri Suci!” Yao Chen tersadar dan segera membalas salam itu sambil memberikan salam sojanya.Kulit Putri Suci seputih salju pertama di musim dingin, dengan rona merah alami di pipi yang mengingatkan pada kelopak
“Sudah, cepat serahkan barangnya ke Tuan Muda kami!” Bai Yuan berkata dengan suara rendah dan terkesan tak sabar.Wajar jika dia merasakan hatinya berdarah-darah, karena keluarga besarnya di rumah membutuhkan uang itu untuk kebutuhan mereka.Hanya karena memandang Yao Chen adalah anak paling dinantikan Gongsun Huojun, maka Bai Yuan menahan rasa pedih di hatinya.“Terima kasih, Tuan Muda! Anda sungguh cerdas dengan berbelanja di kios ini.” Manajer kios menyambar kantong kulit dari Bai Yuan dan malah menoleh ke Yao Chen untuk bicara. “Barang-barang kami bermutu tinggi dan tidak akan mengecewakan. Anda bisa melihat-lihat dulu barang lainnya.”“Tidak perlu!” Bai Yuan terpaksa mengatakan demikian. Uang yang dibawanya terbatas, tak boleh sampai malu di kios seperti ini hanya karena tidak sanggup membayar. “Tidak perlu, terima kasih.”Yao Chen melirik Bai Yuan. Dia bisa berempati dengan apa yang dirasakan Bai Yuan. Tergambar jelas keengganan pengawalnya itu ketika menyodorkan batu kristal ya
“120 kristal tinggi setara dengan 10.000 kristal rendah?” Yao Chen mengulang sembari membelalakkan mata, kehilangan wibawa ketenangan ala tuan muda yang dia tunjukkan.Maka, bukankah dia membutuhkan 1.200.000 batu kristal rendah jika memang ingin membeli pedang itu?Lantas, dia dengan cepat menghitung berapa kekayaan dia saat ini.‘Aku cuma punya …. 27 ribu batu kristal rendah! Manajer sialan ini hendak memerasku? Memangnya harga pedang bobrok itu harus setinggi itu?! Orang-orang di benua atas sudah gila!’ maki Yao Chen dalam benaknya. ‘Padahal dengan hartaku sebanyak itu, aku tergolong orang kaya di benua rendah!’Bai Yuan melirik Yao Chen yang terlihat susah dan ragu. Hatinya meratap, seakan tau apa yang akan terjadi.“Terimalah ini.” Bai Yuan sedikit tak rela ketika dia mengeluarkan kantong kecil dari kulit ke manajer kios.Manajer kios tersenyum lebar menerima kantong kulit tersebut. Dia sudah bisa mendeteksi adanya 120 batu kristal tinggi di dalamnya. Tak kurang dan tak lebih!Ya
‘Nona Besar Sheng? Sekte Langit Kudus? Aku tak paham dengan itu semua!’ Yao Chen berpikir.Alih-alih dia bertanya, Yao Chen justru berkata, “Pernikahan merupakan hal yang harus disepakati kedua belah pihak yang saling mencintai. Aku dan kamu adalah orang asing, bagaimana mungkin aku menikahi orang yang tidak aku kenal?”Ketika Nona Besar Sheng hendak bicara, Bai Yuan sudah lebih dahulu mengucapkan, “Nona Besar Sheng, mengenai pernikahan, akan kami diskusikan dulu dengan ketua kami. Mohon Anda bersabar menunggu jawabannya.”Bai Yuan membungkuk sambil bersoja ke Nona Besar Sheng. Wanita dengan harga diri setinggi itu pasti tak suka dipermalukan di depan umum. Tak heran dia menuntut pernikahan dari Yao Chen.‘Bukankah biasanya wanita dari klan Sheng, apabila mereka ditolak atau tidak menginginkan pernikahan dengan pria yang menyentuh mereka, tentunya mereka akan langsung membunuh pria tersebut. Tapi … tidak demikian dengan Tuan Muda Chen!’ pikir Bai Yuan.Bahkan Bai Yuan mulai memiliki a
“Apa maksudmu?” Yao Chen menyeru disertai raut muka bingung.Wanita itu kesal dengan jawaban Yao Chen dan justru memukul dada Yao Chen.Namun, Yao Chen lebih sigap dan bertahan dengan menyilangkan kedua lengan di depan dada, lalu terpental mundur dan ditahan Bai Yuan dari belakang.“Tuan Muda, Anda tidak apa-apa?” tanya Bai Yuan.Meski ucapan itu cukup pelan dari Bai Yuan, tapi rupanya masih terdengar jelas oleh si wanita dan juga beberapa lawannya tadi.Mata mereka membelalak singkat, menyiratkan keterkejutan. Bai Yuan adalah sosok ternama di kota Seribu Dewa. Dia dikenal sebagai tangan kanan Gongsun Huojun paling kuat. Meski tingkat kultivasinya hanya di Tingkat 15, tapi banyak yang meyakini lebih dari itu. Bahkan dia dirumorkan setara kuatnya dengan Gongsun Huojun itu sendiri.Kalau Bai Yuan sampai memanggil seorang pemuda dengan sebutan Tuan Muda, maka apa lagi selain pemuda itu merupakan keturunan keluarga Gongsun yang berharga. Warga Istana Dewa yang sangat dilindungi.“Aku tida
“Itu tergantung kemampuanmu!” balas Yao Chen sambil mempersiapkan dirinya.Dalam sekejap, Yao Chen sudah bertarung melawan 10 orang sekaligus. Masing-masing dari mereka berada di Tingkat 10 dan Tingkat 11. Cukup merepotkan karena jumlahnya.“Ha ha! Dia hanya di Tingkat 8!” ejek salah satunya.“Tidak kusangka, Istana Dewa menyimpan murid sampah seperti dia!” balas kawannya.“Mungkin dia hanya tukang kuda di sana, tapi tetap saja dia harus mati di tanganku karena berasal dari Tanah Suci!” pekik yang tadi.Yao Chen menggunakan hukum kekuatan ruang beserta Teknik Langkah Hantu untuk menghindari serangan mereka sekaligus memberikan pukulan menggunakan api Gao Long yang disinkronisasikan dengan kekuatan elemen lainnya.“Arghh!”“Tidak!”“Urghh!”Secara bergantian, para penyerangnya tumbang, berjatuhan di tanah dan dalam keadaan menyedihkan. Mereka tidak mengira, bocah Tingkat 8 bisa mengurus mereka bersepuluh yang tingkat kultivasinya jauh di atas Yao Chen.Kenyataan macam apa ini?!Mereka