Home / Pendekar / Pendekar Tanpa Wajah / 368 - Bersatu Melawan Zhuge Yang

Share

368 - Bersatu Melawan Zhuge Yang

Author: Gauche Diablo
last update Last Updated: 2024-08-16 13:19:15

Ketua Sekte melancarkan serangan dahsyat ke arah mereka. Yao Chen dengan cepat mengaktifkan kekuatan ruangnya, menciptakan portal untuk mengalihkan serangan itu.

"Guru! Bai Lixue! Kita harus bekerja sama!" teriak Yao Chen.

Sima Honglian mengangguk, tangannya sudah bersiap dengan teknik rahasia miliknya. Bai Lixue dalam wujud rubahnya menggeram, ekor-ekornya bergerak liar siap menyerang.

Alam di sekitar gua bergetar hebat saat pertarungan dahsyat dimulai. Yao Chen, dengan mata berkilat penuh tekad, mengambil inisiatif pertama. Dia menghentakkan kakinya ke tanah, menciptakan gelombang batu tajam yang melesat ke arah Ketua Sekte.

"Tombak Bumi!" teriak Yao Chen.

Namun, Ketua Sekte Zhuge Yang hanya tersenyum sinis. Dengan satu ayunan tangan, dia menghancurkan serangan itu menjadi debu.

"Terlalu lemah, bocah," ejeknya.

Sima Honglian tidak menyia-nyiakan kesempatan. Dia melompat tinggi, tangannya membentuk segel rumit.

"Hujan Seribu Pedang Api!"

Ribuan pedang dari Qi api terbentuk di udara,
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Pendekar Tanpa Wajah   369 - Kerja Sama Luar Biasa

    Yao Chen dengan sigap memunculkan pedang merahnya. "Guru, Bai Lixue, kita harus mengeluarkan seluruh kemampuan kita!"Sima Honglian mengangguk, tangannya sudah diselimuti Api Phoenix yang berkobar ganas. Bai Lixue berubah kembali menjadi wujud rubah ekor sembilan, matanya berkilat penuh determinasi.Zhuge Yang melesat dengan kecepatan luar biasa, mengincar Yao Chen. Namun, berkat Teknik Langkah Hantu yang dipadu dengan kekuatan ruang, Yao Chen berhasil menghindar pada detik-detik terakhir."Naga Api Mengamuk!" teriak Yao Chen.Pedang merahnya dialiri api Gao Long, menciptakan naga api raksasa yang melesat ke arah Zhuge Yang. Namun, Zhuge Yang hanya mengangkat tangannya, menyerap serangan itu ke dalam tubuhnya."Terlalu lemah, Xiao Chen!" ejek Zhuge Yang.Yao Chen terkejut melihatnya. Sedahsyat itukah efek Gulungan Keramat?Sima Honglian tidak menyia-nyiakan kesempatan. "Sayap Phoenix Berkobar!"Api Phoenix di tangannya membentuk sepasang sayap raksasa. Dengan satu kepakan, gelombang ap

    Last Updated : 2024-08-16
  • Pendekar Tanpa Wajah   370 - Mencabut Gulungan Keramat dari Zhuge Yang

    Sementara itu, Sima Honglian mempersiapkan serangannya. Api Phoenix di tangannya berkobar semakin ganas, membentuk burung phoenix raksasa."Phoenix Abadi Membakar Surga!" Phoenix api itu melesat ke arah Zhuge Yang, menembus bayangan-bayangan Bai Lixue tanpa merusaknya. Zhuge Yang, yang masih sibuk menghadapi serangan Bai Lixue, terlambat menyadari bahaya yang mendekat."Aaaargh!" Zhuge Yang berteriak kesakitan saat Api Phoenix membakar tubuhnya.Yao Chen tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. Dia menarik pedang merahnya, mengalirinya dengan api murni dari Tasbih Semesta."Sembilan Naga Merah Mengamuk!" Sembilan naga api melesat dari pedang Yao Chen, masing-masing mengincar titik vital Zhuge Yang. Zhuge Yang berusaha menghindar, tapi penjara dimensi Yao Chen membatasi pergerakannya."Tidak! Aku tidak akan kalah!" teriak Zhuge Yang. Dia melepaskan ledakan energi hitam dahsyat, menghancurkan penjara dimensi dan memukul mundur ketiga lawannya.Yao Chen, Sima Honglian, dan Bai Lixue terpen

    Last Updated : 2024-08-17
  • Pendekar Tanpa Wajah   371 - Bayangan Merah

    Setelah pertarungan sengit berakhir, Yao Chen, Sima Honglian, dan Bai Lixue menghela nafas lega. Namun, kelegaan itu tidak berlangsung lama ketika mereka menyadari bahwa Tang Wulim telah menghilang."Guru, Tang Wulim juga kabur!" kata Yao Chen, matanya menyapu sekeliling gua yang kini hancur berantakan.Sima Honglian mengerutkan dahi. "Ini tidak baik. Kita harus segera kembali ke sekte."Mereka bergegas meninggalkan gua, berpacu dengan waktu dan kekhawatiran akan apa yang mungkin terjadi di Sekte Bilah Langit. Sepanjang perjalanan, mereka tetap waspada, khawatir akan kemungkinan serangan mendadak dari Zhuge Yang atau Tang Wulim.Saat mereka tiba di gerbang Sekte Dalam, suasana tampak normal. Para murid dan pengurus sekte berlalu lalang seperti biasa, tidak menyadari pertarungan besar yang baru saja terjadi. Ketika di Puncak Wisteria pun, keadaan masih sesunyi biasanya.Sima Honglian membawa Yao Chen dan Bai Lixue ke ruang pribadinya. Setelah memastikan tidak ada yang menguping, dia be

    Last Updated : 2024-08-17
  • Pendekar Tanpa Wajah   372 - Kekuatan Gulungan Keramat

    Yao Chen terkesiap, tapi refleksnya yang telah terasah bergerak lebih cepat dari pikirannya. Dia mengaktifkan Teknik Langkah Hantu ditambah kekuatan ruangnya, menghindari serangan mendadak itu dalam sepersekian detik."Siapa kau?!" teriak Yao Chen, pedang merahnya sudah terhunus.Sosok berjubah merah itu berhenti, jubahnya berkibar dramatis. "Aku adalah Bayangan Merah, dan aku datang untuk mengambil apa yang seharusnya menjadi milikku!"Sima Honglian melompat ke samping Yao Chen, Api Phoenix berkobar di tangannya. "Jangan harap kamu bisa menyentuh muridku!"Bai Lixue dalam wujud rubahnya, mengambil posisi di sisi lain Yao Chen. "Sepertinya tidak bijak jika ingin merebut seenaknya, kan?" Mata silumannya mengerling jenaka diiringi senyuman miring.Bayangan Merah tertawa di balik tudungnya. "Oh, betapa mengharukan. Tapi kalian tidak tau kekuatan apa yang kalian hadapi!"Dengan gerakan cepat, Bayangan Merah melepaskan serangan energi merah pekat ke arah mereka. Yao Chen secara instingtif

    Last Updated : 2024-08-17
  • Pendekar Tanpa Wajah   373 - Gulungan Takdir dan Cermin Jiwa

    Setelah pertarungan sengit dengan Bayangan Merah, Yao Chen, Sima Honglian, dan Bai Lixue kembali ke paviliun utama dengan waspada. Mereka tahu bahaya masih mengintai dan banyak pertanyaan yang belum terjawab.Setibanya di sana, mereka mulai mendiskusikan langkah selanjutnya."Kita harus menyelidiki asal-usul Bayangan Merah," kata Sima Honglian, matanya menyiratkan kekhawatiran. "Dia tampaknya memiliki pengetahuan mendalam tentang sejarah rahasia Sekte kita."Yao Chen mengangguk setuju. "Guru, apa Guru tau sesuatu tentang cermin yang dia gunakan? Sepertinya benda itu memiliki kekuatan untuk memanggil gulungan dalam tubuhku."Sima Honglian terdiam sejenak, seolah ragu untuk berbicara. Akhirnya, dia menghela napas panjang. "Ada legenda kuno tentang sepasang artefak suci yang dimiliki pendiri Sekte Bilah Langit. Gulungan Takdir dan Cermin Jiwa. Konon, keduanya memiliki kekuatan untuk mengubah aliran Qi di seluruh dunia."Bai Lixue yang sedari tadi diam, tiba-tiba angkat bicara. "Aku perna

    Last Updated : 2024-08-17
  • Pendekar Tanpa Wajah   374 - Kenakalan Guru dan Siluman

    Bai Lixue tertawa nakal sambil bangkit dari reruntuhan jendela. Dia menepuk-nepuk jubahnya yang kotor oleh serpihan kayu dan kaca."Wah, wah, Yao Chen. Kau sungguh mengejutkanku," ujarnya dengan nada menggoda. "Maafkan aku ya, aku hanya ingin sedikit bermain-main denganmu."Dia pun mengganti wujud ke asalnya.Yao Chen mendengus kesal. "Bermain-main? Kamu pikir menyamar sebagai guruku itu lucu?"Bai Lixue tersenyum lebar. "Ayolah, jangan marah begitu. Aku hanya penasaran, seberapa jauh kamu bisa mengenali perbedaan antara aku dan gurumu yang terhormat itu."Kali ini Bai Lixue bahkan menampilkan wujud silumannya dengan telinga rubah yang bergerak-gerak lucu menggemaskan, tapi Yao Chen tidak terpengaruh."Kamu terlalu meremehkanku," balas Yao Chen dingin. "Bagaimana mungkin aku tidak bisa membedakan antara siluman nakal sepertimu dengan guru yang sangat kuhormati?"Bai Lixue mengerucutkan bibirnya, pura-pura merajuk. "Ah, Yao Chen. Kamu tega sekali menyebutku siluman nakal. Padahal aku s

    Last Updated : 2024-08-19
  • Pendekar Tanpa Wajah   375 - Respon Impulsif Cermin Jiwa

    "Aku siap, Guru!" pekik Yao Chen sambil memutar energi Qi dia.Sima Honglian melesat maju dengan kecepatan luar biasa. Tangannya terentang, siap melancarkan serangan pertama. Namun, tepat sebelum pukulannya mengenai Yao Chen, muridnya itu menghilang dalam sekejap mata."He he he!" seru Yao Chen, suaranya terdengar dari belakang Sima Honglian.Guru cantik itu tersenyum, kagum dengan kecepatan reaksi muridnya. Dia berbalik dengan cepat, melancarkan tendangan berputar. Namun lagi-lagi, Yao Chen menghilang tepat sebelum serangan itu mengenainya."Bagus, Xiao Chen!" puji Sima Honglian. "Tapi jangan kira aku akan kalah semudah itu!"Sima Honglian mulai mengaktifkan teknik kultivasinya. Aura panas mulai menyelimuti tubuhnya. "Teknik Api Surgawi!"Dalam sekejap, area di sekitar Sima Honglian dipenuhi oleh kobaran api berwarna merah keemasan. Api itu bergerak liar, seolah-olah memiliki kehidupannya sendiri.Yao Chen muncul beberapa meter dari posisi gurunya, wajahnya menunjukkan kekaguman. "Lu

    Last Updated : 2024-08-19
  • Pendekar Tanpa Wajah   376 - Artefak Kipas Kuno

    Malam itu ....“Bagaimana menurut kalian?” Bai Lixue bicara sembari wajahnya menunjukkan kenakalan bagai anak kecil.Di dalam salah satu paviliun yang tenang, Yao Chen, Sima Honglian, dan Bai Lixue berkumpul, menatap artefak yang baru saja dibawa oleh Bai Lixue—sebuah kipas kertas tua dengan puisi misterius tertulis di atasnya.Dengan senyum puas di wajahnya, Bai Lixue mengibaskan ekornya dengan lembut. "Aku menemukannya di kamar pribadi Zhuge Yang," katanya dengan nada yang penuh kepuasan. "Dia menatap kipas ini begitu lama sebelum pergi, seolah-olah ada sesuatu yang sangat penting tentangnya. Aku tak bisa menahan rasa penasaran, jadi aku memutuskan untuk membawanya ke kalian."Yao Chen memicingkan matanya, menatap seksama kipas kuno itu. Lembarannya terlihat usang dengan huruf-huruf yang agak pudar, tapi masih bisa terbaca.Sima Honglian semakin mendekat, matanya yang cemerlang memeriksa kipas tersebut dengan seksama. "Zhuge Yang bukan tipe orang yang menatap sesuatu tanpa alasan,"

    Last Updated : 2024-08-20

Latest chapter

  • Pendekar Tanpa Wajah   510 - Bertemu Kakek

    “Kakek?” Yao Chen mengernyit. Dia tidak pernah mendengar apapun tentang kakek dari pihak ayahnya. Dengan rasa penasaran, dia keluar dari dimensi jiwanya dan melangkah keluar.Ruang kultivasi tertutup yang dipenuhi aura Qi murni mendadak bergemuruh akibat ledakan di depan pintunya. Dari ruang dimensi jiwanya, Yao Chen membuka mata dan menghela napas berat. Teriakan dari luar terdengar jelas.Pintu ruang kultivasi sudah hancur berantakan. Di tengah serpihan batu, berdiri seorang pria tua dengan rambut putih sepenuhnya, tetapi tubuhnya tetap kekar dan tegap, seolah usia 765 tahun bukan apa-apa baginya. Matanya tajam seperti elang, memancarkan aura yang membuat orang biasa akan bertekuk lutut hanya dengan tatapannya.“Kau pasti Gongsun Yichen, atau lebih tepatnya Tuan Muda Kelima,” suara pria tua itu dalam dan berwibawa.“Siapa Anda?” tanya Yao Chen dengan nada hati-hati, meski dia sudah menduga jawabannya.“Aku adalah Gongsun Weiyan, kakekmu.” Meski dipenuhi amarah, dia masih menjawab pe

  • Pendekar Tanpa Wajah   509 - Berusaha Demi Istri

    “Lian Lian?!”Kalimat itu membuat Yao Chen menoleh sepenuhnya, matanya membelalak.“Benar, wanita tercintamu di benua bawah.” Gongsun Huojun mengangguk.Selama ini, Yao Chen mengetahui dengan jelas bahwa Gongsun Huojun tidak peduli dengan apa pun selain kepentingannya sendiri. Inilah kenapa orang tua itu memaksa Yao Chen mengikuti turnamen tersebut.Tetapi dengan menyebut nama Sima Honglian, wanita yang selalu ada dalam pikirannya, jelas merupakan langkah besar yang diambil sang ayah demi dia bersedia menaruh keseriusan pada turnamen mendatang.“Bagaimana kau bisa melakukan itu?” Yao Chen bertanya, suaranya lebih serius dari sebelumnya.Apakah Gongsun Huojun serius dengan ucapannya? Atau itu hanya sekedar ingin perhatian dirinya saja? Karena selama ini dia masih belum bisa sepenuhnya menerima Gongsun Huojun sebagai ayah kandungnya.“Aku memiliki cara untuk membawanya ke sini,” jawab Gongsun Huojun. “Tentu saja, itu semua tergantung padamu. Jika kau gagal, maka aku tidak punya alasan u

  • Pendekar Tanpa Wajah   508 - Iming-Iming Luar Biasa untuk Yao Chen

    Tapi sebelum dia bisa mengambil keputusan, Gongsun Huojun muncul dari aula utama bersama beberapa tetua sekte. “Cukup!” suaranya bergema, penuh wibawa. “Ini bukan tempat untuk menyelesaikan perbedaan. Simpan energimu untuk turnamen.”Semua mata beralih ke arah Gongsun Huojun. Para pemuda itu terdiam, tahu bahwa mereka tidak bisa menentang orang sekuat Gongsun Huojun. Yao Chen menurunkan pedangnya perlahan, tetapi tatapannya tetap tajam.“Aku akan mengingat wajah kalian,” gumam Yao Chen dingin sebelum berbalik, pedangnya menghilang dalam cahaya api yang redup.Gongsun Huojun menatap putranya sejenak, lalu mendekati Nona Sheng. “Nona, kau juga harus mengendalikan emosimu. Situasi ini tidak baik untuk reputasi siapa pun.”Nona Sheng hanya mendengus kecil, menyarungkan pedangnya. Tapi dalam hati, dia tahu, Yao Chen bukan pria biasa. Mungkin inilah yang membuatnya ingin Yao Chen memenangkan turnamen, lebih dari sebelumnya.“Humph!” dengus Yao Chen sambil melirik tajam ke empat pemuda tadi.

  • Pendekar Tanpa Wajah   507 - Menantang Mereka Semua

    “Aku bertanya-taya, apa yang membuatmu begitu berambisi ingin aku menikahimu?” tanya Yao Chen lebih lanjut.Yao Chen melontarkan pertanyaan itu dengan nada tenang, tetapi pandangannya tajam.Nona Sheng yang semula penuh percaya diri, terlihat sedikit gugup sebelum akhirnya kemarahannya memuncak. Pipinya memerah, bukan karena malu biasa, tetapi lebih karena harga dirinya yang terusik.“Kau benar-benar kurang ajar!” seru Nona Sheng dengan suara yang tegas.Dia bergerak cepat, menarik pedang putihnya dari balik jubahnya. Udara di sekitar mereka tiba-tiba bergetar ketika elemen angin yang kuat mengalir melalui pedang tersebut. Dengan kilatan tajam di matanya, dia menerjang Yao Chen tanpa ragu.Yao Chen yang sudah menduga serangan itu segera menarik pedang merahnya, mengalirkan api murni dari Gao Long ke bilahnya.Api menyala terang, menciptakan kontras mencolok dengan kilauan pedang putih Nona Sheng.Ketika kedua pedang bertemu, suara dentingan logam yang keras menggema di taman.“Jadi, i

  • Pendekar Tanpa Wajah   506 - Tebasan Nona Besar Sheng untuk Yao Chen

    Yao Chen tersenyum kecil, berusaha menjaga ketenangan. “Tentu saja, Tuan Sheng. Saya menghormati acara ini sebagai bagian dari adat dan tradisi Sekte Langit Kudus.”Meski ingin sekali Yao Chen meneriakkan bahwa dia hanya terperangkap di situasi yang tidak dia inginkan bersama Nona Besar Sheng, dia masih menghargai tuan rumah dan berusaha menjaga wibawa Istana Dewa yang dia emban karena dia adalah Putra Suci.Namun, belum sempat Yao Chen melanjutkan, Nona Besar Sheng bersuara dengan nada pedas. “Tradisi atau tidak, Tuan Muda, Anda sudah menyentuhku di hadapan publik. Apakah Anda tidak berpikir untuk bertanggung jawab?”Suasana tiba-tiba menjadi tegang. Beberapa tamu menatap dengan penuh minat, sementara yang lain berbisik-bisik.Yao Chen menahan napas, mengingat kembali insiden di sebuah acara sebelumnya di mana secara tidak sengaja dia menyelamatkan Nona Sheng dari bahaya dengan menariknya ke pelukannya. Itu memang tidak disengaja, tetapi wanita itu terus memanfaatkan situasi.“Saya h

  • Pendekar Tanpa Wajah   505 - Ke Perjamuan Resmi Sekte Langit Kudus

    ‘Dia memang cantik,’ batin Yao Chen bersuara jujur.Mana ada pria dengan pengelihatan normal dan waras akan mengatakan Putri Suci buruk rupa. Raut wajah seputih pualam dan semulus giok begitu takkan habis untuk dipuji sepanjang hari.Kemudian, Gongsun Huojun mengangkat tangannya, dan seketika kerumunan menjadi sunyi. Suaranya yang tegas menggema di seluruh aula.“Para tamu sekalian yang aku hormati, malam ini adalah malam bersejarah bagi Istana Dewa dan Negara Tianwu. Setelah bertahun-tahun kehilangan salah satu darah dagingku, langit telah berbaik hati mempertemukan kami kembali. Dia adalah Gongsun Yichen, pewaris sah darah keluarga Gongsun!”Ucapan selamat bergemuruh memenuhi aula diiringi salam soja para tamu ke tuan rumah, tetapi Gongsun Huojun belum selesai. Dia melanjutkan, suaranya dipenuhi kebanggaan.“Namun, malam ini bukan hanya tentang penemuan kembali seorang putra. Aku juga akan mengangkatnya sebagai Putra Suci Istana Dewa, berdampingan dengan Putri Suci terpilih kami, un

  • Pendekar Tanpa Wajah   504 - Acara Penobatan Putra Suci

    “Oh! Apa yang ada di pikiranmu, Bai Yuan?” Gongsun Huojun mulai tertarik. “Lekas katakan!”Kemudian, mereka mulai berdiskusi panjang.Di keesokan harinya, Gongsun Huojun kembali memanggil Yao Chen ke ruangan pribadinya.“Apakah masih ada lagi hal lain yang perlu dibicarakan?” tanya Yao Chen agak malas.Dia masih berlatih di ruangan khusus ketika Bai Yuan masuk dan memintanya menemui Gongsun Huojun.Mungkin hanya Yao Chen saja yang begitu berani berucap demikian dengan sikap santai malas seperti itu terhadap Gongsun Huojun. Yah, hendak bagaimana lagi apabila dia belum juga memiliki kedekatan emosional anak dan ayah dengan pria yang membawanya ke dunia atas.“Chen’er, Ayah sudah mendengar mengenai insidenmu dengan Nona Besar Sheng dari Sekte Langit Kudus. Tentu saja mereka tidak ingin putrinya ternodai tanpa pertanggungjawabanmu.”Yao Chen langsung teringat dengan hal itu. Dia menarik napas panjang, hendak bicara.Tapi, Gongsun Huojun lebih dulu berkata, “Ayah ingin kamu mempersiapkan d

  • Pendekar Tanpa Wajah   503 - Mulai Dekat

    Setelah kejadian di Dunia Seribu, hubungan Yao Chen dan Putri Suci kian erat. Gongsun Huojun memanfaatkan setiap kesempatan untuk mempertemukan keduanya dalam berbagai acara resmi di Istana Dewa.Entah itu perjamuan kecil di taman istana atau latihan bersama di aula utama, Gongsun Huojun selalu memastikan Yao Chen dan Putri Suci berada dalam satu lingkaran yang sama.“Ayo, Chen’er! Jaga Putri Suci! Jangan sampai dia terluka!” Gongsun Huojun terus memberikan kesempatan pada Yao Chen.Pada suatu malam, Yao Chen duduk di bawah pohon sakura di taman belakang istana. Udara dingin membuat daun-daun berguguran pelan. Cahaya bulan menerangi wajahnya yang tenang, topeng emas tetap menutupi sebagian besar ekspresinya.“Putra Suci,” suara lembut memecah kesunyian. Putri Suci mendekat, mengenakan jubah putih yang berkilauan di bawah sinar bulan.Yao Chen menoleh. “Putri Suci, ini sudah malam. Mengapa kau di sini?”“Saya … saya ingin berterima kasih atas apa yang terjadi di Dunia Seribu. Jika buka

  • Pendekar Tanpa Wajah   502 - Memusnahkan Iblis Jiwa Putri Suci

    Craasss!“Mati!” seru Yao Chen sembari tangannya menebaskan Pedang Keseimbangan ke iblis jiwa.“Haarrrkkhhh!” Iblis jiwa menjerit, melengkingkan suara kesakitan bercampur tak rela. “Manusia … sampaahh ….”Kemudian, sosok kabut asap iblis jiwa pun tercerai-berai. Dia musnah.“Sudah berhasil?” tanya Yao Chen secara telepati pada sosok Kaisar Manusia yang sedang berada di dalam pedangnya.“Ya, bocah Yao. Kau sudah berhasil memusnahkan iblis jiwa Putri Suci.” Kaisar Manusia menyahut.Yao Chen lega, pengalamannya bertambah. Namun, apa itu iblis jiwa?Dari dalam ruang dimensi jiwa, Gao Long yang terhubung dengan Yao Chen menjelaskan, “Iblis jiwa merupakan kumpulan godaan dan rintangan yang dimiliki semua pendekar kultivator. Apabila iblis jiwa tidak lekas dibasmi, maka masa depan kultivasi akan cukup terhambat.”Kini Yao Chen paham. Lalu, apakah dia juga nantinya memiliki iblis jiwa?“Sepertinya alam lain ini memicu keluarnya iblis jiwa seseorang.” Kaisar Manusia berpikir demikian.Yao Chen

DMCA.com Protection Status