Beranda / Pendekar / Pendekar Tanpa Wajah / 364 - Mungkinkah Bayangan Sembilan Bulan?

Share

364 - Mungkinkah Bayangan Sembilan Bulan?

Penulis: Gauche Diablo
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Sima Honglian mengangguk serius mendengar perkataan Yao Chen. "Kamu benar, Xiao Chen. Ini bukan hanya tentang Tang Wulim. Ada sesuatu yang lebih besar dan lebih berbahaya di balik semua ini."

Bai Lixue, yang sedari tadi mendengarkan dengan seksama, tiba-tiba menyela, "Tunggu sebentar. Sekte Iblis Hitam? Aku pernah mendengar tentang mereka di Desa Siluman. Mereka terkenal sangat berbahaya dan licik."

Yao Chen mengerutkan keningnya. "Apa yang kamu tau tentang mereka, Bai Lixue?"

"Tidak banyak," jawab Bai Lixue. "Tapi ada rumor bahwa mereka sedang mencari sesuatu. Sebuah artefak kuno yang konon bisa memberi kekuatan luar biasa pada pemegangnya."

Sima Honglian dan Yao Chen saling bertukar pandang. "Gulungan Keramat," ucap mereka bersamaan.

"Tepat sekali," kata Sima Honglian. "Jika Tang Wulim benar bukan sekutu Sekte Iblis Hitam, maka ada kemungkinan dia bekerja untuk pihak ketiga yang juga mengincar Gulungan Keramat."

Yao Chen berdiri lalu berjalan mondar-mandir di ruangan itu. "Tapi siap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pendekar Tanpa Wajah   365 - Informasi Mengejutkan!

    Tiba-tiba, dia mendengar suara langkah kaki mendekat. Dengan cepat, Bai Lixue bersembunyi di balik tirai. Tang Wulim masuk ke ruangan, diikuti oleh seorang pria bertopeng yang belum pernah mereka lihat sebelumnya."Bagaimana perkembangannya?" tanya pria bertopeng itu.Tang Wulim membungkuk hormat. "Semuanya berjalan sesuai rencana, Tuan. Sima Honglian dan muridnya sudah tidak mencurigai saya lagi.""Bagus," kata pria bertopeng itu. "Tapi ingat, kita harus bergerak cepat. Bayangan Sembilan Bulan tidak akan menunggu selamanya. Kita harus mendapatkan Gulungan Keramat itu sebelum mereka."Bai Lixue hampir tidak bisa menahan keterkejutannya.‘Jadi Tang Wulim bukan bekerja untuk Bayangan Sembilan Bulan, tapi justru bersaing dengan Bayangan Sembilan Bulan!’ jerit batinnya penuh semangat.Saat perbincangan terus berlanjut, Bai Lixue mendengar rencana-rencana berbahaya yang akan dilakukan Tang Wulim dan kelompoknya.‘Aku harus segera memberitahu Yao Chen dan Sima Honglian! Hi hi hi! Ini sangat

  • Pendekar Tanpa Wajah   366 - Sosok Pria Bertopeng yang Misterius

    Naga Gao Long berbicara dari dalam tubuh Yao Chen, “Bocah, memangnya siapa kamu hingga bisa mengatur jalannya takdir semesta, hm?”Dengan ucapan itu saja, Yao Chen langsung mengerti.Rupanya tidak ada jaminan baginya bisa kembali k Bumi meski dia membunuh musuh Wu Zaochen. Kini, dia terancam akan selamanya hidup di Planet Qi sampai akhir hayatnya.“Karena aku mungkin saja selamanya akan berada di planet ini, aku harus lebih beradaptasi dan melakukan apa pun untuk tetap bertahan hidup di sini. Hghh ….”Yao Chen menghela napas panjang.“Bocah, daripada kau cerewet menanyakan mengenai kapan kamu kembali ke planetmu, kenapa kau tidak tingkatkan kultivasimu hingga ke puncak tertinggi di alam semesta? Siapa tau, dengan begitu, kau bisa mengatur sendiri takdirmu dan di mana kau ingin tinggal nantinya.” Gao Long masih bersuara memberikan pemikirannya.Atas nasehat Gao Long, Yao Chen pun mengangguk-anggukkan kepala. Dia bisa menerima saran sang naga.“Hei, Gao Long, kenapa sepertinya kau jaran

  • Pendekar Tanpa Wajah   367 - Ternyata Orang Itu ....

    Sebelum mereka bertiga bisa bereaksi, pria bertopeng itu sudah melompat keluar jendela. Suaranya terdengar sayup-sayup dibawa angin malam."Jika aku jadi kalian, aku akan berhati-hati. Karena mungkin ... kalian sedang diawasi oleh orang yang kalian percaya." Suara orang itu bergema terbawa angin Puncak Wisteria.Yao Chen, Sima Honglian, dan Bai Lixue saling pandang dengan wajah pucat. Siapa sebenarnya pria bertopeng itu? Dan apa maksud kata-katanya?Di kejauhan, suara lonceng Puncak Hujan berdentang dua belas kali. Waktu mereka semakin sempit, tapi bahaya yang menghadang sepertinya jauh lebih besar dari yang mereka duga.Setelah kepergian pria bertopeng misterius itu, Yao Chen, Sima Honglian, dan Bai Lixue tetap waspada. Mereka memutuskan untuk segera bergerak menuju Gua Air Terjun Naga Hijau, tidak ingin membuang waktu lebih lama."Guru, apa menurutmu kita bisa mempercayai kata-kata pria itu?" tanya Yao Chen sambil melompati bebatuan di sungai menuju air terjun.Sima Honglian mengeru

  • Pendekar Tanpa Wajah   368 - Bersatu Melawan Zhuge Yang

    Ketua Sekte melancarkan serangan dahsyat ke arah mereka. Yao Chen dengan cepat mengaktifkan kekuatan ruangnya, menciptakan portal untuk mengalihkan serangan itu."Guru! Bai Lixue! Kita harus bekerja sama!" teriak Yao Chen.Sima Honglian mengangguk, tangannya sudah bersiap dengan teknik rahasia miliknya. Bai Lixue dalam wujud rubahnya menggeram, ekor-ekornya bergerak liar siap menyerang.Alam di sekitar gua bergetar hebat saat pertarungan dahsyat dimulai. Yao Chen, dengan mata berkilat penuh tekad, mengambil inisiatif pertama. Dia menghentakkan kakinya ke tanah, menciptakan gelombang batu tajam yang melesat ke arah Ketua Sekte."Tombak Bumi!" teriak Yao Chen.Namun, Ketua Sekte Zhuge Yang hanya tersenyum sinis. Dengan satu ayunan tangan, dia menghancurkan serangan itu menjadi debu."Terlalu lemah, bocah," ejeknya.Sima Honglian tidak menyia-nyiakan kesempatan. Dia melompat tinggi, tangannya membentuk segel rumit."Hujan Seribu Pedang Api!"Ribuan pedang dari Qi api terbentuk di udara,

  • Pendekar Tanpa Wajah   369 - Kerja Sama Luar Biasa

    Yao Chen dengan sigap memunculkan pedang merahnya. "Guru, Bai Lixue, kita harus mengeluarkan seluruh kemampuan kita!"Sima Honglian mengangguk, tangannya sudah diselimuti Api Phoenix yang berkobar ganas. Bai Lixue berubah kembali menjadi wujud rubah ekor sembilan, matanya berkilat penuh determinasi.Zhuge Yang melesat dengan kecepatan luar biasa, mengincar Yao Chen. Namun, berkat Teknik Langkah Hantu yang dipadu dengan kekuatan ruang, Yao Chen berhasil menghindar pada detik-detik terakhir."Naga Api Mengamuk!" teriak Yao Chen.Pedang merahnya dialiri api Gao Long, menciptakan naga api raksasa yang melesat ke arah Zhuge Yang. Namun, Zhuge Yang hanya mengangkat tangannya, menyerap serangan itu ke dalam tubuhnya."Terlalu lemah, Xiao Chen!" ejek Zhuge Yang.Yao Chen terkejut melihatnya. Sedahsyat itukah efek Gulungan Keramat?Sima Honglian tidak menyia-nyiakan kesempatan. "Sayap Phoenix Berkobar!"Api Phoenix di tangannya membentuk sepasang sayap raksasa. Dengan satu kepakan, gelombang ap

  • Pendekar Tanpa Wajah   370 - Mencabut Gulungan Keramat dari Zhuge Yang

    Sementara itu, Sima Honglian mempersiapkan serangannya. Api Phoenix di tangannya berkobar semakin ganas, membentuk burung phoenix raksasa."Phoenix Abadi Membakar Surga!" Phoenix api itu melesat ke arah Zhuge Yang, menembus bayangan-bayangan Bai Lixue tanpa merusaknya. Zhuge Yang, yang masih sibuk menghadapi serangan Bai Lixue, terlambat menyadari bahaya yang mendekat."Aaaargh!" Zhuge Yang berteriak kesakitan saat Api Phoenix membakar tubuhnya.Yao Chen tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. Dia menarik pedang merahnya, mengalirinya dengan api murni dari Tasbih Semesta."Sembilan Naga Merah Mengamuk!" Sembilan naga api melesat dari pedang Yao Chen, masing-masing mengincar titik vital Zhuge Yang. Zhuge Yang berusaha menghindar, tapi penjara dimensi Yao Chen membatasi pergerakannya."Tidak! Aku tidak akan kalah!" teriak Zhuge Yang. Dia melepaskan ledakan energi hitam dahsyat, menghancurkan penjara dimensi dan memukul mundur ketiga lawannya.Yao Chen, Sima Honglian, dan Bai Lixue terpen

  • Pendekar Tanpa Wajah   371 - Bayangan Merah

    Setelah pertarungan sengit berakhir, Yao Chen, Sima Honglian, dan Bai Lixue menghela nafas lega. Namun, kelegaan itu tidak berlangsung lama ketika mereka menyadari bahwa Tang Wulim telah menghilang."Guru, Tang Wulim juga kabur!" kata Yao Chen, matanya menyapu sekeliling gua yang kini hancur berantakan.Sima Honglian mengerutkan dahi. "Ini tidak baik. Kita harus segera kembali ke sekte."Mereka bergegas meninggalkan gua, berpacu dengan waktu dan kekhawatiran akan apa yang mungkin terjadi di Sekte Bilah Langit. Sepanjang perjalanan, mereka tetap waspada, khawatir akan kemungkinan serangan mendadak dari Zhuge Yang atau Tang Wulim.Saat mereka tiba di gerbang Sekte Dalam, suasana tampak normal. Para murid dan pengurus sekte berlalu lalang seperti biasa, tidak menyadari pertarungan besar yang baru saja terjadi. Ketika di Puncak Wisteria pun, keadaan masih sesunyi biasanya.Sima Honglian membawa Yao Chen dan Bai Lixue ke ruang pribadinya. Setelah memastikan tidak ada yang menguping, dia be

  • Pendekar Tanpa Wajah   372 - Kekuatan Gulungan Keramat

    Yao Chen terkesiap, tapi refleksnya yang telah terasah bergerak lebih cepat dari pikirannya. Dia mengaktifkan Teknik Langkah Hantu ditambah kekuatan ruangnya, menghindari serangan mendadak itu dalam sepersekian detik."Siapa kau?!" teriak Yao Chen, pedang merahnya sudah terhunus.Sosok berjubah merah itu berhenti, jubahnya berkibar dramatis. "Aku adalah Bayangan Merah, dan aku datang untuk mengambil apa yang seharusnya menjadi milikku!"Sima Honglian melompat ke samping Yao Chen, Api Phoenix berkobar di tangannya. "Jangan harap kamu bisa menyentuh muridku!"Bai Lixue dalam wujud rubahnya, mengambil posisi di sisi lain Yao Chen. "Sepertinya tidak bijak jika ingin merebut seenaknya, kan?" Mata silumannya mengerling jenaka diiringi senyuman miring.Bayangan Merah tertawa di balik tudungnya. "Oh, betapa mengharukan. Tapi kalian tidak tau kekuatan apa yang kalian hadapi!"Dengan gerakan cepat, Bayangan Merah melepaskan serangan energi merah pekat ke arah mereka. Yao Chen secara instingtif

Bab terbaru

  • Pendekar Tanpa Wajah   499 - Putri Suci Kerasukan?

    “Hah? Kau ini apa-apaan? Apa maksudmu kau adalah Dewi Huan?” Yao Chen menangkis serangan Putri Suci menggunakan kekuatan lima elemennya.Dia terkejut bukan kepalang melihat perbedaan yang terlalu gila di dalam diri Putri Suci yang awalnya lembut, santun, dan tenang. Kini, Putri Suci terlihat sangat aneh.'Apakah dia kerasukan?' Yao Chen malah menyimpulkan demikian, sesuai yang biasa terjadi di Bumi tempatnya berada, ketika terjadi anomali pada seseorang di sekitarnya, maka itu diasumsikan sedang mengalami kerasukan makhluk jahat.Namun, apakah di Planet Qi ini ada terminologi kerasukan?"Tutup mulutmu saja, manusia rendah! Kau tidak layak mempertanyakan Yang Mulia ini!" geram Putri Suci dengan raut wajah beringas.Pertempuran sengit pun terjadi antara Yao Chen dan Putri Suci. Keduanya saling bertukar serangan dengan kekuatan penuh. Yao Chen berusaha sekuat tenaga untuk mengalahkan Putri Suci, namun kekuatan lawannya terlalu besar."Aku tidak akan menyerah!" seru Yao Chen.Dengan sisa

  • Pendekar Tanpa Wajah   498 - Dunia Seribu

    ‘Ini … ke mana ini?’ Yao Chen bertanya dalam hatinya.Dia seperti meluncur di air terjun, tapi mendaratnya bukanlah di tempat awal dia dibawa Bai Yuan.“Oh tidak! Apakah ini adalah Dunia Seribu?” Putri Suci bergumam lirih ketika kakinya sudah menapak di tanah di tempat antah berantah.Lingkungan di sana memang sama asri dan hijaunya seperti yang ada di alam Istana Dewa, hanya saja terasa berbeda.Yao Chen menoleh ke samping. “Dunia Seribu?” Dia belum mengetahui seluk-beluk di Istana Dewa.Bahkan dia tidak mengira akan ‘tergelincir’ ke dunia yang berbeda hanya karena terbang di dekat air terjun.Putri Suci mengangguk. “Konon jika kita tidak sengaja masuk ke alam yang serupa seperti Istana Dewa, itu artinya kita sedang berada di Dunia Seribu.”Meski manggut-manggut, Yao Chen masih bingung dan dia tetap mempertanyakan apa yang dia belum paham, “Lalu, Dunia Seribu, itu dunia macam apa?”Sambil mengobrol, mereka berjalan menyusuri tempat di sekitar.“Dunia Seribu merupakan dunia khusus, du

  • Pendekar Tanpa Wajah   497 - Rasa Penasaran Mendera Hati

    “Dia … ada garis keturunan di Kaisar Manusia?” Yao Chen kini mulai pening memikirkannya.Kenapa cobaan cinta begitu berat untuknya yang seorang amatir asmara? Dia ingin setia saja pada Sima Honglian, tapi kenapa banyak pihak yang tak ingin dia setia?“Bocah! Kalau memang dia memiliki darah keturunan bocah Kaisar Manusia ini, maka dia memang layak kamu perjuangkan!” Ditambah Gao Long yang ikut memanasi suasana.Yao Chen memijit pelipis, berpikir keras mengenai itu.Karena enggan memikirkan hal Putri Suci, maka Yao Chen memilih untuk berbicara mengenai hal lainnya.“Gao Long, kamu kenapa menginginkan pedang bobrok yang kemarin itu?” tanyanya.Gao Long terbang berputar di atas Yao Chen sambil dia berkata, “Bocah, kamu tidak tau apa-apa mengenai itu. Pedang yang kau katakan bobrok itu sebenarnya memiliki jiwa pedang.”Usai mengatakan demikian, Gao Long terkekeh dengan wajah mencurigakan.Yao Chen langsung saja curiga. “Jangan katakan jiwa pedangnya … seekor naga?”Setelah itu, Gao Long te

  • Pendekar Tanpa Wajah   496 - Putri Suci

    ‘Jadi dia adalah Putri Suci?’ Yao Chen memekik di hatinya.Matanya memindai Putri Suci dari atas hingga bawah. Wanita muda berpenampilan ala gadis 17 tahun.Putri Suci Istana Dewa bagaikan lukisan yang dilahirkan oleh kuas para dewa. Sosoknya yang anggun terlihat bagai bunga lotus yang mekar di atas kolam suci - begitu murni dan mempesona tanpa setitik noda.“Salam untuk Tuan Muda,” ucap Putri Suci sambil menatap sekejap pada Yao Chen sambil menekuk lututnya sedikit dengan gaya anggun seraya menundukkan pandangan.Sepasang matanya yang jernih mengingatkan Yao Chen pada bintang-bintang di langit malam musim gugur, berkilau dengan cahaya lembut yang menenangkan jiwa. Alisnya melengkung bagai bulan sabit tipis, menyempurnakan wajahnya yang oval bagai jade putih.“Ah! Salam untuk Putri Suci!” Yao Chen tersadar dan segera membalas salam itu sambil memberikan salam sojanya.Kulit Putri Suci seputih salju pertama di musim dingin, dengan rona merah alami di pipi yang mengingatkan pada kelopak

  • Pendekar Tanpa Wajah   495 - Hati Berdarah Bai Yuan

    “Sudah, cepat serahkan barangnya ke Tuan Muda kami!” Bai Yuan berkata dengan suara rendah dan terkesan tak sabar.Wajar jika dia merasakan hatinya berdarah-darah, karena keluarga besarnya di rumah membutuhkan uang itu untuk kebutuhan mereka.Hanya karena memandang Yao Chen adalah anak paling dinantikan Gongsun Huojun, maka Bai Yuan menahan rasa pedih di hatinya.“Terima kasih, Tuan Muda! Anda sungguh cerdas dengan berbelanja di kios ini.” Manajer kios menyambar kantong kulit dari Bai Yuan dan malah menoleh ke Yao Chen untuk bicara. “Barang-barang kami bermutu tinggi dan tidak akan mengecewakan. Anda bisa melihat-lihat dulu barang lainnya.”“Tidak perlu!” Bai Yuan terpaksa mengatakan demikian. Uang yang dibawanya terbatas, tak boleh sampai malu di kios seperti ini hanya karena tidak sanggup membayar. “Tidak perlu, terima kasih.”Yao Chen melirik Bai Yuan. Dia bisa berempati dengan apa yang dirasakan Bai Yuan. Tergambar jelas keengganan pengawalnya itu ketika menyodorkan batu kristal ya

  • Pendekar Tanpa Wajah   494 - Barang Antik di Benua Atas Harganya Tidak Masuk Otak!

    “120 kristal tinggi setara dengan 10.000 kristal rendah?” Yao Chen mengulang sembari membelalakkan mata, kehilangan wibawa ketenangan ala tuan muda yang dia tunjukkan.Maka, bukankah dia membutuhkan 1.200.000 batu kristal rendah jika memang ingin membeli pedang itu?Lantas, dia dengan cepat menghitung berapa kekayaan dia saat ini.‘Aku cuma punya …. 27 ribu batu kristal rendah! Manajer sialan ini hendak memerasku? Memangnya harga pedang bobrok itu harus setinggi itu?! Orang-orang di benua atas sudah gila!’ maki Yao Chen dalam benaknya. ‘Padahal dengan hartaku sebanyak itu, aku tergolong orang kaya di benua rendah!’Bai Yuan melirik Yao Chen yang terlihat susah dan ragu. Hatinya meratap, seakan tau apa yang akan terjadi.“Terimalah ini.” Bai Yuan sedikit tak rela ketika dia mengeluarkan kantong kecil dari kulit ke manajer kios.Manajer kios tersenyum lebar menerima kantong kulit tersebut. Dia sudah bisa mendeteksi adanya 120 batu kristal tinggi di dalamnya. Tak kurang dan tak lebih!Ya

  • Pendekar Tanpa Wajah   493 - Privilege Tampan

    ‘Nona Besar Sheng? Sekte Langit Kudus? Aku tak paham dengan itu semua!’ Yao Chen berpikir.Alih-alih dia bertanya, Yao Chen justru berkata, “Pernikahan merupakan hal yang harus disepakati kedua belah pihak yang saling mencintai. Aku dan kamu adalah orang asing, bagaimana mungkin aku menikahi orang yang tidak aku kenal?”Ketika Nona Besar Sheng hendak bicara, Bai Yuan sudah lebih dahulu mengucapkan, “Nona Besar Sheng, mengenai pernikahan, akan kami diskusikan dulu dengan ketua kami. Mohon Anda bersabar menunggu jawabannya.”Bai Yuan membungkuk sambil bersoja ke Nona Besar Sheng. Wanita dengan harga diri setinggi itu pasti tak suka dipermalukan di depan umum. Tak heran dia menuntut pernikahan dari Yao Chen.‘Bukankah biasanya wanita dari klan Sheng, apabila mereka ditolak atau tidak menginginkan pernikahan dengan pria yang menyentuh mereka, tentunya mereka akan langsung membunuh pria tersebut. Tapi … tidak demikian dengan Tuan Muda Chen!’ pikir Bai Yuan.Bahkan Bai Yuan mulai memiliki a

  • Pendekar Tanpa Wajah   492 - Harus Menikahi sebagai Tanggung Jawab Moral

    “Apa maksudmu?” Yao Chen menyeru disertai raut muka bingung.Wanita itu kesal dengan jawaban Yao Chen dan justru memukul dada Yao Chen.Namun, Yao Chen lebih sigap dan bertahan dengan menyilangkan kedua lengan di depan dada, lalu terpental mundur dan ditahan Bai Yuan dari belakang.“Tuan Muda, Anda tidak apa-apa?” tanya Bai Yuan.Meski ucapan itu cukup pelan dari Bai Yuan, tapi rupanya masih terdengar jelas oleh si wanita dan juga beberapa lawannya tadi.Mata mereka membelalak singkat, menyiratkan keterkejutan. Bai Yuan adalah sosok ternama di kota Seribu Dewa. Dia dikenal sebagai tangan kanan Gongsun Huojun paling kuat. Meski tingkat kultivasinya hanya di Tingkat 15, tapi banyak yang meyakini lebih dari itu. Bahkan dia dirumorkan setara kuatnya dengan Gongsun Huojun itu sendiri.Kalau Bai Yuan sampai memanggil seorang pemuda dengan sebutan Tuan Muda, maka apa lagi selain pemuda itu merupakan keturunan keluarga Gongsun yang berharga. Warga Istana Dewa yang sangat dilindungi.“Aku tida

  • Pendekar Tanpa Wajah   491 - Sudah Menyentuh Terlalu Banyak

    “Itu tergantung kemampuanmu!” balas Yao Chen sambil mempersiapkan dirinya.Dalam sekejap, Yao Chen sudah bertarung melawan 10 orang sekaligus. Masing-masing dari mereka berada di Tingkat 10 dan Tingkat 11. Cukup merepotkan karena jumlahnya.“Ha ha! Dia hanya di Tingkat 8!” ejek salah satunya.“Tidak kusangka, Istana Dewa menyimpan murid sampah seperti dia!” balas kawannya.“Mungkin dia hanya tukang kuda di sana, tapi tetap saja dia harus mati di tanganku karena berasal dari Tanah Suci!” pekik yang tadi.Yao Chen menggunakan hukum kekuatan ruang beserta Teknik Langkah Hantu untuk menghindari serangan mereka sekaligus memberikan pukulan menggunakan api Gao Long yang disinkronisasikan dengan kekuatan elemen lainnya.“Arghh!”“Tidak!”“Urghh!”Secara bergantian, para penyerangnya tumbang, berjatuhan di tanah dan dalam keadaan menyedihkan. Mereka tidak mengira, bocah Tingkat 8 bisa mengurus mereka bersepuluh yang tingkat kultivasinya jauh di atas Yao Chen.Kenyataan macam apa ini?!Mereka

DMCA.com Protection Status