Tiba-tiba, dia mendengar suara langkah kaki mendekat. Dengan cepat, Bai Lixue bersembunyi di balik tirai. Tang Wulim masuk ke ruangan, diikuti oleh seorang pria bertopeng yang belum pernah mereka lihat sebelumnya."Bagaimana perkembangannya?" tanya pria bertopeng itu.Tang Wulim membungkuk hormat. "Semuanya berjalan sesuai rencana, Tuan. Sima Honglian dan muridnya sudah tidak mencurigai saya lagi.""Bagus," kata pria bertopeng itu. "Tapi ingat, kita harus bergerak cepat. Bayangan Sembilan Bulan tidak akan menunggu selamanya. Kita harus mendapatkan Gulungan Keramat itu sebelum mereka."Bai Lixue hampir tidak bisa menahan keterkejutannya.‘Jadi Tang Wulim bukan bekerja untuk Bayangan Sembilan Bulan, tapi justru bersaing dengan Bayangan Sembilan Bulan!’ jerit batinnya penuh semangat.Saat perbincangan terus berlanjut, Bai Lixue mendengar rencana-rencana berbahaya yang akan dilakukan Tang Wulim dan kelompoknya.‘Aku harus segera memberitahu Yao Chen dan Sima Honglian! Hi hi hi! Ini sangat
Naga Gao Long berbicara dari dalam tubuh Yao Chen, “Bocah, memangnya siapa kamu hingga bisa mengatur jalannya takdir semesta, hm?”Dengan ucapan itu saja, Yao Chen langsung mengerti.Rupanya tidak ada jaminan baginya bisa kembali k Bumi meski dia membunuh musuh Wu Zaochen. Kini, dia terancam akan selamanya hidup di Planet Qi sampai akhir hayatnya.“Karena aku mungkin saja selamanya akan berada di planet ini, aku harus lebih beradaptasi dan melakukan apa pun untuk tetap bertahan hidup di sini. Hghh ….”Yao Chen menghela napas panjang.“Bocah, daripada kau cerewet menanyakan mengenai kapan kamu kembali ke planetmu, kenapa kau tidak tingkatkan kultivasimu hingga ke puncak tertinggi di alam semesta? Siapa tau, dengan begitu, kau bisa mengatur sendiri takdirmu dan di mana kau ingin tinggal nantinya.” Gao Long masih bersuara memberikan pemikirannya.Atas nasehat Gao Long, Yao Chen pun mengangguk-anggukkan kepala. Dia bisa menerima saran sang naga.“Hei, Gao Long, kenapa sepertinya kau jaran
Sebelum mereka bertiga bisa bereaksi, pria bertopeng itu sudah melompat keluar jendela. Suaranya terdengar sayup-sayup dibawa angin malam."Jika aku jadi kalian, aku akan berhati-hati. Karena mungkin ... kalian sedang diawasi oleh orang yang kalian percaya." Suara orang itu bergema terbawa angin Puncak Wisteria.Yao Chen, Sima Honglian, dan Bai Lixue saling pandang dengan wajah pucat. Siapa sebenarnya pria bertopeng itu? Dan apa maksud kata-katanya?Di kejauhan, suara lonceng Puncak Hujan berdentang dua belas kali. Waktu mereka semakin sempit, tapi bahaya yang menghadang sepertinya jauh lebih besar dari yang mereka duga.Setelah kepergian pria bertopeng misterius itu, Yao Chen, Sima Honglian, dan Bai Lixue tetap waspada. Mereka memutuskan untuk segera bergerak menuju Gua Air Terjun Naga Hijau, tidak ingin membuang waktu lebih lama."Guru, apa menurutmu kita bisa mempercayai kata-kata pria itu?" tanya Yao Chen sambil melompati bebatuan di sungai menuju air terjun.Sima Honglian mengeru
Ketua Sekte melancarkan serangan dahsyat ke arah mereka. Yao Chen dengan cepat mengaktifkan kekuatan ruangnya, menciptakan portal untuk mengalihkan serangan itu."Guru! Bai Lixue! Kita harus bekerja sama!" teriak Yao Chen.Sima Honglian mengangguk, tangannya sudah bersiap dengan teknik rahasia miliknya. Bai Lixue dalam wujud rubahnya menggeram, ekor-ekornya bergerak liar siap menyerang.Alam di sekitar gua bergetar hebat saat pertarungan dahsyat dimulai. Yao Chen, dengan mata berkilat penuh tekad, mengambil inisiatif pertama. Dia menghentakkan kakinya ke tanah, menciptakan gelombang batu tajam yang melesat ke arah Ketua Sekte."Tombak Bumi!" teriak Yao Chen.Namun, Ketua Sekte Zhuge Yang hanya tersenyum sinis. Dengan satu ayunan tangan, dia menghancurkan serangan itu menjadi debu."Terlalu lemah, bocah," ejeknya.Sima Honglian tidak menyia-nyiakan kesempatan. Dia melompat tinggi, tangannya membentuk segel rumit."Hujan Seribu Pedang Api!"Ribuan pedang dari Qi api terbentuk di udara,
Yao Chen dengan sigap memunculkan pedang merahnya. "Guru, Bai Lixue, kita harus mengeluarkan seluruh kemampuan kita!"Sima Honglian mengangguk, tangannya sudah diselimuti Api Phoenix yang berkobar ganas. Bai Lixue berubah kembali menjadi wujud rubah ekor sembilan, matanya berkilat penuh determinasi.Zhuge Yang melesat dengan kecepatan luar biasa, mengincar Yao Chen. Namun, berkat Teknik Langkah Hantu yang dipadu dengan kekuatan ruang, Yao Chen berhasil menghindar pada detik-detik terakhir."Naga Api Mengamuk!" teriak Yao Chen.Pedang merahnya dialiri api Gao Long, menciptakan naga api raksasa yang melesat ke arah Zhuge Yang. Namun, Zhuge Yang hanya mengangkat tangannya, menyerap serangan itu ke dalam tubuhnya."Terlalu lemah, Xiao Chen!" ejek Zhuge Yang.Yao Chen terkejut melihatnya. Sedahsyat itukah efek Gulungan Keramat?Sima Honglian tidak menyia-nyiakan kesempatan. "Sayap Phoenix Berkobar!"Api Phoenix di tangannya membentuk sepasang sayap raksasa. Dengan satu kepakan, gelombang ap
Sementara itu, Sima Honglian mempersiapkan serangannya. Api Phoenix di tangannya berkobar semakin ganas, membentuk burung phoenix raksasa."Phoenix Abadi Membakar Surga!" Phoenix api itu melesat ke arah Zhuge Yang, menembus bayangan-bayangan Bai Lixue tanpa merusaknya. Zhuge Yang, yang masih sibuk menghadapi serangan Bai Lixue, terlambat menyadari bahaya yang mendekat."Aaaargh!" Zhuge Yang berteriak kesakitan saat Api Phoenix membakar tubuhnya.Yao Chen tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. Dia menarik pedang merahnya, mengalirinya dengan api murni dari Tasbih Semesta."Sembilan Naga Merah Mengamuk!" Sembilan naga api melesat dari pedang Yao Chen, masing-masing mengincar titik vital Zhuge Yang. Zhuge Yang berusaha menghindar, tapi penjara dimensi Yao Chen membatasi pergerakannya."Tidak! Aku tidak akan kalah!" teriak Zhuge Yang. Dia melepaskan ledakan energi hitam dahsyat, menghancurkan penjara dimensi dan memukul mundur ketiga lawannya.Yao Chen, Sima Honglian, dan Bai Lixue terpen
Setelah pertarungan sengit berakhir, Yao Chen, Sima Honglian, dan Bai Lixue menghela nafas lega. Namun, kelegaan itu tidak berlangsung lama ketika mereka menyadari bahwa Tang Wulim telah menghilang."Guru, Tang Wulim juga kabur!" kata Yao Chen, matanya menyapu sekeliling gua yang kini hancur berantakan.Sima Honglian mengerutkan dahi. "Ini tidak baik. Kita harus segera kembali ke sekte."Mereka bergegas meninggalkan gua, berpacu dengan waktu dan kekhawatiran akan apa yang mungkin terjadi di Sekte Bilah Langit. Sepanjang perjalanan, mereka tetap waspada, khawatir akan kemungkinan serangan mendadak dari Zhuge Yang atau Tang Wulim.Saat mereka tiba di gerbang Sekte Dalam, suasana tampak normal. Para murid dan pengurus sekte berlalu lalang seperti biasa, tidak menyadari pertarungan besar yang baru saja terjadi. Ketika di Puncak Wisteria pun, keadaan masih sesunyi biasanya.Sima Honglian membawa Yao Chen dan Bai Lixue ke ruang pribadinya. Setelah memastikan tidak ada yang menguping, dia be
Yao Chen terkesiap, tapi refleksnya yang telah terasah bergerak lebih cepat dari pikirannya. Dia mengaktifkan Teknik Langkah Hantu ditambah kekuatan ruangnya, menghindari serangan mendadak itu dalam sepersekian detik."Siapa kau?!" teriak Yao Chen, pedang merahnya sudah terhunus.Sosok berjubah merah itu berhenti, jubahnya berkibar dramatis. "Aku adalah Bayangan Merah, dan aku datang untuk mengambil apa yang seharusnya menjadi milikku!"Sima Honglian melompat ke samping Yao Chen, Api Phoenix berkobar di tangannya. "Jangan harap kamu bisa menyentuh muridku!"Bai Lixue dalam wujud rubahnya, mengambil posisi di sisi lain Yao Chen. "Sepertinya tidak bijak jika ingin merebut seenaknya, kan?" Mata silumannya mengerling jenaka diiringi senyuman miring.Bayangan Merah tertawa di balik tudungnya. "Oh, betapa mengharukan. Tapi kalian tidak tau kekuatan apa yang kalian hadapi!"Dengan gerakan cepat, Bayangan Merah melepaskan serangan energi merah pekat ke arah mereka. Yao Chen secara instingtif