Beranda / Pendekar / Pendekar Tanpa Wajah / 350 - Pertambahan Anggota

Share

350 - Pertambahan Anggota

Penulis: Gauche Diablo
last update Terakhir Diperbarui: 2024-08-09 13:06:38

Sensasi aneh menyelimuti tubuh mereka saat mereka melewati batas antara dua dunia. Dalam sekejap mata, mereka sudah berada di alam lain yang diyakini sebagai dunia mereka sebelumnya.

"Kuharap ini masih di Negara Wu." Yao Chen menatap ke sekeliling.

Pemandangan yang menyambut mereka sangat kontras dengan apa yang mereka lihat selama berhari-hari di dalam desa. Hutan lebat dengan pepohonan tinggi menjulang beserta udara segar yang telah menemani mereka beberapa minggu, kini berganti dengan padang tandus dan kegersangan. Hanya ada pohon yang bisa dihitung dengan jari.

Sima Honglian menghirup udara dalam-dalam. "Akhirnya ... kita kembali," ucapnya lirih.

Hong Wen mengangguk setuju. "Ya, tapi kita tidak boleh lengah. Kita masih belum tau ada di wilayah mana."

Yao Chen hendak menambahkan sesuatu ketika tiba-tiba dia merasakan kehadiran yang asing. Instingnya yang tajam memperingatkan bahwa mereka tidak sendirian.

"Tunggu," kata Yao Chen sambil mengangkat tangannya, memberi isyarat pada kedu
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
pepen prengky
thanks updatenya thor, ditunggu update selanjutnya. 1 gem meluncur
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pendekar Tanpa Wajah   351 - Dikira dari Negara Musuh

    Setelah keluar dari alam siluman, rombongan Yao Chen akhirnya tiba di perbatasan antara Negara Wu dan Negara Qing, negara tetangga yang menjadi musuh mereka. Suasana di sana terasa semakin tegang dan berbahaya."Ini ... kenapa rasanya seperti di daerah perbatasan?" Yao Chen sambil memandang waspada ke arah gerbang penjagaan yang berjaga ketat. "Kita harus sangat berhati-hati dari sini."Sima Honglian mengangguk. "Benar. Pasukan negara tetangga pasti akan menyerang kita tanpa ampun jika mengetahui kita berasal dari Negara Wu."Mereka meneruskan perjalanan sampai berpuluh-puluh kilometer. "Kau yakin kita tak perlu terbang?" tanya Bai Lixue.Si siluman bukannya merasa lelah karena berjalan, melainkan merasa bosan saja."Kita tak boleh bertindak serampangan di daerah yang kita belum ketahui sama sekali." Sima Honglian menjawab.Yao Chen setuju dengan keputusan gurunya agar mereka terus melakukan perjalanan dengan berjalan kaki saja tanpa menggunakan pusaka terbang atau semacam itu."Bena

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-10
  • Pendekar Tanpa Wajah   352 - Kenakalan Siluman Rubah Ekor Sembilan

    Namun, yang agak mengganggu bagi Yao Chen adalah para prajurit itu memandang Bai Lixue dengan tatapan waspada hanya karena dia siluman rubah betina ekor sembilan.Maka dari itu, dalam perjalanan ke benteng, Yao Chen berbisik ke Bai Lixue, "Cepat lakukan sesuatu agar mereka tidak melihatmu sebagai siluman."Siluman berbeda dengan hewan roh. Jika hewan roh masih memiliki wujud hewani mereka, berbeda dengan siluman yang memiliki tubuh humanoid meski terkadang masih ada beberapa bagian hewani mereka yang masih tampak entah itu telinga, ekor, atau sayap. Hanya siluman kelas tinggi yang bisa menyamar menjadi manusia sepenuhnya tanpa terdeteksi jika mereka lebih kuat dari manusia tersebut.Bai Lixue cemberut, "Kenapa harus begitu? Biar saja mereka melihat ekor-ekorku yang cantik.""Jadi kau ingin diburu mereka karena dianggap ancaman?" tanya Yao Chen masih dalam suara berbisik. "Aku tak bisa menolongmu kalau sudah dalam situasi semacam itu."Kesal dengan ancaman tersamar Yao Chen, Bai Lixue

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-10
  • Pendekar Tanpa Wajah   353 - Peperangan Singkat

    "Apakah menurut kalian, aku cantik?" tanya Bai Lixue pada para prajurit di samping kanan dan kirinya."Tentu! Tentu saja!" Para prajurit lugu itu menjawab cepat sambil anggukkan kepala berulang kali. Ini membuat si siluman gembira.Saat berjalan bersama para prajurit, Bai Lixue sesekali melemparkan lirikan menggoda ke arah mereka. Dia tampak menikmati perhatian yang dia dapatkan.Dari jauh, Yao Chen, Sima Honglian, dan Hong Wen mengamati pemandangan itu dengan raut wajah yang sulit diartikan."Dia benar-benar tidak bisa diandalkan," gumam Yao Chen dengan nada frustrasi.Sima Honglian dan Hong Wen mengangguk setuju."Semoga saja dia tidak membuat masalah yang membahayakan kita semua."Ketiga orang itu kemudian masuk ke dalam tenda yang telah disediakan, berusaha untuk beristirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalanan. Di luar, Bai Lixue terus bersenang-senang menggoda para prajurit, membuat Komandan dan Kapten Li semakin curiga akan keberadaan mereka.Yao Chen menemui Bai Lixue yang

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-10
  • Pendekar Tanpa Wajah   354 - Pengkhianat Negara

    "Tetap siaga! Bangunkan prajurit!" seru Komandan Li.Tiba-tiba, sekelompok pasukan Qing muncul, kali ini dipimpin oleh beberapa orang berpenampilan seperti kultivator tingkat tinggi. Mereka menyerang dengan kekuatan yang luar biasa, membuat Komandan Li dan pasukannya kewalahan."Ini tidak baik," ujar Yao Chen dengan nada serius. "Pasukan musuh menggunakan kultivator!"Sima Honglian dan Hong Wen saling bertatapan. Sementara Bai Lixue hanya menyeringai, seolah sudah menduga akan ada kejadian menarik seperti ini.Pertempuran sengit kembali terjadi, kali ini melibatkan beberapa kultivator berbahaya dari pihak Qing. Mereka bertekad harus bisa melindungi perbatasan Negara Wu.Yao Chen, Sima Honglian, dan Hong Wen berjuang sekuat tenaga untuk mempertahankan benteng penjaga. Sementara Bai Lixue, dengan kemampuan ilusinyayang luar biasa, membuat kekacauan di barisan musuh.Namun, di tengah hiruk-pikuk pertempuran, sebuah serangan yang tak terduga mengenai Hong Wen. Seorang kultivator dari piha

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-10
  • Pendekar Tanpa Wajah   355 - Dituduh Membunuh Komandan

    "Kau manusia laknat!" teriak Yao Chen ke Kapten Yong. Dia menerjang ke musuhnya sambil membawa kekuatan 5 elemen. Pertarungan sengit antara Yao Chen dan Kapten Yong tidak bisa terelakkan. Yao Chen mengerahkan seluruh kemampuannya, mengombinasikan serangan elemen api, air, angin, tanah, dan petir untuk mengalahkan lawan.Namun, Kapten Yong ternyata memiliki kultivasi yang sangat tinggi. Rupanya selama ini dia menyembunyikan tingkat kultivasinya. Dia dengan mudah menangkis serangan Yao Chen dan membalas dengan pukulan-pukulan yang penuh racun."Kamu tidak akan bisa mengalahkanku, Yao Chen!" seru Kapten Yong sambil melancarkan serangan bertubi-tubi.Yao Chen terdesak, terpaksa mengerahkan seluruh kemampuannya. Dikarenakan itu, dia akhirnya memutuskan untuk menggunakan kekuatan Tasbih Semesta.Aura emas yang membara menyelimuti tubuh Yao Chen. Api murni Tasbih Semesta yang begitu panas dan menyala membuat Kapten Yong terkejut."A-apa itu?" Kapten Yong mundur selangkah, matanya memandang

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-11
  • Pendekar Tanpa Wajah   356 - Pembelaan Tak Terduga

    Setelah itu, Bai Lixue memunculkan sebuah layar gaib di langit. Kemudian dia memusatkan dua tangan ke dahinya agar cahaya spiritualnya keluar dari sana dan memproyeksikan apa saja yang dia lihat di kamp musuh, dari awal Yao Chen datang ke tenda dan menemukan Kapten Yong sedang bersama pemimpin kamp musuh dan ada Komandan Li di sudut, telah diracuni.Kapten Li dan para prajurit ternganga menonton adegan di layar cahaya itu.. "Jadi ... Yao Chen tidak membunuh Komandan?"Bai Lixue menggeleng. "Tentu tidak, dasar kalian semua bodoh."Sementara, Yao Chen termangu sejenak atas pembelaan Bai Lixue yang sangat tidak terduga. Dia tak menyangka si siluman rubah mengikutinya ke kamp musuh dan merekam semua kejadian di sana.Yao Chen, yang sedari tadi terkurung, perlahan melangkah maju. "Aku berhasil mendapatkan antidot. Biarkan aku menolong Tuan Putri sebelum terlambat."Menyadari bahwa tuan putri mereka masih berada dalam situasi gawat, mereka mulai membuka jalan bagi Yao Chen.Yao Chen didampi

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-11
  • Pendekar Tanpa Wajah   357 - Pulang

    "Bai Lixue, tolong duduk tenang saja di punggung Tian Niao." Yao Chen berusaha meredam kehebohan.Akan tidak baik jika Tian Niao marah dan Bai Lixue semakin tak terkendali."Kenapa? Aku ingin berdiri di kepalanya dan menikmati puncak dunia dari atas garuda roh!" Bai Lixue berkilah.Dia sibuk memiringkan kepalanya saat mengemukakan keinginan untuk bisa berdiri di kepala Tian Niao."Tidak perlu di kepalanya, bisa kan?" Yao Chen lebih memihak ke garuda rohnya.Bagaimanapun, jika dia di posisi Tian Niao tentunya dia tak akan membiarkan siapa pun menginjak kepala untuk alasan apa pun. Maka, dia bisa memahami perasaan kesal Tian Niao."Ah, sedihnya aku," ucap Bai Lixue dengan suara sedih. "Aku sudah bersusah-payah membelamu di depan para prajurit yang ingin mengulitimu. Tapi lihat balasan yang aku dapatkan."Yao Chen tak menyangka itu akan disebut sekarang. Harusnya dia tau bahwa membiarkan siluman menolongmu hanya akan menimbulkan utang budi yang pasti harus dibayar kapan saja diminta."Ka

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-11
  • Pendekar Tanpa Wajah   358 - Dia Pelayan Kami

    "Dia ... dia ... namanya Bai Lixue, Ketua Zhuge." Yao Chen harus berpikir cepat untuk menjawab Zhuge Yang sebaik mungkin.Yao Chen berdiri gugup di hadapan Zhuge Yang, ketua sektenya yang berwibawa. Sima Honglian berdiri di dekatnya bersama Bai Lixue yang menyamar sebagai manusia, menunggu dengan cemas."Kami ... ketika itu kami sempat tertinggal di Gua Naga Tidur dan kemudian menemukan jalan keluar di area berbeda. Dan ternyata kami bertemu dengan Bai Lixue dalam perjalanan kami." Yao Chen mendadak saja menemukan alur cerita untuk Bai Lixue.Dia melirik ke arah Bai Lixue yang masih dalam penyamarannya sebagai manusia. Secara tiba-tiba, dia memiliki sebuah ide."Bai Lixue adalah gadis yatim piatu yang malang, tapi memiliki bakat bagus, sehingga Guru ingin menjadikannya mur—""Bai Lixue adalah pelayan baru saya, Ketua," Sima Honglian berkata dengan lancar. "Dia pelayan baru yang kami angkat selama perjalanan. Dia sangat membantu kami dan kami merasa dia akan menjadi aset yang berharga

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-13

Bab terbaru

  • Pendekar Tanpa Wajah   576 - Dendam Baru

    “Pu-Putra Suci?” Salah satu dari rombongan caravan itu terkesiap. Matanya membelalak, seakan tak percaya dengan apa yang didengarnya. “Apakah kalian ... berasal dari sekte besar?”Suasana sekitar mendadak sunyi. Hanya desiran angin gurun yang terdengar, membawa debu dan serpihan pertempuran.Sementara itu, sisa-sisa gerombolan perampok gurun yang menyaksikan jatuhnya Jin Ying Shi Yao langsung ketakutan.Tanpa komando, mereka melarikan diri, seperti anjing liar yang baru kehilangan induknya.Yao Chen menarik napas berat. Dia tau, menyembunyikan identitas lebih lama hanya akan menimbulkan lebih banyak kecurigaan.Dengan suara parau namun tegas, dia berkata, “Aku Gongsun YiChen ... Putra Suci dari Tanah Suci Istana Dewa.” Tak lupa dia menangkupkan salam sojanya.“Wuaaahhh!”Seakan badai kecil meledak di antara kerumunan caravan.“Apa?!”“Tidak mungkin! Bukankah Tanah Suci Istana Dewa sudah—”“Tunggu, bukankah seluruh Tanah Suci itu dihancurkan beberapa bulan lalu?!”Bisik-bisik panik ber

  • Pendekar Tanpa Wajah   575 - Aku Belum Selesai!

    “Manusia sombong!” teriak Jin Ying Shi Yao.DUARRR!!Benturan kembali terjadi. Jin Ying Shi Yao menerjang seperti meteor, cakarnya membelah ruang, memancarkan gelombang energi hitam keunguan yang brutal.Yao Chen melompat menghindar, mengerahkan Teknik Langkah Hantu dan hukum ruang seoptimal mungkin, menciptakan jejak ilusi di belakangnya untuk mengecoh lawan.CRASSSHH!!Tanah tempat Yao Chen berdiri sebelumnya meledak, membentuk kawah besar. Batu-batu beterbangan, badai pasir kembali mengamuk liar.Jin Ying Shi Yao tak memberi jeda. Dia mengaum keras, lalu menghantamkan kedua cakarnya bersamaan, menciptakan dua gelombang energi berbentuk singa hitam raksasa yang melesat mengejar Yao Chen dari dua arah."Mengerikan!" gumam Yao Chen. Namun dia tak gentar.Dengan pedang merah di tangan, Yao Chen meluncur maju, tubuhnya dikelilingi api, petir, tanah, angin, dan air sekaligus.Dia berputar di udara, menciptakan pusaran lima elemen untuk menahan serangan itu.BRAKKK!Gelombang energi berta

  • Pendekar Tanpa Wajah   574 - Panglima Gurun Jin Ying Shi Yao

    “Ayo!” seru Yao Chen sambil mempersiapkan serangannya.Suasana berubah mencekam. Jin Ying Shi Yao, si Panglima Gurun, mengepakan sayap elang raksasanya, membuat badai pasir mengamuk di sekitar mereka.Tubuhnya yang kekar, kepala singanya yang ganas, dan mata kuning menyala itu benar-benar memancarkan aura buas.Yao Chen mengencangkan cengkeraman pada pedang merahnya, napasnya berat."Dia ... tingkat 14 awal!" desis Yao Chen dalam hati. "Bahkan lebih kuat dari banyak tetua sekte!"BUUUMM!Jin Ying Shi Yao menerjang, cakarnya mengoyak udara, mengarah ke dada Yao Chen. Kecepatan dan kekuatannya membuat tanah bergetar.CLANG!Yao Chen menangkis, namun terpental mundur sejauh belasan langkah. Tanah di sekitarnya retak, debu berhamburan."Anak kecil! Berani menghalangi Panglima Gurun?!" Jin Ying Shi Yao meraung. Suaranya bergemuruh seperti guruh di tengah badai.Yao Chen mengertakkan gigi. Darah dalam tubuhnya bergolak. Tanpa ragu, dia mengerahkan lima elemen sekaligus — Api, Air, Tanah, An

  • Pendekar Tanpa Wajah   573 - Gurun Cakrawala Merah

    “Sepertinya kita terpisah dari Lian Lian dan Nona Sheng.” Yao Chen memiliki pemahaman demikian. “Ayo, Putri Suci. Kita tetap harus berjalan maju untuk keluar dari sini.”Yao Chen dan Putri Suci menelusuri Gurun Cakrawala Merah dengan langkah terseok.Debu berterbangan, panas menyengat dari tanah yang merekah. Setiap hembusan angin membawa aroma darah dan kematian yang memuakkan.Baru beberapa li berjalan, Yao Chen melihat samar-samar bayangan bergerak di kejauhan. Dia menyipitkan mata."Itu ... rombongan caravan!" seru Yao Chen.Putri Suci juga melihatnya. Beberapa kereta besar yang ditarik oleh binatang buas gurun melintas perlahan, dikawal beberapa pengawal bersenjata.Tanpa pikir panjang, Yao Chen dan Putri Suci mempercepat langkah. Begitu dekat, salah satu pengawal caravan menegur mereka dengan curiga."Siapa kalian?!"Yao Chen segera mengangkat kedua tangannya, menunjukkan mereka tak bersenjata."Kami tersesat. Tolong izinkan kami ikut bersama kalian menuju kota," kata Yao Chen.

  • Pendekar Tanpa Wajah   572 - Akhir dari Tanah Suci

    “Kau pikir kau bisa pergi seenaknya?!” seru sosok kuat itu. Dia mengerahkan energi Qi besar untuk membuka paksa lorong dimensi.Gongsun Weiyan tidak membiarkan itu terjadi dan dia menggunakan sisa kekuatan terakhirnya untuk menerjang ke sosok kuat tadi.Terjadi pertarungan sengit antara mereka. Hingga akhirnya jubah yang menutupi sosok kuat itu pun tersingkap dan terkuak dengan jelas penampilannya.“Ka-Kaisar Iblis Langit?” Gongsun Weiyan tercengang.Kakek tua itu sudah tersungkur di tanah dengan luka di sekujur tubuhnya dan darah termuntahkan dari mulut saat dia terbatuk.Sosok yang dinyatakan sebagai Kaisar Iblis Langit itu menatap nyalang ke Gongsun Weiyan dengan mata merah menyala.“Semut tua sepertimu masih ingin bertingkah di hadapanku?! Hrkhh!”Kaisar Iblis Langit menggerakkan tangan yang berselimutkan energi gelap dan kuat. Dia mengarahkannya ke Gongsun Weiyan.Tubuh lemah Gongsun Weiyan akhirnya terbungkus energi gelap tersebut.“Krrkhhh! Arkkhh!” Gongsun Weiyan berjuang untu

  • Pendekar Tanpa Wajah   571 - Tidak Ada Penyesalan

    “Chen’er! Jangan!” Mendadak muncul Gongsun Weiyan, kakeknya.Dia mencegah Yao Chen untuk maju ke sosok misterius yang sedang bertarung sengit dengan Gongsun Huojun.“Aku akan selamatkan ayahku!” seru Yao Chen geram karena dihalangi.Gongsun Weiyan menggeleng tegas. “Ayahmu sedang berjuang agar kau bisa lekas pergi dari sini. Hargailah perjuangannya!”Yao Chen menatap nanar ke kakeknya. “Bagaimana mungkin aku—““Chen’er! Pergi!” teriak Gongsun Huojun dari kejauhan. “Arrghh!”Sosok kuat itu kini memelintir pinggang Gongsun Huojun dan tertawa mengejek. “Bocah, kau yakin tak ingin memberikan pedangmu itu padaku? Kau lebih suka melihat ayah dan sektemu hancur? Apa kau setega itu?”Yao Chen menggertakkan gerahamnya penuh amarah. Meski dia baru beberapa bulan tinggal di Tanah Suci, tapi dia sudah memiliki ikatan dengan tempat ini. Tanah Suci, tak bisa disangkal lagi adalah tanah kelahirannya.Dan kini orang-orang harus menerima beban penderitaan akibat dirinya yang harus pergi?“Chen’er! Per

  • Pendekar Tanpa Wajah   570 - Sosok Misterius di Tingkat 17

    “Ah, kau akhirnya muncul … pewaris Kaisar Manusia!”Suara itu bergema bagai dentang genta langit. Seketika, semua pandangan—baik dari para tetua, penjaga, hingga para murid yang berlindung—beralih ke sosok muda yang berdiri di langit dengan Pedang Keseimbangan berdengung rendah di tangannya.Yao Chen menegang.“Apa maksudnya… pewaris Kaisar Manusia?” gumam salah satu tetua dengan wajah pucat.“Pedang itu… Itu Pedang Keseimbangan! Legenda yang dikatakan telah hilang selama ribuan tahun…” ucap salah satu tetua, terhuyung mundur. Matanya tak bisa lepas dari bilah pedang besar yang memancarkan aura agung.Sosok misterius berjubah hitam menatap Yao Chen dengan mata menyala merah, senyumnya tipis dan mengerikan.“Aku tidak ingin membuat ini menjadi pertumpahan darah, anak muda,” katanya sambil melayang turun, kedua tangannya terbuka seolah ingin menyambut. “Serahkan padaku Pedang Keseimbangan, dan aku akan memberimu kekayaan, kekuasaan, bahkan sebuah wilayah kekaisaran kalau kau mau. Kau ta

  • Pendekar Tanpa Wajah   569 - Gangguan Datang

    Dhuaarrr! Dhuaarrr! Dhuaarrrrr!“Apa itu?!”Tiga ledakan keras mengguncang langit malam, menggema ke seluruh penjuru Tanah Suci Istana Dewa. Angin bergemuruh, lentera-lentera spiritual yang menggantung di sepanjang paviliun mulai padam satu per satu.Suasana yang tadinya hangat dan menggoda di kamar pribadi Yao Chen seketika berubah dingin dan mencekam.Yao Chen langsung membuka matanya, mendorong tubuh Sima Honglian yang menindihnya secara lembut, dan bangkit dari tempat tidur. Matanya menyipit menatap jendela yang berguncang hebat.“Ada serangan!” desisnya.Sima Honglian dengan sigap berganti dengan jubah lengkap warna merah dan hitam. Di sisi lain, Putri Suci dan Sheng Meiyu turut mengenakan baju mereka, wajah kedua wanita itu masih memerah, tapi kini berganti dengan rona khawatir.“Aura macam apa ini …?” gumam Sheng Meiyu, napasnya tercekat.Yao Chen melangkah ke balkon kamar di lantai tujuh. Dari sana, pandangannya tertumbuk pada langit yang kini berwarna merah darah.Awan gelap

  • Pendekar Tanpa Wajah   568 - Bimbingan dari Istri Pertama

    “Perhatikan dengan baik apa yang akan aku lakukan. Ini pelajaran bagus untuk kalian.” Sima Honglian berkata pada dua madunya sebelum dia menurunkan celana tidur Yao Chen.Alangkah tegangnya Yao Chen ketika celana tipis warna putihnya diturunkan oleh istri pertamanya. Tapi ini bukan tegang pada area tertentu, melainkan tegang perasaan.Seumur hidupnya di Bumi, dia hanyalah pemuda lugu yang ramah, tapi pemalu jika itu berkaitan dengan wanita.Selama ini yang berhasil menggugah gairahnya akan wanita hanyalah Sima Honglian. Dengan Zhuge Ling pun itu merupakan keterpaksaan atas keinginan mendiang sang putri ketua Sekte Bilah Langit.“L-Lian Lian ….” Yao Chen menatap Sima Honglian.“Tenang saja, suamiku. Aku melakukan ini untuk kebaikanmu dan mereka. Tolong perlahan saja dengan mereka yang baru pertama kali ini dengan pria,” sahut Sima Honglian seraya mengedipkan satu mata dengan jenaka.Menelan salivanya, Yao Chen pun berusaha setenang mungkin. Gejolak perasaannya berusaha diredam. Dia har

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status