Home / Pendekar / Pendekar Tanpa Wajah / 309 - Kuil Rahasia Lima Elemen

Share

309 - Kuil Rahasia Lima Elemen

Author: Gauche Diablo
last update Last Updated: 2024-07-27 14:14:05

Setelah perjalanan panjang dan berbahaya, Yao Chen dan kelompoknya akhirnya tiba di lokasi yang ditunjukkan peta. Di hadapan mereka berdiri sebuah struktur kuno yang megah, tersembunyi di balik kabut tebal di puncak gunung es.

"Ini dia," bisik Lin Mei dengan takjub. "Kuil Rahasia Lima Elemen."

Mereka melangkah masuk dengan hati-hati. Di dalam kuil, mereka menemukan ruangan luas yang dipenuhi dengan pilar-pilar kristal. Setiap pilar memancarkan energi elemen yang berbeda: merah untuk api, biru untuk air, putih untuk angin, hijau untuk tanah, dan ungu untuk petir.

Yao Chen merasakan resonansi kuat dengan energi di sekitarnya. "Ini ... luar biasa," ujarnya, matanya melebar melihat pemandangan di hadapannya.

Namun, keajaiban itu tidak berlangsung lama. Tiba-tiba, mereka mendengar suara langkah kaki yang mendekat. Puluhan murid mulai bermunculan, mata mereka berkilat penuh keserakahan melihat fragmen-fragmen elemen yang berkilauan di sekeliling ruangan.

"Lihat! Fragmen-fragmen elemen murni
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Pendekar Tanpa Wajah   310 - Ajakan Kerja Sama oleh Di Yuxian

    Setelah meninggalkan lokasi Kuil Rahasia Lima Elemen, Yao Chen dan kelompoknya bergerak dengan hati-hati melalui pegunungan es. Mereka tahu bahwa berita tentang kehancuran kuil dan hilangnya fragmen-fragmen elemen akan segera menyebar, membuat mereka menjadi target utama para murid yang haus kekuatan.'Sebenarnya, apakah tidak apa-apa kalau aku menyerap fragmen elemen terlalu banyak begini?' tanya Yao Chen pada benaknya.Gao Long yang menyahut, "Bocah, kuberi tau padamu, bahwa semakin banyak kau menyerap fragmen elemen, maka itu semakin baik untuk kekuatan elemenmu. Kau pikir berapa banyak fragmen elemen api yang dulunya aku berhasil dapatkan, hm?" Si naga mulai menyombongkan diri. Saat mereka berjalan, Yao Chen mulai merasakan perubahan dalam dirinya. Kekuatan lima elemen yang dia serap dari kuil mulai beresonansi dengan energi Qi-nya, memberikannya pemahaman dan kemampuan baru yang belum pernah dia alami sebelumnya."Bagaimana perasaanmu, Yao Chen?" tanya Lin Mei, memperhatikan eks

    Last Updated : 2024-07-27
  • Pendekar Tanpa Wajah   311 - Pertemuan dengan Dua Musuh Bebuyutan

    Saat pertarungan dimulai, Yao Chen dan kelompoknya berusaha melawan serangan Di Yuxian. Namun, kekuatan pemimpin kelompok itu jauh melampaui perkiraan mereka. Dengan satu serangan dahsyat, Di Yuxian berhasil memisahkan Yao Chen dari yang lain, meski tak begitu jauh."Yao Chen!" teriak Lin Mei, berusaha menggapai temannya yang terpental jauh.Zhang Xuan, menyadari situasi genting ini, berteriak, "Lari, Yao Chen! Kami akan menahannya di sini!"Tanpa pilihan lain, Yao Chen bangkit dan mulai berlari, menembus hutan lebat. Di belakangnya, dia bisa mendengar suara pertarungan sengit antara teman-temannya dan Di Yuxian.Yao Chen terus berlari, menggunakan kekuatan angin untuk mempercepat langkahnya. Namun, tak lama kemudian, dia merasakan kehadiran Di Yuxian yang semakin mendekat."Kau tidak bisa lari dariku, Yao Chen!" suara Di Yuxian menggema di seluruh hutan.Yao Chen menggertakkan giginya, berusaha berpikir cepat. Dia belum sepenuhnya menguasai kekuatan barunya, tapi dia tau harus mencob

    Last Updated : 2024-07-28
  • Pendekar Tanpa Wajah   312 - Pertarungan Penentuan

    Pertarungan dimulai dengan ledakan energi yang luar biasa. Yao Chen segera menyadari bahwa situasinya jauh lebih berbahaya dari yang dia kira. Di Yuxian bergerak dengan kecepatan dan kekuatan yang belum pernah dia lihat sebelumnya."Kau terkejut, Yao Chen? Ha ha ha!" Di Yuxian menyeringai, energi Qi-nya berkobar hebat. "Aku telah mencapai Tingkat 8 Awal. Kau tidak punya harapan melawanku!"Yao Chen menggertakkan giginya, mengerahkan seluruh kekuatannya untuk menangkis serangan beruntun dari Di Yuxian. Sementara itu, Shang Meili melancarkan serangan dari sisi lain, membuat Yao Chen harus membagi perhatiannya.Di tengah pertarungan, Di Yuxian mengeluarkan sebuah medali perunggu kuno. "Lihat ini, Yao Chen. Pusaka Penangkal Api!" Dia mengaktifkan medali tersebut, dan seketika itu juga, serangan api Yao Chen menjadi tidak efektif.Yao Chen mencoba beralih ke serangan berbasis air, namun Di Yuxian kembali mengeluarkan pusaka lain, sebuah kipas giok hijau. "Pusaka Penangkal Air!" teriaknya,

    Last Updated : 2024-07-28
  • Pendekar Tanpa Wajah   313 - Penaklukan

    Meskipun terkejut dengan trik-trik Yao Chen, Di Yuxian tidak berniat untuk menyerah begitu saja. Matanya berkilat penuh kebencian dan tekad."Jangan sombong dulu, Yao Chen!" teriak Di Yuxian. "Kau pikir hanya kau yang punya kejutan?"Dengan gerakan cepat, Di Yuxian mengeluarkan sebuah kalung dari balik jubahnya. Kalung itu berkilau dengan cahaya ungu misterius."Kalung Penyerap Energi Yin-Yang!" serunya, mengaktifkan pusaka tersebut.Seketika, aura ungu gelap menyelimuti tubuh Di Yuxian. Efek Koin Pembalik Takdir Yao Chen mulai memudar di sekitarnya."He he he! Pusaka ini tidak hanya menetralisir kekacauan energi spiritualku, tapi juga menyerap energi dari sekitar!" Di Yuxian menyeringai.Yao Chen merasakan kekuatannya mulai berkurang perlahan. Namun, Di Yuxian belum selesai. Dia mengeluarkan sebuah kipas besi hitam dari lengan jubahnya."Kipas Pengoyak Dimensi!" Di Yuxian mengayunkan kipas itu dengan kuat. Udara di sekitar mereka seolah terbelah, menciptakan celah dimensi kecil yang

    Last Updated : 2024-07-28
  • Pendekar Tanpa Wajah   314 - Topeng Terbelah: Saatnya Kalian Membayar!

    Saat Yao Chen mengira pertarungan telah berakhir, Di Yuxian tiba-tiba bangkit dengan gerakan cepat yang mengejutkan. Dengan tangan gemetar namun penuh tekad, dia mengeluarkan sebuah pedang yang memancarkan aura mengerikan."Pedang Pembelah Surga!" teriak Di Yuxian, mengayunkan senjata pusaka level dewa itu ke arah Yao Chen.Yao Chen, yang tidak menyangka serangan mendadak ini, berusaha menghindar dengan mundur sejauh mungkin, namun terlambat. Pedang itu masih bisa menjangkaunya dan membelah udara dengan kecepatan luar biasa, menghantam wajah Yao Chen. Transformasi Tubuh Emas-nya, yang tadinya tampak tak tertembus, terbelah oleh kekuatan pedang pusaka level dewa tersebut.Kraakk!Suara retakan terdengar saat topeng emas yang menutupi wajah Yao Chen pecah dan jatuh ke tanah. Di Yuxian dan Shang Meili, yang tadinya siap untuk serangan lanjutan, tiba-tiba membeku di tempat mereka berdiri.Wajah di balik topeng itu bukanlah wajah Yao Chen yang mereka bayangkan. Bukan wajah pemuda muka jele

    Last Updated : 2024-07-28
  • Pendekar Tanpa Wajah   315 - Saatnya Membalaskan Dendam!

    Yao Chen menatap Di Yuxian dan Shang Meili yang tergeletak tak berdaya. Matanya dipenuhi amarah dan dendam yang telah lama terpendam. Meski Di Yuxian merasakan gentar, tapi dia menolak terlihat takut di depan Yao Chen, sehingga dia masih ingin menggertak, sedangkan tangannya sudah meraih token penyelamat yang akan membuatnya keluar dari Dunia 100 Surga dan Neraka. "Yao Chen! Jangan berani kau-"Tanpa mengizinkan Di Yuxian melengkapi kalimatnya, Yao Chen melemparkan energi penindasan ke tubuh musuh bebuyutannya sehingga Di Yuxian kesulitan bergerak. Karenanya, token itu gagal dihancurkan Di Yuxian."Ingin melarikan diri?" ejek Yao Chen sambil tersenyum menyeringai dan menggunakan energi elemennya untuk menarik token di tangan Di Yuxian dan menyimpannya di cincin ruang. "Tidak kusangka tuan muda dengan harga diri setinggi kamu bersikap pengecut. He he!"Shang Meili tak mengira dirinya hndak ditinggal Di Yuxian tanpa peringatan. Tapi dia menepiskan kekecewaannya dan bergegas mengeluarka

    Last Updated : 2024-07-29
  • Pendekar Tanpa Wajah   316 - Waktu Telah Habis

    "Kenapa aku tidak juga menghilang dari dunia ini? Apakah karena ini masih di dunia rahasia?" Yao Chen tertegun.Dia sudah menunggu beberapa saat, bersiap kembali ke Bumi, tapi ternyata tak terjadi apa-apa. Dia masih tetap di tempatnya berdiri."Sial! Mungkin memang aku harus keluar dulu dari alam rahasia ini!" kesalnya sambil memutuskan terbang lagi ke area sebelumnya. Yao Chen tiba kembali di medan pertempuran, menemukan Zhang Xuan yang terluka parah namun masih bertahan. Di sekeliling mereka, tubuh-tubuh tak bernyawa dari kelompok Lin Mei berserakan."Senior Zhang Xuan, bertahanlah!" seru Yao Chen, bergegas menghampiri rekannya.Dia kibaskan pedangnya dan puluhan orang yang mengepung Zhang Xuan pun terpental dan terbakar api.Zhang Xuan menoleh lemah setelah Yao Chen mendekat, "Yao Chen ... syukurlah kau kembali. Mereka terlalu banyak ...."Yao Chen memindai area sekitar, menyadari bahwa mereka masih dikepung oleh dua ratusan murid Sekte Bilah Langit. Meski saling membunuh diperbol

    Last Updated : 2024-07-29
  • Pendekar Tanpa Wajah   317 - Konspirasi Gelap Internal Sekte

    Saat sebelum batas waktu berakhir dan mereka dipindahkan kembali ke sekte, Yao Chen memutuskan untuk menanyakan sesuatu yang telah mengganggu pikirannya."Senior Zhang Xuan," Yao Chen memulai dengan suara rendah, "aku masih bertanya-tanya tentang ... konspirasi di dalam sekte kita."Zhang Xuan terdiam sejenak, matanya menyiratkan keraguan. Akhirnya, dia menghela napas berat. "Aku tidak yakin harus memberitahumu ini, Yao Chen, tapi mengingat apa yang telah kita lalui bersama ... kurasa kau berhak tau."Yao Chen mendengarkan dengan seksama saat Zhang Xuan mulai berbicara."Sekte kita ... tidak seperti yang kita kira," Zhang Xuan memulai. "Para tetua tertinggi telah membuat perjanjian rahasia dengan Sekte Iblis Hitam."Mata Yao Chen melebar tak percaya. "Apa? Tapi bukankah itu sekte berbahaya di regional utara?!"Zhang Xuan mengangguk. "Itulah yang kuketahui dari guruku, tapi Beliau belum memiliki bukti kuat. Mereka telah bekerja sama selama bertahun-tahun. Tujuannya adalah menggabungkan

    Last Updated : 2024-07-29

Latest chapter

  • Pendekar Tanpa Wajah   560 - Kemenangan Tak Terduga

    ‘Lian Lian, ayo!’ seru Yao Chen di batinnya. ‘Aku percaya kau bisa menanganinya!’Yao Chen mengenal istrinya dengan baik, dan dia tak percaya kalau Nona Sheng bisa mengalahkan kekuatan elemen milik Sima Honglian.Tapi alih-alih menghindar, Sima Honglian menutup matanya.Api merah menyala di sekeliling tubuhnya, tapi bukan sembarang api. Api itu … bergerak seperti burung. Kepakan sayap energi merah keemasan mulai tampak, dan tubuh Honglian seakan diselimuti siluet Phoenix berukuran raksasa.“Api Phoenix Surgawi ... bentuk sejati.” katanya pelan.Ketika naga air-petir milik Nona Sheng meluncur ke arahnya, Sima Honglian mengangkat kedua tangannya ke langit.“Nyanyian Sayap Phoenix!”WHOOSH!Ledakan api dan angin meledak dari tubuhnya, membentuk gelombang kejut spiral yang meluncur seperti badai merah membara.Ketika naga Nona Sheng menabrak badai tersebut … itu hancur berkeping-keping, menguap menjadi uap air dan kilatan petir yang sirna di udara.“Tidak!” teriak Nona Sheng, yang mencoba

  • Pendekar Tanpa Wajah   559 - Pertarungan Kekuatan Elemen

    “Aku suka semangatmu!” Sima Honglian memulaskan senyuman ketika membalas Nona Sheng.“Kupastikan kau yang akan kalah setelah ini!” Nona Sheng menatap tajam ke saingannya.Sima Honglian menatapnya dengan ekspresi datar. Tapi sebelum dia menjawab, suara dari tribun menggema di seluruh arena:“Babak ketiga: pertarungan kekuatan elemen.”Yao Chen melipat kedua tangan di depan dada usai berseru menyatakan babak ketiga.Lalu dia menambahkan, “Karena kedua belah pihak telah menunjukkan kemampuan luar biasa dalam alkimia dan pemurnian senjata, maka babak akhir akan menguji inti pertarungan paling murni: penguasaan elemen.”Mata semua orang memandang ke arah panggung baru yang muncul dari bawah tanah arena utama—sebuah medan pertempuran datar dengan ukiran lima elemen besar di tengah: api, air, tanah, angin, dan petir.Desas-desus mulai merebak.“Ini medan elemen ....”“Jika bertarung di sini, kemungkinan Nona Sheng menang jadi besar. Dia memang terkenal sebagai pengendali elemen langit yang s

  • Pendekar Tanpa Wajah   558 - Tak Ada yang Memaksamu

    Tungku Nona Sheng meledak lagi—kali ini tak hanya menghancurkan bahan, tapi juga membuatnya terpelanting ke belakang dan pingsan dengan luka di tangan kirinya.“Meiyu!” teriak cemas Tuan Besar Sheng ke putrinya.Para dayang langsung masuk ke arena, menarik majikan mereka turun panggung.Keheningan menyelimuti arena.Kemudian, suara wasit terdengar lantang:“Pemenangnya … Sima Honglian!”Sorak sorai meledak. Penonton berdiri, memberikan tepuk tangan meriah. Beberapa alkemis muda sampai membungkuk hormat ke arah Sima Honglian.“Aku namai ini … Pedang Jiwa Phoenix!” Sima Honglian menatap pedangnya.Pedang cambuk merah-perak yang dia buat, Pedang Jiwa Phoenix, terbang melayang dan berputar di atas kepalanya, menunjukkan bahwa benda itu memiliki kesadaran spiritual.Kaisar Alkemis sendiri turun ke arena, menatapnya sambil tersenyum tipis.“Dunia ini akhirnya akan berubah,” bisiknya.Dan dari tribun, Yao Chen hanya berdiri diam, menatap istrinya dengan sorot mata lembut dan bangga, sambil m

  • Pendekar Tanpa Wajah   557 - Pertarungan Memurnikan Senjata

    “Kalau sekedar memurnikan senjata, mana mungkin aku gentar?” Nona Sheng menjawab Sima Honglian.Dia mengganti baju dan tatanan rambutnya lebih sederhana tapi terlihat kuat.“Bagus! Aku suka semangatmu!” balas Sima Honglian sembari mengangguk.Arena alkemis yang semula didominasi oleh tungku obat kini telah berganti menjadi Tempat Pemurnian Senjata, sebuah panggung batu hitam yang berisi tungku logam raksasa setinggi tiga meter.Tungku itu dipenuhi pola ukiran naga dan phoenix yang menyala samar, menandakan bahwa benda ini bukan sekadar alat, melainkan pusaka warisan Sekte Istana Dewa.Suasana arena mendadak lebih hening dari sebelumnya.Semua pihak menahan napas. Perhatian tertuju pada dua sosok yang akan bertarung.Di sisi kiri arena, Nona Sheng berdiri tegak. Wajahnya pucat, tapi sorot matanya penuh dendam. Dia kini lebih tenang, tak ada lagi teriakan atau tatapan meremehkan seperti sebelumnya. Dia tau ... satu kesalahan lagi bisa membuat reputasinya terkubur selamanya.Dia mematuhi

  • Pendekar Tanpa Wajah   556 - Ketakutan Nona Sheng

    “Dia … menang .…”“Tidak hanya menang … pilnya lebih sempurna daripada yang pernah dibuat murid alkimia di sekte ini .…”“Pil Jiwa Nirwana … dari seorang manusia benua bawah?!”Suara-suara penonton bergemuruh, tidak percaya.Pihak Sekte Istana Dewa bersorak dengan bangga, sedangkan wajah-wajah dari Sekte Langit Kudus menegang, pucat, dan muram.Kekalahan ini bukan sekadar kalah—mereka dipermalukan. Terlebih, tungku kebanggaan mereka, Tungku Naga Kudus, milik Alkemis Huang … hancur berkeping-keping akibat kelalaian Nona Sheng.Tetua-tetua dari Sekte Langit Kudus menunduk dalam diam. Tak satu pun dari mereka berani bicara. Yang paling mencolok adalah wajah tua Tuan Besar Sheng, yang semakin merah padam menahan amarah.Sementara itu, Nona Sheng terduduk di tanah. Wajahnya kotor, rambutnya berantakan, dan mata indahnya membelalak tak percaya. Nafasnya terengah. Tangannya gemetar, bukan karena luka, tapi karena … ketakutan.“Bagaimana aku menjelaskan ini pada Guru Huang .…” bisiknya lemah.

  • Pendekar Tanpa Wajah   555 - Mengejutkan Semua Orang

    “Dia menyanggupinya!” bisik keras para penonton atas ucapan Sima Honglian.Aula Istana Dewa kembali hening, namun ketegangan membubung seperti busur yang ditarik sampai batas. Tantangan sudah diucapkan. Taruhannya lebih tinggi.Pil tingkat delapan—bukan sembarang pil, tapi mahakarya yang hanya bisa dimurnikan oleh alkemis tingkat tinggi dengan pemahaman mendalam tentang hukum elemen dan harmoni energi jiwa.Arena dimurnikan kembali. Dua tungku emas surgawi disiapkan di tengah-tengah panggung melayang. Angin di sekitarnya berhenti, seolah menanti napas para dewa.“Aku akan tetap menggunakan tungkuku sendiri.” Nona Sheng bersikeras.“Gunakan sekehendakmu.” Sima Honglian menjawab.Pihak dari Sekte Istana Dewa mengangguk setuju.Nona Sheng dari Sekte Langit Kudus melangkah anggun ke posisinya. Wajahnya tetap tersenyum percaya diri, rambut ungunya terikat rapi, dan matanya menyapu penonton tanpa gentar. Tapi siapa pun yang cukup jeli akan melihat ujung jarinya sedikit gemetar.Sementara it

  • Pendekar Tanpa Wajah   554 - Kaisar Alkemis

    “Dua naga … dua naga menari sungguhan! Apa kalian lihat itu barusan?!”“Indah sekali … gerakan mereka selaras dan penuh energi, seperti makhluk surgawi!”Sorak-sorai meledak dari pihak Sekte Istana Dewa. Para alkemis dari istana berdiri dari duduk mereka dan berseru-seru dengan semangat tinggi, memuji pil hasil pemurnian Sima Honglian.Aroma harum masih menggantung di udara, dan dua naga imaji yang muncul dari pil itu perlahan menghilang, namun aura megahnya masih terasa menusuk hati.“Pil yang melampaui kesempurnaan! Bahkan bisa membentuk manifestasi dua naga dari energi murni—itu bukan sekadar kebetulan!” seorang alkemis Istana Dewa berseru lantang.“Bukan hanya aroma dan warna pilnya yang sempurna, tapi efek visual seperti itu hanya bisa muncul dari sinkronisasi energi ilahi dengan seni pemurnian tingkat tinggi!”“Benar! Inilah tujuan utama Pil Dua Naga Menari, bukan? Menari—menyatu dalam energi dan wujud! Sima Honglian benar-benar memahaminya!”Namun, dari pihak Sekte Langit Kudus

  • Pendekar Tanpa Wajah   553 - Tarian Dua Naga

    “Kau membuatku merinding sampai ingin tertawa berguling-guling,” olok Sima Honglian.Nona Sheng hanya bisa menggigit geraham menahan kesal, tak bisa banyak membalas karena dia masih harus berkonsentrasi dengan pilnya.Di atas panggung, suhu tungku perlahan meningkat, udara di sekitarnya mulai bergelombang.Aroma herbal memenuhi udara, membuat banyak alkemis yang menonton menghirup dalam-dalam, mencoba menebak komposisi yang digunakan kedua wanita itu.Namun, perhatian mereka tertuju pada Sima Honglian yang tampak gelisah. Tangan kirinya sedikit gemetar saat memutar suhu tungkunya, dan dahinya terlihat berembun. Beberapa bahan herbal tampak belum terolah sempurna, membuat nyala api tungkunya sesekali berkedip tak stabil.“Dia tampak kesulitan,” bisik seorang penonton.“Apakah benar dia hanya alkemis kelas menengah dari benua bawah?” sambung yang lain.Nona Sheng mendengarnya dan tersenyum angkuh. Dia langsung melirik ke arah panggung sebelah dengan mata penuh sindiran.“Kau tidak perlu

  • Pendekar Tanpa Wajah   552 - Pil Kelas 7 yang Rumit

    “Berani sekali kau!” pekik kesal Nona Sheng.Dia benci jika ada yang berani mengolok-olok dirinya.“Segera mulai!” seru Yao Chen untuk menghentikan keributan dari Nona Sheng.Dengan wajah kesal dan bersungut-sungut, Nona Sheng mulai memeriksa bahan ramuannya.“Pil yang akan dimurnikan adalah Pil Senandung Alam.” Yao Chen mulai berbicara lagi menyebutkan nama pil level .Semua hadirin berkasak-kusuk karena sedari tadi, belum dinyatakan pil yang harus dimurnikan kedua peserta. Kali ini Yao Chen sendiri yang menyebutkan nama pil untuk dipertarungkan.“Akan terasa tidak ada keadilan apabila pihak Istana Dewa yang menentukan pilnya.” Salah satu alkemis tua dari Sekte Langit Kudus berkomentar keras.“Benar! Kau bisa saja memberikan nama pil yang sudah dikuasai dengan baik oleh wanitamu untuk merugikan nona kami!” teriak kepala dayang Nona Sheng.“Tentu! Akan lebih adil apabila pihak kami yang menentukan pil yang akan mereka murnikan!” Dayang Nona Sheng lainnya tak mau kalah.Kali ini, orang

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status