"Yao Chen!" salah satu murid dari kelompok yang lebih besar berteriak. "Ini bukan urusanmu. Pergilah sebelum kami terpaksa menghabisimu juga!"Namun, Yao Chen tetap berdiri tegak, energi dari kelima elemen berputar semakin kuat di sekitarnya. "Sayangnya, aku sudah terlanjur penasaran," ujarnya dengan nada tenang namun mengancam. "Jadi, bagaimana kalau kita bicarakan tentang peta itu?"Salah satu anggota dari kelompok yang lebih kecil, seorang wanita muda dengan rambut hitam panjang, melangkah maju. "Yao Chen, kami dengar tentang kekuatanmu. Jika kau membantu kami mengalahkan mereka, kami akan membagi informasi tentang peta ini denganmu."Tawaran ini membuat kelompok yang lebih besar marah."Pengkhianat!" teriak salah satu dari mereka. "Kalian akan menyesal telah melawan kehendak para tetua sekte!"Mendengar ini, Yao Chen semakin yakin bahwa peta ini pasti berhubungan dengan konspirasi yang diceritakan Zhang Xuan. Dia memutuskan untuk mengambil risiko."Baiklah," kata Yao Chen kepada k
Setelah perjalanan panjang dan berbahaya, Yao Chen dan kelompoknya akhirnya tiba di lokasi yang ditunjukkan peta. Di hadapan mereka berdiri sebuah struktur kuno yang megah, tersembunyi di balik kabut tebal di puncak gunung es."Ini dia," bisik Lin Mei dengan takjub. "Kuil Rahasia Lima Elemen."Mereka melangkah masuk dengan hati-hati. Di dalam kuil, mereka menemukan ruangan luas yang dipenuhi dengan pilar-pilar kristal. Setiap pilar memancarkan energi elemen yang berbeda: merah untuk api, biru untuk air, putih untuk angin, hijau untuk tanah, dan ungu untuk petir.Yao Chen merasakan resonansi kuat dengan energi di sekitarnya. "Ini ... luar biasa," ujarnya, matanya melebar melihat pemandangan di hadapannya.Namun, keajaiban itu tidak berlangsung lama. Tiba-tiba, mereka mendengar suara langkah kaki yang mendekat. Puluhan murid mulai bermunculan, mata mereka berkilat penuh keserakahan melihat fragmen-fragmen elemen yang berkilauan di sekeliling ruangan."Lihat! Fragmen-fragmen elemen murni
Setelah meninggalkan lokasi Kuil Rahasia Lima Elemen, Yao Chen dan kelompoknya bergerak dengan hati-hati melalui pegunungan es. Mereka tahu bahwa berita tentang kehancuran kuil dan hilangnya fragmen-fragmen elemen akan segera menyebar, membuat mereka menjadi target utama para murid yang haus kekuatan.'Sebenarnya, apakah tidak apa-apa kalau aku menyerap fragmen elemen terlalu banyak begini?' tanya Yao Chen pada benaknya.Gao Long yang menyahut, "Bocah, kuberi tau padamu, bahwa semakin banyak kau menyerap fragmen elemen, maka itu semakin baik untuk kekuatan elemenmu. Kau pikir berapa banyak fragmen elemen api yang dulunya aku berhasil dapatkan, hm?" Si naga mulai menyombongkan diri. Saat mereka berjalan, Yao Chen mulai merasakan perubahan dalam dirinya. Kekuatan lima elemen yang dia serap dari kuil mulai beresonansi dengan energi Qi-nya, memberikannya pemahaman dan kemampuan baru yang belum pernah dia alami sebelumnya."Bagaimana perasaanmu, Yao Chen?" tanya Lin Mei, memperhatikan eks
Saat pertarungan dimulai, Yao Chen dan kelompoknya berusaha melawan serangan Di Yuxian. Namun, kekuatan pemimpin kelompok itu jauh melampaui perkiraan mereka. Dengan satu serangan dahsyat, Di Yuxian berhasil memisahkan Yao Chen dari yang lain, meski tak begitu jauh."Yao Chen!" teriak Lin Mei, berusaha menggapai temannya yang terpental jauh.Zhang Xuan, menyadari situasi genting ini, berteriak, "Lari, Yao Chen! Kami akan menahannya di sini!"Tanpa pilihan lain, Yao Chen bangkit dan mulai berlari, menembus hutan lebat. Di belakangnya, dia bisa mendengar suara pertarungan sengit antara teman-temannya dan Di Yuxian.Yao Chen terus berlari, menggunakan kekuatan angin untuk mempercepat langkahnya. Namun, tak lama kemudian, dia merasakan kehadiran Di Yuxian yang semakin mendekat."Kau tidak bisa lari dariku, Yao Chen!" suara Di Yuxian menggema di seluruh hutan.Yao Chen menggertakkan giginya, berusaha berpikir cepat. Dia belum sepenuhnya menguasai kekuatan barunya, tapi dia tau harus mencob
Pertarungan dimulai dengan ledakan energi yang luar biasa. Yao Chen segera menyadari bahwa situasinya jauh lebih berbahaya dari yang dia kira. Di Yuxian bergerak dengan kecepatan dan kekuatan yang belum pernah dia lihat sebelumnya."Kau terkejut, Yao Chen? Ha ha ha!" Di Yuxian menyeringai, energi Qi-nya berkobar hebat. "Aku telah mencapai Tingkat 8 Awal. Kau tidak punya harapan melawanku!"Yao Chen menggertakkan giginya, mengerahkan seluruh kekuatannya untuk menangkis serangan beruntun dari Di Yuxian. Sementara itu, Shang Meili melancarkan serangan dari sisi lain, membuat Yao Chen harus membagi perhatiannya.Di tengah pertarungan, Di Yuxian mengeluarkan sebuah medali perunggu kuno. "Lihat ini, Yao Chen. Pusaka Penangkal Api!" Dia mengaktifkan medali tersebut, dan seketika itu juga, serangan api Yao Chen menjadi tidak efektif.Yao Chen mencoba beralih ke serangan berbasis air, namun Di Yuxian kembali mengeluarkan pusaka lain, sebuah kipas giok hijau. "Pusaka Penangkal Air!" teriaknya,
Meskipun terkejut dengan trik-trik Yao Chen, Di Yuxian tidak berniat untuk menyerah begitu saja. Matanya berkilat penuh kebencian dan tekad."Jangan sombong dulu, Yao Chen!" teriak Di Yuxian. "Kau pikir hanya kau yang punya kejutan?"Dengan gerakan cepat, Di Yuxian mengeluarkan sebuah kalung dari balik jubahnya. Kalung itu berkilau dengan cahaya ungu misterius."Kalung Penyerap Energi Yin-Yang!" serunya, mengaktifkan pusaka tersebut.Seketika, aura ungu gelap menyelimuti tubuh Di Yuxian. Efek Koin Pembalik Takdir Yao Chen mulai memudar di sekitarnya."He he he! Pusaka ini tidak hanya menetralisir kekacauan energi spiritualku, tapi juga menyerap energi dari sekitar!" Di Yuxian menyeringai.Yao Chen merasakan kekuatannya mulai berkurang perlahan. Namun, Di Yuxian belum selesai. Dia mengeluarkan sebuah kipas besi hitam dari lengan jubahnya."Kipas Pengoyak Dimensi!" Di Yuxian mengayunkan kipas itu dengan kuat. Udara di sekitar mereka seolah terbelah, menciptakan celah dimensi kecil yang
Saat Yao Chen mengira pertarungan telah berakhir, Di Yuxian tiba-tiba bangkit dengan gerakan cepat yang mengejutkan. Dengan tangan gemetar namun penuh tekad, dia mengeluarkan sebuah pedang yang memancarkan aura mengerikan."Pedang Pembelah Surga!" teriak Di Yuxian, mengayunkan senjata pusaka level dewa itu ke arah Yao Chen.Yao Chen, yang tidak menyangka serangan mendadak ini, berusaha menghindar dengan mundur sejauh mungkin, namun terlambat. Pedang itu masih bisa menjangkaunya dan membelah udara dengan kecepatan luar biasa, menghantam wajah Yao Chen. Transformasi Tubuh Emas-nya, yang tadinya tampak tak tertembus, terbelah oleh kekuatan pedang pusaka level dewa tersebut.Kraakk!Suara retakan terdengar saat topeng emas yang menutupi wajah Yao Chen pecah dan jatuh ke tanah. Di Yuxian dan Shang Meili, yang tadinya siap untuk serangan lanjutan, tiba-tiba membeku di tempat mereka berdiri.Wajah di balik topeng itu bukanlah wajah Yao Chen yang mereka bayangkan. Bukan wajah pemuda muka jele
Yao Chen menatap Di Yuxian dan Shang Meili yang tergeletak tak berdaya. Matanya dipenuhi amarah dan dendam yang telah lama terpendam. Meski Di Yuxian merasakan gentar, tapi dia menolak terlihat takut di depan Yao Chen, sehingga dia masih ingin menggertak, sedangkan tangannya sudah meraih token penyelamat yang akan membuatnya keluar dari Dunia 100 Surga dan Neraka. "Yao Chen! Jangan berani kau-"Tanpa mengizinkan Di Yuxian melengkapi kalimatnya, Yao Chen melemparkan energi penindasan ke tubuh musuh bebuyutannya sehingga Di Yuxian kesulitan bergerak. Karenanya, token itu gagal dihancurkan Di Yuxian."Ingin melarikan diri?" ejek Yao Chen sambil tersenyum menyeringai dan menggunakan energi elemennya untuk menarik token di tangan Di Yuxian dan menyimpannya di cincin ruang. "Tidak kusangka tuan muda dengan harga diri setinggi kamu bersikap pengecut. He he!"Shang Meili tak mengira dirinya hndak ditinggal Di Yuxian tanpa peringatan. Tapi dia menepiskan kekecewaannya dan bergegas mengeluarka
“Di mana dia sekarang?”Yao Chen berdiri, api perlahan menyala di matanya.Bo Qian ragu-ragu. “Desas-desus terakhir ... dia terlihat di reruntuhan Kota Hitam — perbatasan gurun dan rawa kematian.”Yao Chen mengangguk. Langkahnya terasa lebih berat, tapi niatnya lebih kuat dari sebelumnya.“Aku akan ke sana,” ucapnya. “Aku akan menemukan kebenaran. Dan aku akan membuat Kaisar Iblis Langit berlutut ... di bawah pedangku!”Langit kota Oasis Besar mulai berubah jingga. Angin gurun kembali berdesir ... menyambut perjalanan baru yang jauh lebih berbahaya.“Anda yakin hendak ke sana?” tanya Putri Suci.Ada pijar cemas dalam matanya.Yao Chen mengangguk yakin. “Aku harus mendapatkan informasi sebanyak mungkin.”Malam mulai turun ketika Yao Chen dan Putri Suci tiba di tepi Kota Hitam — sebuah kota mati, penuh reruntuhan dan aura kematian yang begitu kental.Dinding runtuh, menara patah, dan batu-batu hitam berserakan seperti kuburan raksasa.“Berhati-hatilah, Putra Suci,” bisik Putri Suci, mer
“Aku yakin mereka baik-baik saja, Putra Suci.” Suara lembut Putri Suci mengalun. “Mereka wanita kuat dan cerdas, takkan terjadi hal buruk pada mereka. Anda bisa tenang.”Yao Chen tau Putri Suci hanya sedang menghiburnya agar dia tenang. Dia mengangguk dan berharap dua istri lainnya benar-benar dalam situasi yang baik.Mentari gurun menyinari hamparan emas yang tiada berujung. Kafilah bergerak perlahan di tengah suhu yang menyengat, roda-roda kayu berderit, dan langkah unta roh membentuk irama lelah yang konsisten.Di atas sebuah kereta utama, Yao Chen duduk bersila dengan mata terpejam, namun aura yang keluar dari tubuhnya masih belum stabil.Di sampingnya, Putri Suci duduk dalam diam, sesekali melirik Yao Chen dengan rasa prihatin.‘Semenjak mendengar tentang kehancuran Tanah Suci Istana Dewa, Putra Suci berubah. Tatapannya semakin dalam, ucapannya lebih hemat, dan energi spiritual dalam tubuhnya... semakin ganas. Seolah setiap helaan nafasnya menyimpan ledakan kemarahan yang terbung
“Pu-Putra Suci?” Salah satu dari rombongan caravan itu terkesiap. Matanya membelalak, seakan tak percaya dengan apa yang didengarnya. “Apakah kalian ... berasal dari sekte besar?”Suasana sekitar mendadak sunyi. Hanya desiran angin gurun yang terdengar, membawa debu dan serpihan pertempuran.Sementara itu, sisa-sisa gerombolan perampok gurun yang menyaksikan jatuhnya Jin Ying Shi Yao langsung ketakutan.Tanpa komando, mereka melarikan diri, seperti anjing liar yang baru kehilangan induknya.Yao Chen menarik napas berat. Dia tau, menyembunyikan identitas lebih lama hanya akan menimbulkan lebih banyak kecurigaan.Dengan suara parau namun tegas, dia berkata, “Aku Gongsun YiChen ... Putra Suci dari Tanah Suci Istana Dewa.” Tak lupa dia menangkupkan salam sojanya.“Wuaaahhh!”Seakan badai kecil meledak di antara kerumunan caravan.“Apa?!”“Tidak mungkin! Bukankah Tanah Suci Istana Dewa sudah—”“Tunggu, bukankah seluruh Tanah Suci itu dihancurkan beberapa bulan lalu?!”Bisik-bisik panik ber
“Manusia sombong!” teriak Jin Ying Shi Yao.DUARRR!!Benturan kembali terjadi. Jin Ying Shi Yao menerjang seperti meteor, cakarnya membelah ruang, memancarkan gelombang energi hitam keunguan yang brutal.Yao Chen melompat menghindar, mengerahkan Teknik Langkah Hantu dan hukum ruang seoptimal mungkin, menciptakan jejak ilusi di belakangnya untuk mengecoh lawan.CRASSSHH!!Tanah tempat Yao Chen berdiri sebelumnya meledak, membentuk kawah besar. Batu-batu beterbangan, badai pasir kembali mengamuk liar.Jin Ying Shi Yao tak memberi jeda. Dia mengaum keras, lalu menghantamkan kedua cakarnya bersamaan, menciptakan dua gelombang energi berbentuk singa hitam raksasa yang melesat mengejar Yao Chen dari dua arah."Mengerikan!" gumam Yao Chen. Namun dia tak gentar.Dengan pedang merah di tangan, Yao Chen meluncur maju, tubuhnya dikelilingi api, petir, tanah, angin, dan air sekaligus.Dia berputar di udara, menciptakan pusaran lima elemen untuk menahan serangan itu.BRAKKK!Gelombang energi berta
“Ayo!” seru Yao Chen sambil mempersiapkan serangannya.Suasana berubah mencekam. Jin Ying Shi Yao, si Panglima Gurun, mengepakan sayap elang raksasanya, membuat badai pasir mengamuk di sekitar mereka.Tubuhnya yang kekar, kepala singanya yang ganas, dan mata kuning menyala itu benar-benar memancarkan aura buas.Yao Chen mengencangkan cengkeraman pada pedang merahnya, napasnya berat."Dia ... tingkat 14 awal!" desis Yao Chen dalam hati. "Bahkan lebih kuat dari banyak tetua sekte!"BUUUMM!Jin Ying Shi Yao menerjang, cakarnya mengoyak udara, mengarah ke dada Yao Chen. Kecepatan dan kekuatannya membuat tanah bergetar.CLANG!Yao Chen menangkis, namun terpental mundur sejauh belasan langkah. Tanah di sekitarnya retak, debu berhamburan."Anak kecil! Berani menghalangi Panglima Gurun?!" Jin Ying Shi Yao meraung. Suaranya bergemuruh seperti guruh di tengah badai.Yao Chen mengertakkan gigi. Darah dalam tubuhnya bergolak. Tanpa ragu, dia mengerahkan lima elemen sekaligus — Api, Air, Tanah, An
“Sepertinya kita terpisah dari Lian Lian dan Nona Sheng.” Yao Chen memiliki pemahaman demikian. “Ayo, Putri Suci. Kita tetap harus berjalan maju untuk keluar dari sini.”Yao Chen dan Putri Suci menelusuri Gurun Cakrawala Merah dengan langkah terseok.Debu berterbangan, panas menyengat dari tanah yang merekah. Setiap hembusan angin membawa aroma darah dan kematian yang memuakkan.Baru beberapa li berjalan, Yao Chen melihat samar-samar bayangan bergerak di kejauhan. Dia menyipitkan mata."Itu ... rombongan caravan!" seru Yao Chen.Putri Suci juga melihatnya. Beberapa kereta besar yang ditarik oleh binatang buas gurun melintas perlahan, dikawal beberapa pengawal bersenjata.Tanpa pikir panjang, Yao Chen dan Putri Suci mempercepat langkah. Begitu dekat, salah satu pengawal caravan menegur mereka dengan curiga."Siapa kalian?!"Yao Chen segera mengangkat kedua tangannya, menunjukkan mereka tak bersenjata."Kami tersesat. Tolong izinkan kami ikut bersama kalian menuju kota," kata Yao Chen.
“Kau pikir kau bisa pergi seenaknya?!” seru sosok kuat itu. Dia mengerahkan energi Qi besar untuk membuka paksa lorong dimensi.Gongsun Weiyan tidak membiarkan itu terjadi dan dia menggunakan sisa kekuatan terakhirnya untuk menerjang ke sosok kuat tadi.Terjadi pertarungan sengit antara mereka. Hingga akhirnya jubah yang menutupi sosok kuat itu pun tersingkap dan terkuak dengan jelas penampilannya.“Ka-Kaisar Iblis Langit?” Gongsun Weiyan tercengang.Kakek tua itu sudah tersungkur di tanah dengan luka di sekujur tubuhnya dan darah termuntahkan dari mulut saat dia terbatuk.Sosok yang dinyatakan sebagai Kaisar Iblis Langit itu menatap nyalang ke Gongsun Weiyan dengan mata merah menyala.“Semut tua sepertimu masih ingin bertingkah di hadapanku?! Hrkhh!”Kaisar Iblis Langit menggerakkan tangan yang berselimutkan energi gelap dan kuat. Dia mengarahkannya ke Gongsun Weiyan.Tubuh lemah Gongsun Weiyan akhirnya terbungkus energi gelap tersebut.“Krrkhhh! Arkkhh!” Gongsun Weiyan berjuang untu
“Chen’er! Jangan!” Mendadak muncul Gongsun Weiyan, kakeknya.Dia mencegah Yao Chen untuk maju ke sosok misterius yang sedang bertarung sengit dengan Gongsun Huojun.“Aku akan selamatkan ayahku!” seru Yao Chen geram karena dihalangi.Gongsun Weiyan menggeleng tegas. “Ayahmu sedang berjuang agar kau bisa lekas pergi dari sini. Hargailah perjuangannya!”Yao Chen menatap nanar ke kakeknya. “Bagaimana mungkin aku—““Chen’er! Pergi!” teriak Gongsun Huojun dari kejauhan. “Arrghh!”Sosok kuat itu kini memelintir pinggang Gongsun Huojun dan tertawa mengejek. “Bocah, kau yakin tak ingin memberikan pedangmu itu padaku? Kau lebih suka melihat ayah dan sektemu hancur? Apa kau setega itu?”Yao Chen menggertakkan gerahamnya penuh amarah. Meski dia baru beberapa bulan tinggal di Tanah Suci, tapi dia sudah memiliki ikatan dengan tempat ini. Tanah Suci, tak bisa disangkal lagi adalah tanah kelahirannya.Dan kini orang-orang harus menerima beban penderitaan akibat dirinya yang harus pergi?“Chen’er! Per
“Ah, kau akhirnya muncul … pewaris Kaisar Manusia!”Suara itu bergema bagai dentang genta langit. Seketika, semua pandangan—baik dari para tetua, penjaga, hingga para murid yang berlindung—beralih ke sosok muda yang berdiri di langit dengan Pedang Keseimbangan berdengung rendah di tangannya.Yao Chen menegang.“Apa maksudnya… pewaris Kaisar Manusia?” gumam salah satu tetua dengan wajah pucat.“Pedang itu… Itu Pedang Keseimbangan! Legenda yang dikatakan telah hilang selama ribuan tahun…” ucap salah satu tetua, terhuyung mundur. Matanya tak bisa lepas dari bilah pedang besar yang memancarkan aura agung.Sosok misterius berjubah hitam menatap Yao Chen dengan mata menyala merah, senyumnya tipis dan mengerikan.“Aku tidak ingin membuat ini menjadi pertumpahan darah, anak muda,” katanya sambil melayang turun, kedua tangannya terbuka seolah ingin menyambut. “Serahkan padaku Pedang Keseimbangan, dan aku akan memberimu kekayaan, kekuasaan, bahkan sebuah wilayah kekaisaran kalau kau mau. Kau ta