Share

Sang Pilar Udara

"Hah?!" Larasati berteriak.

Ia tidak bisa mendengar ucapan pria itu. Jarak di antara keduanya begitu jauh.

"Aku bilang, selamat datang di altar pilar udara!" Jaka Bamantara berteriak.

"Maaf, aku belum bisa mendengarnya dengan baik! Bisa ucapkan lagi, tapi kali ini tolong lebih lantang!" Larasati kembali berteriak.

"Apa kau tuli?! Aku bilang, selamat datang! Ah, terserahlah!" Jaka Bamantara makan menjadi jengkel.

Larasati yang merasa tidak enak, akhirnya menghampiri pria asing itu. Ia berjalan ke arahnya sambil melihat ukiran putih di setiap dinding dan pilar.

"Maaf, tadi kau ngomong apa?" Larasati bertanya lagi.

"Lupakan! Aku sudah tidak ingin mengulang momen itu." Jaka Bamantara terlihat kesal.

"Oh, begitu. Hehehe… boleh tahu namanya?" Larasati sangat santai dalam bertanya, padahal yang ada di depannya adalah seorang musuh.

"Jaka Bamantara! Namamu siapa?!" Jaka Bamantara menjawabnya dengan ketus.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status