Share

Dua Bedebah

Penulis: Bobby deck
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-12 06:33:30

Sementara itu tak jauh dari markas warok karta, seseorang tampak keheranan dengan apa yang di dengarnya. Ia mendengar suara orang tertawa tapi ada juga yang sepertinya tawa itu sudah melemas. hingga ia pun penasaran dengan apa yang sebenarnya terjadi

"Ada pesta apa di markas warok karta rupanya...? Hmmm..aku harus memeriksanya.."

Orang itu pun kembali melangkahkan kakinya menuju markas Warok Karta. Setelah sampai terkejutlah ia ketika melihat anak buah Warok Karta yang sudah terguling-guling di tanah sambil tertawa. Bahkan beberapa sudah ada yang pingsan.

"Hmm..aku pikir mereka sedang pesta. Ternyata telah terjadi bencana disini.." Ia pun menghirup sesuatu yang mencurigakan. Tak lama ia pun ingin tertawa. Tapi karena ia punya ketahanan bathin yang kuat, Dia bisa menguasai dirinya

"Kau telah lengah Karta. Seseorang telah menyerangmu dengan racun kecubung yang dicampur dengan ramuan lain..hmmmm.." gumamnya dalam hati.

Ia pun segera mencari Warok Karta. Dan ia menemukan nya dalam keadaan terbaring lemas menahan ketawa.

"Kau bodoh karta. Kau telah lengah.!!." Ujar orang itu dengan agak membentak.

Warok Karta pun segera menoleh ke orang yang berbicara.

"Oh kau kakang Bandar Jati..ya Jaka laknat itu telah meracuni kami..hehehe.."

Lalu warok bandar jati mendekati Warok Karta kemudian menotok beberapa titik di dadanya.

"Tap..tap..tap.."

Tak lama Warok Karta pun berhenti tertawa. Lalu Warok Bandar jati mengeluarkan botol bambu dari pinggangnya.

"Nah campurkan ini kedalam air. Lalu kau beri minum semua anak buahmu yang bodoh itu agar mereka tak mati tertawa.." Perintah Warok Bandar

"Ahh..kakang bandar. Aku ucapkan terima kasih. Untung kau datang.." Balas Warok Karta lalu ia berusaha untuk bangun dan duduk mengatur nafasnya agar aliran darahnya kembali normal

"Aku memang sengaja datang kesini untuk membicarakan Jaka keparat itu. Tapi ternyata dia telah datang kesini dan mengacak-acak markasmu.."

"Maaf kang..aku memang telah lengah.." Sesal Warok Karta. Sebenarnya ia malu dengan kelengahan dirinya. ia tak menyangka bahwa begitu mudahnya Jaka warangan mengerjai dia dan anak buahnya

"Sudah lah..kau sadarkan dulu anak buahmu..!!"

"Baik kang.." Jawab Warok Karta

##########

Sementara itu. Jaka warangan yang telah selamat dari amukan komplotan warok karta, tengah mengisi perutnya di sebuah kedai.

Ada beberapa orang yang sedang makan di kedai itu. Tapi yang menarik perhatian adalah dua orang lelaki berbadan besar yang sedari tadi membuat gaduh dengan membentak-bentak pelayan bila ada makanan yang kurang enak atau kopi yang kurang manis. Atau ada saja yang di protes.

"Brakkk.." meja di gebrak.

"Bangsat...pedas sekali sambel ini...huaaahhh..hey pelayan sini kau..!!" Bentak seorang pria dengan wajah beringas.

Pelayan itu pun dengan gemetaran menghampiri pria itu.

"Ada apa tuan..?"

Lalu pria itu tiba-tiba mencengkram kerah leher si pelayan sambil membentak-bentak.

"Dasar sompret kau. Bikin sambal pedasnya gak kira-kira hah. kau pasti mendendam karena dari tadi kumarahi iya kan?" Semprot nya yang membuat pelayan itu jadi ketakutan

"Acchh .ampun tuan..aku tak pernah bermaksud demikian.." balasnya gemetaran

karena Jaka warangan sudah kesal karena dari tadi ia terganggu dengan gebrakan orang itu. Kini giliran dia yang menggebrak.

"Brakkkk....kampret sialan. Makanan ini sedap sekali pelayan. Kopinya juga kurang ajar nikmatnya.. bangsat kenapa kalian bikin makanan seenak ini.. bangsat....Brakkkk..!!!"

Karuan saja mereka terkejut dan memandang heran Jaka. Orang mah kesal kalau makanan nya ga enak. Ini malah kesalnya karena makanannya terlalu enak. Bahkan ada yang tersenyum menahan ketawa. Tapi kedua orang yang berbadan kekar itu jelas tersinggung.

"Hey..anak muda apa kau sengaja menyinggung kami??"

Jaka warangan pun menjawab.

"Hey.orang gila apa kau tak punya otak?".

Naik pitam lah kedua orang itu.

"Bangsat kurang ajar, Kau menantang kami anak muda. Apa kau tak tahu siapa kami..?"

Jaka warangan kemudian malah tertawa

"Behahaha..ya aku tahu..kalian adalah orang yang tak punya otak. pastilah julukan kalian adalah si goblok dan si tolol. Betulkan..?"

"Brakkkk.."

Bab terkait

  • Pendekar Semprul   Pertempuran

    Piring dan gelas melayang dari atas meja. Lalu orang yang kekar itu dengan cepat menendangnya satu persatu."prak prak prak" "Wuss..wuss..wuss" Alat makanan itu pun langsung meluncur deras ke arah Jaka Warangan. Namun dengan sigap ia melompat sambil menendang semua piring dan gelas yang meluncur tersebut. "Prang .prang...prang.." Pecahan piring dan gelas pun berhamburan terhantam kaki jaka warangan. "Hmm..lumayan juga gerakan mu anak muda. Siapa kau sebenarnya..?" Tanya orang itu sambil bertolak pinggang "Aha..ada yang mau menjadi penggemarku rupanya. Tapi maaf aku sudah menutup pendaftaran..." Kelakar Jaka yang mencoba berjenaka ria untuk menghadapi orang itu "Pemuda gila..!!" Bentak orang itu kesal dengan jawaban main-main Jaka Warangan. Orang yang kekar itu tiba-tiba menendang meja di depan nya dan kembali melayang ke arah jaka. Namun jaka dengan santai nya memutar tubuhnya lalu menendang meja itu. "Brakkk..." Meja tersebut pun hancur berantakan. Dan dengan amarah yang m

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-12
  • Pendekar Semprul   Pelatihan dimulai

    Pagi itu di lapangan depan rumah Ki Demang Antasena. tampak 100 orang telah berkumpul mendengarkan pengarahan dari Ki Demang. Mereka berdatangan dari beberapa desa. Sebagian dari mereka adalah orang-orang yang keluarganya telah menjadi korban keganasan warok-warok di hutan alas roban. Kebanyakan dari mereka adalah pria muda yang sengaja dikirim oleh orang tua mereka untuk melawan penindasan yang dilakukan oleh komplotan Warok Bandar Jati. Maka semangat mereka untuk membantu wilayah mereka agar bangkit dari penindasan tersebut jadi menggebu-gebu. Ki Demang sendiri tak menyangka dengan warganya yang mau bahu membahu untuk melawan kekejaman yang sudah berlangsung lama. "Para warga sekalian. Aku disini sebagai Demang sangkal jaya mengucapkan terima kasih kepada kalian yang telah berani mengambil keputusan untuk melawan kekejaman para warok. Aku hargai keberanian kalian. Dan untuk selanjut nya sebelum kita memulai perlawanan, kalian akan dilatih terlebih dahulu oleh orang yang mungkin

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-12
  • Pendekar Semprul   Menembus Batas

    Semakin lama batu-batu itu mulai hancur sedikit demi sedikit. Teriakan warga yang ingin melumat batu itu membuat suasana yang hingar bingar. Tampak mereka dengan muka yang buas terus menghantam bertubi-tubi. Anehnya semakin mereka menghantam kepalan tangan mereka semakin bebal. Hingga akhirnya satu persatu mulai menghancurkan batu itu hingga pecah berantakan. Sorak sorai warga yang telah berhasil melumat batu itu menggema di sekitar lapangan tersebut. Mereka benar-benar puas dengan yang mereka lakukan. Tapi ini hanyalah latihan. Perang yang sesungguhnya akan membuat mereka mendapatkan banyak pengalaman. begitu pikir Jaka yang terus memantau warga yang dilatihnya. "Hore...horeee. aku berhasil..hancur batok mu warok karta. Behahaha.." Teriak salah satu pemuda yang berhasil menghancurkan batu itu sambil tertawa Begitulah luapan sebagian warga yang telah menjadi korban keganasan warok karta dan yang lain nya. Batu itu bagai pelampiasan dari perasaan mereka yang terpendam. Inilah

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-12
  • Pendekar Semprul   Gayatri

    Setelah mereka membubarkan diri. Jaka warangan langsung menghadap ki demang antasena di dalam rumahnya. "Bagaimana ki demang..apa kau telah mempersiapkan alat pertempuran yang ku minta..?" "Kau tenang saja jaka..kademangan ini mempunyai pandai besi yang handal. Semuanya sudah kusiapkan. Pedang. Perisai kayu. Panahan. Semuanya telah tersedia..." jaka pun menganggukkan kepalanya. "Bagus ki demang. Besok aku akan kembali lagi. Aku pergi dulu.." "Tunggu dulu jaka. Mengapa kau selalu terburu-buru dan tak pernah mau menerima tawaranku untuk sekedar makan dan minum disini..?" "Sudah ku bilang..aku tak mau merepotkanmu..sampai besok ki demang..." Lalu jaka pun bangkit dan melangkah keluar. Namun ketika dia sudah di ambang pintu..tiba-tiba saja ada seorang gadis muda yang berwajah kemayu menghalangi jaka warangan yang ingin keluar. "Maaf..kang jaka. Kumohon kali ini kakang bersudi untuk sekedar makan dan minum disini..." "Ohh..mungkin lain kali gayatri. Aku ada keperluan mendad

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-12
  • Pendekar Semprul   Kesedihan

    Malam itu menjadi malam yang mengenaskan bagi warga desa jantilan. banyak dari mereka yang kehilangan harta dan keluarga. rasa pilu dan duka meliputi seluruh warga kademangan. Ki Antasena yang baru saja datang untuk melihat peristiwa kejam itu pun bersedih. Ia tak menyangka bahwa komplotan Warok sudah bertindak sejauh ini kejamnya. Dalam hatinya ia berpikir untuk segera bergerak. kalau perlu mengumpulkan seluruh warga kademangan untuk membasmi sarang rampok itu. Namun Jaka Warangan yang berada disampingnya berpikiran lain. Ia tak mau lagi banyak korban berjatuhan. Ia tetap pada rencanya untuk melatih warga yang memang akan di latih untuk bertempur. "Tapi Jaka, bila kita diam saja dan membiarkan kejadian ini mereka akan makin beringas. Kita harus menyerang mereka secepatnya. kupikir Warga Kademangan sudah tak tahan lagi. Dan mereka pasti tersulut amarahnya." Ujar Ki Demang menegaskan Walau dalam hati Jaka Warangan pun merasakan hal yang sama. Tapi ia tetap harus berpikiran jerni

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-13
  • Pendekar Semprul   Warok Druga

    Seorang pemuda dengan pakaian pendekar berwarna hitam sedang menikmati sore hari sambil berjalan kaki dengan menghisap rokok kaung. Rambutnya yang panjang riap-riapan terhembus angin sore. Kulitnya coklat dengan wajah yang tampan tapi rada aneh karena gayanya yang mirip bocah. Persis di pinggir sungai yang jernih memang ada jalan setapak yang di samping nya pun terdapat taman dengan bunga berwarna-warni. Sementara di seberang sungai terdapat pepohonan yang menjulang tinggi. Dengan santai pemuda itu berjalan dan menghisap rokok sambil bernyanyi riang. Selagi ia asyik bernyanyi. Tiba-tiba di depan nya tampak ular bandotan sawah yang sangat beracun keluar dari semak belukar dan meliuk-liuk menuju sungai. "Ahaaa...halo teman. Kau mau kemana...?" Anehnya pemuda itu bukannya menjauh tapi malah menghampiri dan gila nya lagi menangkapnya "happp..." Tanpa ragu ia pun menangkap ekor ular itu. Jelas saja ular itu berontak dan langsung menggigit tangan pemuda. Tapi pemuda itu malah

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-11
  • Pendekar Semprul   Prahara di kademangan

    Jaka warangan melepas kuda-kuda nya. Lalu melangkah menghampiri mayat warok druga. Setelah mendekat ia pun menggelengkan kepalanya. "Warok..warok..seharusnya kau bertobat. Malah kau mencariku pula. Hadehhh..sekarang kau mati percuma. Coba kau bayangkan kelakuan anak buahmu itu warok. Sudahlah merampok. Membunuh. Memperkosa. Dosa kok diborong. Jelaslah ku bantai semua...ah sudahlah. Malah aku ngobrol sama mayat. Mending aku cari ular kobra.." Setelah memeriksa mayat sang warok sejenak. Pemuda itu pun kembali melangkahkan kakinya menuju entah kemana. Sementara itu dua orang yang menyaksikan pertarungan itu dari kejauhan tampak terkejut dan kecewa dengan kematian warok druga. Mereka adalah para perampok yang berasal dari hutan alas roban. Sengaja mereka bersembunyi agar bisa menyaksikan lalu melaporkan hasil pertarungan itu ke warok tertinggi di alas roban. Sepak terjang Jaka warangan memang menjadi buah bibir di kalangan perampok alas roban. Sudah banyak korban berjatuhan karena

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-11
  • Pendekar Semprul   Penawaran

    "Aku pun bukan manusia konyol yang ingin menyerang sarang penyamun sendirian. Tentu aku hanya akan jadi bulan-bulanan penyamun itu.."Lalu seorang pemuda berpakaian hitam dan berambut gondrong masuk dengan santainya sambil menyalakan rokok lalu duduk di bangku."Pas..puss..pas..puss" tak lama ruangan itu pun penuh dengan asap rokok. Ki Jagabaya yang memang belum pernah terpapar asap rokok pun langsung terbatuk."Ohokk..ohokk..wuohokk..pemuda kurang ajar. Bagaimana kau bisa masuk kesini hah??" Bentak Ki Jagabaya"Ah..para pengawalmu memang kurang terlatih...tapi tenang saja. Mereka tak apa-apa. Aku tak melukai mereka.." Jawab pemuda itu santai sambil menyilangkan tangannyaKaruan saja ini membuat Ki Demang menjadi berang. Ada 20 pengawal yang menjaga rumahnya yang besar, namun pemuda ini dengan mudahnya bisa masuk. Namun disaat Ki Demang berdiri dan ingin membentaknya. Sang pengawal tiba-tiba menahan Ki Demang dan langsung membisikinya."Ki Demang..aku rasa ciri-ciri pemuda ini sama se

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-11

Bab terbaru

  • Pendekar Semprul   Kesedihan

    Malam itu menjadi malam yang mengenaskan bagi warga desa jantilan. banyak dari mereka yang kehilangan harta dan keluarga. rasa pilu dan duka meliputi seluruh warga kademangan. Ki Antasena yang baru saja datang untuk melihat peristiwa kejam itu pun bersedih. Ia tak menyangka bahwa komplotan Warok sudah bertindak sejauh ini kejamnya. Dalam hatinya ia berpikir untuk segera bergerak. kalau perlu mengumpulkan seluruh warga kademangan untuk membasmi sarang rampok itu. Namun Jaka Warangan yang berada disampingnya berpikiran lain. Ia tak mau lagi banyak korban berjatuhan. Ia tetap pada rencanya untuk melatih warga yang memang akan di latih untuk bertempur. "Tapi Jaka, bila kita diam saja dan membiarkan kejadian ini mereka akan makin beringas. Kita harus menyerang mereka secepatnya. kupikir Warga Kademangan sudah tak tahan lagi. Dan mereka pasti tersulut amarahnya." Ujar Ki Demang menegaskan Walau dalam hati Jaka Warangan pun merasakan hal yang sama. Tapi ia tetap harus berpikiran jerni

  • Pendekar Semprul   Gayatri

    Setelah mereka membubarkan diri. Jaka warangan langsung menghadap ki demang antasena di dalam rumahnya. "Bagaimana ki demang..apa kau telah mempersiapkan alat pertempuran yang ku minta..?" "Kau tenang saja jaka..kademangan ini mempunyai pandai besi yang handal. Semuanya sudah kusiapkan. Pedang. Perisai kayu. Panahan. Semuanya telah tersedia..." jaka pun menganggukkan kepalanya. "Bagus ki demang. Besok aku akan kembali lagi. Aku pergi dulu.." "Tunggu dulu jaka. Mengapa kau selalu terburu-buru dan tak pernah mau menerima tawaranku untuk sekedar makan dan minum disini..?" "Sudah ku bilang..aku tak mau merepotkanmu..sampai besok ki demang..." Lalu jaka pun bangkit dan melangkah keluar. Namun ketika dia sudah di ambang pintu..tiba-tiba saja ada seorang gadis muda yang berwajah kemayu menghalangi jaka warangan yang ingin keluar. "Maaf..kang jaka. Kumohon kali ini kakang bersudi untuk sekedar makan dan minum disini..." "Ohh..mungkin lain kali gayatri. Aku ada keperluan mendad

  • Pendekar Semprul   Menembus Batas

    Semakin lama batu-batu itu mulai hancur sedikit demi sedikit. Teriakan warga yang ingin melumat batu itu membuat suasana yang hingar bingar. Tampak mereka dengan muka yang buas terus menghantam bertubi-tubi. Anehnya semakin mereka menghantam kepalan tangan mereka semakin bebal. Hingga akhirnya satu persatu mulai menghancurkan batu itu hingga pecah berantakan. Sorak sorai warga yang telah berhasil melumat batu itu menggema di sekitar lapangan tersebut. Mereka benar-benar puas dengan yang mereka lakukan. Tapi ini hanyalah latihan. Perang yang sesungguhnya akan membuat mereka mendapatkan banyak pengalaman. begitu pikir Jaka yang terus memantau warga yang dilatihnya. "Hore...horeee. aku berhasil..hancur batok mu warok karta. Behahaha.." Teriak salah satu pemuda yang berhasil menghancurkan batu itu sambil tertawa Begitulah luapan sebagian warga yang telah menjadi korban keganasan warok karta dan yang lain nya. Batu itu bagai pelampiasan dari perasaan mereka yang terpendam. Inilah

  • Pendekar Semprul   Pelatihan dimulai

    Pagi itu di lapangan depan rumah Ki Demang Antasena. tampak 100 orang telah berkumpul mendengarkan pengarahan dari Ki Demang. Mereka berdatangan dari beberapa desa. Sebagian dari mereka adalah orang-orang yang keluarganya telah menjadi korban keganasan warok-warok di hutan alas roban. Kebanyakan dari mereka adalah pria muda yang sengaja dikirim oleh orang tua mereka untuk melawan penindasan yang dilakukan oleh komplotan Warok Bandar Jati. Maka semangat mereka untuk membantu wilayah mereka agar bangkit dari penindasan tersebut jadi menggebu-gebu. Ki Demang sendiri tak menyangka dengan warganya yang mau bahu membahu untuk melawan kekejaman yang sudah berlangsung lama. "Para warga sekalian. Aku disini sebagai Demang sangkal jaya mengucapkan terima kasih kepada kalian yang telah berani mengambil keputusan untuk melawan kekejaman para warok. Aku hargai keberanian kalian. Dan untuk selanjut nya sebelum kita memulai perlawanan, kalian akan dilatih terlebih dahulu oleh orang yang mungkin

  • Pendekar Semprul   Pertempuran

    Piring dan gelas melayang dari atas meja. Lalu orang yang kekar itu dengan cepat menendangnya satu persatu."prak prak prak" "Wuss..wuss..wuss" Alat makanan itu pun langsung meluncur deras ke arah Jaka Warangan. Namun dengan sigap ia melompat sambil menendang semua piring dan gelas yang meluncur tersebut. "Prang .prang...prang.." Pecahan piring dan gelas pun berhamburan terhantam kaki jaka warangan. "Hmm..lumayan juga gerakan mu anak muda. Siapa kau sebenarnya..?" Tanya orang itu sambil bertolak pinggang "Aha..ada yang mau menjadi penggemarku rupanya. Tapi maaf aku sudah menutup pendaftaran..." Kelakar Jaka yang mencoba berjenaka ria untuk menghadapi orang itu "Pemuda gila..!!" Bentak orang itu kesal dengan jawaban main-main Jaka Warangan. Orang yang kekar itu tiba-tiba menendang meja di depan nya dan kembali melayang ke arah jaka. Namun jaka dengan santai nya memutar tubuhnya lalu menendang meja itu. "Brakkk..." Meja tersebut pun hancur berantakan. Dan dengan amarah yang m

  • Pendekar Semprul   Dua Bedebah

    Sementara itu tak jauh dari markas warok karta, seseorang tampak keheranan dengan apa yang di dengarnya. Ia mendengar suara orang tertawa tapi ada juga yang sepertinya tawa itu sudah melemas. hingga ia pun penasaran dengan apa yang sebenarnya terjadi "Ada pesta apa di markas warok karta rupanya...? Hmmm..aku harus memeriksanya.." Orang itu pun kembali melangkahkan kakinya menuju markas Warok Karta. Setelah sampai terkejutlah ia ketika melihat anak buah Warok Karta yang sudah terguling-guling di tanah sambil tertawa. Bahkan beberapa sudah ada yang pingsan. "Hmm..aku pikir mereka sedang pesta. Ternyata telah terjadi bencana disini.." Ia pun menghirup sesuatu yang mencurigakan. Tak lama ia pun ingin tertawa. Tapi karena ia punya ketahanan bathin yang kuat, Dia bisa menguasai dirinya "Kau telah lengah Karta. Seseorang telah menyerangmu dengan racun kecubung yang dicampur dengan ramuan lain..hmmmm.." gumamnya dalam hati. Ia pun segera mencari Warok Karta. Dan ia menemukan nya dal

  • Pendekar Semprul   Prahara di alas roban

    Sementara itu di bagian barat hutan alas roban, terdapat sebuah area yang dikelilingi oleh pagar bambu. Didalamnya terdapat beberapa bangunan yang bila dilihat dari jauh mirip sebuah padepokan. Disitulah komplotan Warok Karta bercokol.Warok Karta yang mendapatkan laporan tentang kematian Warok Druga, Terkejut dan langsung menggelar rapat dengan anak buahnya."Pemuda laknat itu tak bisa dibiarkan. Kita harus mencari dan membasmi nya. Bila tidak..ia akan merongrong terus kegiatan kita..." Berkata warok karta dengan lantang. Lalu sura yang baru saja datang dari markas Warok Bandar jati menyahut."Aku sudah berbicara dengan warok bandar jati. Mereka pun berencana demikian kang..""Apa mereka sudah bergerak..?" Tanya Warok Karta"Belum Kang. Tampaknya malam ini mereka akan melakukan perampokan di luar kademangan ini.." Jawab Sura"Hmm..kakang bandar masih saja sempat merampok...padahal kita harus segera bergerak mencarinya. Sudah berapa kali perampokan kita di gagalkan oleh jaka warangan.

  • Pendekar Semprul   Perencanaan

    Ki demang pun senang mendengarnya. Namun ia masih ragu dengan kata-kata jaka warangan."Jaka..aku akui kemampuan mu yang mumpuni. Tapi bagaimana cara kau melakukannya..?"Jaka warangan menghela nafasnya sejenak lalu menjawab."Begini ki demang. Aku telah memantau markas mereka. Dan jumlah mereka memang sangat banyak. Di sebelah selatan alas roban..aku telah melumpuhkan anak buahnya dan dedengkotnya yaitu warok druga. Tinggal di bagian barat dan utara saja yang akan kita serang.."Jaka warangan berhenti sebentar untuk mengatur nafas lalu melanjutkan."Nah aku minta kau untuk mengumpulkan warga yang mau ikut dalam pasukanmu. Kita butuh 100 orang.."Terkejutlah ki demang mendengar jumlah yang diminta jaka warangan."Apa aku tak salah dengar jaka?. Memang berapa jumlah komplotan warok bandar jati..?" Tanya Ki Demang keheranan"Sudah ku bilang tadi Ki Demang. Aku telah memantau nya. Dan jumlah mereka memang tak main-main. Di sebelah barat yang dipimpin warok karta saja berjumlah lebih dari

  • Pendekar Semprul   Penawaran

    "Aku pun bukan manusia konyol yang ingin menyerang sarang penyamun sendirian. Tentu aku hanya akan jadi bulan-bulanan penyamun itu.."Lalu seorang pemuda berpakaian hitam dan berambut gondrong masuk dengan santainya sambil menyalakan rokok lalu duduk di bangku."Pas..puss..pas..puss" tak lama ruangan itu pun penuh dengan asap rokok. Ki Jagabaya yang memang belum pernah terpapar asap rokok pun langsung terbatuk."Ohokk..ohokk..wuohokk..pemuda kurang ajar. Bagaimana kau bisa masuk kesini hah??" Bentak Ki Jagabaya"Ah..para pengawalmu memang kurang terlatih...tapi tenang saja. Mereka tak apa-apa. Aku tak melukai mereka.." Jawab pemuda itu santai sambil menyilangkan tangannyaKaruan saja ini membuat Ki Demang menjadi berang. Ada 20 pengawal yang menjaga rumahnya yang besar, namun pemuda ini dengan mudahnya bisa masuk. Namun disaat Ki Demang berdiri dan ingin membentaknya. Sang pengawal tiba-tiba menahan Ki Demang dan langsung membisikinya."Ki Demang..aku rasa ciri-ciri pemuda ini sama se

DMCA.com Protection Status