Xiao Liong Li ingin protes tapi dia melihat wajah Chen Long mengeras di sampingnya. Mata Chen Long memberikan isyarat supaya dia diam.Bahkan ada isyarat tambahan dari Chen Long yang memintanya untuk menahan nafas supaya nafasnya tidak didengar oleh Ge Fei di depan sanaAkhirnya Xiao Liong Li memilih untuk diam dan menunggu serta menahan nafas dan mulai mendengar pembicaraan antara Ge Fei dan orang yang bersamanya di depan sana."Bagaimana keadaannya, Ge Fei?" Terdengar suara seorang lelaki di depan sana."Keadaan terkendali Koksu (guru kerajaan) yang mulia. Aku sudah berhasil masuk dalam pertarungan dan aku sudah melihat target kita.""Apa dia juga mengikuti pertarungan itu?""Iya, Koksu. Dan aku dia juga mengikuti pertarungan itu.""Bagus. Ingat kamu harus menantangnya dan membunuhnya karena saat ini dia dan kelompoknya, pemberontak Serban Merah itu, mulai mengganggu telinga sang Kaisar. Dia mulai menjadi duri dalam daging dalam pemerintahan. Dia harus secepatnya dihabisi sebelum ke
Xiao Liong Li sangat menikmati ini. Setelah sempat diperkosa oleh Ge Fei, maka dia sangat menikmati pelukan mesra yang dilakukan Chen Long kepadanya ini. Xiao Liong Li begitu terhanyut oleh dekapan hangat dari dada Chen Long yang menekan dadanya yang masih bersandar di dinding kayu di sebuah rumah di gang sempit ini. Xiao Liong Li begitu terhanyut. Dia menyadari kalau dia sangat membutuhkan ini. Setelah sakit hatinya karena diperkosa oleh orang yang tidak dia suka, kini dia dipeluk oleh orang yang sangat dia cintai. Karena itu, dia langsung merasakan kenyamanan yang teramat sangat di dalam dirinya. Apa yang dirasakan oleh Xiao Liong Li ini, juga dirasakan oleh Chen Long. Dia begitu menikmati ini, menikmati untuk pertama kalinya tubuhnya bisa memeluk wanita yang sangat dia cintai. Setelah dari Hutan Larangan, setelah Chen Long disembuhkan oleh Tabib Sakti Tanpa Bayangan, maka Chen Long dan Xiao Liong Li memang terus bersama, terus mesra, saling berpegangan tangan sepanjang jalan.
Chen Long sangat kaget sekaligus khawatir karena orang yang ditantang oleh Ge Fei itu adalah Zhu Yuanzhang, saudara angkatnya yang baru dia kenal beberapa waktu yang laluTantangan sudah dilakukan oleh Ge Fei dan menurut peraturan pertarungan, maka itu harus terjadi.Chen Long yang sempat mengukur akan tinggi tenaga dalam dari Ge Fei maupun Zhu Yuanzhang, yakin akan taraf ilmu mereka.Dan dia yakin kalau Zhu Yuanzhang tidak akan mampu menghadapi Ge Fei, karena itu dia harus melakukan sesuatu."Aku harus menolong kakak angkatku yang menjadi target Ge Fei, aku ingin kamu mengawasi Ge Fei. Tapi ingat, jangan membunuhnya," kata Chen Long kepada Xiao Liong LiXiao Liong Li mengangguk. "Kita sudah sepakat kan kalau aku baru menghabisi Ge Fei setelah pibu selesai. Jadi, sebelum pibu selesai, aku tidak akan membalaskan dendamku kepadanya. Kamu boleh percaya akan kata-kataku ini."Chen Long mengangguk kemudian dia langsung berbalik arah untuk meninggalkan Xiao Liong Li. Chen Long melewati ke
Chen Long berada dalam keadaan dilema. Sebenarnya awalnya dia ingin memberikan sekitar 30% tenaga dalam yang dia dapat dari si Tangan Sakti dari Barat, tetapi saat dia memberi 30% dari tenaga dalam itu, maka tenaga dalam yang berasal dari si Sesat dari Utara akan menguasai dirinya. Dia baru menyadari hal itu saat dia sudah di tengah jalan untuk memberikan 30% tenaga dalamnya kepada Zhu Yuanzhang. Ini membuat keadaan jadi mengerikan bagi Chen Long. Dia mulai merasa Tenaga dalamnya yang berasal dari si Sesat dari Utara mulai menguasainya. Tenaga dalamnya itu yang biasanya bisa bergabung dan dikuasai dengan dominannya oleh tenaga dalam yang berasal dari si Tangan Sakti dari Barat, kini mulai pecah. Sebelumnya, dia bisa menggabungkan dua kekuatan itu karena sebuah formula yang diberikan oleh si Tangan Sakti dari Barat kepadanya, tapi kini, formula itu tidak berhasil dia lakukan lagi. Formula itu tidak mempan lagi menghadapi gejolak tenaga dalam yang berasal dari si Sesat dari Utara
Sementara Chen Long yang menyadari kalau Xiao Liong Li berusaha membantunya merasa sangat tidak setuju dengan tindakan Xiao Liong Li ini. Karena dalam keadaan seperti sekarang ini, Chen Long tidak bisa diganggu. Dia sedang bergolak dengan gelombang kekuatan dari si Sesat dari Utara yang berusaha untuk menguasai tubuhnya. Orang yang berusaha masuk dalam aliran tenaga dalamnya akan mendapatkan ledakan tenaga dalam punya si Sesat dari Utara dan dia tidak mau kalau Xiao Liong Li akan terluka olehnya. Di pihak lain, Zhu Yuanzhang sendiri, tidak akan berada dalam bahaya karena dia menerima curahan tenaga dalam dari Chen Long dari sisi tenaga dalam si Tangan Sakti dari Barat. Semakin banyak Xiao Liong Li campur tangan dalam situasi ini, maka, akan semakin banyak tenaga dalam Chen Long yang berasal dari si Tangan Sakti dari Barat yang akan pindah ke tubuh Zhu Yuanzhang. Karena itu, karena mengingat akan keselamatan Xiao Liong Li, maka Chen Long melakukan sebuah tindakan drastis dengan fo
Ge Fei berusaha menyerang Zhu Yuanzhang dengan seluruh kekuatannya. Tapi pada saat itu juga, Zhu Yuanzhang sudah mendapatkan peringatan dari Chen Long yang mengirim ilmu pengirim suara untuk memberitahu Zhu Yuanzhang untuk berjaga-jaga dan menghimpun seluruh kekuatannya menghadapi serangan dari Ge Fei ini. Akibatnya Ge Fei terlempar ke belakang dengan mulut mengeluarkan darah segar yang sangat banyak. Dia terlempar hingga keluar panggung. Ge Fei tidak mampu lagi melanjutkan pertarungan. Walaupun dia tidak sampai tewas. Tetapi dia mengalami kekalahan yang sangat telak yang berakibat luka dalam yang cukup parah. Zhu Yuanzhang yang tidak ingin membunuh orang di pertarungan ini, walaupun dia terbiasa membunuh bangsa Mongol Tetapi dia tidak mau membunuh sesama Bangsa Han. Karena itu dia langsung melompat ke bawah panggung untuk melihat keadaan Ge Fei. "Jangan mendekatinya! Dia orang licik! seru Chen Long ke telinga Zhu Yuanzhang. Tapi Zhu Yuanzhang yang sangat peduli kepada sesama o
Chen Long jadi sangat kaget karena orang yang baru saja diperkenalkan oleh pengatur pertandingan adalah Kwee Cheng, pamannya sendiri. Sebelum ini, Chen Long memang jarang sekali melihat ke arah pertarungan. Sebelumnya dia sempat lebih memperhatikan Zhu Yuanzhang yang sempat terluka di tangan Ge Fei. Setelah keadaan Zhu Yuanzhang membaik, dia juga banyak berdiri di sudut untuk mengawasi Xiao Liong Li, takut Xiao Liong Li akan meninggalkannya untuk mengejar Ge Fei.Karena itu, kebanyakan dia dan Xiao Liong Li bercakap-cakap di antara keduanya dan tidak banyak melihat ke arah pertandingan yang terjadi di Markas Pendekar ini. Karena itu, Chen Long begitu kaget kalau ternyata salah satu kontestan yang berhasil lolos hingga di babak ini adalah pamannya sendiri, Kwee Cheng yang kini sudah berhadapan dengannya. Dalam peraturan Pibu di Markas Pendekar ini, kalau tidak ada yang saling menantang, maka lawan berikut dari petarung yang berhasil memenangkan pertarungan di pertandingan sebelum
Kwee Cheng sangat kaget karena teriakan itu sangat dikenalnya. Teriakan itu adalah teriakan ponakannya Chen Long dan teriakan itu berasal dari orang yang baru saja dia pukul ini. Sebelum ini Chen Long memang menahan diri untuk tidak bersuara walaupun beberapa kali terpukul oleh pamannya ini. Hanya saja di pukulan puncak yang dilakukan Kwee Cheng, Chen Long merasakan sangat sakit sehingga tanpa bisa ditahan lagi, dia berteriak kencang Kwee Cheng langsung maju ke depan mengikuti tubuh Chen Long yang terhuyung-huyung ke belakang dengan darah terlihat muncrat dari balik kain yang menutupi mulut dan hidung Chen Long itu. "Chen Long? Apa itu kamu?" bisik Kwee Cheng. "Iya, paman. Ini aku.""Kenapa tidak bilang dari tadi kalau itu kamu? Dan kenapa kamu membiarkan aku memukulmu? Aku tahu kalau kemampuanmu lebih hebat dariku, iya kan?" tanya Kwee Cheng. Kwee Cheng memang bisa sampai di tahap ini semuanya karena keberuntungan. Kwee Cheng terhindar dari berhadapan dengan lawan-lawan tanggu
"Tulang berharga ini sudah ada di tanganku, aku tidak menginginkannya lagi," kata Duanmu Lingxing.Mereka sangat jelas tentang nilai senjata abadi. Dapat dikatakan bahwa semua senjata abadi ini diperoleh oleh Chen Long dengan susah payah di Mansion Qimen Abadi.Mereka semua telah mendengar tentang beberapa hal yang terjadi di Istana Abadi Qimen, dan mereka juga tahu bahwa Chen Long pernah lolos dari kematian."Kakak Senior, sebaiknya kau pilih satu. Kita masih belum tahu apa tulang berharga itu, dan itu hanya bisa digunakan untuk pertahanan. Sebaiknya kau pilih senjata sihir ofensif, seperti Tombak Emei. Kurasa itu cukup cocok untukmu," Kata Chen Long."Ini......""Kakak, kita ini keluarga, kenapa kau bersikap begitu sopan padaku? Lagipula, aku tidak bisa menggunakan semua senjata ajaib ini, jadi akan sia-sia saja. Kita tidak punya latar belakang dan kekuatan di sini, jadi kita hanya bisa mengandalkan diri sendiri. Semakin kuat kita, semakin aman kita. Jangan menolak."Huang Wuji berk
Setengah tahun berlalu dalam sekejap mata.Beberapa bulan yang lalu, berita tentang penemuan reruntuhan Mansion Qimen Abadi di tepi barat Gurun Setan Tulang telah menyebar.Banyak orang yang memperoleh harta karun di reruntuhan keluar satu demi satu dan kembali ke sekte masing-masing.Meskipun Mansion Qimen Abadi hanya sebuah gerbang abadi kecil di zaman surgawi kuno, namun di reruntuhannya masih terdapat banyak sekali senjata ajaib, perkakas abadi, serta banyak sekali material pemurnian yang berharga.Terutama Lonceng Sembilan Dewa Abadi , harta karun dari Mansion Qimen Abadi, yang merupakan harta karun yang dapat memungkinkan orang dengan tingkat kultivasi di bawah negeri dongeng untuk naik ke surga dalam satu langkah.Belum lagi orang-orang di bawah Alam Abadi yang ingin mendapatkannya, bahkan para master di Alam Abadi pun akan memperebutkannya.Namun, tidak diketahui siapa yang akhirnya mendapatkan Lonceng Sembilan Dewa Abadi , yang telah menjadi kasus aneh.Lagi pula, banyak oran
“Ahhhh!”Menghadapi serangan mematikan Chen Long, tidak peduli apakah mereka Legenda Besar atau Legenda Tak Terkalahkan, mereka tidak memiliki kekuatan untuk melawan dan membunuh Chen Long dalam sekejap. Hanya master di level Kekosongan Abadi yang bisa menahan sedikit."Ah, tidak, jangan bunuh aku. Aku salah. Aku salah. Aku tidak menginginkan Lonceng Sembilan Abadi lagi. Tolong ampuni nyawaku!""Lari! Lari cepat! Sebarkan berita bahwa dia mendapatkan Lonceng Sembilan Abadi, dan biarkan para penguasa Alam Abadi datang dan membunuhnya!""Dasar binatang, sekalipun aku mati, aku akan membawamu bersamaku!"Di bawah pembunuhan kejam Chen Long, orang-orang ini langsung runtuh.Namun, Chen Long sama sekali tidak punya belas kasihan. Bersikap baik kepada orang-orang ini sama saja dengan bersikap kejam terhadap dirinya sendiri."Tidak, aku juga murid Sekte Yuhua. Kita berasal dari sekte yang sama. Bagaimana kau bisa membunuhku?"Beberapa pengikut Sekte Yuhua menangis dan memohon belas kasihan,
"Bagaimana ini mungkin?"Pemuda berpakaian Tionghoa dan yang lainnya tampak ngeri, menatap pemandangan di depan mereka dengan mata kosong.Jiwa abadi muncul dan memblokir serangan dari mereka semua.Ini berarti bahwa Chen Long telah berkomunikasi dengan Lonceng Sembilan Dewa Abadi Abadi dan memperoleh pengakuan dari jiwa-jiwa abadi.Pada saat yang sama, Chen Long perlahan membuka matanya.Ia berdiri, dan aura dunia lain terpancar dari tubuhnya. Bahkan cahaya peri samar muncul dari tubuhnya, membuatnya tampak seperti makhluk abadi."Kalian ingin membunuhku?" Chen Long menatap pemuda berpakaian mewah dan yang lainnya dengan tatapan tenang.Meskipun dia baru saja berkomunikasi dengan Lonceng Sembilan Dewa Abadi, dia tahu segalanya dengan jelas.Orang-orang itu, yang dihasut oleh pemuda berpakaian mewah, ingin membunuhnya dan tidak ingin melihatnya dikenali oleh Lonceng Sembilan Dewa Abadi."Sialan! Dasar bajingan, kau benar-benar mencuri Lonceng Sembilan Dewa Abadi milikku, kau pantas ma
Pada saat ini, di angkasa luas, banyak makhluk kuat di sekitar Lonceng Sembilan Dewa semuanya gemetar hebat dalam hati dan pikiran mereka.Suara lonceng itu tampaknya mempunyai kekuatan untuk menggetarkan jiwa, bergema langsung ke kedalaman hati dan jiwa mereka.“Mengembus, mengisap, mengisap…”Dalam sekejap, banyak orang terkejut dan muntah darah, dan organ dalam mereka bergetar hebat.Suara lonceng itu seakan-akan merasuk ke dalam tubuh dan menusuk jiwa mereka, dan mereka merasa seolah-olah kepala mereka hendak meledak."Ini......"Untuk sesaat, semua orang yang hadir dipenuhi dengan keterkejutan, menatap Lonceng Sembilan Dewa dengan bola mata mereka bergetar hebat."Mustahil!"Terdengar suara gemuruh.Namun, pemuda berpakaian indah itu tiba-tiba berdiri, dengan momentum yang membumbung tinggi dan amarah yang tak terkendali, seolah-olah barang kesayangannya telah direnggut oleh seseorang."Siapa dia? Siapa yang berkomunikasi dengan Lonceng Sembilan Dewa Abadi? Berdirilah!"Pemuda be
Bukan hanya lelaki kekar itu saja, tetapi yang lain juga ikut maju dan mulai berkomunikasi dengan Lonceng Sembilan Dewa Abadi, dengan harapan agar bisa mendapat pengakuan dari jiwa yang abadi dan dengan demikian memperoleh senjata ampuh ini.Sekarang setelah mereka tahu bahwa tidak mungkin untuk mengambil Lonceng Sembilan Dewa Abadi dengan paksa, mereka hanya dapat berkomunikasi dengan lonceng abadi dan mendapatkan pengakuan dari jiwa-jiwa abadi.Ini tergantung pada keberuntungan diri sendiri.Oleh karena itu, pertempuran berdarah dapat dihindari.Chen Long memandang Lonceng Sembilan Dewa Abadi, yang dipenuhi dengan rune yang bersinar di langit dan menerangi seluruh dunia.Di daratan luas itu, banyak cahaya rune terpantul ke bawah, dan puluhan ribu rune jatuh ke tanah, misterius dan tak terduga."Lonceng kuno ini sangat menakjubkan. Jika kita ingin berkomunikasi dengannya, kita mungkin perlu menghubungkan rune-rune ini agar lonceng kuno itu bergetar," kata Chen Long dalam hatinya.Kem
Ding ding ding!Bersamaan dengan bunyi lonceng, muncullah hantu besar lonceng abadi di bagian terdalam rumah harta karun itu.Di sekitar lonceng peri ini, sembilan sosok dengan cahaya peri tampak samar-samar, seperti para penjaga lonceng peri.Terlebih lagi, ketika lonceng abadi muncul, semua monster harta karun di seluruh perbendaharaan berlutut ke arah lonceng abadi seolah-olah mereka telah melihat raja mereka."Itu... Lonceng Sembilan Dewa?!""Lonceng Sembilan Dewa! Itu Lonceng Sembilan Dewa! Lonceng Sembilan Dewa telah muncul!""Ternyata muncul! Setelah sekian lama mencari, Lonceng Sembilan Dewa akhirnya muncul.""Jangan melawanku. Lonceng Sembilan Abadi adalah milikku. Aku akan membunuh siapa pun yang mencoba mencurinya!""Silakan saja, Lonceng Sembilan Dewa itu milikku."Tiba-tiba, di dalam rumah harta karun itu, aura yang kuat dan mengerikan muncul dari berbagai arah ke langit, mengguncang galaksi.Semua orang menjadi heboh saat melihat hantu lonceng abadi.Konon, pada zaman da
Pergantian peristiwa yang tiba-tiba ini membuat semua orang di sekitarnya tercengang.Pada saat yang sama, mereka menarik napas dalam-dalam di hati mereka dan menatap Chen Long dengan sedikit ketakutan.Ini adalah orang yang sungguh kejam, kejam terhadap orang lain dan bahkan lebih kejam lagi terhadap dirinya sendiri.Orang seperti itu, meskipun wilayahnya sedikit lebih rendah, pastilah orang yang sangat sulit untuk dihadapi. Lihat saja Jin Hai San Ren saat ini untuk mengetahuinya.huff! huff! huff!Chen Long terengah-engah.Meskipun dia mempertaruhkan nyawanya untuk melukai Jin Hai San Ren dengan parah, dia juga terluka parah. Organ dalamnya hancur oleh pedang Jin Hai San Ren. Dapat dikatakan bahwa dia terluka parah.Tentu saja, Jin Hai San Ren bahkan lebih menderita. Separuh tubuhnya hancur dan dia terluka parah.Dikhawatirkan hanya sepersepuluh dari kekuatannya yang tersisa.Memikirkan hal ini, sekilas tatapan kejam terpancar di mata Chen Long, dan dia langsung menyerbu ke arah Jin
"Hmph, kau ingin segera keluar? Apa itu mungkin? Terkubur saja di lautan emas!"Jin Hai San Ren berteriak keras, dan energi sejatinya meledak seperti gelombang, menutupi langit dan matahari, memperkuat kekuatan Jin Hai, dan ingin mengubur Chen Long sepenuhnya di dalam lautan emas."Kau ingin menghancurkanku hanya dengan Laut Emas? Sungguh mimpi yang bodoh!"Chen Long membalas dengan dingin. Dia berada di lautan keemasan, terus menyerang dan bertarung. Tidak peduli seberapa banyak gelombang demi gelombang datang padanya, Chen Long seperti karang di dasar laut, tidak bergerak.“Hmph, Nak, jangan terlalu sombong. Kalau kau menyerahkan Tombak Emei dengan jujur, kau masih bisa bertahan hidup. Dengan bakat seperti milikmu, kalau kau bisa tumbuh dengan mantap, prestasi masa depanmu tidak akan terbatas. Setidaknya kau akan bisa mencapai alam Raja Abadi. Tapi sayang sekali kau akan mati di tanganku sekarang,” Jin Hai San Ren berkata dengan dingin."Kematian di tanganmu? Orang tua, berhentilah