Pemirsa, bab selanjutanya agak sorean yaa di update, karena mau jum'atan, selamat sholat jumat bagi yang muslim, kisahnya tetap seru dan mengasyikan, suhu banyak ide di kepala yg akan akan dituangkan dalam kisah aseek ini. salam
Setelah hampir satu jam membiarkaan kedua cucunya menangis dan berduka, Malaki yang saat itu bersemedhi membuka mata.“Kertamalaki, Remibara…sudah cukup bersedihnya, ingat pelajaran kakek dulu, tak boleh bersedih terlalu lama, karena akan menyulitkan orang yang sudah meninggal masuk surga, ayo kita kebumikan jasad nenek-nenek kalian,” Malaki lalu mengangkat jasad Putri Kinanti, Kertamalaki mengangkat jasad Putri Galuh dan Remibara memeluk dan menciumi jasad Tengku Mimi.Kenapa Remibara begitu mencintai nenek Tengku Mimi, itu tak lain karena beberapa tahun yang lalu Tengku Mimi sudah membuka rahasia Remibara, kalau dia bukan orang lain bagi neneknya ini, karena mendiang ibunya Putri Remi sepupu dari Tengku Mimi.Bahkan diam-diam Tengku Mimi memberikan Remibara sebuah kalung emas putih buat keponakan sekaligus cucu luarnya ini.Tengku Mimi juga buka rahasia, kalung itu mampu mengobati racun apapun, kehebatannya bisa menyedot racun yang mengeram dalam tubuh.Kalung itu di simpan Remibara
Ki Pandit kaget juga mendapat serangan dahsyat untuk ukuran anak kecil berusia 10 tahun ini, namun si jangkung hitam ini tak percuma sebagai tokoh sakti.Walaupun kaget, dia dengan mudah menghindar, tapi hatinya yang masih kaget membuat Ki Pandit kini tak mau lagi anggap remeh kedua bocah bangsawan ini.“Ha-ha-ha..hitam jelek, sudah ku bilang kan, anak ini istimewa, hati-hatilah, atau tubuh jangkung mu hancur di cabik-cabik jurus Harimau Menerkam Mangsa!” ejek si jenggot kambing, yang diam-diam juga tahu jurus hebat ini.Kembali Remibara menerjang si jangkung hitam, tapi si jangkung ini sengaja ingin menguji sampai di mana kehebatan Remibara. Panas juga anak kecil yang tubuhnya sudah seperti remaja ini.Kali ini Remibara tak lagi menyerang, tapi ia berdiri terpentang dan diam menunggu, saat itulah si Jangkung mencoba menotok tubuhnya, akan tetapi si jangkung ini kembali kaget bukan kepalang, tiba-tiba saja tenaga dalamnya membanjir keluar.“Hahhh setan…dia juga menguasai jurus membeto
“Huh tak perlu kamu tahu siapa kami, kamu sudah mengganggu mertua kami, maka kami tak akan memberi ampun!” sahut satu wanita berbaju abu-abu yang terlihat lincah dan ganas itu. “Mertua…jadi kalian berdua ini…istri-istri dari Prabu Sembara…woww…hebat sekali, emank keluarga banyak bini ternyata? He-he-he…!” kagetnya Ki Jenggot sekaligus mengejek Malaki dan Prabu Sembara, juga dua wanita ini.“Banyak bacot si jenggot bau ini hiattt…!” wanita yang berbaju abu-abu ini langsung menyerang dahsyat diikuti wanita satunya yang lebih kalem dan pendiam.Sibuk juga Ki Jenggot menerima serangan-serangan dahsyat dari dua wanita yang mengaku istri-istri Prabu Sembara ini.Bertambah kaget lagi Ki Jenggot melihat dua wanita hebat yang saat ini menyerang dirinya sangat hebat kerjasamanya, Ki Jenggot terpaksa menggerakkan tangannya dan bergerak sangat cepat menghindari dua serangan bertenaga dingin ini.Dua wanita ini ternyata sadar bahwa menghadapi lawan sakti ini harus kerjasama, bila yang satu menyer
Kita kilas balik ke beberapa tahun sebelumnya dari yang ada saat ini.! Kenapa Prabu Sembara menambah dua istri sekaligus, bukan semata hanya selir, seperti kebiasaan para Raja-raja sebelumnya. Setelah menjadi Raja menggantikan ayahnya, Prabu Malaki, sebagai raja baru Prabu Sembara harus membenahi kerajaannya ini. Bukan waktu yang singkat dalam membenahi kerajaan yang ditinggalkan ayahnya, Sembara harus berhati-hati mengambik setiap keputusan. Karena sudah menjadi semacam hukuma alam sejak dulu, setiap tindakan dan ucapan seorang raja adalah undang-undang yang tak tertulis, dan hukumnya wajib bagi semua rakyatnya mentaati. Berbeda dengan Prabu Malaki, Prabu Sembara lebih tegas, ia mengganti beberapa pejabat kerajaan yang sudah berusia tua dengan yang muda-muda. Walaupun banyak diam-diam protes, karena merasa sudah nyaman bertahun-tahun jad pejabat kerajaan sejak jaman Prabu Malaki, tapi kini tahu-tahu di ganti. Hanya tiga orang yang bertahan, yakni Panglima Ki Dusman dan Hakim Ag
“Bidadari gundulmu, rupanya kamu ya yang suka membeli wanita-wanita muda dengan meminjamkan uang dengan bunga tinggi, lalu kalau tak mampu bayar maka kamu minta tebusan anak gadis!” semprot wanita cantik ini.“A-nu…anu…iya sih, ehhh nggak donkkk…mana aku tertarik dengan gadis-gadis cilik, tapi kalau dengan kamu, mau minta apa aja aku penuhi, rumah mewah, ayoo, emas kayak di leher saya ini, bahkan lebih gede lagi, nggak masalah hehe…hekkkkk!” si gendut ini langsung mulas tak terkira, karena perutnya yang segede gentong terpukul sangat keras oleh wanita cantik ini.Padahal jaraknya masih 3 meteran, tapi dengan kecepatan yang bak kilat, dia sudah menendang perut besar si Juragan ini, hingga terjatuh terguling di tanah, itulah demontrasi tenaga dalam yang si Cantik ini perlihatkan.“Hebat, jurus asmara sudah dikuasinya dengan baik!” batin Sembara sambil terus memperhatikan ulah si gendut dan si Cantik ini.Melihat itu, 3 anak buah si juragan gendut ini langsung marah dan mereka kini mengu
Ki Puni langsung menyerang, namun si cantik ini dengan lincah bergerak, bahkan sebuah tendangan tepat menerpa punggung Ki Puni, hingga jagoan rumah judi ini terkapar di tanah.“Baru satu jurus jenggot, kamu udah jatuh ajee…masih dua jurus lagi,” ejek si Cantik ini, hingga warga kini takut-takut berani tertawa melihat Ki Puni, yang kini bangkit dengan wajah benar-benar marah.Sratttt…dia pun mencabut goloknya, lalu menyerang lebih ganas lagi, lenyap sikap meremehkannya, karena si cantik ini benar-benar lihai.Si cantik ini lalu melompat tinggi dan bak elang mematuk mangsa dia meluncur ke bawah, tangannya seakan mau mencengkram wajah Ki Puni, tentu saja Ki Puni kelabakan karena serangan ini dari atas dan meluncur sangat cepat.“Jurus keduaa…!” seru warga serempak, kali ini Ki Puni lolos dari cengkraman karena dia bergulingan kembali di tanah, wajahnya pucat bukan main, hampir saja wajahnya kena cengkram jari lentik si cantik ini.Namun Ki Puni tak bisa bernafas lega, serangan berikutnya
“Tunggu dulu…!” Soha menolak saat Sembara mulai kumat penyakitnya, yakni penyakit cinta berahinya.“Kenapa..?” PrabuSembara keheranan sendiri, tak biasanya kekasihnya ini menolak.“Ingat janji harus di tepati, aku bukan kekasihmu lagi…?” cetus Soha hingga bikin kaget Sembara, saking kagetnya raja muda ini sampai mundur satu langkah, tapi Soha malah senyum-senyum saja melihat kelakuan pria yang sangat dia cintai ini.“Ja-di…waah gimana ini..?” bingunglah Sembara.“Huhh dasar raja mata keranjang, emank kita masih mau kayak dulu kumpul kebo, ingat ucapan abang tadi, kalau aku ini istri abang, bukan lagi kekasih!”“Lantass…?” Sembara makin bingung sambil tak sadar menggaruk kepalanya yang tak gatal.“Sebelum kita lakuin itu lagi…emm…kita harus cari orang yang bisa menikahkan kita, tak perlu harus di rayakan besar-besaran, aku tahu abang punya permaisuri. Aku hanya ingin disahkan saja, kalau abang tak mau….hemm…tak usah yeee macam-macam,” ceplos Soha tertawa terkekeh.Prabu Sembara akhirny
“Jadi begitulah baginda, kami sama sekali tak menyangka, begitu masuk ke wilayah perbatasan Kadipaten Pangsa, kami di sambut dengan tembakan-tembakan meriam, hingga pasukan kita kocar kacir dan banyak yang tewas!” Panglima Dalman memberikan laporan pada Prabu Sembara, yang didengarkan dengan geleng-geleng kepala saja, saking kagetnya dengan fakta yang dihadapi pasukannnya saat ini.Setelah Panglima Dalman memberi laporan, giliran 5 orang komandan yang memberikan laporan dan menceritakan jumlah pasukan mereka yang banyak tewas atau terluka berat.Prabu Sembara sampai lama terdiam dan memikirkan langkah berikutnya, namun ia langsung ingat pelajaran dari Permaisuri Putri Galuh, istri ketiga ayahnya yang memang lihai taktik perang.Sebelum ibunda nya dan juga ayahanda bersama berempat merantau, Prabu Sembara sudah ditinggali sebuah kitab pejaran ilmu peperangan oleh Putri Galuh, sehingga kini Sembara jadi paham menghadapi musuh yang kuat.“Begini…sambil menunggu pasukan bantuan dari kadip