Share

Bab 385: Musuh Datang Lagi

Setelah hampir satu jam membiarkaan kedua cucunya menangis dan berduka, Malaki yang saat itu bersemedhi membuka mata.

“Kertamalaki, Remibara…sudah cukup bersedihnya, ingat pelajaran kakek dulu, tak boleh bersedih terlalu lama, karena akan menyulitkan orang yang sudah meninggal masuk surga, ayo kita kebumikan jasad nenek-nenek kalian,” Malaki lalu mengangkat jasad Putri Kinanti, Kertamalaki mengangkat jasad Putri Galuh dan Remibara memeluk dan menciumi jasad Tengku Mimi.

Kenapa Remibara begitu mencintai nenek Tengku Mimi, itu tak lain karena beberapa tahun yang lalu Tengku Mimi sudah membuka rahasia Remibara, kalau dia bukan orang lain bagi neneknya ini, karena mendiang ibunya Putri Remi sepupu dari Tengku Mimi.

Bahkan diam-diam Tengku Mimi memberikan Remibara sebuah kalung emas putih buat keponakan sekaligus cucu luarnya ini.

Tengku Mimi juga buka rahasia, kalung itu mampu mengobati racun apapun, kehebatannya bisa menyedot racun yang mengeram dalam tubuh.

Kalung itu di simpan Remibara
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status