Share

Bab 214: Palasi Racuni Pikiran Sembara

Sembara kini pergi menggunakan kudanya, kuda yang selalu mengingatkan Sembara dengan Ranina, karena remaja cilik itulah yang dulu membelikan kuda jantan hitam ber strip putih ini.

Sembara tak pernah berpikir jelek, dia yakin yang menulis surat itu benar Putri Emi, ditambah lagi Pakis menyakinkan dirinya.

Sehingga tanpa berprasangka jelek menuju tempat yang ditulis Putri Emi. Sembara tiba saat matahari mulai condong ke barat, dia tidak menemukan Putri Emi, tapi dia menghibur hati, mungkin Putri Emi belum datang, karena dia terlalu cepat datangnya.

Sembara membiarkan kuda nya jalan sendiri mencari makan di pinggiran hutan ini, ia menatap sungai yang lumayan deras, sungai yang dikatakan warga Hilir Sungai dengan sebutan Barito, selain luas juga sangat panjang alirannya. Saat itu terlihat lumayan deras dan dalam, karena saat ini lagi musim hujan.

Setelah duduk di akar pohon besar di pinggir sungai itu, Sembara merenung sendiri dan minum arak yang sengaja dia bawa.

Ingat kebiasaannya minum
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Puji Hastuti
akhirnya terkuak juga jati diri Sembara......
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status