Share

Bab 220: Kisah Sedih Kakek Manyan Karena Asmara

“Kitab apa itu kek?” Sembara langsung tertarik dan kini menatap Kakek Manyan yang kembali menambah tembakaunya ke cerutu dari tulang gajah, lalu mengisapnya dengan sangat nikmat.

“Aku beberapa waktu lalu mendengar, saat ini seluruh pendekar baik yang putih ataupun yang hitam sedang rame menuju ke wilayah Tenggara Pegunungan Meratus, katanya di sana tersembunyi sebuah kitab yang berisi pelajaran ilmu silat tinggi!” kali Kakek Manyan terlihat lebih santai.

“Siapa pemilik kitab itu kek?” Sembara bertanya dengan hati-hati, dia benar-benar ngeri kalau kena marah melulu.

“Aku juga tak tahu, tapi katanya kitab itu merupakan peninggalan Jaya Sembarana alias Pendekar Asmara…!”

Kali ini hening sejenak, Kakek Manyan kembali menghisap cerutunya dengan nikmat. Kini hari sudah jelang senja, Kakek Manyan berdiri lalu menghidupkan pelita, lalu dia duduk kembali lesehan di hadapan Sembara.

Kakek Manyan sudah bertahun-tahun hidup sendiri, entah mengapa semakin melihat wajah Sembara, dia makin suka, se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status