Share

Bab 225: Rasa Aneh Sembara dan Dawina

Nyai Rombeng lalu menegur muridnya yang terlalu cepat menyerang Sembara, padahal pemuda yang berpakaian perlente, tak beda dengan Kakek Manyan ini tak salah.

“Memang kamu tadi bersemedhi di mana sih sampai kelihatan Sembara, kan aku minta di tempat yang sepi dan tidak terjangkau siapapun?” Nyai Rombeng ternyata masih penasaran dengan murid tunggalnya ini.

“Di sana guru, kan itu tersembunyi sekali,” Dawina langsung protes sambil menunjuk sungai kecil yang terlindung pepohonan besar.

Ternyata dia gadis yang manja, sehingga kemarahan gurunya yang galak ini tak begitu dia ambil hati.

“Sudahlah Nariti, tak perlu di marahi murid kamu itu, sekarang kita cari tempat yang agak santai, aku penasaran tadi kenapa kamu sampai betrok dengan dua orang yang kulihat ilmunya sangat tinggi!” Kakek Manyan langsung menengahi keduanya.

“Ke sana saja Guru, di tempat tak jauh Dawina semedhi tadi, tempatnya enak dan sungainya juga bersih!” tiba-tiba Sembara nyelutuk, hingga Dawina mendelik ke arahnya, manis s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status