Beranda / Pendekar / Pendekar Romantis / Bab 166: Siasat Jebak Prabu Dipa

Share

Bab 166: Siasat Jebak Prabu Dipa

Penulis: mrd_bb
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Malaki kini sedih sekali melihat rakyat Hilir Sungai sudah di bawah cengkraman Kerajaan Majapahit, diam-diam dia juga sering membantu kerajaan leluhurnya ini, tapi apalah dayanya, walaupun kesaktiannya sangat tinggi, tapi melawan pasukan kerajaan Majapahit yang luar biasa banyak dan ahli dalam peperangan, pasukan yang dibantu Malaki juga mampu di pukul mundur.

Malaki makin sedih melihat rakyat kini banyak yang berbalik mendukung Majapahit, sebab kerajaan penjajah ini ternyata sangat humanis dengan rakyat.

Kini Malaki hanya punya satu tujuan, yakni mencari ke 3 istrinya, Putri Kinanti, Tengku Mimi dan Putri Galuh, ia sangat khawatir dengan keselamatan ke tiga istrinya itu, terlebih anaknya.

Dia juga sudah mendengar mertuanya yang juga Panglima Kerajaan, Jenderal Ki Parong telah gugur melawan pasukan kerajaan Majapahit.

Sementara dua jenderal lainnya, yakni Jendral Banu dan Jenderal Baru juga masih simpang siur beritanya, ada yang menyebutkan keduanya sudah

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pendekar Romantis   Bab 167: Belang Pangeran Durja Terbuka

    “Prabu…kalau menurut hamba jangan membawa pasukan, justru akan mengakibatkan kesalah pahaman kelak, lebih baik Prabu cukup membawa pengawal secukupnya dan hamba siap ikut mengawal paduka, walaupun hamba bukan ahli silat, tapi demi bangsa dan negara hamba rela berkorban…tak mau hamba hanya duduk di Istana berpangku tangan!” sela Pangeran Durja patriotis, seakan menyindir PM Ki Haja yang selama ini lebih banyak di Istana, karena faktor usia.Prabu Dipa yang sangat percaya dengan pangeran ini langsung mengangguk dan setuju, akhirnya diputuskan sesuai keinginan Jenderal Kerto, 10 hari lagi pertemuan di gelar di rumah dinas kepala daerah Kadipaten Barubang, Prabu Dipa akan di kawal pasukan khusus kerajaan yang dipimpin Ki Jimi dan Ki Hura dengan anggota pengawal sebanyak 50 orang, plus Pangeran Durja.PM Ki Haja hanya bisa mengelus dada, batinnya sangat tidak enak, mengingat pertemuan yang bakal dilakukan Prabu Dipa dengan Jenderal Kerto, yang dia

  • Pendekar Romantis   Bab 168: Saat Kritis, Malaki Datang

    “Ha-ha-ha…Prabu Dipa, atau boleh ku bilang sebentar lagi berstatus mantan prabu, kamu anak ingusan tau apa hahh, harusnya akulah yang menduduki tahta kerajaan itu setelah kakaku Prabu Kerta wafat, tapi kamu tiba-tiba lahir dengan saudara kembar kamu itu, akhirnya merusak rencanaku, tapi fitnahku berhasil baik, Pangeran Malaki terjebak di dalam kamar Putri Remy, asal kamu tau itu semua siasatku…nahh hari ini aku buka semua, agar kamu tak penasaran. Karena kamu dan semua pengawal kamu itu sebentar lagi akan jadi mayat!” kagetlah Prabu Dipa dengan kelancangan dan kelicikan pamannya ini, bahkan kini tak lagi bersikap hormat dengannya.Jenderal Kerto di iringi Pangeran Durja kini keluar dari ruangan dan sengaja menunggu Prabu Dipa agar segera keluar.“Ki Jimi, Ki Hura…begitu ada kesempatan, kalian segera kabur dari sini, lalu segera laporkan pada PM Ki Haja soal ini, kirim semua pasukan, kita berperang sampai titik darah pe

  • Pendekar Romantis   Bab 169: Wasiat Prabu Dipa Untuk Malaki

    Malaki atau Pendekar Pekok alias pendekar Romantis tak berlaku sungkan lagi, ia bak membabati sekumpulan rumput saja, bahkan 10 jagoan dan Jenderal Kerto sendiri bak mau pecah jantungnya dengan gebrakan Pendekar Romantis ini.Akibatnya, banyak prajurit yang ragu maju, bahkan Jenderal Kerto harus bersemedhi karena pukulannya membalik dan menghantam dirinya, juga 10 orang jagoannya tersebut.Kesempatan itulah yang dimanfaatkan Malaki dan Ki Jimi serta Dusman yang menggendong Prabu Dipa dan Ki Hura bisa lepas dari kepungan ribuan pasukan Majapahit.Dalam waktu singkat, Malaki cs sudah menghilang dari pandangan, siapapun prajurit yang menghalangi langsung tewas kena babat pedang bengkok milik Pandekar Romantis ini.Tak ada prajurit yang berani mengejar namun mereka melepaskan anak panah, tapi ribuan anak panah yang di lepaskan ke arah kaburnya Malaki cs, justru di return kembali dan akibatnya ratusan prajurit tewas seketika, karena tak mampu menghindar, sisan

  • Pendekar Romantis   Bab 170: Prabu Malaki Miliki PR Berat!

    Prabu Dipa lalu mengeluarkan plakat kerajaan yang tersimpan dalam jubahnya, yang diterima dengan takjim Pangeran Malaki, yang menandakan sahnya dia sebagai pewaris kerajaan Hilir Sungai.“Sekarang lakukankan prosesi sumpah kalian kepada Prabu Malaki…lakukan sekarang, mumpung nafasku masih berada di raga ini…!” perintah Prabu Dipa sambil menarik nafas berat, matanya langsung menatap Ki Jimi, pengawal utama yang juga kerabat dekat Putri Suri Kania ini langsung mengangguk paham.“Hamba Ki Jimi, dengan ini menyatakan dan bersumpah menyerahkan batin dan raga untuk Prabu Malaki!”“Hamba Ki Hura, dengan ini menyatakan bersumpah menyerahkan batin dan raga untuk Prabu Malaki!”“Hamba Perwira Dusman, dengan ini menyatakan bersumpah taat dan bersumpah batin dan raga untuk Prabu Malaki!”Prabu Dipa tersenyum, kini dia menatap Malaki, adik kembar Prabu Dipa ini pun paham, setelah menghormat takjim, p

  • Pendekar Romantis   Bab 171: Kondisi Kerajaan Makin Hancur

    Ketiga orang ini lalu melompat sangat tinggi dan tassss…bak menghilang, dan langsung terlihat hanya titik abu-abu yang sangat kecil dan jauh, ketiga pejabat kerajaan yang baru ini kesenangan bukan main sambil tertawa kegirangan dalam hati, merasakan kemajuan hebat mereka dalam ilmu silat.Pdahal baru 3 bulan berlatih, tapi karena mereka sebelumnya sudah memiliki kesaktian tinggi, di tambah Malaki tak tanggung-tanggung menurunkan ilmunya ini, ketiganya benar-benar meningkat pesat ilmu silatnya.Karena kini kesaktian mereka benar-benar luar biasa dan sukar di cari bandingannya saat itu, apalagi kelak mereka terus berlatih mematangkan Jurus Menari di Atas Awan.Bagi mereka bertiga, Prabu Malaki bukan hanya junjungan, tapi juga guru silat yang sangat di hormati.Lalu ketiganya juga pergi ke tiga jurusan berbeda, mengemban misi besar, yakni merebut kembali kerajaan Hilir Sungai dari penjajah Kerajaan Majapahit, dengan jalan menjalin kontak diam-di

  • Pendekar Romantis   Bab 172: Tak Sadar Bertemu Anak Sendiri

    Malaki menatap dengan teliti wajah anak ini, termasuk perawakannya. Malaki kagum melihat daya tahan anak ini. Bagi orang yang tak memiliki ilmu silat tinggi, tak akan bisa bertahan sekuat anak ini, paling tidak akan menderita cedera berat.Tapi anak ini aneh, batang pohon yang justru lingsek, dia sendiri tak kenapa-kenapa.Malaki tersenyum melihat tingkah si anak yang malah cuek dengannya dan terus mengusap dahinya yang sebetulnya tak kenapa-kenapa.“Anak kecil, saya minta maaf, tak sengaja memukul kamu tadi, kamu tak apa-apa, sini biar saya obatin, agar kepala kamu sembuh,” kata Malaki lemah lembut sambil tersenyum ramah lalu mendekat.Tapi Malaki kaget bukan main, anak kecil ini malah menyerangnya dengan pukulan-pukulan antep dan kuat, andai Malaki hanya orang biasa, pasti dia sudah kena pukulan-pukulan kuat ini.Dari kaget berubah jadi senang, Malaki melihat pukulan ini bukan jurus sembarangan, dan sepertinya awal pembuka jurus Menar

  • Pendekar Romantis   Bab 173: Minta Bantuan Mertua

    Mereka kini duduk di atas kursi yang masih baik dan meja jati tua yang sudah dibersihkan si Gila di dalam benteng itu, walaupun dia juga kadang lebih suka tidur di gubuk yang dibangunnya bersama Sembara, tak jauh dari benteng ini.Sambil menikmati arak yang di bawa Malaki, keduanya sampai sama-sama lama termenung memikirkan nasib rakyat Hilir Sungai yang makin menderita saat ini.“Yahh, kamu sebagai adik kembarnya dan juga Pangeran memang sudah selayaknya jadi Raja, sudah tepat mendiang Prabu Dipa melimpahkan kekuasaan pada kamu, aku pun sangat nelangsa melihat penderitaan rakyat hilir sungai yang kini di jajah Majapahit, ingin ikut berjuang tapi aku semakin tua dan tenagaku makin jauh berkurang!” Si Gila buka isi hatinya, dia tetap bersikap biasa dan tidak menghormat berlebihan pada mantan menantunya ini, yang kini telah menjadi seorang raja.Sebenarnya dia sudah tak begitu bersemangat lagi semenjak istrinya Nyi Ningrum meninggal dunia di Kampung Bengkirai, bekas tempat markas pento

  • Pendekar Romantis   Bab 174: Bantuan Akan Tiba Pada Waktunya

    “Aku sependapat dengan rencana kamu ananda, baiklah kamu bertahan dulu di sini, besok kita bertemu Jenderal Dato Angki dan baru sama-sama menghadap Prabu Tago!” Malaki langsung menarik nafas lega.Misinya tak sia-sia, mertuanya mendukung niatnya untuk merebut kembali kerajaan hilir sungai ini, sampai malam mereka terus bercerita terkait kondisi kerajaan Hilir Sungai, termasuk cerita pengkhianatan Putri Remi, yang juga mantan selir Prabu Dipa.“Tak ku sangka Putri Remi ternyata tega berkhianat pada Prabu Dipa dan kamu di fitnah, untung saja di saat akhir Prabu Dipa sadar dan kalian bisa berbaikan!” Dato menghembuskan nafas sambil mengeluarkan asap cerutunya.Setelah agak malam, Dato Kalio pun menyudahi pembicaraan mereka, Dato juga berjanji pada saatnya kelak, dia bersama hampir 1000 muridnya akan bergabung dengan para pejuang, termasuk tiga pengawalnya, untuk turut merebut kembali Kerajaan Hilir Sungai dari tangan kerajaan Mapajapahit, te

Bab terbaru

  • Pendekar Romantis   Bab 556: Pernikahan Megah dan Pergantian Kekuasaan

    Yang bercadar satunya yang ternyata Putri Milina juga melepas penutup wajahnya, hingga Malaki bengong melihat kecantikan si putri ini. Putri Milina mendekati Malaki dan memeluk bocah tampan ini. “Kamu siapa..?” Malaki menatap bengong melihat si putri jelita ini. “Malaki…ayo beri hormat pada calon kakak ipar kamu…Putri Milina!” Putri Dafina mendekat dan Putri Milina langsung bersujud di hadapan wanita yang masih cantik jelita ini. Putri Dafina buru-buru mengangkat calon mantunya ini dan memeluk erat, sambil mengecup pipi glowing Putri Milina, sehingga si putri jelita ini terharu, tak menyangka orang tua kekasihnya sehangat dan se ramah ini. Setelah memeluk Putri Remi, Sembrana juga bersujud di hadapan ayahnya Pangeran Remibara dan langsung di tarik ayahnya agar berdiri. Lalu keduanya di ajak masuk ke dalam Istana Pasir Berlumpur, Putri Remi sangat senang bertemu kembali dengan Putri Milina. Kedua gadis jelita yang berbeda usia hingga 4 tahunan ini bak sahabat lama, selalu bersenda

  • Pendekar Romantis   Bab 555: Bikin Kaget Ortu dan Dua Adik

    “Dia ayah kandungku…kenapa aku harus kualat dengan dirimu? Siapakah kamu sebenarnya?” Sembrana bertanya heran, hingga amarahnya jadi turun seketika.“Aku Jalina dan dia adikku Jalini, asal kamu tahu, kami berdua bekas istri ayahmu, tangan kami buntung karena dulu membela ayah kamu itu!”Sembrana sampai terdiam saking kagetnya, masa ayahnya punya istri kedua wanita ini, walaupun kini sudah tua, memang masih terlihat bekas-bekas kecantikannya, tapi penampilan keduanya agak menor.“Hmm…begitu yaa…baiklah, aku ampuni jiwa kalian hari ini, sekarang juga pergilah dari sini, karena tempat ini milik sahabatku 3 Pendekar Tikus Kuburan yang kalian rampas dulu!” sungut Sembrana.Sembrana lalu berpaling ke arah Ki Paju yang celakanya masih hidup, karena dia memiliki ilmu kanuragan yang hebat.Sangat mengerikan melihat tokoh jahat ini dalam kondisi yang mengenaskan, tubuhnya terlihat masih berkelonjotan, dari mulutnya terdengar suara seperti babi di sembelih, matanya melotot menahan penderitaannya

  • Pendekar Romantis   Bab 554: Tuntaskan Dendam

    “Hmm…kamu pasti sudah lupa, saking terbiasanya berbuat kejahatan, lupakah kamu di Kampung Marawis dulu, kamu hampir saja memperkosa seorang wanita yang ku sayangi, lalu dengan kejam menyeret tubuh seorang bocah, hingga hampir mati…?”Ki Paju terdiam sesaat, mata julingnya terus menatap wajah pemuda ini, bahkan 3 Pendekar Tikus Kuburan juga terdiam.Termasuk Putri Milina yang kini muncul dari persembunyiannya, hingga anak buah Ki Paju melotot melihatnya.Mereka bak melihat seorang bidadari keluar dari empang, mereka tak memperdulikan Ki Paju yang masih melongo, serta 3 pendekar tikus kuburan yang menatap Ki Paju, mereka lebih aseek menatap wajah si jelita ini.“Huhh sudah ratusan bahkan mungkin ribuan wanita yang ku perkosa, lalu ku bunuh, aku tak kenal siapa kamu, juga wanita dan bocah yang kamu omongkan!” sentak Ki Paju.Blarrrr…sebuah pukulan dingin langsung Sembrana lontarkan, akibatnya tubuh Ki Paju terjengkang dan menimpa teras bangunan ini.Teras ini hancur berantakan, tubuh Ki

  • Pendekar Romantis   Bab 553: Tak Sengaja Bertemu Pembunuh Ibunda

    Sembrana terpaksa menghentikan aksinya, walaupun Putri Milina terlihat mulai terpancing dan pasrah.Sebagai pendekar sakti, pemuda ini mendengar suara kresek-kresek walaupun masih jauh, tapi agaknya sedang menuju ke tempat mereka.“Bangun sayang, kayaknya kita kedatangan tamu!” bisik Sembrana, hingga Putri Milinna kaget dan buru-buru bangkit sambil merapikan pakaiannya.“Pangeran Sembranaaa…!” teriak seseorang dengan logat agak-agak ngondek.Ternyata yang datang adalah Ki Jerink dan dua rekannya, si Jenggot serta si Gendut, alias 3 pendekar tikus kuburan.Sembrana dan Putri Milina kini sudah berdiri menyambut ke tiganya.“Hadeuhh capek dehh, kalian berdua cepat banget lari-nya!” Ki Jerink terlihat ngosan-ngosan.Hingga Putri Milina senyum sendiri melihat pria yang agak melambai tapi pintar merias ini, lucu sekali di matanya.“Ki Jering, Ki Gendut dan Ki Jenggot ada apa kalian menyusul kami?” Sembrana menatap ketiganya bergantian.“Maaf sebelummya Pangeran Sembrana, Tuan Putri Milina,

  • Pendekar Romantis   Bab 552: Merantau Berdua, Putri Milina Tetap Cemburu!

    Wanita kalau di tembak terang-terangan akan malu, begitu juga dengan Putri Milina, si jelita ini malah meninggalkan Sembrana.Bukan merajuk atau marah, justru merasa jengah dan bingung harus berbuat apa, padahal dulu saat bersama selama 3 tahunan dalm sebuah gua, mereka bak lintah selalu lengket dan tak mau jauh-jauhan.Melihat hal ini pemuda inipun cepat-cepat menyusul dan menggandeng tangannya adik angkatnya yang kini sudah di lamarnya, tapi belum ada jawaban ya atau tidak dari Putri Milina.Tapi Putri Milina langsung mengibaskan tangannya, karena kini mereka jadi pusat perhatian para prajurit, bahkan ada yang nakal mensuiti keduanya, sehingga wajah Putri Milina makin merah dadu.Begitu sampai di depan Pangeran Remibara, yang masih bersama Putri Remi dan Pangeran Dursana, Sembrana langsung bersujud di depan ayah kandungnya ini.Sebagai pendekar berpengalaman Remibara paham, ada sesuatu yang ‘spesial’ diantara dua orang muda ini, dalam hati tentu saja dia mendukung hubungan keduanya.

  • Pendekar Romantis   Bab 551: Pengakuan Ki Jarot yang Bikin Putri Milina Cemburu

    “Percuma kalian lari, kali ini aku tak bakal melepaskan kalian lagi!” Sembrana menebarkan ancaman sehingga kedua orang ini makin keder saja.Saat mereka mengeroyok pemuda ini saja dengan 6 orang sakti lainnya mereka keok, apalagi kini hanya berduaan.Ki Bado dan Ki Jarot saling pandang, lalu dengan cepat keduanya menerjang maju, keduanya mencabut pedangnya mengarahkan ke dada Sembrana.Sembrana menangkis dengan jurus bangkui menerkam elang, dan tiba-tiba hawa langsung berubah sangat dingin yang menyambar dari samping.Hal ini membuat Ki Badp dan Ki Jarot menggigil dan terhuyung. Sembrana melangkah maju dan menyambar keduanya.Ki Bado dan Ki Jarot memutar pedangnya, tapi keduanya kaget, hawa pukulan tangan Sembrana malah berubah kali ini, yakni serangannya menjadi sangat panas.Sembrana juga menangkis sehingga kedua pedang itu meleset, tiba-tiba Sembrana memekik keras, tubuhnya bergerak sangat cepat dan ia mendorongkan kedua tanga

  • Pendekar Romantis   Bab 550: Putri Milina Bantu Sembrana, Tinggalkan Ayahnya

    Sembrana kaget bukan main, tapi pemuda ini justru kagum dengan ayahnya yang tenang-tenang saja.“Pengecut…kalau sampai adiku dan sepupuku kalian penggal lehernya, maka sampai ke lubang neraka pun aku akan mencari kalian dan memotong-motong tubuh kalian, lalu tubuh kalian berdua ku berikan pada anjing liar di hutan!”Keras dan tegas ucapan Sembrana, hingga bikin kaget semua orang, bagaimana seorang keturunan Pendekar Tampan Berhati Kejam ini agaknya tak kalah ganas dengan ayahnya sendiri.Apalagi setelah kini mereka menyaksikan sendiri, bagaimana hebatnya kepandaian pemuda ini, yang tak berselisih jauh dengan Pangeran Remibara.“Sembrana…kamu tenang dulu, hmm…apa keinginan kamu Ki Jarot dan Ki Bado, sebutkan lah. Tak perlu kamu secara pengecut jadikan anakku dan kemenakanku sebagai tameng!” sela Remibara dengan suara pelan, tapi dengan intonasi kuat, karena pendekar ini menggunakan tenaga dalam.Melihat k

  • Pendekar Romantis   Bab 549: Sembrana Maju Wakili Ayahnya

    Setelah menghela nafas, Pangeran Remibara tersenyum melihat aksi sihir Ki Ucai, kalau orang lain memandang Ki Ucai bak monster yang menakutkan.Tapi bagi Remibara, kakek ini hanya samar-samar bentuk tubuhnya berubah dari semula, bukan seperti monster yang menakutkan.Sembrana pun sama, dia melihat Ki Ucai tetap seperti semula, bertubuh kurus dan berbaju pertapa, bukan seperti monster seperti yang ribut di suarakan ribuan orang yang terpengaruh ilmu sihir ini.Pengaruh batu mestika ular raksasa yang dia makan dulu, ternyata membuat batin dan kekuatan tenaga dalam Sembrana sangat kokoh, sehingga dia tak terpengaruh.Walaupun ada getaran-getaran kuat saat menatap wajah Ki Ucai, tapi Sembrana dengan sekali helaan nafas mampu membuang pengaruh itu.Termasuk Putri Milina, juga tak terpengaruh, dia sama dengan Sembrana, sudah memakan batu mestika itu, sehingga dia senyum-senyum saja melihat Ki Ucai.Tapi memandang kagum ke Pangeran Remibara yang terlihat tenang sekali dengan senyum tak lepas

  • Pendekar Romantis   Bab 548: Remibara Dikeroyok 8 Orang Sakti Sekaligus

    Tiba-tiba melayanglah 8 orang sekaligus ke atas panggung, yakni Pangeran Ki Jarah, diikuti Arya dan Arjun Kamandani, Pangeran Sultana, Pangeran Uyut, Ki Bado, Nyai Rumpi dan Ki Jarot. Dan mereka kini mengurung Pangeran Remibara di tengah-tengah panggung yang tak terlalu besar ini, semua orang langsung melongo. Sembrana yang melihat ini langsung gelisah, sehebat-hebatnya ayahnya, apakah sanggup melawan 8 orang sakti ini sekaligus? “Hmm…kamu telah menantang kami sekaligus, heii para undangan yang terhormat semuanya, kalian adalah saksi hari ini, di depan kita Pangeran Remibara menantang kami semua sebagai orang yang pun hajat dan mengganggu acara kita." "Jadi kalau dia kalah, jangan dibilang kami main keroyokan, karena si pangeran ini terlalu sombong, dan dialah yang duluan bikin perkara!” Ki Jarah ternyata sangat cerdik, dia mulai memainkan siasatnya liciknya, dia paham, kalau mereka maju satu persatu, maka nasib mereka tak bakal beda jauh dengan Kakek Kofa, yang barusan di perma

DMCA.com Protection Status