Share

Bab 145: Akhir Tragis Pangeran Pemberontak

“Bangsaatttt, kurang ajar kamu selir rendahan, kamu tega berkhianat denganku, hei anj**g pengawal ternyata kamu benar-benar anj**g tak tahu diri, kamu lupa siapa aku hahhh!” Pangeran Kurna benar-benar emosi luar biasa melihat adegan itu.

Palasi yang awalnya kaget, dengan santainya memakai bajunya kembali, sementara selir Dori buru-buru kembali berpakaian.

“Sudah puas marah-marahnya, pangeran tolol, dan kamu Dugol, buat apa menjilat lagi dengan pangeran tolol dan miskin ini, tak ada gunanya, semuanya pepesan kosong belaka, jadi tak ada gunanya lagi membela si pangeran gagal ini, dia sudah jadi buronan paling di cari-cari Kerajaan Hilir Sungai!” kata Palasi sambil tersenyum mengejek.

Palasi tentunya tahu itu, karena dia sering menghilang untuk memuaskan hasrat biologisnya, kalau lagi istirahat mengawal Pangeran Kurna.

Dan Palasi sering melihat foto pengumuman yang di tempel di mana-mana, dimana gambar lukisan Pangeran Kurna terpampan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status