Share

Bab 149: Sembara Jadi Murid si Gila

“Maaf kek, kampung ini sudah bukan lagi kampung rampok!” sahut orang itu.

Si Gila lalu memandang orang tua itu, lalu tertawa kecil.

“Iya saya sudah tahu, teman saya si Pendekar Pekok kan yang membunuhnya, saya hanya ingin tanya rumah Nyai Ningrum di mana. Jangan takut, saya tidak berniat jahat!” Si Gila kini paham kalau dia di curigai.

Mendengar si kakek ini menyebut nama Pendekar Pekok, orang tua ini langsung berkurang curiganya.

“Sayang sekali, kedatangan kakek terlambat, Nyai Ningrum sudah meninggal dunia 3 bulan yang lalu karena sakit!” Si Gila langsung terdiam, dia tak mampu bersuara lagi.

“Di mana kuburannya…!” suara si Gila langsung bergetar, ada keharuan dalam hatinya, karena istrinya itu kini sudah tiada.

“Mari saya antar…!” orang tua itu lalu berjalan di duluan menuju sebuah pekuburan umum yang terletak di ujung desa dan ada hutan lebatnya. Di sana juga dulu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Taramia
kasihan sembara...gak tahu sama orang tua nya....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status