Beranda / Pendekar / Pendekar Romantis / Bab 138: Restu Kinanti dan Mimi Buat Putri Galuh

Share

Bab 138: Restu Kinanti dan Mimi Buat Putri Galuh

Penulis: mrd_bb
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

“Minta aja sama suami kita, tapi kalian kan sudah menikah…kok kamu belum hamil Mi!” sahut Kinanti tertawa.

Dengan malu-malu Mimi lalu memperlihatkan sebuah pil kecil yang berguna mencegah ke hamilan, yang dulu pernah di berikan ibunya.

“Ohh ini penyebabnya…ya dehh, mending buang aja, ga usah khawatir, aku tak cemburu atau marah kok, kalau kelak kamu hamil!” cetus Kinanti lagi dan tanpa di duga Mimi atau Putri Galuh, sisa pil kecil itu di ambil lalu langsung di lempar Kinanti ke sungai.

“Aku juga pingin…!” cetus Putri Galuh tanpa sadar, Kinanti, Mimi dan Malaki langsung kaget menatap Galuh, di tatap begitu Putri bangsawan ini langsung tersadar dan tersipu-sipu malu.

“Kalau ga sabar, ya udah, tuh ada gua di depan kita buat kelak bulan madu, tapi kamu upacara nikah dulu berdua dengan abang Malaki seperti aku dan dia lakukan dulu di kaki gunung meratus. Trus masuk aja ke gua ke sana, bikin anak ce

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Puji Hastuti
wah Malaki...belah duren terus....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pendekar Romantis   Bab 139: Perang Dahsyat

    “Selamat yaa, kamu juga naik pangkat jadi perwira kini!” bisik Malaki pada Dusman. Dusman kini senyum-senyum senang di puji pendekar ini.“Ahh nggak ada apa-apanya aku di bandingkan pangeran!” bisik Dusman langsung merendah, baik Dusman maupun Malaki, kini sama-sama menyimak ucapan Panglima Ki Parong.“Seperti yang kubilang tadi, musuh sangat kuat, kekuatan mereka diperkirakan 25 ribu lebih. Namun aku juga sudah mendapatkan kontak dari Panglima Kerajaan Surata, yang mengatakan mereka juga sudah bersiap dengan 50 ribu pasukan, jadi kita akan sama-sama menyerbu, yakni dua hari dari sekarang, kalau pasukan Kerajaan Surata dari arah Barat, nah kita dari arah Timur. Namun untuk mencegah mereka kabur ke Tenggara dan Utara, maka kita pecah pasukan jadi dua, yakni aku yang memimpin langsung dari Timur, sedangkan Jenderal Janu dan Jenderal Baru, di bantu Panglima Muda Pangeran Malaki akan menyerbu dari Tenggara, karena pasukan Surata juga akan meme

  • Pendekar Romantis   Bab 140: Tuntaskan Dendam Lama Di Pertempuran

    Gerakan aneh yang di peragakan Pendekar Pekok ini membuat semuanya terpana, mereka yang awalnya merasa lucu kini mulai berbalik takjub dengan jurus-jurus mabuk yang aneh ini.Tiga jagoan Kerajaan Surata yang merupakan tangan kanan Jenderal Lipa lengah, ketiganya berada paling dekat dengan Malaki dibandingkan pendekar lainnya, merasakan perubahan yang luar biasa dari jurus mabuk ini, hawa yang semula panas berubah sangat dingin dan membuat mereka langsung mengigil kedinginan.Tiba-tiba Malaki berteriak nyaring, suara ribuan tawon terdengar dahsyat, tanpa sempat lagi mengelak saking cepatnya ayunan pedang itu di tambah lompatan Malaki yang sangat cepat bak kilat, ketiganya tak mampu menghindar lagi saat babatan pedang ini mengarah ke tubuh mereka.Teriakan menyayat hati terdengar, lalu diam, ketiganya kini tewas dengan tubuh terbelah dua, tidak berhenti sampai di sana.Malaki kini melompat menerjang Sepasang Pendekar Iblis, hanya sepersekian detiknya keduan

  • Pendekar Romantis   Bab 141: Kekalahan Telak Kaum Pemberontak

    Paginya, Jenderal Baru dan Jenderal Janu memimpin rapat di kemah mereka, Malaki dan tiga istrinya juga ikut. Sementara Panglima Jenderal Ki Parong sedang beristirahat di dalam tendanya.“Saudara-saudara sekalian, berdasarkan laporan yang saya terima, perang kemarin dari pasukan kita yang tewas mencapai 3.000 orang lebih, tapi dari pihak pemberontak lebih banyak lagi, yakni hampir separuh dari kekuatan mereka,” Jenderal Baru lalu menatap wajah-wajah para komandan yang ikut rapat, termasuk Malaki dan tiga istrinya.Semuanya terlihat tenang dan juga sabar menunggu sang jenderal wakil Ki Parong ini meneruskan bicaranya.Jenderal Baru lalu menambahkan, perang hari ini merupakan perang habis-habisan, karena akan diadakan serbuan langsung hingga ke jantung pertahanan para pemberontak, terlebih kini semua titik sudah di kepung oleh pasukan Kerajaan Hilir Sungai dan Kerajaan Surata, sehingga pasukan pemberontak tak bisa kabur lagi.Setelah menjel

  • Pendekar Romantis   Bab 142: Kesadaran Pentolan Pemberontak

    Panglima Dato Angki juga menjura hormat ke Jenderal Baru, Jenderal Janu, Malaki dan seluruh ke seluruh prajurit Kerajaan Hilir Sungai yang kembali bertepuk tangan sangat bergemuruh. Semua kagum dan memuji kerendah hatian sang panglima sakti ini.Kini 2000 an para pembangkang mantan anak buah Jenderal Lipa dikawal ketat puluhan ribu prajurit Kerajaan Surata, semua harta benda mereka di rampas pasukan dua kerajaan ini.Setelah pasukan Kerajaan Surata sudah jauh meninggalkan benteng dan meninggalkan debu-debu yang beterbangan, Ki Parong kini memanggil dua jenderalnya.“Jenderal Janu, ku perintahkan agar kamu hukum semua pembangkang ini secara hukuman militer, kita sudah pernah memberi mereka peringatan namun diabaikan!” Jenderal Janu langsung bilang siap, kini 1000 an sisa para pembangkang telah dikumpulkan oleh pasukan Jenderal Janu.Sedang Jenderal Baru diperintahkan untuk melakukan pembersihan di seluruh Kadipaten Antang dan daerah perbatasan

  • Pendekar Romantis   Bab 143: Pengorbanan Pangeran Biju

    Sambil memegang rusuknya yang terasa sangat sakit akibat pukulan Sohail, Pangeran Biju yang terlihat berlumuran darah dibibirnya kini hanya tersenyum sinis memandang Sohail dan dua kawannya. “Pangeran Biju, kenapa kamu berkhianat dengan pasukan kami dan membakar kapa-kapal kami!” suara Sohail mengguntur saking marah dan kagetnya.“Ha-ha-ha…Sohail, aku kini sadar, hampir saja memasukan serigala ke negeri ku sendiri, kini aku sadar bahwa ambisiku tak ada gunanya. Malah hanya akan bikin hancur negaraku sendiri dan menyengsarakan rakyat!” sahut Pangeran Biju sambil berdiri tegak, darah masih menetes di bibirnya.“Bangsat kamu Pangeran Biju, kamu benar-benar manusia tak berguna, awalnya kamu yang paling semangat ingin berkhianat dan memberontak, bahkan sampai mengirim utusan ke negeri kami. Sekarang kamu malah berkhianat dengan kami, dasar manusia tak punya pendirian, kamu tak ubahnya anjing buduk, tak berguna sama sekali,

  • Pendekar Romantis   Bab 144: Penangkapan Besar-besaran

    Bagaimana nasib Selir Selasih dan Tabib Safar…?Hukuman keduanya juga cukup berat, Tabib Safar di hukum penggal leher, sedangkan Selir Selasih karena sudah tua dan menghormati Prabu Kerta, mantan penguasa dan suaminya dulu, hanya di hukum buang alias di usir dari lingkungan Istana, gelar kehormatannya juga di cabut Prabu Dipa, Selir Selasih kini berstatus warga biasa.Pangeran Kurna berstatus buron kerajaan dan harus di tangkap hidup atau mati kalau ditemukan. Sedangkan Selir Putri Remi atas surat dari Raja Surata Prabu Tago, lolos dari hukuman, karena Prabu Tago minta agar adik sepupunya itu cukup ‘dibina’ saja.Prabu Dipa walaupun sayang sekali dengan Putri Remi, tetap bersikap tegas, dia menghukum ‘ringan’ Putri Remi dan selama 1 tahun lebih sengaja di kucilkan.Permaisuri Putri Delima dan 6 selir lainnya yang selama ini seakan kalah bersaing, kini tersenyum puas, melihat Putri Remi dapat hukuman begitu dari Prabu dipa.

  • Pendekar Romantis   Bab 145: Akhir Tragis Pangeran Pemberontak

    “Bangsaatttt, kurang ajar kamu selir rendahan, kamu tega berkhianat denganku, hei anj**g pengawal ternyata kamu benar-benar anj**g tak tahu diri, kamu lupa siapa aku hahhh!” Pangeran Kurna benar-benar emosi luar biasa melihat adegan itu.Palasi yang awalnya kaget, dengan santainya memakai bajunya kembali, sementara selir Dori buru-buru kembali berpakaian.“Sudah puas marah-marahnya, pangeran tolol, dan kamu Dugol, buat apa menjilat lagi dengan pangeran tolol dan miskin ini, tak ada gunanya, semuanya pepesan kosong belaka, jadi tak ada gunanya lagi membela si pangeran gagal ini, dia sudah jadi buronan paling di cari-cari Kerajaan Hilir Sungai!” kata Palasi sambil tersenyum mengejek.Palasi tentunya tahu itu, karena dia sering menghilang untuk memuaskan hasrat biologisnya, kalau lagi istirahat mengawal Pangeran Kurna.Dan Palasi sering melihat foto pengumuman yang di tempel di mana-mana, dimana gambar lukisan Pangeran Kurna terpampan

  • Pendekar Romantis   Bab 146: Penyesalan Selir Dori

    “Kang, kita tinggal di kota aja yuks, biar kita ga merantau tak tentu arah, aku capek kang?” rengek Selir Dori lagi sambil memegang perutnya yang besar itu. Ini untuk kesekian kalinya Selir Dori meminta kekasihnya ini pindah.“Sudah berapa ratus kali aku bilang, aku ini buronan, kalau tinggal di kota sama dengan menyerahkan leher di penggal prajurit pemerintah. Ini semua gara-gara pangeran tolol itu, akhirnya aku jadi ikutan terlunta-lunta!” sahut Palasi geram.“Ga perlu lagi sebut-sebut nama pangeran itu, dia sudah mati kamu bunuh!” sentak Selir Dori kesal, kini dia mulai menyesal, Palasi ternyata sangat kasar, awal-awalnya saja lembut, namun lama-lama sifat aslinya keluar.“Ooo…kamu masih cinta dengan pangeran tolol itu, kamu tak perlu pura-pura lagi sekarang, aku yakin janin yang ada dalam perut kamu itu, pasti bibit dari pangeran tolol itu. Mana mungkin kita hanya berhubungan 5 bulanan, perut kamu sudah besar

Bab terbaru

  • Pendekar Romantis   Bab 556: Pernikahan Megah dan Pergantian Kekuasaan

    Yang bercadar satunya yang ternyata Putri Milina juga melepas penutup wajahnya, hingga Malaki bengong melihat kecantikan si putri ini. Putri Milina mendekati Malaki dan memeluk bocah tampan ini. “Kamu siapa..?” Malaki menatap bengong melihat si putri jelita ini. “Malaki…ayo beri hormat pada calon kakak ipar kamu…Putri Milina!” Putri Dafina mendekat dan Putri Milina langsung bersujud di hadapan wanita yang masih cantik jelita ini. Putri Dafina buru-buru mengangkat calon mantunya ini dan memeluk erat, sambil mengecup pipi glowing Putri Milina, sehingga si putri jelita ini terharu, tak menyangka orang tua kekasihnya sehangat dan se ramah ini. Setelah memeluk Putri Remi, Sembrana juga bersujud di hadapan ayahnya Pangeran Remibara dan langsung di tarik ayahnya agar berdiri. Lalu keduanya di ajak masuk ke dalam Istana Pasir Berlumpur, Putri Remi sangat senang bertemu kembali dengan Putri Milina. Kedua gadis jelita yang berbeda usia hingga 4 tahunan ini bak sahabat lama, selalu bersenda

  • Pendekar Romantis   Bab 555: Bikin Kaget Ortu dan Dua Adik

    “Dia ayah kandungku…kenapa aku harus kualat dengan dirimu? Siapakah kamu sebenarnya?” Sembrana bertanya heran, hingga amarahnya jadi turun seketika.“Aku Jalina dan dia adikku Jalini, asal kamu tahu, kami berdua bekas istri ayahmu, tangan kami buntung karena dulu membela ayah kamu itu!”Sembrana sampai terdiam saking kagetnya, masa ayahnya punya istri kedua wanita ini, walaupun kini sudah tua, memang masih terlihat bekas-bekas kecantikannya, tapi penampilan keduanya agak menor.“Hmm…begitu yaa…baiklah, aku ampuni jiwa kalian hari ini, sekarang juga pergilah dari sini, karena tempat ini milik sahabatku 3 Pendekar Tikus Kuburan yang kalian rampas dulu!” sungut Sembrana.Sembrana lalu berpaling ke arah Ki Paju yang celakanya masih hidup, karena dia memiliki ilmu kanuragan yang hebat.Sangat mengerikan melihat tokoh jahat ini dalam kondisi yang mengenaskan, tubuhnya terlihat masih berkelonjotan, dari mulutnya terdengar suara seperti babi di sembelih, matanya melotot menahan penderitaannya

  • Pendekar Romantis   Bab 554: Tuntaskan Dendam

    “Hmm…kamu pasti sudah lupa, saking terbiasanya berbuat kejahatan, lupakah kamu di Kampung Marawis dulu, kamu hampir saja memperkosa seorang wanita yang ku sayangi, lalu dengan kejam menyeret tubuh seorang bocah, hingga hampir mati…?”Ki Paju terdiam sesaat, mata julingnya terus menatap wajah pemuda ini, bahkan 3 Pendekar Tikus Kuburan juga terdiam.Termasuk Putri Milina yang kini muncul dari persembunyiannya, hingga anak buah Ki Paju melotot melihatnya.Mereka bak melihat seorang bidadari keluar dari empang, mereka tak memperdulikan Ki Paju yang masih melongo, serta 3 pendekar tikus kuburan yang menatap Ki Paju, mereka lebih aseek menatap wajah si jelita ini.“Huhh sudah ratusan bahkan mungkin ribuan wanita yang ku perkosa, lalu ku bunuh, aku tak kenal siapa kamu, juga wanita dan bocah yang kamu omongkan!” sentak Ki Paju.Blarrrr…sebuah pukulan dingin langsung Sembrana lontarkan, akibatnya tubuh Ki Paju terjengkang dan menimpa teras bangunan ini.Teras ini hancur berantakan, tubuh Ki

  • Pendekar Romantis   Bab 553: Tak Sengaja Bertemu Pembunuh Ibunda

    Sembrana terpaksa menghentikan aksinya, walaupun Putri Milina terlihat mulai terpancing dan pasrah.Sebagai pendekar sakti, pemuda ini mendengar suara kresek-kresek walaupun masih jauh, tapi agaknya sedang menuju ke tempat mereka.“Bangun sayang, kayaknya kita kedatangan tamu!” bisik Sembrana, hingga Putri Milinna kaget dan buru-buru bangkit sambil merapikan pakaiannya.“Pangeran Sembranaaa…!” teriak seseorang dengan logat agak-agak ngondek.Ternyata yang datang adalah Ki Jerink dan dua rekannya, si Jenggot serta si Gendut, alias 3 pendekar tikus kuburan.Sembrana dan Putri Milina kini sudah berdiri menyambut ke tiganya.“Hadeuhh capek dehh, kalian berdua cepat banget lari-nya!” Ki Jerink terlihat ngosan-ngosan.Hingga Putri Milina senyum sendiri melihat pria yang agak melambai tapi pintar merias ini, lucu sekali di matanya.“Ki Jering, Ki Gendut dan Ki Jenggot ada apa kalian menyusul kami?” Sembrana menatap ketiganya bergantian.“Maaf sebelummya Pangeran Sembrana, Tuan Putri Milina,

  • Pendekar Romantis   Bab 552: Merantau Berdua, Putri Milina Tetap Cemburu!

    Wanita kalau di tembak terang-terangan akan malu, begitu juga dengan Putri Milina, si jelita ini malah meninggalkan Sembrana.Bukan merajuk atau marah, justru merasa jengah dan bingung harus berbuat apa, padahal dulu saat bersama selama 3 tahunan dalm sebuah gua, mereka bak lintah selalu lengket dan tak mau jauh-jauhan.Melihat hal ini pemuda inipun cepat-cepat menyusul dan menggandeng tangannya adik angkatnya yang kini sudah di lamarnya, tapi belum ada jawaban ya atau tidak dari Putri Milina.Tapi Putri Milina langsung mengibaskan tangannya, karena kini mereka jadi pusat perhatian para prajurit, bahkan ada yang nakal mensuiti keduanya, sehingga wajah Putri Milina makin merah dadu.Begitu sampai di depan Pangeran Remibara, yang masih bersama Putri Remi dan Pangeran Dursana, Sembrana langsung bersujud di depan ayah kandungnya ini.Sebagai pendekar berpengalaman Remibara paham, ada sesuatu yang ‘spesial’ diantara dua orang muda ini, dalam hati tentu saja dia mendukung hubungan keduanya.

  • Pendekar Romantis   Bab 551: Pengakuan Ki Jarot yang Bikin Putri Milina Cemburu

    “Percuma kalian lari, kali ini aku tak bakal melepaskan kalian lagi!” Sembrana menebarkan ancaman sehingga kedua orang ini makin keder saja.Saat mereka mengeroyok pemuda ini saja dengan 6 orang sakti lainnya mereka keok, apalagi kini hanya berduaan.Ki Bado dan Ki Jarot saling pandang, lalu dengan cepat keduanya menerjang maju, keduanya mencabut pedangnya mengarahkan ke dada Sembrana.Sembrana menangkis dengan jurus bangkui menerkam elang, dan tiba-tiba hawa langsung berubah sangat dingin yang menyambar dari samping.Hal ini membuat Ki Badp dan Ki Jarot menggigil dan terhuyung. Sembrana melangkah maju dan menyambar keduanya.Ki Bado dan Ki Jarot memutar pedangnya, tapi keduanya kaget, hawa pukulan tangan Sembrana malah berubah kali ini, yakni serangannya menjadi sangat panas.Sembrana juga menangkis sehingga kedua pedang itu meleset, tiba-tiba Sembrana memekik keras, tubuhnya bergerak sangat cepat dan ia mendorongkan kedua tanga

  • Pendekar Romantis   Bab 550: Putri Milina Bantu Sembrana, Tinggalkan Ayahnya

    Sembrana kaget bukan main, tapi pemuda ini justru kagum dengan ayahnya yang tenang-tenang saja.“Pengecut…kalau sampai adiku dan sepupuku kalian penggal lehernya, maka sampai ke lubang neraka pun aku akan mencari kalian dan memotong-motong tubuh kalian, lalu tubuh kalian berdua ku berikan pada anjing liar di hutan!”Keras dan tegas ucapan Sembrana, hingga bikin kaget semua orang, bagaimana seorang keturunan Pendekar Tampan Berhati Kejam ini agaknya tak kalah ganas dengan ayahnya sendiri.Apalagi setelah kini mereka menyaksikan sendiri, bagaimana hebatnya kepandaian pemuda ini, yang tak berselisih jauh dengan Pangeran Remibara.“Sembrana…kamu tenang dulu, hmm…apa keinginan kamu Ki Jarot dan Ki Bado, sebutkan lah. Tak perlu kamu secara pengecut jadikan anakku dan kemenakanku sebagai tameng!” sela Remibara dengan suara pelan, tapi dengan intonasi kuat, karena pendekar ini menggunakan tenaga dalam.Melihat k

  • Pendekar Romantis   Bab 549: Sembrana Maju Wakili Ayahnya

    Setelah menghela nafas, Pangeran Remibara tersenyum melihat aksi sihir Ki Ucai, kalau orang lain memandang Ki Ucai bak monster yang menakutkan.Tapi bagi Remibara, kakek ini hanya samar-samar bentuk tubuhnya berubah dari semula, bukan seperti monster yang menakutkan.Sembrana pun sama, dia melihat Ki Ucai tetap seperti semula, bertubuh kurus dan berbaju pertapa, bukan seperti monster seperti yang ribut di suarakan ribuan orang yang terpengaruh ilmu sihir ini.Pengaruh batu mestika ular raksasa yang dia makan dulu, ternyata membuat batin dan kekuatan tenaga dalam Sembrana sangat kokoh, sehingga dia tak terpengaruh.Walaupun ada getaran-getaran kuat saat menatap wajah Ki Ucai, tapi Sembrana dengan sekali helaan nafas mampu membuang pengaruh itu.Termasuk Putri Milina, juga tak terpengaruh, dia sama dengan Sembrana, sudah memakan batu mestika itu, sehingga dia senyum-senyum saja melihat Ki Ucai.Tapi memandang kagum ke Pangeran Remibara yang terlihat tenang sekali dengan senyum tak lepas

  • Pendekar Romantis   Bab 548: Remibara Dikeroyok 8 Orang Sakti Sekaligus

    Tiba-tiba melayanglah 8 orang sekaligus ke atas panggung, yakni Pangeran Ki Jarah, diikuti Arya dan Arjun Kamandani, Pangeran Sultana, Pangeran Uyut, Ki Bado, Nyai Rumpi dan Ki Jarot. Dan mereka kini mengurung Pangeran Remibara di tengah-tengah panggung yang tak terlalu besar ini, semua orang langsung melongo. Sembrana yang melihat ini langsung gelisah, sehebat-hebatnya ayahnya, apakah sanggup melawan 8 orang sakti ini sekaligus? “Hmm…kamu telah menantang kami sekaligus, heii para undangan yang terhormat semuanya, kalian adalah saksi hari ini, di depan kita Pangeran Remibara menantang kami semua sebagai orang yang pun hajat dan mengganggu acara kita." "Jadi kalau dia kalah, jangan dibilang kami main keroyokan, karena si pangeran ini terlalu sombong, dan dialah yang duluan bikin perkara!” Ki Jarah ternyata sangat cerdik, dia mulai memainkan siasatnya liciknya, dia paham, kalau mereka maju satu persatu, maka nasib mereka tak bakal beda jauh dengan Kakek Kofa, yang barusan di perma

DMCA.com Protection Status