Home / Pendekar / Pendekar Rajawali Dari Andalas / Bab 78. Di Sebuah Persawahan

Share

Bab 78. Di Sebuah Persawahan

Author: Andy Lorenza
last update Last Updated: 2023-06-26 05:13:16

Tak beberapa lama setelah Arya dan Sri Kemuning menuruni lembah bukit, mereka menjumpai persawahan yang luas membentang di sana terlihat para petani sedang memanen padi di sawah mereka masing-masing. Terlihat sekali keceriaan di wajah mereka, mungkin karena hasil panen mereka yang kali ini melimpah ruah.

Arya begitu terkesima melihat hamparan padi yang menguning di persawahan itu, ingin rasanya ia ikut serta membantu para petani yang sedang memanen hingga tanpa sadar ia menghentikan langkah dan menghampiri seorang petani yang tengah duduk beristirahat di sebuah pondok.

“Wah, lagi panen ya Mas?”

Sapa Arya pada petani yang tengah duduk beristirahat di pondok itu, petani itupun menoleh ke arahnya.

“Iya Mas.”

Jawab petani itu, Arya pun sunggingkan senyum ramahnya.

“Boleh saya numpang duduk sejenak di pondok ini?”

Tanya Arya, si petani mengangguk dan membalas senyum sang pendekar tak kalah ramahnya.

“Oh tentu, silahkan Mas!”

Petani itu tampak mengeser tubuhnya agar Arya dan Sri Ke
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 79. Rambi Alas

    “Kurang ajar! Berani-beraninya kau meledek kami! Rupanya kau belum tahu siapa kami ya?!” Hardik salah seorang dari lelaki berkuda itu, lagi-lagi Arya hanya cengengesan dan menggaruk-garuk kepalanya. “Belum, memangnya siapa kalian?” Seloroh Arya begitu santainya, salah seorang dari mereka pun menjawab. “Kami anak buah Rambi Alas, orang yang berkuasa di kawasan daerah ini.” Para lelaki yang mengaku sebagai anak buah Rambi Alas itu berkacak pinggang menunjukan kecongkakan mereka. “Rambi Alas? Wah, ternyata dia lebih pemalas rupanya dari kalian. Untuk meminta-minta bak pengemis, dia masih harus menyuruh kalian. He.. He.. He..!” Ejek Arya lagi-lagi diiringi cengengesannya, hingga membuat salah seorang lelaki penunggang kuda yang berdiri di sampingnya semakin geram. “Kurang ajar! Kau telah berani menghina ketua kami! Wuuuuuuuuus..! Taaaaap...!” Sebuah tamparan melayang ke wajah Arya, namun dengan cepat Arya menangkap lalu memelintir pergelangan tangan lelaki yang hendak menamparnya

    Last Updated : 2023-06-27
  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 80. Tewasnya Rambi Alas

    “Kurang ajar! Kau tak tahu ya lagi berhadapan dengan siapa?” Rambi Alas terlihat geram, sementara Arya masih saja bersikap santai. “Saya lagi berhadapan dengan Rambi Alas, kan? Orang yang lebih pemalas dari anak buahnya, hingga untuk memeras para penduduk pun menyuruh para cicunguk-cicunguk ini. Ha.. Ha.. Ha..!” Ujar Arya kali ini diiringi tawa kerasnya sembari menujuk para anak buah Rambi Alas. “Kurang ajar! Hiyaaaaaaa...!” Rambi Alas tak kuasa lagi menahan geramnya, ia langsung menghujamkan tendangannya ke arah Arya. Sang Pendekar yang sudah menyadari akan hal itu, nampak menhindar sedikit tubuhnya ke samping hingga tendangan itu hanya menerpa udara kosong. Para anak buah Rambi Alas juga ikut menyerang, namun langkah mereka yang hendak mengepung Arya terhadang oleh Sri Kemuning. Perkelahian pun terjadi, Arya melawan Rambi Alas sementara Sri Kemuning menghadapi anak buahnya. “Deeeeeees...! Deeeeeeees...! Bruuuuuuuuuk..!” Beberapa orang anak buah Rambi Alas tersungkur terkena

    Last Updated : 2023-06-28
  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 81. Sepasang Setan Bukit Geni

    “Hemmm, kalian sepertinya masih bingung dengan semua yang saya sarankan tadi. Baiklah jika kalian tidak keberatan, saya tunjuk Giman sebagai kepala desa di sini. Giman yang akan mengumpulkan para penduduk dan menyampaikan tentang usulan saya itu, hidup dengan saling membantu sesama warga desa nantinya akan membuat kalian lebih nyaman dan kuat begitu pula saat panen tiba akan lebih mudah jika kalian bergotong royong saling bergantian dalam memanen di sawah yang kalian garap.” Tutur Arya memberi usulan, para petani sepertinya setuju melihat dari sikap mereka. “Ya Mas Arya, kami setuju.” Ujar semua orang yang ada di sana, Arya dan Sri Kemuning tersenyum melihat para petani itu telah memahami apa yang dikatakan tentang mendirikan sebuah desa serta setuju dengan usulan sang pendekar. Saat itu juga mereka membantu panen di sawah milik Giman yang tadinya hanya dilakukan dengan anggota keluarga atau saudara terdekatnya saja, terbukti cepat dan ringannya pekerjaan memanen padi hingga sebel

    Last Updated : 2023-06-28
  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 82. Singo Ireng Tertantang

    “Ha.. Ha.. Ha..! Rupanya kalian yang disebut-sebut oleh para petani di sini, ya? Siapa di antara kalian yang bernama Singo Ireng?” Tanya Sepasang Setan Bukit Geni dengan gelak tawanya. “Ketua kami Singo Ireng lagi tak ada di daerah ini, cepat kalian tinggalkan tempat ini sebelum Ketua kami datang dan menghajar kalian!” Hardik salah seorang lelaki yang berdiri di belakang Sepasang Setan Bukit Geni yang ternyata anak buah Singo Ireng, kembali terdengar tawa Sepasang Setan Bukit Geni. “Ha.. Ha.. Ha..! Kami datang ke sini memang bertujuan ingin bertemu dengan Ketua kalian, kami akan membuat perhitungan dengan dia. Cepat kalian katakan di mana Ketua kalian itu berada? Kalian bukanlah tandingan kami!” Ujar Sepasang Setan Bukit Geni mengejek. “Keparat...! Sombong sekali Kau! Serang..!” Seru salah seorang anak buah Singo Ireng memberi perintah menyerang pada teman-temannya. Serangan anak buah Singo Ireng hanya ditanggapi oleh Sepasang Setan Bukit Geni dengan tersenyum saat melihat par

    Last Updated : 2023-06-29
  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 83. Memenuhi Tantangan

    “Nah, sebagaimana yang telah kalian ketahui bersama. Mas Giman ini telah disepakati untuk menjadi kepala desa di sini, tentang nama desanya silahkan kalian mengusulkan langsung pada Mas Giman!” Sambung Arya mempersilahkan Giman menunggu usulan dari para warga desa. “Kami semua mengikut saja, apapun nama desa ini kami serahkan pada Mas Giman!” Seru para warga kompak, Giman dan Arya pun tersenyum mendengarnya. “Baiklah jika saudara-saudara semua mempercayakan hal itu pada saya, sebuah kehormatan besar bagi saya karena para penduduk yang mendiami kawasan pinggiran sungai Bengawan Solo ini datang dari berbagai daerah. Ada yang datang dari daerah barat, tengah dan timur tanah Jawa ini. Untuk itu bagaimana jika desa kita ini kita berinama Campur Mulyo? Campur artinya karena kita berasal dari daerah-daerah yang berbeda, sedangkan Mulyo moga saja kita selalu diberkati oleh Gusti Alloh berupa kemulyaan hidup di desa ini.” Tutur Giman memberi usulan. “Ya, kami setuju!” Seru seluruh warga

    Last Updated : 2023-06-29
  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 84. Tewasnya Singo Ireng

    “Sudahlah Singo Ireng jangan banyak bicara kau! Jika kau memang ingin berkuasa di daerah itu, kau harus terlebih dahulu mengalahkan kami di sini...!” Singo Ireng tertawa sambil melompat berhadap-hadapan dengan Sugoro Geni. “Ha.. Ha.. Ha..! Ternyata kau tak pernah berubah Sugoro Geni, sikapmu selalu saja kasar dan rakus hingga menyuruh anakmu untuk membuat kekacauan di daerah kekuasaan saya. Sekarang bersiaplah!” Seru Singo Ireng, tiba-tiba dengan cepat Sepasang Setan Bukit Geni berdiri di tengah-tengah mereka. “Ayahanda tak perlu turun tangan, biar kami yang menghadapinya.” Ujar Sepasang Setan Bukit Geni mencegah ayahnya, Sugoro Geni pun anggukan kepala lalu mundur beberapa langkah. “Serang...!” Teriak Singo Ireng, seluruh anak buahnya yang tadi menunggu di belakang bergerak menyerang, sementara Singo Ireng dan Sepasang Setan Bukit Geni menjarak mencari tempat yang cukup luas untuk bertarung. Pertempuran terjadi antara anak buah Singo Ireng dan anak buah Sugoro Geni, demikian

    Last Updated : 2023-06-30
  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 85. Warok Suketi

    Jasad-jasad anak buah Singo Ireng dilempar begitu saja oleh anak buah Sugoro Geni ke lembah Bukit Geni itu, sementara jasad Singo Ireng mereka kubur tanpa memberi tanda berupa batu nisan. Sepasang Setan Bukit Geni memilih untuk tidak beristirahat, mereka berpesta minum tuak serta memakan makanan hasil rampasan dari penduduk yang mereka jumpai. Mereka semakin merajalela dan besar kepala saat wilayah yang mereka kuasai semakin luas sejak tewasnya Singo Ireng, bahkan niat mereka untuk memperluas lagi hingga seluruh kawasan pinggiran sungai Bengawan Solo menjadi daerah kekuasaan dari Padepokan Bukit Geni. ****** Sosok yang tak kalah beringasnya adalah Warok Suketi, lelaki berbadan tegap sama halnya dengan tubuh Singo Ireng itu memiliki banyak anak buah dan punya padepokan yang telah lama juga ia dirikan di daerah lembah pinggiran sungai Bengawan Solo padepokan itu ia beri nama Padepokan Lembah Suketi. Warok Suketi juga memeras para petani yang berada tidak jauh dari padepokannya itu,

    Last Updated : 2023-06-30
  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 86. Singgah Di Kedai Welas

    “Mas Wirya sungguh-sungguh ingin menikahi saya?” Tanya Welas untuk memastikan, Wirya anggukan kepala sembari tersenyum kemudian mereka saling berpelukan kembali. Saat beberapa orang yang singgah di sana memesan kopi dan makanan, Wirya dengan senang hati membantu Welas di kedai itu bahkan mereka menyampaikan pada orang yang ada di kedai kalau mereka akan menikah. Semakin sore kedai milik Welas semakin ramai dikunjungi di samping rasa makanan dan kopi yang disuguhkan lebih enak dibandingi kedai-kedai lain yang ada dipemukiman itu, Welas juga tak pernah membuka kedainya hingga larut malam apalagi melayani laki-laki hidung belang untuk tidur bersamanya. Selama ini kedai yang ia buka dari pagi hingga senja tiba, sudah lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Sore itu pun kedai milik Welas tutup lebih awal dari biasanya, seperti yang telah mereka sepakati berdua akan melangsungkan pernikahan. Di rumah salah seorang penduduk yang selama ini dijadikan tempat menikah para

    Last Updated : 2023-07-01

Latest chapter

  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 460. Musnahnya Kerajaan Angkasa

    Lalu kedua telapak tangannya ia hadapan ke angkasa seperti hendak mencakar langit, tiba-tiba kedua pergelangan tangannya itu berubah menjadi putih ke perak-perakan. Sejurus dengan itu ia pun melesat bak elang ke arah tubuh Raksasa Durja Iblis, dua sinar putih menderu menghantam tubuh Raksasa Durja Iblis itu. “Buuuuuuuuuum..! Kraaaaaaaak...! Blaaaaaaaaaar..!” Ledakan maha dahsyat pun terdengar seiring dengan hancurnya tubuh Raksasa Durja Iblis hingga menjadi debu bertaburan di tanah, itulah ajian andalan Sang Pendekar Rajawali Dari Andalas yang bernama ajian Rajawali Melebur Sukma. Pekik dan sorak kemenangan bergemuruh dari ribuan prajurit gabungan istana peri dan Kerajaan Permata Timur, istana megah Kerajaan Angkasa itu pun telah rata dengan tanah seiring terbenamnya tubuh Raksasa Durja Iblis saat dihantam ajian Telapak Suci Budha yang dilesatkan Arya tadinya sebelum tubuh Raksasa Durja Iblis itu hancur berkeping-keping dihantam ajian Rajawali Melebur Sukma. Tubuh Arya yang tad

  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 459. Pertarungan Maut

    Pasukan gabungan peri dan Kerajaan Permata Timur pun tak berselang lama setelah itu mampu pula menaklukan ribuan prajurit istana Kerajaan Angkasa, sebagian besar dari mereka tewas bersimbah darah, dan sebagian lagi dipaksa menyerah. Sementara duel sengit antara Arya dan Batara Durja masih berlangsung, sejauh ini Arya belum mampu mendekat apalagi menghantamkan pukulannya ke tubuh Batara Durja, karena raja segala licik dan tamak itu selalu menghantamkan senjata mustikanya berupa gada ke arah Arya, hingga membuat sang pendekar dipaksa menghindar bahkan beberapa kali mundur. Mendapatkan beberapa kali serangannya gagal dan mengetahui jika Guru dan sebagian besar prajuritnya tewas, Batara Durja pun murka. Dengan segera ia merubah wujudnya menjadi Raksasa Durja Iblis, yang tentu saja diiringi semakin besarnya senjata mustikanya berupa gada itu. “Wuuuuuuuuuuus..! Blaaaaaaaaaaaam..!” tanah yang terkena hantaman gada itu bak dilanda gempa dahsyat membuat semua yang ada di kawasan itu terpent

  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 458. Berkumpulnya Para Peri

    Setelah menyusun dan merembukan dengan matang rencana penyerangan ke istana Kerajaan Angkasa, ke empat peri yang memimpin 4 penjuru kawasan negeri diatas awan itu kembali ke istana mereka masing-masing, sementara Arya tetap tinggal di istana ratu hingga esok pagi seluruh pasukan berkumpul di sana. Peri Salju setibanya di istana salju di kawasan utara segera menyampaikan berita itu pada seluruh pasukannya, begitu pula dengan Peri Api dan Peri Laut di kawasan selatan dan barat. Sementara Peri Bulan sebelum menuju istananya dikawasan timur, ia singgah dulu di istana Kerajaan Permata Timur menemui Benggala dan Yuda Tirta selaku Raja serta Panglima Kerajaan. “Mari silahkan masuk yang mulia Peri Bulan! Baginda Benggala ada didalam istana!” tutur Yuda Tirta yang menyambut kedatangan Peri Bulan dihalaman istana Kerajaan Permata Timur itu. “Terima kasih, Yuda!” ucap Peri Bulan dengan senyum ramahnya, kemudian ia diiringi Yuda Tirta masuk kedalam istana menemui Benggala. “Sebuah kehormatan

  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 457. Pulihnya Sang Pendekar

    “Loh, kok diam saja Arya? Ayo, naik kita berangkat sekarang!” seru Peri Salju. “Iya, tapi sebaiknya aku ganti pakaian dulu, sepertinya pakaian yang aku jemur itu sudah kering!” ujar Arya sambil memunggut pakaian yang ia jemur di samping mulut goa itu. “Oh, ya silahkan! Kami akan menunggumu!” setelah mengambil pakaian yang ia jemur Arya masuk kembali kedalam goa mengganti pakaiannya. Beberapa menit kemudian Arya pun tampak ke luar dari mulut Goa, Peri Salju kembali memintanya naik ke punggung kuda putih bersayap tunggangannya itu. Arya melesat ke atas kuda di belakang Peri Salju duduk, dengan tersenyum Peri Salju memerintahkan kuda putih bersayap itu untuk terbang kembali ke negeri diatas awan. ***** “Apa yang mulia yakin pemuda dari negeri 1.500 tahun yang akan datang itu tidak akan selamat dari luka yang ia alami saat bertarung kemarin?!” tanya Durgama, saat ia diminta berkumpul dengan para petinggi istana lainya diruang utama Kerajaan Angkasa. “Ha.. Ha.. Ha..! Aku benar-benar

  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 456. Racun Raja Iblis

    “Hemmm... Jasa yang telah kau berikan pada negeri peri dan negeri di atas awan sudah sangat besar! Tidak ada apa-apanya bila dibandingkan dengan yang aku lakukan ini kepadamu! Racun Iblis yang ada di tubuhmu belum sepenuhnya hilang, karena aku hanya berhasil mengeluarkan sebagiannya saja!” tutur Resi Dharma.“Jadi racun iblis masih ada di dalam tubuhku? Lalu bagaimana cara menghilangkan keseluruhannya, Resi?” Arya terlihat panik akan yang dituturkan Resi Dharma baru saja kepadanya.“Kamu tak perlu cemas! Kamu cukup berendam di depan air terjun sana beberapa menit! Air itu akan melenyapkan seluruh racun yang ada di tubuhmu! Tadi selain mengeluarkan sebagian racun di tubuhmu, aku juga telah berhasil membuka pori-pori di seluruh badanmu! Agar hawa gaib air terjun dapat merasuki dan melenyapkan racun di tubuhmu itu!” tutur Resi Dharma.“Oh, begitu! Baiklah sekarang juga aku akan berendam di air terjun depan goa ini!” Resi Dharma hanya anggukan kepalanya, Arya dengan tertatih-tatih bangkit

  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 455. Bertarung Dengan Batara Durja

    Setibanya di istana salju di ruangan tempat Arya dibaringkan, Peri Ratu segera memeriksa tubuh sang pendekar. Bagian dada kanan tampak lebam, dan ada goresan luka yang darahnya telah membeku.“Luka dalam yang dialami Arya sangat parah! Kalau saja dia bukan sosok berilmu tinggi, mungkin tulang dadanya telah remuk! Senjata mustika milik Batara Durja itu pun melukai bagian dadanya, dan akibatnya racun jahat dari senjata itu mengalir ke seluruh tubuhnya!” tutur Peri Ratu.“Apakah Arya masih hidup yang mulia? Tadi aku periksa denyut nadi dan detak jantungnya tak ada sama sekali!” Peri Salju masih terlihat sangat cemas.“Hemmm... Mungkin saat kamu memeriksanya tadi keadaanmu lagi kalut, hingga kamu tak merasakan masih adanya denyut nadi dan detak jantungnya! Hanya saja saat ini dia benar-benar tak bisa bergerak sama sekali dan tak sadarkan diri akibat racun iblis yang menjalar diseluruh tubuhnya! Ternyata Batara Durja tidak sendiri, dia bersekutu dengan raja iblis!” Peri Ratu menjelaskan se

  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 454. Menuju Kerajaan Angkasa

    “Tidak Arya, apapun yang terjadi nantinya aku akan tetap bersamamu di sini! Berhati-hatilah, sosok yang kamu hadapi ini sangat licik dan berbahaya!” ujar Peri Salju, Arya tersenyum lalu mengangguk. Batara Durja yang memang tak dapat lagi menahan ingin segera menghajar Arya yang selama ini selalu menggagalkan rencananya, mulai dari negeri peri hingga terakhir menewaskan salah seorang kepercayaannya di istana bernama Durpala, langsung menerjang ke depan ke arah sang pendekar. Hantaman kaki dan tangan secara bergantian membuat Arya terpaksa beberapa kali mengelak dan menangkis, meskipun serangan itu tanpa dialiri kekuatan ilmu tenaga dalam akan tetapi hawa pukulan Batara Durja sangat terasa dan membahayakan. Tubuh Batara Durja memang tinggi dan kekar, akan tetapi gerakan-gerakannya sangat gesit membuat Arya cukup kewalahan dan harus menghindar kian-kemari. “Deeeeeeees..! Deeeeeeeees..!” sebuah pukulan tangan kosong Arya mendarat keras mengenai dada kanan Batara Durja hingga membuatny

  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 453. Terbebasnya Desa Gumanti

    “Sudah dua kali mereka berusaha untuk menguasai Desa Gumanti ini! Dan beberapa hari yang lalu mereka berhasil membuat kami menyerah karena tak kuasa melawan!” tutur Jabari saat mereka telah duduk bersama diruangan terbuka itu. “Sepertinya Kerajaan Angkasa itu memang serakah dan tak pernah merasa jera, sebelum rajanya yang bernama Batara Durja itu ditaklukan!” tutur Arya. “Terima kasih sekali lagi kami ucapkan pada kalian semua yang telah membantu membebaskan Desa Gumanti dari mereka! Kami tak tahu harus bagaimana membalas jasa baik kalian ini!” ucap Jabari mewakili seluruh warganya. “Sama-sama, Jabari!” tutur Arya, Peri Salju dan Wisnu Dharma. “Lantas sekarang apa yang perlu kami bantu? Apakah kami seluruh warga musti ikut ke Kerajaan Angkasa itu?” tanya Jabari. “Tidak usah, biar Aku dan Peri Salju saja yang ke sana!” “Apakah itu tidak terlalu berbahaya Arya, sementara di istana Kerajaan itu ada ribuan prajurit yang tentunya akan menghadang kalian?! Bagaimana jika seluruh muridk

  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 452. Arya Bertemu Wisnu Dharma

    “Dia sosok yang sangat berbahaya! Ambisinya jelas ingin berkuasa atas negeri diatas awan ini! Dia tentu saja sangat membenci yang mulia dan para peri lainnya, yang secara nyata diberikan hak kekuasaan di negeri diatas awan!” tutur Wisnu Dharma. “Ilmu apa yang ia miliki hingga Guru sendiri tak sanggup menghadapinya hingga harus lari dan bersembunyi di goa negeri peri?” kali ini Arya yang bertanya. “Aku sendiri tidak tahu ilmu apa yang ia miliki, Arya! Yang jelas ilmunya itu sangat aneh dan sulit dihadapi! Aku melarikan diri hingga ke negeri peri disamping untuk menyelamatkan nyawaku, juga yang tak kalah pentingnya menyelamatkan kitab tapak budha!” tutur Wisnu Dharma. “Di mana letak Kerajaan Angkasa itu, Guru?” “Kerajaan itu berada diarah utara dari kuil ini! Jika kamu hendak kesana, kebetulan nanti selepas tengah hari kita akan berhadapan dengan para prajurit Kerajaan itu di Desa Gumanti! Kamu bisa menahan salah seorang dari mereka untuk menunjukan jalan ke istana Kerajaan Angkasa

DMCA.com Protection Status