Beranda / Pendekar / Pendekar Rajawali Dari Andalas / Bab 343. Pertemuan Di Kerajaan Siluman

Share

Bab 343. Pertemuan Di Kerajaan Siluman

Penulis: Andy Lorenza
last update Terakhir Diperbarui: 2024-02-09 06:10:21

“Rencana yang mulia benar-benar bagus, langkah pertama yang dilakukan dengan menjadikan para warga Desa Kabut sebagai budak dan pengikut setia Kerajaan ini. Semakin banyak para warga yang berhasil kita tundukan, maka semakin kuat kita nantnya.” ujar Hantu Tangan Tiga.

“Ha..! Ha..! Ha..! Kau benar sekali, Panglima. Memang itulah tujuan saya memberi perintah padamu untuk menculik beberapa orang dari warga desa itu untuk kita jadikan pesuruh, dan perlahan-lahan nanti Kerajaan kita akan menjadi Kerajaan yang besar dan kuat.” kembali terdengar gelak tawa Hantu Bermuka Dua Sang Raja Kerajaan Hantu itu.

Beberapa saat kemudian datanglah para tawanan yang diantarkan 2 penjaga penjara ke ruangan di mana Hantu Tangan Tiga dan Hantu Bermuka Dua tengah asyik berbincang-bincang.

“Yang mulia dan Panglima, ini kami antarkan para tawanan yang kini telah menjadi bagian dari penghuni istana Kerajaan.” ujar salah satu penjaga penjara yang mengiring para tawanan warga Desa Kabut yang kini telah berubah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 344. Ada Apa Dengan Peri Salju?

    “Ya, kunjungan saya ke sini memang ada hal penting yang ingin saya sampaikan namun sebelumnya apakah sobatku Durpa sudah mendapat laporan tentang para utusan kita di Negeri Peri?” tanya Batara Durja. “Itu lah yang sampai sekarang belum saya dapatkan beritanya yang mulia, Panglima Kerajaan telah beberapa kali saya utus mencari tahu tentang mereka namun tak satupun dari para utusan itu ditemui di Negeri Peri itu.” jawab Durpa. “Saya mendapat laporan dari mata-mata Kerajaan, kalau semua utusan kita telah tewas. Sebagian besar oleh pemuda dari negeri 1.500 tahun itu, dan lebihnya oleh Peri Salju.” tutur Batara Durja. “Apa?! Semua utusan kita tewas? Peri Salju juga turun ke negeri itu? Wah, ini benar-benar bahaya! Berarti para Peri telah mengetahui tentang rencana kita untuk menguasai Negeri Peri itu.” ujar Durpa yang terkejut mendengar penuturan Batara Durja. “Ya, bisa jadi para Peri telah mengetahui rencana kita itu. Untuk itu saya mengunjungimu di sini, langkah apalagi yang musti ki

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-10
  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 345. Sebuah Rasa Terpendam

    Mendengar jawaban dari Lestari kini Peri Salju yang tampak terkejut karena saat ia melamun akan sosok lelaki yang pernah dijumpainya beberapa waktu lalu di Negeri Peri, Lestari abdi istana kesayangannya itu melihatnya. Tampak sekali wajahnya bersemu merah, meskipun ia berusaha untuk menyembunyikan dan walaupun Lestari belum tahu apa yang tengah ia lamunkan tadi. “Tak biasanya yang mulia bermenung dan tersenyum begitu, apa gerangan yang telah terjadi hingga membuat yang mulia Peri Salju seperti itu?” tanya Lestari. “Hemmm, saya sendiri juga heran. Sejak saya menolong seorang pemuda yang tengah terperangkap di gurun es abadi beberapa hari yang lalu di Negeri Peri, pemuda itu selalu menganggu pikiran saya. Meskipun saat itu tubuhnya kaku dan tak sadarkan diri, namun saya dapat melihat jelas jika pemuda itu sangat unik.” tutur Peri Salju diiringi senyum manisnya. “Oh rupanya junjunganku Peri Salju Peri tercantik sejagat raya ini, tengah jatuh cinta? Pemuda unik seperti apa yang mulia m

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-11
  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 346. Serangan Sepasang Naga

    “Bukankah yang mulia bisa kapan saja turun ke Negeri Peri mencari tahu keberadaannya?” tanya Lestari kembali mengoda Ratunya itu sembari tersenyum. “Sebagai Peri, kita juga memiliki rasa malu. Tak pantas pula rasanya jika kita sebagai perempuan mengejar dan terlalu mencari tahu akan sosok lelaki, biarlah waktu yang mempertemukan kami kembali.” tutur Peri Salju dengan kata-kata yang indah dan penuh makna, hal itu membuat Lestari makin yakin jika Ratunya memang memiliki rasa pada Arya. Tak terasa malam pun semakin larut, Peri Salju segera ke kamarnya setelah Lestari abdi Istana Salju itu menyarankan ratunya untuk beristirahat. Namun Peri Salju tetap tak dapat pejamkan mata, pikirannya kembai tertuju pada Arya yang beberapa hari belakangan ini selalu hadir dalam ingatannya. Seperti perempuan yang tengah dilanda kasmaran pada umumnya, seorang Peri Salju juga dilanda kegelisahan di kamarnya. Berkali-kali tubuhnya ia miringkan ke kanan dan ke kiri, bahkan terkadang menelungkup agar dapat

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-13
  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 347. Dua Sahabat Terluka

    Sementara sepasang naga raksasa masih saja berputar-putar di udara, Arya melompat dari atas dahan pohon kembali ke tanah. Baru saja kakinya ia pinjakan, dua semburan api dari sepasang naga itu kembali menderu. “Wuuuuuuuuuuus..! Wuuuuuuuuuuus..! Blaaaaaam..! Blaaaaaaaaaar..!” serta merta sang pendekar kembali lambungkan tubuhnya ke atas dahan pohon menghindari serangan itu. Arya mengulangi gerakannya ke bawah namun kali ini dia telah siap dengan membentengi diri dengan ajian Topan Gunung Sumbing, seiring lompatannya ajian itu segera ia lesatkan membendung semburan api yang kembali diderukan sepasang naga. “Wuuuuuuuus..! Wuuuuuuuus..! Blaaaaaaaaaar..!” ledakan diiringi percikan api bertebaran di udara, bahkan akibat dahsyatnya ajian Topan Gunung Sumbing membuat sepasang naga itu oleng karena bagian kepala mereka seperti menghantam tembok yang keras. Kesempatan itu Arya pergunakan untuk melepaskan ajian andalannya yang lain, begitu kakinya menginjak tanah kedua tangan ia rentangkan k

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-13
  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 348. Dibawa Ke Sebuah Desa

    Perahu dengan dua orang yang tengah menjala ikan tiba di pinggiran sungai itu, mereka pun turun dari perahunya lalu menarik perahu agar lebih menepi. “Maafkan jika saya telah menganggu kisanak yang tengah menjala ikan, kami benar-benar butuh bantuan kalian untuk dapat segera menyeberangi sungai ini. Dua orang sahabat saya ini tengah terluka dan tak mampu berjalan.” tutur Arya pada kedua pemilik perahu. “Baik kisanak, mari kami bantu untuk menyeberangi sungai ini!” ujar salah seorang dari mereka. “Terima kasih, Kisanak.” ucap Arya lalu ia menghampiri Dewa Bola Api kembali menggendongnya ke atas perahu, sementara Benggala juga memanggul tubuh Yuda Tirta. Kedua pemilik perahu itu memang sosok yang baik, mereka ikut pula membantu Yuda Tirta dan Dewa Bola Api untuk dibawa naik ke atas perahu dan setelah mereka semua berada diatas perahu kedua pemilik perahu itu pun mengayuhnya membawa Arya dan ketiga sahabatnya menyeberangi sungai yang lebar itu. “Kisanak-kisanak ini hendak ke mana? D

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-15
  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 349. Kepala Desa Beringin

    “Nah, sekarang kita sudah sampai di seberang sungai dekat dengan desa kami. Mari, kita segera menuju ke desa!” ajak Sudiro saat perahu yang mereka dayung tiba di seberang sungai. Arya dan Benggala segera memapah tubuh Yuda Tirta dan Dewa Bola Api turun dari perahu, Sudiro dan Sarkam pun membantu. Setelah turun dari perahu kembali Benggala memanggul tubuh Yuda, sementara Arya menggendong Dewa Bola Api menuju kawasan Desa Beringin diiringi Sudiro dan Sarkam. Tidak beberapa menit berjalan tibalah mereka di pemukiman warga desa, Sudiro dan Sarkam tidak serta merta membawa Arya dan ketiga sahabatnya itu ke rumah mereka melainkan terlebih dahulu menuju rumah kepala Desa Beringin itu. “Kanda Rangga, apakah Kanda berada di rumah?!” panggil Sudiro sembari mengetuk pintu rumah yang ia tuju, tak beberapa lama tampak seorang lelaki membukakan pintu. “Eh, ternyata kamu Sudiro. Wah, ada tamu juga rupanya? Mari, silahkan masuk!” ajak lelaki bernama Rangga itu. Sudiro dan Sarkam membantu kedua s

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-15
  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 350. Kekuatiran Pada Suku Zumba

    “Baiklah mari! Terima kasih sekali kami ucapkan pada Kanda Rangga yang telah bersedia menerima kami di desa ini.” ucap Arya yang ikut berdiri dari duduknya hendak menuju rumah yang dimaksudkan kepala Desa Beringin dan dua orang warganya itu.“Iya, sama-sama Arya. Seperti yang dikatakan Sudiro tadi, jika ada yang saudara butuhkan termasuk untuk pengobatan saudara kita yang terluka ini jangan pernah sungkan untuk bicara pada kami warga Desa Beringin ini.” ujar Rangga sambil berjalan mengiringi Arya dan para sahabat serta dua warganya yang akan menuju sebuah rumah.Rumah tempat biasa digunakan untuk menerima dan melayani tamu dari desa lain itu tidaklah terlalu jauh dari rumah Rangga kepala Desa Beringin, hanya berjarak beberapa rumah saja dan sekitar kurang lebih 5 menit Arya dan para sahabatnya yang diantarkan Sudiro serta Sarkam pun tiba di rumah itu.Rumah khusus tamu itu cukup besar, di samping tersedia dua kamar ada pula ruangan lebar untuk duduk berkumpul. Sebelum Yuda Tirta dan

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-16
  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 351. Diculik Suku Zumba

    “Ya Arya, moga saja kejahatan Suku Zumba dikarenakan tabiat mereka yang sejak dulunya begitu dan bukan Desa Beringin ini saja yang pernah mereka datangi desa-desa lainnya juga begitu. Sampai dengan saat ini tak satupun desa yang mampu mereka kuasai, seperti hal di desa ini desa yang lain juga kompak untuk mengusir para pengacau yang mencoba-coba masuk ke desa mereka.” ujar Sudiro.“Sebaiknya kita berikan waktu untuk saudara Arya dan sahabatnya beristirahat, nanti sore atau malam kita berkunjung lagi ke rumah ini.” ujar Sarkam pada Sudiro.“Ya benar, sebaiknya saudara Arya dan sahabat yang lainnya segera beristirahat. Jika ada para warga yang nanti datang membawakan makanan, kalian jangan sungkan untuk menerimanya karena semua itu sudah menjadi tradisi di sini dan juga atas perintah serta persetujuan dari kepala desa. Kami pamit dulu!” ujar Sudiro, lalu ia dan Sarkam meninggalkan rumah tempat Arya dan ketiga sahabatnya itu.*****Sore itu cuaca di Desa Beringin terlihat mendung, di lan

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-17

Bab terbaru

  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 460. Musnahnya Kerajaan Angkasa

    Lalu kedua telapak tangannya ia hadapan ke angkasa seperti hendak mencakar langit, tiba-tiba kedua pergelangan tangannya itu berubah menjadi putih ke perak-perakan. Sejurus dengan itu ia pun melesat bak elang ke arah tubuh Raksasa Durja Iblis, dua sinar putih menderu menghantam tubuh Raksasa Durja Iblis itu. “Buuuuuuuuuum..! Kraaaaaaaak...! Blaaaaaaaaaar..!” Ledakan maha dahsyat pun terdengar seiring dengan hancurnya tubuh Raksasa Durja Iblis hingga menjadi debu bertaburan di tanah, itulah ajian andalan Sang Pendekar Rajawali Dari Andalas yang bernama ajian Rajawali Melebur Sukma. Pekik dan sorak kemenangan bergemuruh dari ribuan prajurit gabungan istana peri dan Kerajaan Permata Timur, istana megah Kerajaan Angkasa itu pun telah rata dengan tanah seiring terbenamnya tubuh Raksasa Durja Iblis saat dihantam ajian Telapak Suci Budha yang dilesatkan Arya tadinya sebelum tubuh Raksasa Durja Iblis itu hancur berkeping-keping dihantam ajian Rajawali Melebur Sukma. Tubuh Arya yang tad

  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 459. Pertarungan Maut

    Pasukan gabungan peri dan Kerajaan Permata Timur pun tak berselang lama setelah itu mampu pula menaklukan ribuan prajurit istana Kerajaan Angkasa, sebagian besar dari mereka tewas bersimbah darah, dan sebagian lagi dipaksa menyerah. Sementara duel sengit antara Arya dan Batara Durja masih berlangsung, sejauh ini Arya belum mampu mendekat apalagi menghantamkan pukulannya ke tubuh Batara Durja, karena raja segala licik dan tamak itu selalu menghantamkan senjata mustikanya berupa gada ke arah Arya, hingga membuat sang pendekar dipaksa menghindar bahkan beberapa kali mundur. Mendapatkan beberapa kali serangannya gagal dan mengetahui jika Guru dan sebagian besar prajuritnya tewas, Batara Durja pun murka. Dengan segera ia merubah wujudnya menjadi Raksasa Durja Iblis, yang tentu saja diiringi semakin besarnya senjata mustikanya berupa gada itu. “Wuuuuuuuuuuus..! Blaaaaaaaaaaaam..!” tanah yang terkena hantaman gada itu bak dilanda gempa dahsyat membuat semua yang ada di kawasan itu terpent

  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 458. Berkumpulnya Para Peri

    Setelah menyusun dan merembukan dengan matang rencana penyerangan ke istana Kerajaan Angkasa, ke empat peri yang memimpin 4 penjuru kawasan negeri diatas awan itu kembali ke istana mereka masing-masing, sementara Arya tetap tinggal di istana ratu hingga esok pagi seluruh pasukan berkumpul di sana. Peri Salju setibanya di istana salju di kawasan utara segera menyampaikan berita itu pada seluruh pasukannya, begitu pula dengan Peri Api dan Peri Laut di kawasan selatan dan barat. Sementara Peri Bulan sebelum menuju istananya dikawasan timur, ia singgah dulu di istana Kerajaan Permata Timur menemui Benggala dan Yuda Tirta selaku Raja serta Panglima Kerajaan. “Mari silahkan masuk yang mulia Peri Bulan! Baginda Benggala ada didalam istana!” tutur Yuda Tirta yang menyambut kedatangan Peri Bulan dihalaman istana Kerajaan Permata Timur itu. “Terima kasih, Yuda!” ucap Peri Bulan dengan senyum ramahnya, kemudian ia diiringi Yuda Tirta masuk kedalam istana menemui Benggala. “Sebuah kehormatan

  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 457. Pulihnya Sang Pendekar

    “Loh, kok diam saja Arya? Ayo, naik kita berangkat sekarang!” seru Peri Salju. “Iya, tapi sebaiknya aku ganti pakaian dulu, sepertinya pakaian yang aku jemur itu sudah kering!” ujar Arya sambil memunggut pakaian yang ia jemur di samping mulut goa itu. “Oh, ya silahkan! Kami akan menunggumu!” setelah mengambil pakaian yang ia jemur Arya masuk kembali kedalam goa mengganti pakaiannya. Beberapa menit kemudian Arya pun tampak ke luar dari mulut Goa, Peri Salju kembali memintanya naik ke punggung kuda putih bersayap tunggangannya itu. Arya melesat ke atas kuda di belakang Peri Salju duduk, dengan tersenyum Peri Salju memerintahkan kuda putih bersayap itu untuk terbang kembali ke negeri diatas awan. ***** “Apa yang mulia yakin pemuda dari negeri 1.500 tahun yang akan datang itu tidak akan selamat dari luka yang ia alami saat bertarung kemarin?!” tanya Durgama, saat ia diminta berkumpul dengan para petinggi istana lainya diruang utama Kerajaan Angkasa. “Ha.. Ha.. Ha..! Aku benar-benar

  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 456. Racun Raja Iblis

    “Hemmm... Jasa yang telah kau berikan pada negeri peri dan negeri di atas awan sudah sangat besar! Tidak ada apa-apanya bila dibandingkan dengan yang aku lakukan ini kepadamu! Racun Iblis yang ada di tubuhmu belum sepenuhnya hilang, karena aku hanya berhasil mengeluarkan sebagiannya saja!” tutur Resi Dharma.“Jadi racun iblis masih ada di dalam tubuhku? Lalu bagaimana cara menghilangkan keseluruhannya, Resi?” Arya terlihat panik akan yang dituturkan Resi Dharma baru saja kepadanya.“Kamu tak perlu cemas! Kamu cukup berendam di depan air terjun sana beberapa menit! Air itu akan melenyapkan seluruh racun yang ada di tubuhmu! Tadi selain mengeluarkan sebagian racun di tubuhmu, aku juga telah berhasil membuka pori-pori di seluruh badanmu! Agar hawa gaib air terjun dapat merasuki dan melenyapkan racun di tubuhmu itu!” tutur Resi Dharma.“Oh, begitu! Baiklah sekarang juga aku akan berendam di air terjun depan goa ini!” Resi Dharma hanya anggukan kepalanya, Arya dengan tertatih-tatih bangkit

  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 455. Bertarung Dengan Batara Durja

    Setibanya di istana salju di ruangan tempat Arya dibaringkan, Peri Ratu segera memeriksa tubuh sang pendekar. Bagian dada kanan tampak lebam, dan ada goresan luka yang darahnya telah membeku.“Luka dalam yang dialami Arya sangat parah! Kalau saja dia bukan sosok berilmu tinggi, mungkin tulang dadanya telah remuk! Senjata mustika milik Batara Durja itu pun melukai bagian dadanya, dan akibatnya racun jahat dari senjata itu mengalir ke seluruh tubuhnya!” tutur Peri Ratu.“Apakah Arya masih hidup yang mulia? Tadi aku periksa denyut nadi dan detak jantungnya tak ada sama sekali!” Peri Salju masih terlihat sangat cemas.“Hemmm... Mungkin saat kamu memeriksanya tadi keadaanmu lagi kalut, hingga kamu tak merasakan masih adanya denyut nadi dan detak jantungnya! Hanya saja saat ini dia benar-benar tak bisa bergerak sama sekali dan tak sadarkan diri akibat racun iblis yang menjalar diseluruh tubuhnya! Ternyata Batara Durja tidak sendiri, dia bersekutu dengan raja iblis!” Peri Ratu menjelaskan se

  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 454. Menuju Kerajaan Angkasa

    “Tidak Arya, apapun yang terjadi nantinya aku akan tetap bersamamu di sini! Berhati-hatilah, sosok yang kamu hadapi ini sangat licik dan berbahaya!” ujar Peri Salju, Arya tersenyum lalu mengangguk. Batara Durja yang memang tak dapat lagi menahan ingin segera menghajar Arya yang selama ini selalu menggagalkan rencananya, mulai dari negeri peri hingga terakhir menewaskan salah seorang kepercayaannya di istana bernama Durpala, langsung menerjang ke depan ke arah sang pendekar. Hantaman kaki dan tangan secara bergantian membuat Arya terpaksa beberapa kali mengelak dan menangkis, meskipun serangan itu tanpa dialiri kekuatan ilmu tenaga dalam akan tetapi hawa pukulan Batara Durja sangat terasa dan membahayakan. Tubuh Batara Durja memang tinggi dan kekar, akan tetapi gerakan-gerakannya sangat gesit membuat Arya cukup kewalahan dan harus menghindar kian-kemari. “Deeeeeeees..! Deeeeeeeees..!” sebuah pukulan tangan kosong Arya mendarat keras mengenai dada kanan Batara Durja hingga membuatny

  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 453. Terbebasnya Desa Gumanti

    “Sudah dua kali mereka berusaha untuk menguasai Desa Gumanti ini! Dan beberapa hari yang lalu mereka berhasil membuat kami menyerah karena tak kuasa melawan!” tutur Jabari saat mereka telah duduk bersama diruangan terbuka itu. “Sepertinya Kerajaan Angkasa itu memang serakah dan tak pernah merasa jera, sebelum rajanya yang bernama Batara Durja itu ditaklukan!” tutur Arya. “Terima kasih sekali lagi kami ucapkan pada kalian semua yang telah membantu membebaskan Desa Gumanti dari mereka! Kami tak tahu harus bagaimana membalas jasa baik kalian ini!” ucap Jabari mewakili seluruh warganya. “Sama-sama, Jabari!” tutur Arya, Peri Salju dan Wisnu Dharma. “Lantas sekarang apa yang perlu kami bantu? Apakah kami seluruh warga musti ikut ke Kerajaan Angkasa itu?” tanya Jabari. “Tidak usah, biar Aku dan Peri Salju saja yang ke sana!” “Apakah itu tidak terlalu berbahaya Arya, sementara di istana Kerajaan itu ada ribuan prajurit yang tentunya akan menghadang kalian?! Bagaimana jika seluruh muridk

  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 452. Arya Bertemu Wisnu Dharma

    “Dia sosok yang sangat berbahaya! Ambisinya jelas ingin berkuasa atas negeri diatas awan ini! Dia tentu saja sangat membenci yang mulia dan para peri lainnya, yang secara nyata diberikan hak kekuasaan di negeri diatas awan!” tutur Wisnu Dharma. “Ilmu apa yang ia miliki hingga Guru sendiri tak sanggup menghadapinya hingga harus lari dan bersembunyi di goa negeri peri?” kali ini Arya yang bertanya. “Aku sendiri tidak tahu ilmu apa yang ia miliki, Arya! Yang jelas ilmunya itu sangat aneh dan sulit dihadapi! Aku melarikan diri hingga ke negeri peri disamping untuk menyelamatkan nyawaku, juga yang tak kalah pentingnya menyelamatkan kitab tapak budha!” tutur Wisnu Dharma. “Di mana letak Kerajaan Angkasa itu, Guru?” “Kerajaan itu berada diarah utara dari kuil ini! Jika kamu hendak kesana, kebetulan nanti selepas tengah hari kita akan berhadapan dengan para prajurit Kerajaan itu di Desa Gumanti! Kamu bisa menahan salah seorang dari mereka untuk menunjukan jalan ke istana Kerajaan Angkasa

DMCA.com Protection Status