Beranda / Pendekar / Pendekar Rajawali Dari Andalas / Bab 296. Teringat Negeri Asal

Share

Bab 296. Teringat Negeri Asal

Penulis: Andy Lorenza
last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-14 06:20:58

Tak jauh dari pemukiman mereka terdapat hamparan es yang selalu berubah-ubah, terkadang mengenang seperti danau terkadang membeku. Hamparan itu telah ada di sana sejak ratusan tahun yang lalu, orang-orang yang berada dekat dengan kawasan itu menamakannya es abadi. Mungkin dikarenakan hamparan es itu sangat aneh dan telah banyak pula memakan korban, bagi yang mengetahui kawasan itu sangat berbahaya untuk dilintasi dan tak seorang pun yang berani melewati es abadi itu.

Di bagian Utara Negeri Peri itu memang kutup terdingin dibandingkan kawasan lainnya, itu ditandai setiap harinya selalu saja terjadi hujan salju hingga hanya manusia beruang lah yang mampu bertahan hidup di kawasan Utara itu karena mereka dilengkapi dengan pakaian dari kulit kayu tipis dicampur dengan kulit binatang yang berlapis-lapis dibuat seperti jaket sehingga mereka tetap merasa hangat kendati setiap harinya diterpa hujan salju.

Kedatangan perempuan asing yang baru beberapa hari di pemukiman itu seperti anugrah ya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 297. Menuju Pulau Kematian

    “Ya moga saja begitu sobatku, Raka. Namun meskipun ada yang datang mengacau dalam wujud yang berbeda, aku yakin kalian pasti akan dapat mengatasinya.” tutur Arya dengan senyum dan rasa yakinnya. Pagi itu cuaca sangat cerah, fajar yang menyingsing di ufuk Timur memancarkan cahayanya tanpa terhalang kabut ataupun awan sedikitpun. Di depan sebuah rumah di pemukiman Suku Dufan terlihat Arya dan para sahabatnya tengah dikelilingi orang-orang Suku Dufan begitu pula dengan kepala Suku Dufan yang bernama Jaka, dia pun terlihat di depan rumah itu. “Saudara-saudaraku semua Suku Dufan, terima kasih atas kebaikan kalian menerima kami bermalam di sini dan pagi ini kami mohon pamit untuk melanjutkan perjalanan ke pulau kematian yang ada di sebalik bukit sana!” ucap Arya. “Ya, saudaraku Arya. Saya mewakili Suku Dufan mengucapkan terima kasih yang tak terhingga, dan jika suatu saat nanti kalian melintas di kawasan pemukiman ini jangan sungkan untuk singgah.” ucap Raka pula. “Sama-sama, sobat Raka

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-15
  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 298. Perkelahian Dengan Anaconda

    “Wuuuuuuus..! Wuuuuuuus..!” beberapa ekor buaya melesat hendak menyambar tubuh Arya, sang pendekar yang memang telah mewaspadai segala kemukinan bahaya di dalam goa itu dengan cepat melesat ke udara lalu melakukan lompatan-lompatan yang mengalahkan kecepatan sergapan buaya. Arya hampir saja sampai di depan patung besar yang terbuat dari emas itu, namun sebuah kibasan dari ekor ular anaconda raksasa menghantam pinggangnya membuat tubuh Arya terlempar menghantam di dinding karang. “Wuuuuuuuuut..!” belum lagi Arya dapat berdiri dengan sempurna di dinding karang di dalam goa itu kepala anaconda raksasa melesat hendak menelannya bulat-bulat, beruntung sang pendekar dapat berkelip dengan menundukan badannya hingga kepala anaconda itu hanya menerpa udara kosong. “Wuuuuuuuuut...! Blaaaaaaaaam...! Kraaaaak...! Zleeeeeeeep...! Byuuuuuuuur..!” kepala anaconda kembali melesat, namun kali ini Arya tak tinggal diam dengan cepat ia kerahkan ajian Topan Gunung Sumbing tingkat tinggi hingga kepala

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-16
  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 299. Memecahkan Rahasia

    “Bagaimana caranya saya membebaskanmu? Sementara seperti yang kau katakan patung budha ini takan bisa dihancurkan oleh kekuatan dan senjata apapun jua, untuk masuk melalui rongga yang ada di mulut patung ini juga tak mungkin karena terlalu tinggi?” tanya Arya. “Benar, patung ini takan bisa dihancurkan oleh kekuatan apapun dan kau juga takan mungkin bisa masuk melalui rongga di atas sana. Kau harus memikirkan caranya, dan mampu memecahkan rahasia patung budha ini.” jawab sosok di dalam patung. “Mahkluk apa yang terkurung di dalam patung ini? Seenaknya saja menyuruhku berfikir, tapi aku juga penasaran rahasia apa yang ada di patung budha ini? Jika tubuh patung ini tak bisa dihancurkan dengan kekuatan serta senjata apapun, berarti patung ini benar-benar kokoh. Lalu bagaimana caranya aku bisa masuk ke dalam sana?” gumam Arya benar-benar dibuat pusing memecahkan rahasia yang ada di tubuh patung budha itu. “Jika dengan benda keras tak dapat dihancurkan, berarti patung ini hanya bisa dite

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-16
  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 300. Ajian Telapak Suci Budha

    Dengan segera biksu itu berdiri dari duduknya kemudian menyambar raga halus Arya, lalu ia ke luar dari cela retak patung dan menyambar raga kasar sang pendekar yang ada di atas batu karang di dinding goa. Gerakan biksu itu benar-benar luar biasa cepatnya, hingga beberapa detik saja dia dan kedua raga Arya berhasil ke luar dari goa. “Kraaaaaak..! Blaaaaaam...! Blaaaaaaar..! Byuuuuuuuuur..!” terdengar suara retak lalu meledaknya patung budha di dalam goa. “Cepat kalian tinggalkan pulau ini sekarang juga!” seru Arya pada para sahabatnya yang masih terpana melihat dua raga Arya dikedua tangan biksu yang melayang di udara. Mendengar perintah Arya itu, ketiga sahabatnya itu lekas-lekas menuju perahu lalu mendayung cepat meninggalkan pulau kematian itu sementara biksu melayang terbang menuju daratan membawa kedua raga Arya. “Kraaaaaaaaak..! Kraaaaaaaak...! Buuuuuuuuum...!” karang-karang yang berongga di pulau itu pun retak lalu runtuh, saking keras getarannya membuat air danau beriak memb

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-17
  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 301. Biksu Pamit

    “Saya senang ajian Telapak Suci Budha akhirnya terwariskan pada orang yang tepat, di samping saya terbebas dari kutukan kitab Telapak Budha itu saya juga bangga karena nantinya ajian Telapak Suci Budha akan menjadi salah satu ilmu pembasmi kejahatan. Menyambung ucapanmu yang menduga Batara Durja sebagai dalang dari kekacauan yang pernah terjadi di Negeri Peri ini, saya pun membenarkannya. Karena dia memang sosok yang tamak akan kekuasaan, dia ingin menguasai seluruh negeri di jagat raya termasuk Negeri Peri ini.” sambung biksu itu. “Benar biksu, beruntung beberapa kali kekacauan di negeri ini dapat kami atasi dengan melumpuhkan sosok ataupun mahkluk jelmaan utusan Kerajaan Angkasa itu. Kalau boleh tahu bagaimana ciri-ciri seorang Batara Durja itu, biksu?” tanya Arya. “Wajahnya sangar berkumis tebal hingga menjuntai kedua sela bibirnya! Badannya tinggi besar, jika dia marah bola matanya memerah mengerikan. Telah banyak juga Kerajaan-kerajaan kecil di negeri di atas awan sana yang ditu

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-17
  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 302. Kawasan Utara Negeri Peri

    Berbeda dengan pemukiman di kawasan lain, kawasan Utara Negeri Peri itu umumnya rumah-rumah dibuat tinggi berupa rumah panggung bahkan ada beberapa di antaranya yang dibuat dengan tonggak utamanya pohon besar. Rumah-rumah panggung itu dibuat bukan tanpa alasan, kawasan sebelah Utara Negeri Peri itu jika panas melebihi 3 hari tanpa hujan dan es abadi yang tidak jauh dari pemukiman itu akan mencair lalu kawasan pemukiman akan banjir setinggi 2 kaki. Rumah-rumah panggung dibuat di atas ketinggian 3 kaki, yang dihuni para kelompok manusia yang hidungnya menyerupai hidung beruang. Keseharian mereka untuk bertahan hidup, di samping berburu juga berladang padi dan buah-buahan segar di lereng kawasan perbukitan yang seketika banjir datang kawasan itu aman tak terjangkau genangan air. Di kawasan Utara itu juga terdapat sungai besar yang di dalamnya banyak sekali jenis ikan dan udang air tawar, dan itu jelas mereka manfaatkan untuk lauk-pauk. Kelompok manusia beruang juga dikenal cerdas, jik

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-18
  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 303. Suku Dolo

    “Saya jadi tak sabar ingin membuktikan ucapanmu itu!” Dwita rebahkan kepalanya dipundak Rano. Rano memahami jika Ketua kelompok manusia beruang itu ingin segera ditiduri, dengan segera pula Rano membopong tubuh Dwita ke atas ranjang di dalam sebuah rumah panggung yang terletak di tengah-tengah di antara rumah panggung lainnya. Seperti manusia normal lainnya, mereka melakukan itu penuh gairah dan nafsu yang membara. Sentuhan dan gerakan-gerakan yang dilakukan Rano membuat tubuh Dwita seperti melayang, dan begitu mencapai puncak yang dituju kedua tubuh yang bergumul itu pun terkulai lemas bermandikan keringat. Dwita merupakan salah satu utusan dari Kerajaan Siluman, ia berhasil menyusup dalam kelompok manusia beruang sejak memisahkan diri dengan para utusan yang lainnya setelah dia dan para utusan itu gagal menyingkirkan Arya dan ketiga sahabatnya dalam pertarungan di kawasan hutan di pinggiran sungai beberapa waktu yang lalu. Sejak saat itu Dwira nama salah satu utusan Kerajaan Sil

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-18
  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 304. Ternyata Perempuan Itu?

    “Saudara-saudaraku semua, karena sudah jelas tentang siapa perempaun yang baru saja ditangkap oleh beberapa orang saudara kita yang tengah berburu di hutan sana! Sekarang kalian semua silahkan melanjutkan pekerjaan kalian yang tadi sempat terhenti! Jika ada sesuatu cepat kabarkan saya, begitu pula sebaliknya saya akan mengabari kalian segera!” tutur Prawira pada warganya. “Baik kepala suku, kami pamit bekerja kembali.” ujar para Suku Dolo yang tadi berkumpul di depan kediaman kepala suku mereka itu. Sepeninggalnya para Suku Dolo melakukan pekerjaan mereka yang sempat tertunda tadi, Dwira yang kini berada di dalam sebuah rumah yang diperuntukan bagi tamu itu tengah berfikir akan melakukan sesuatu yang dapat memuluskan tujuannya. Perempuan cantik yang tidak lain adalah salah satu utusan Kerajaan Siluman itu dan dia juga yang dipercayakan sebagai pemimpin dari para perempuan utusan lainnya, tentu saja niatnya singgah di pemukiman Suku Dolo untuk mempengaruhi mereka seperti keberhasilan

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-19

Bab terbaru

  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 460. Musnahnya Kerajaan Angkasa

    Lalu kedua telapak tangannya ia hadapan ke angkasa seperti hendak mencakar langit, tiba-tiba kedua pergelangan tangannya itu berubah menjadi putih ke perak-perakan. Sejurus dengan itu ia pun melesat bak elang ke arah tubuh Raksasa Durja Iblis, dua sinar putih menderu menghantam tubuh Raksasa Durja Iblis itu. “Buuuuuuuuuum..! Kraaaaaaaak...! Blaaaaaaaaaar..!” Ledakan maha dahsyat pun terdengar seiring dengan hancurnya tubuh Raksasa Durja Iblis hingga menjadi debu bertaburan di tanah, itulah ajian andalan Sang Pendekar Rajawali Dari Andalas yang bernama ajian Rajawali Melebur Sukma. Pekik dan sorak kemenangan bergemuruh dari ribuan prajurit gabungan istana peri dan Kerajaan Permata Timur, istana megah Kerajaan Angkasa itu pun telah rata dengan tanah seiring terbenamnya tubuh Raksasa Durja Iblis saat dihantam ajian Telapak Suci Budha yang dilesatkan Arya tadinya sebelum tubuh Raksasa Durja Iblis itu hancur berkeping-keping dihantam ajian Rajawali Melebur Sukma. Tubuh Arya yang tad

  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 459. Pertarungan Maut

    Pasukan gabungan peri dan Kerajaan Permata Timur pun tak berselang lama setelah itu mampu pula menaklukan ribuan prajurit istana Kerajaan Angkasa, sebagian besar dari mereka tewas bersimbah darah, dan sebagian lagi dipaksa menyerah. Sementara duel sengit antara Arya dan Batara Durja masih berlangsung, sejauh ini Arya belum mampu mendekat apalagi menghantamkan pukulannya ke tubuh Batara Durja, karena raja segala licik dan tamak itu selalu menghantamkan senjata mustikanya berupa gada ke arah Arya, hingga membuat sang pendekar dipaksa menghindar bahkan beberapa kali mundur. Mendapatkan beberapa kali serangannya gagal dan mengetahui jika Guru dan sebagian besar prajuritnya tewas, Batara Durja pun murka. Dengan segera ia merubah wujudnya menjadi Raksasa Durja Iblis, yang tentu saja diiringi semakin besarnya senjata mustikanya berupa gada itu. “Wuuuuuuuuuuus..! Blaaaaaaaaaaaam..!” tanah yang terkena hantaman gada itu bak dilanda gempa dahsyat membuat semua yang ada di kawasan itu terpent

  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 458. Berkumpulnya Para Peri

    Setelah menyusun dan merembukan dengan matang rencana penyerangan ke istana Kerajaan Angkasa, ke empat peri yang memimpin 4 penjuru kawasan negeri diatas awan itu kembali ke istana mereka masing-masing, sementara Arya tetap tinggal di istana ratu hingga esok pagi seluruh pasukan berkumpul di sana. Peri Salju setibanya di istana salju di kawasan utara segera menyampaikan berita itu pada seluruh pasukannya, begitu pula dengan Peri Api dan Peri Laut di kawasan selatan dan barat. Sementara Peri Bulan sebelum menuju istananya dikawasan timur, ia singgah dulu di istana Kerajaan Permata Timur menemui Benggala dan Yuda Tirta selaku Raja serta Panglima Kerajaan. “Mari silahkan masuk yang mulia Peri Bulan! Baginda Benggala ada didalam istana!” tutur Yuda Tirta yang menyambut kedatangan Peri Bulan dihalaman istana Kerajaan Permata Timur itu. “Terima kasih, Yuda!” ucap Peri Bulan dengan senyum ramahnya, kemudian ia diiringi Yuda Tirta masuk kedalam istana menemui Benggala. “Sebuah kehormatan

  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 457. Pulihnya Sang Pendekar

    “Loh, kok diam saja Arya? Ayo, naik kita berangkat sekarang!” seru Peri Salju. “Iya, tapi sebaiknya aku ganti pakaian dulu, sepertinya pakaian yang aku jemur itu sudah kering!” ujar Arya sambil memunggut pakaian yang ia jemur di samping mulut goa itu. “Oh, ya silahkan! Kami akan menunggumu!” setelah mengambil pakaian yang ia jemur Arya masuk kembali kedalam goa mengganti pakaiannya. Beberapa menit kemudian Arya pun tampak ke luar dari mulut Goa, Peri Salju kembali memintanya naik ke punggung kuda putih bersayap tunggangannya itu. Arya melesat ke atas kuda di belakang Peri Salju duduk, dengan tersenyum Peri Salju memerintahkan kuda putih bersayap itu untuk terbang kembali ke negeri diatas awan. ***** “Apa yang mulia yakin pemuda dari negeri 1.500 tahun yang akan datang itu tidak akan selamat dari luka yang ia alami saat bertarung kemarin?!” tanya Durgama, saat ia diminta berkumpul dengan para petinggi istana lainya diruang utama Kerajaan Angkasa. “Ha.. Ha.. Ha..! Aku benar-benar

  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 456. Racun Raja Iblis

    “Hemmm... Jasa yang telah kau berikan pada negeri peri dan negeri di atas awan sudah sangat besar! Tidak ada apa-apanya bila dibandingkan dengan yang aku lakukan ini kepadamu! Racun Iblis yang ada di tubuhmu belum sepenuhnya hilang, karena aku hanya berhasil mengeluarkan sebagiannya saja!” tutur Resi Dharma.“Jadi racun iblis masih ada di dalam tubuhku? Lalu bagaimana cara menghilangkan keseluruhannya, Resi?” Arya terlihat panik akan yang dituturkan Resi Dharma baru saja kepadanya.“Kamu tak perlu cemas! Kamu cukup berendam di depan air terjun sana beberapa menit! Air itu akan melenyapkan seluruh racun yang ada di tubuhmu! Tadi selain mengeluarkan sebagian racun di tubuhmu, aku juga telah berhasil membuka pori-pori di seluruh badanmu! Agar hawa gaib air terjun dapat merasuki dan melenyapkan racun di tubuhmu itu!” tutur Resi Dharma.“Oh, begitu! Baiklah sekarang juga aku akan berendam di air terjun depan goa ini!” Resi Dharma hanya anggukan kepalanya, Arya dengan tertatih-tatih bangkit

  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 455. Bertarung Dengan Batara Durja

    Setibanya di istana salju di ruangan tempat Arya dibaringkan, Peri Ratu segera memeriksa tubuh sang pendekar. Bagian dada kanan tampak lebam, dan ada goresan luka yang darahnya telah membeku.“Luka dalam yang dialami Arya sangat parah! Kalau saja dia bukan sosok berilmu tinggi, mungkin tulang dadanya telah remuk! Senjata mustika milik Batara Durja itu pun melukai bagian dadanya, dan akibatnya racun jahat dari senjata itu mengalir ke seluruh tubuhnya!” tutur Peri Ratu.“Apakah Arya masih hidup yang mulia? Tadi aku periksa denyut nadi dan detak jantungnya tak ada sama sekali!” Peri Salju masih terlihat sangat cemas.“Hemmm... Mungkin saat kamu memeriksanya tadi keadaanmu lagi kalut, hingga kamu tak merasakan masih adanya denyut nadi dan detak jantungnya! Hanya saja saat ini dia benar-benar tak bisa bergerak sama sekali dan tak sadarkan diri akibat racun iblis yang menjalar diseluruh tubuhnya! Ternyata Batara Durja tidak sendiri, dia bersekutu dengan raja iblis!” Peri Ratu menjelaskan se

  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 454. Menuju Kerajaan Angkasa

    “Tidak Arya, apapun yang terjadi nantinya aku akan tetap bersamamu di sini! Berhati-hatilah, sosok yang kamu hadapi ini sangat licik dan berbahaya!” ujar Peri Salju, Arya tersenyum lalu mengangguk. Batara Durja yang memang tak dapat lagi menahan ingin segera menghajar Arya yang selama ini selalu menggagalkan rencananya, mulai dari negeri peri hingga terakhir menewaskan salah seorang kepercayaannya di istana bernama Durpala, langsung menerjang ke depan ke arah sang pendekar. Hantaman kaki dan tangan secara bergantian membuat Arya terpaksa beberapa kali mengelak dan menangkis, meskipun serangan itu tanpa dialiri kekuatan ilmu tenaga dalam akan tetapi hawa pukulan Batara Durja sangat terasa dan membahayakan. Tubuh Batara Durja memang tinggi dan kekar, akan tetapi gerakan-gerakannya sangat gesit membuat Arya cukup kewalahan dan harus menghindar kian-kemari. “Deeeeeeees..! Deeeeeeeees..!” sebuah pukulan tangan kosong Arya mendarat keras mengenai dada kanan Batara Durja hingga membuatny

  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 453. Terbebasnya Desa Gumanti

    “Sudah dua kali mereka berusaha untuk menguasai Desa Gumanti ini! Dan beberapa hari yang lalu mereka berhasil membuat kami menyerah karena tak kuasa melawan!” tutur Jabari saat mereka telah duduk bersama diruangan terbuka itu. “Sepertinya Kerajaan Angkasa itu memang serakah dan tak pernah merasa jera, sebelum rajanya yang bernama Batara Durja itu ditaklukan!” tutur Arya. “Terima kasih sekali lagi kami ucapkan pada kalian semua yang telah membantu membebaskan Desa Gumanti dari mereka! Kami tak tahu harus bagaimana membalas jasa baik kalian ini!” ucap Jabari mewakili seluruh warganya. “Sama-sama, Jabari!” tutur Arya, Peri Salju dan Wisnu Dharma. “Lantas sekarang apa yang perlu kami bantu? Apakah kami seluruh warga musti ikut ke Kerajaan Angkasa itu?” tanya Jabari. “Tidak usah, biar Aku dan Peri Salju saja yang ke sana!” “Apakah itu tidak terlalu berbahaya Arya, sementara di istana Kerajaan itu ada ribuan prajurit yang tentunya akan menghadang kalian?! Bagaimana jika seluruh muridk

  • Pendekar Rajawali Dari Andalas   Bab 452. Arya Bertemu Wisnu Dharma

    “Dia sosok yang sangat berbahaya! Ambisinya jelas ingin berkuasa atas negeri diatas awan ini! Dia tentu saja sangat membenci yang mulia dan para peri lainnya, yang secara nyata diberikan hak kekuasaan di negeri diatas awan!” tutur Wisnu Dharma. “Ilmu apa yang ia miliki hingga Guru sendiri tak sanggup menghadapinya hingga harus lari dan bersembunyi di goa negeri peri?” kali ini Arya yang bertanya. “Aku sendiri tidak tahu ilmu apa yang ia miliki, Arya! Yang jelas ilmunya itu sangat aneh dan sulit dihadapi! Aku melarikan diri hingga ke negeri peri disamping untuk menyelamatkan nyawaku, juga yang tak kalah pentingnya menyelamatkan kitab tapak budha!” tutur Wisnu Dharma. “Di mana letak Kerajaan Angkasa itu, Guru?” “Kerajaan itu berada diarah utara dari kuil ini! Jika kamu hendak kesana, kebetulan nanti selepas tengah hari kita akan berhadapan dengan para prajurit Kerajaan itu di Desa Gumanti! Kamu bisa menahan salah seorang dari mereka untuk menunjukan jalan ke istana Kerajaan Angkasa

DMCA.com Protection Status