“Siapa dia sebenarnya!”Ketika Long Wan sedang mengusap-usap lehernya yang terasa panas dan perih, lelaki aneh itu kembali menyerangnya dengan gerakan yang sangat cepat. Kedua tangan dan kakinya yang elastis seperti karet terus mengincar tubuhnya secara bergantian.“Hup!”Long Wan berusaha menghindar dan mengimbangi kecepatan lawan akan tetapi bagian tubuhnya selalu terkena serangan si jangkung, padahal ia sudah menjaga jarak sebaik mungkin.“Tap!”Setelah bersalto beberapa kali, Long Wan kembali memasang kuda-kuda. Kali ini ia benar-benar serius, karena orang aneh itu sangat lihai, kemampuannya tidak bisa dipandang sebelah mata.“Baiklah, jika anda memaksa saya pun akan melawan!”Kedua mata Long Wan mencorong tajam ke arah si Jangkung yang sedang bersiap-siap menyerangnya.“Hiat!”Si Jangkung mengeram, suaranya terdengar menakutkan seperti seekor harimau yang sedang marah. Dia melompat ke arah Long Wan dan menyerangnya dengan menggunakan kukunya yang tajam dan beracun. Kali ini Long
“Silahkan tuan, mau pesan apa?”Seorang pelayan mendekati Long Wan.“Saya pesan nasi hangat, sayur bening, ikan bakar dan air hangat!” jawab Long Wan sambil mengamati para pengunjung yang lebih ramai dibandingkan dengan tadi siang.“Hanya itu saja, tuan?”“Oh ia, untuk makanan pembuka tolong sediakan lima potong bakpau!”“Baik tuan, tolong tunggu sebentar!”Si pelayan tadi segera kembali ke dapur untuk menyiapkan semua pesanan Long Wan. Tidak lama kemudian, ia keluar dengan membawa nampan berisi lima potong bakpau hangat dan guci the hangat kecil.“Silahkan tuan, untuk ikan bakarnya kami persiapkan terlebih dahulu!”“Baik, terimakasih!” Karena perutnya sedang kelaparan, Long Wan segera melahap bakpau tadi. Rasanya begitu gurih dan lezat, apalagi setelah digigit isinya berupa potongan daging kambing yang sudah dicincang. Setelah menghabiskan dua potong bakpau, Long Wan menuangkan guci the ke dalam cawan kemudian menegaknya.“Sebenarnya, siapa laki-laki aneh tadi!”Long Wan kembali ter
Long Wan dan pengemis tadi segera menikmati hidangan yang sudah disiapkan oleh para pelayan.“Maaf, saya jadi merepotkan anda, tuan!”“Tidak apa-apa paman, saya juga ingin punya teman mengobrol. Kebetulan di tempat ini tidak memilki sanak ataupun saudar!”“Sepertinya tuan seorang pendekar, dan akan pergi ke puncak Gunung Kun Lun”“Paman, jangan memanggil tuan, nama saya Long Wan!”Mendengar permintaan Long Wan, pengemis tadi menganggukan kepalanya. Ia lalu menghabiskan seluruh hidangan dengan sangat lahap, bahkan tanpa segan ia meminta untuk menambah.Orang yang sedang makan di dekat Long Wan sejenak meilirik ke arah pengemis tadi, dari tatapan matanya ia seperti merasa jijik karena pengemis tadi tidak tahu diri, bahkan dengan terang-terangan meminta makanannya di tambah.“Bagaimana, anda akan pergi ke puncak Gunung Kun Lun?” tanya pengemis tadi sambil menuangkan arak ke dalam cawan lalu menegaknya sekaligus seperti sudah lama tidak menikmati arak yang lezat.“Saya memang akan pergi k
Karena belum pernah ke Gunung Kun Lun, Long Wan salah mengambil jalan masuk ke dalam hutan sehingga ia terpaksa melompat dari satu dahan ke dahan lainnya untuk segera mencari asal suara tadi. dia sangat penasaran, karena rasa-rasanya ia mengenal suara perempuan yang tertawa cekikikan tadi.“Ampun, Dewi!”Terdengar jeritan, suaranya snagat memilukan.“Dewi? Jangan-jangan itu sumoi!”Long Wan teringat bahwa Lin Lin dijuluki Dewi Maut oleh seluruh dunia persilatan karena sikapnya sangat kejam ketika membunuh semua lawannya. Tubuh pemuda itu berkelebat di antara cabang pohon, karena ia menggunakan ilmu ginkang (meringankan tubuh) maka gerakannya sangat cepat.Beberapa ekor monyet yang sedang bergelantungan di atas pohon berhamburan karena terkejut melihat Long Wan yang melesat ke arah mereka.“Sedikit lagi!”Long Wan masih mendengar suara keributan kecil di depan sana. Tidak lama kemudian ia sampai di sebuah padang rumput yang cukup luas. Wajahnya terkesima ketika menyaksikan lima orang l
“Bagaimana tuan, bersediakah anda ikut kami ke rumah Kepala Desa?”Tanya orang itu lagi, sebenarnya dia juga sangat cemas kalau tidak bisa mendapatkan pelaku pembunuh anaknya tuan tanah tentu ia dan teman-temannya akan mendapatkan hukuman yang sangat keras. Akan tetapi untuk menyeret Long Wan ia tidak berani, sebab pemuda itu terbukti sangat lihai. Bahkan jika terus dikeroyok, kemungkinan amarahnya akan tersulut dan mereka semua bisa-bisa mati di tangan pendekar itu.Sejenak Long Wan termenung, jika dia ikut tentu perjalanannya akan terhambat. Namun jika menolak, kemungkinan dia akan mendapatkan masalah besar. Apalagi jika pihak kerajaan turun tangan, mengingat tuan tanah ayah korban sangat dekat dengan para pejabat istana.“Baiklah, aku akan ikut dengan kalian. Akan tetapi dengan catatan, setelah menjelaskan semua perkara di dalam hutan ini aku harus segera pergi!”Mendengar jawaban Long Wan, orang tadi terlihat bergembira. Dengan begini ia berhasil membawa orang yang akan dikambing
“Bohong, dia pasti yang membunuh anakku!”Istri juragan tanah kembali berteriak, akan tetapi sekarang dia tidak berani mendekati Long Wan sebab ada hawa yang sangat panas keluar dari tubuh pemuda itu.“Tenanglah nyonya, biarkan dia menjelaskannya terlebih dahulu!”Kepala Desa berusaha menenangkan wanita tadi. Kemudian ia memanggil beberapa orang yang membawa Long Wan ke tempat ini. Setelah ditanya satu persatu, mereka memang tidak melihat Long Wan membunuh. Bahkan sebaliknya, pemuda itu seperti hendak menguburkan semua jasad korban.“Tuan, mengapa anda akan menguburkan mereka? padahal anda sendiri mengatakan tidak ada kepentingan sama sekali dengan semua korban!”Long Wan menghela napas panjang kemudian tersenyum ke arah Kepala Desa, setelah dia tenang maka hawa panas yang keluar drai dalam tubuhnya perlahan-lahan menghilang.“Paman, apakah pertanyaan itu layak dijawab? Apakah sebagai manusia kita akan tega membiarkan mayat bergelimpangan di tengah hutan yang nantinya akan dimakan bin
Kuil Kun Lun Pay, berdiri megah di atas gunung Kun Lun yang sangat dingin dan berselimut salju. Hanya orang-orang tertentu saja yang dapat bertahan di tempat ini, selain dingin, hawanya juga cukup pengap karena tekanan udara sangat tinggi.Yang mendiami kuil utama, adalah para pendeta yang sudah tingkat tinggi. Mereka dikenal dengan tiga serangkai dari Kun Lun Pay, yaitu Shan Zhi, Shan Thi dan yang terakhir Shan Zeng yang dahulu bertemu dengan Long Wan di dataran Gurun Gobi.Murid tingkat bawah, berada di tebung gunung. Di sini udaranya tidak terlalu dingin, akan tetapi bagi orang biasa tentu saja tidak akan kuat lama-lama berada di Kuil Kun Lun.Dari kuil utama yang dihuni oleh tiga serangkai menuju puncak gunung Kun Lun harus menempuh perjalanan selama satu minggu lebih, tempatnya sangat sulit ditempuh dan sering terjadi longsoran salju. Menurut rumor yang beredar, puncak Gunung Kun Lun dijaga oleh makhluk buas peliharaan para dewa. Para pendeta sendiri tidak ada yang berani ke sana
“Siapa yang kalian bicarakan itu?”Harimau Emas melirik ke arah Dewa Pedang yang sedang berbisik-bisik dengan muridnya.“Beberapa tahun silam, di daerah selatan muncul seorang pemuda yang sangat tangguh, dia bernama Long Wan!”“Jadi anak itu yang dijuluki Pendekar Gurun Gobi?”Harimau Emas semakin penasaran, dia memang berasal dari negeri yang jauh yaitu di daerah Barat Tiongkok, dan baru mendnegar ada seorang pemuda yang dijuluki sebagai Pendekar Gurun Gobi setelah ia sampai ke wilayah Kun Lun Pay.Harimau Emas memang sangat lihai, akan tetapi sifatnya sangat tinggi hati dan selalu menganggap rendah orang lain. Karena itulah dia tidak pernah akur dengan Shan Zeng yang sama-sama berwatak keras.“Entahlah, akan tetapi mengingat bahwa dia adalah muridnya Pendeta To, kemungkinan si Long Wan itulah yang dijuluki Pendekar Gurun Gobi!”“Ini sangat menarik, apa hubungannya anak bernama Long Wan dengan Yin Long yang disebut-sebut akan mewakili si Naga Sakti Gurun Pasir dalam pertarungan nanti