Share

Jadi Kambing Hitan

last update Terakhir Diperbarui: 2024-07-22 22:48:22

“Bagaimana tuan, bersediakah anda ikut kami ke rumah Kepala Desa?”

Tanya orang itu lagi, sebenarnya dia juga sangat cemas kalau tidak bisa mendapatkan pelaku pembunuh anaknya tuan tanah tentu ia dan teman-temannya akan mendapatkan hukuman yang sangat keras. Akan tetapi untuk menyeret Long Wan ia tidak berani, sebab pemuda itu terbukti sangat lihai. Bahkan jika terus dikeroyok, kemungkinan amarahnya akan tersulut dan mereka semua bisa-bisa mati di tangan pendekar itu.

Sejenak Long Wan termenung, jika dia ikut tentu perjalanannya akan terhambat. Namun jika menolak, kemungkinan dia akan mendapatkan masalah besar. Apalagi jika pihak kerajaan turun tangan, mengingat tuan tanah ayah korban sangat dekat dengan para pejabat istana.

“Baiklah, aku akan ikut dengan kalian. Akan tetapi dengan catatan, setelah menjelaskan semua perkara di dalam hutan ini aku harus segera pergi!”

Mendengar jawaban Long Wan, orang tadi terlihat bergembira. Dengan begini ia berhasil membawa orang yang akan dikambing
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
mantap bah
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pendekar Pusaka Gurun Gobi   Sadar

    “Bohong, dia pasti yang membunuh anakku!”Istri juragan tanah kembali berteriak, akan tetapi sekarang dia tidak berani mendekati Long Wan sebab ada hawa yang sangat panas keluar dari tubuh pemuda itu.“Tenanglah nyonya, biarkan dia menjelaskannya terlebih dahulu!”Kepala Desa berusaha menenangkan wanita tadi. Kemudian ia memanggil beberapa orang yang membawa Long Wan ke tempat ini. Setelah ditanya satu persatu, mereka memang tidak melihat Long Wan membunuh. Bahkan sebaliknya, pemuda itu seperti hendak menguburkan semua jasad korban.“Tuan, mengapa anda akan menguburkan mereka? padahal anda sendiri mengatakan tidak ada kepentingan sama sekali dengan semua korban!”Long Wan menghela napas panjang kemudian tersenyum ke arah Kepala Desa, setelah dia tenang maka hawa panas yang keluar drai dalam tubuhnya perlahan-lahan menghilang.“Paman, apakah pertanyaan itu layak dijawab? Apakah sebagai manusia kita akan tega membiarkan mayat bergelimpangan di tengah hutan yang nantinya akan dimakan bin

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-23
  • Pendekar Pusaka Gurun Gobi   Kun Lun Pay

    Kuil Kun Lun Pay, berdiri megah di atas gunung Kun Lun yang sangat dingin dan berselimut salju. Hanya orang-orang tertentu saja yang dapat bertahan di tempat ini, selain dingin, hawanya juga cukup pengap karena tekanan udara sangat tinggi.Yang mendiami kuil utama, adalah para pendeta yang sudah tingkat tinggi. Mereka dikenal dengan tiga serangkai dari Kun Lun Pay, yaitu Shan Zhi, Shan Thi dan yang terakhir Shan Zeng yang dahulu bertemu dengan Long Wan di dataran Gurun Gobi.Murid tingkat bawah, berada di tebung gunung. Di sini udaranya tidak terlalu dingin, akan tetapi bagi orang biasa tentu saja tidak akan kuat lama-lama berada di Kuil Kun Lun.Dari kuil utama yang dihuni oleh tiga serangkai menuju puncak gunung Kun Lun harus menempuh perjalanan selama satu minggu lebih, tempatnya sangat sulit ditempuh dan sering terjadi longsoran salju. Menurut rumor yang beredar, puncak Gunung Kun Lun dijaga oleh makhluk buas peliharaan para dewa. Para pendeta sendiri tidak ada yang berani ke sana

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-24
  • Pendekar Pusaka Gurun Gobi   Kagum dan Dengki

    “Siapa yang kalian bicarakan itu?”Harimau Emas melirik ke arah Dewa Pedang yang sedang berbisik-bisik dengan muridnya.“Beberapa tahun silam, di daerah selatan muncul seorang pemuda yang sangat tangguh, dia bernama Long Wan!”“Jadi anak itu yang dijuluki Pendekar Gurun Gobi?”Harimau Emas semakin penasaran, dia memang berasal dari negeri yang jauh yaitu di daerah Barat Tiongkok, dan baru mendnegar ada seorang pemuda yang dijuluki sebagai Pendekar Gurun Gobi setelah ia sampai ke wilayah Kun Lun Pay.Harimau Emas memang sangat lihai, akan tetapi sifatnya sangat tinggi hati dan selalu menganggap rendah orang lain. Karena itulah dia tidak pernah akur dengan Shan Zeng yang sama-sama berwatak keras.“Entahlah, akan tetapi mengingat bahwa dia adalah muridnya Pendeta To, kemungkinan si Long Wan itulah yang dijuluki Pendekar Gurun Gobi!”“Ini sangat menarik, apa hubungannya anak bernama Long Wan dengan Yin Long yang disebut-sebut akan mewakili si Naga Sakti Gurun Pasir dalam pertarungan nanti

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-25
  • Pendekar Pusaka Gurun Gobi   Keracunan

    “Duduklah Tianba, dan jangan ikut campur terhadap obrolan orang tua!”Si Dewa Pedang menegur muridnya, akan tetapi Tianba tetap tidak mau terima karena tadi Shan Zeng seakan-akan menyalahkan gurunya karena ikut menyerang Kuil Rajawali.“Muridmu memang bodoh, kalau tidak merasa ya tidak usah marah!”Amarah Tianba tidak bisa ditahan lagi, dia hendak berdiri namun tangannya segera ditarik oleh Dewa Pedang.“Tianba, duduk!”“Tapi suhu, pendeta ini sudah keterlaluan!”“Diamlah, sudah kubilang kamu jangan ikut campur urusan orang tua!”Melihat gurunya marah, Tianba kembali duduk namun kedua matanya mendelik ke arah Shan Zeng.“Tidak bisa dipungkiri, saat itu aku gelap mata dan ikut terlibat menyerang Kuil Rajawali. Akan tetapi demi Tuhan, sekalipun aku tidak melayangkan satu pukulanpun kepada Pendeta To ataupun murid-muridnya!”Dewa Pedang menghela napas panjang, setelah kejadian malam itu dirinya selalu dihantui rasa bersalah kepada mendiang sahabatnya. Dia benar-benar menyesal karena terh

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-27
  • Pendekar Pusaka Gurun Gobi   Dendam Tianba

    “Brak!” Jendela kamar terbuka, sesosok bayangan berkelebat masuk dan berdiri di dekat Shan Zeng yang sedang keracunan. “Paman!” Orang tersebut segera memeriksa keadaan Shan Zeng yang sedang duduk bersila dan mengatur pernafasannya. “Syukurlah, tadi paman tidak menggunakan tenaga dalam. Kalau tidak, maka luka dalam akibat racun tersebut akan semakin parah!” “Long Wan, aku sudah menunggumu sejak beberapa hari yang lalu. Mengapa kamu baru datang sekarang?” Shan Zeng menatap pemuda bercaping di hadapannya, mukanya tidak terlalu jelas sebab ditutupi oleh kain tipis yang menjuntai dari ujung caping dan menutupi wajah bagian atasnya. Setelah dilepas, ternyata ia tidak lain adalah Long Wan!. “Maaf paman, ada banyak urusan yang harus saya selesaikan terlebih dahulu!” “Dasar lelaki tidak tahu diri. Kamu masih berani menampakan batang hidungmu di hadapanku, hah?” Tianba mengacungkan jari telunjuknya ke arah Long Wan. Dendam kesumat serta amarah masih memenuhi batinnya. Bagaimana tidak, p

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-29
  • Pendekar Pusaka Gurun Gobi   Utara dan Selatan

    “Dewa Pedang, sangat disayangkan kamu memiliki seorang murid yang bodoh dan ceroboh!”“Hei, pendeta tua! Kamu berani menyebutku bodoh, hah?”Tianba mendelikan matanya ke arah Shan Zeng, dadanya terlihat kembang-kempis karena bernafsu. Baginya dunia ini terasa gelap karena diliputi oleh amarah yang menggebu-gebu.“Tianba, duduklah!”Akan tetapi Tianba tidak mau menuruti permintaan gurunya.“Suhu, lihatlah kelakuan Long Wan. Dia seakan-akan ingin menjadi pahlawan dengan menolong para pendekar, padahal dia sendiri yang memberikan racun pelemas tulang. Akan tetapi setelah ketahuan dia berani melumpuhkan Harimau Emas dan muridnya!”“Dasar bodoh!”Shan Zeng kembali mengejek Tianba, sontak saja amarah pemuda itu tidak bisa ditahan lagi. Walaupun gurunya berteriak dan menyuruhnya diam, akan tetapi Tianba segera mencabut pedangnya dan menyerang Shan Zeng.Gerakan Tianba sangat cepat, kini ilmu berpedangnya sudah mengalami kemajuan yang sangat pesat. Berkat latihan selama bertahun-tahun di bawa

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-30
  • Pendekar Pusaka Gurun Gobi   Hari Pertandingan

    “Pendekar Gurun Gobi?”“Betul tuan, aku melihatnya sendiri tadi malam dia datang ke tempat ini!”Tang Zhi, atau yang dikenal dengan nama Rhu Zhi menatap tajam ke arah Fang Gong.“Apa kamu tidak salah lihat?”“Tidak tuan, saya yakin dialah Pendekar Gurun Gobi. Kami pernah bertemu saat dia diundang ayah ke rumah untuk dipaksa mengikuti saembara!” jawab Fang Gong.“Bukannya dia terkena racun pelemas tulang? Dan semua penawarnya sudah kamu sembunyikan?”“Benar sekali tuan, dia terkena racun pelemas tulang. Namun saya juga tidak mengerti mengapa dia bisa selamat padahal semua penawar yang disimpan oleh ayah sudah aku sembunyikan semuanya!”Tang Zhi melintangkan kedua tangan di depan dadanya, matanya mencorong tajam ke arah Fang Gong.“Apakah Pangeran Yang Han juga datang ke tempat ini?”“Sepertinya tidak, tuan. Saya hanya melihat Pendekar Gurun Gobi saja!”“Ini diluar perkiraan, jika dibandingkan dengan Long Wan maka semua para pendekar yang kita racuni tidak berarti apa-apa!”Tang Zhi men

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-01
  • Pendekar Pusaka Gurun Gobi   Murid Terkasih

    “Suhu!”Seorang gadis jelita berlutut di hadapan Mo Ong. Sontak saja lelaki paruh baya itu terperanjat, kedua matanya melotot seakan-akan tidak percaya apa yang dilihatnya.“Ya Tuhan, Li Mei muridku!”Suara Mo Ong terbata-bata, ia tidak kuasa menahan keharuan hatinya karena bertemu lagi dengan Li Mei. Padah gadis itu sudah disangkanya tewas karena terbawa badai gurun gobi yang mengerikan.Li Mei mengembangkan senyumnya, dia juga sangat bergembira karena berjumpa lagi dengan Mo Ong yang sudah merawatnya sejak kecil dan mengajarinya keterampilan ilmu silat. Walaupun dia merupakan datuk hitam dari selatan yang sangat ditakuti, namun sudah memperlakukannya dengan sangat baik.“Apakah suhu baik-baik saja?”“Ha, ha dengan kedatanganmu aku merasa lebih baik!”Mo Ong tertawa, kemudian menuntun Li Mei untuk duduk di barisan datuk hitam. Dia hendak memperkenalkan murid kesayangannya kepada semua orang. Li Mei sebenarnya merasa sungkan, karena ia ingin mencari Long Wan, menurut firasatnya tunang

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-02

Bab terbaru

  • Pendekar Pusaka Gurun Gobi   Ada Yang Aneh!

    “Lepaskan!”Lelaki itu terus mengerahkan tenaganya, akan tetapi semakin ia bergerak, cengkraman tangan Long Wan semakin keras dan mengakibatkan pergelangan tangannya terasa sakit seperti dijepit besi baja panas.“Hei, apa yang kamu lakukan terhadap anak buahku, hah?”Si tengkulak menghampir Long Wan, namun ia mengurungkan niatnya saat melihat kedua mata pemuda itu mencorong tajam seperti seekor harimau.“Anak muda, tolong jangan membuat masalah, nanti urusannya semakin berabe”Nelayan tadi menepuk bahu Long Wan, ia tidak ingin pemuda yang telah menolongnya itu membuat keributan di pasar. Akan tetapi terlambat, sebab anak buah si tengkulak mengetahui keributan itu dan langsung berdatangan lalu mengerubuti Long Wan sambil mengacungkan golok besar yang biasa dipakai untuk memotong ikan.“Tangkap si pembuat onar ini!”“Sring!”Golok di tangan anak buah tengkulak terlihat berkilauan tersorot sinar matahari. Melihat itu, sontak saja semua orang yang sedang berjualan lari berhamburan meningg

  • Pendekar Pusaka Gurun Gobi   Di Pesisir ( Bagian 2)

    “Ada apa dengan pulau-pulau di sana, paman?”“Di sana ada sesuatu yang sangat mengerikan”“Ada binatang buas?” Pancing Long Wan.“Bukan, seumur hidup menjadi nelayan sudah banyak menemukan binatang laut yang sangat ganas. Namun lagi-lagi tidak sebanding dengan sesuatu yang tersembunyi di pulau itu?”“Ada hantu?”“Kamu tahu?”Nelayan tadi melirik ke arah Long Wan, ia baru menyadari bahwa pemuda itu tidak kesulitan membawa bakul berisi ikan yang baru ia tangkap. Padahal barang tersebut sangat berat, dia saja yang sudah terbiasa bekerja keras sangat kesulitan namun pemuda di sampingnya walaupun badannya tidak kekar tapi sanggup memikulnya, bahkan tidak berkeringat sama sekali.Akhirnya si nelayan tadi sadar, bahwa Long Wan bukanlah pemuda sembarangan. Tentunya ia orang sakti yang sedang menyelidiki tempat ini. Ia teringat berbagai pengalamannya yang sering bertemu dengan orang-orang aneh dan sakti.Banyak jagoan ataupun pendekar yang sangat lihai, namun fisiknya terlihat biasa-biasa saja

  • Pendekar Pusaka Gurun Gobi   Sampai di Pesisir

    “Paman, bolehkah saya menyewa perahu ini?”Nelayan yang sejak tadi sibuk mengeluarkan ikan dari jala sejenak menghentikan pekerjaannya, lalu menoleh ke arah Long Wan.“Tuan muda hendak ke mana?”“Saya ingin berpelesir ke sekitar lautan, kata orang-orang laut di sini sangat indah”“Berpelesir?”“Betul sekali, paman”“Lautan di sini ombaknya sangat ganas, saja tidak berani berlayar terlalu jauh, lagian di sini tidak ada pantai yang bisa dikunjungi, kecuali,”“Kecuali apa, paman?”“Sudahlah, saya tidak bisa menyewakan perahu ini”Nelayan tadi melanjutkan pekerjaannya, namun Long Wan dapat menangkap raut muka nelayan itu yang terlihat sedikit pucat, tampaknya ia sangat ketakutan.“Apakah di sekitar pantai ini ada pantai?”“Aku tidak tahu, lebih baik kamu pulang saja sebab semua orang di tempat ini tidak akan ada yang mau menyewakan perahunya kepadamu”“Kenapa begitu?” Long Wan sangat kecewa mendengar perkataan nelayan tadi.“Pulang saja, saya sedang sibuk!”“Saya sanggup membayar berapapu

  • Pendekar Pusaka Gurun Gobi   Rencana Shan Zeng

    “Walaupun si tua bangka itu susah diajak kerja sama, namun kesetiannya terhadap kebenaran tidak diragukan lagi!”“Sebentar, menurut rumor yang beredar, Dewa Obat tidak pernah mau turun tangan dan ikut campur dalam berbagai pertempuran. Bahkan dia tidak pernah pandang bulu menolong siapapun juga, baik dari kalangan pendekar atau datuk hitam, jika membutuhkan pertolongan ia pasti akan mengobatinya!”“Itu memang benar, jika Dewa Obat diajak bertempur menyerang kerajaan tentu saja dia tidak akan mau. Lagian akan berabe nantinya jika Dewa Obat justru menolong para penjahat yang sedang kita bantai!”“Lalu?”Semua orang memandang ke arah Shan Zeng, mereka sangat penasaran ingin mendengar kelanjutan ide salah satu pendekar dari Kuil Kun Lun itu.“Kita mengundangnya ke tempat ini bukan untuk menjadikannya sebagai senjata tempur, melainkan berjaga-jaga jika di antara kita terkena luka dalam. Kalian harus ingat, orang-orang yang akan kita hadapi sangat sakti!”“Hal penting lainnya, dengan mengun

  • Pendekar Pusaka Gurun Gobi   Persembunyian Pangeran

    “Jadi untuk sementara waktu Long Wan tidak akan kembali ke sini?”“Betul sekali pangeran, sebab beliau masih ada urusan di wilayah Barat!”“Urusan apa, itu?”Pangeran Yang Han merasa kecewa sebab adik angkatnya yang berjuluk Pendekar Gurun Gobi tidak mau segera turun tangan membantunya, padahal saat ini dia sedang keteteran menghadapi para penjahat yang sudah bersekutu dengan pejabat istana.Yang paling menyedihkan sekaligus menguras emosinya, saat ini kaisar sedang sakit parah dan ia dilarang untuk menemuinya. Kaisar yang sedang skearat itu telah dihasut oleh istri mudanya dan menganggap ia memimpin pemberontak dan beruapaya merebut tahta kaisar.Untuk beberapa saat lamanya Su Liang menghela napas panjang, ia memutar otaknya untuk memilih kata-kata yang pas untuk diucapkan. Ia tahu saat ini pangeran merasa kecewa kepada Long Wan, jika ia salah ucap tentu akan berakibat fatal.“Saat ini Long Wan sedang mencari penawar untuk mengobati tunangannya akibat terkena Racun Dewi Maut!”“Dewi

  • Pendekar Pusaka Gurun Gobi   Rencana

    “Hang, saya harap anda bersabar dan membiarkan nyonya Tin Hua menjelaskannya terlebih dahulu!”“Lengan Delapan, kamu tidak perlu membelanya. Eh saya lupa, bukannya kalian telah menjalin hubungan terlarang ya!” Hang mencibir ke arah si Lengan Delapan.“Jaga ucapanmu!”“Singa Gila, mulutmu sungguh busuk!”“Yang busuk itu sikap dan tingkah laku kalian berdua, gara-gara kalian berselingkuh, Kang Kui membelot dari kelompok Teratai Putih dan bergabung dengan para Penghuni Pulau Neraka!”“Kurang ajar!”Tin Hua dan si Lengan Delapan berdiri, keduanya tidak terima dipermalukan di hadapan smeua orang.“Singa Gila, saat ini juga mari kita mengadu nyawa!”“Ha ha, kalian pikir aku takut?” tantang Hang.Semua orang terlihat tegang, mereka tahu bahwa Hang, si Lengan Delapan dan Tin Hua bukanlah orang sembarangan. Ke tiganya merupakan jago silat istana yang tersohor akan kehebatannya.“Brak!”Panglima Tung Hai menggebrak meja.“Kalian sudah tidak menghargaiku lagi, hah?”“Maafkan saya panglima, akan

  • Pendekar Pusaka Gurun Gobi   Dicurigai

    “Aku tahu, di antara kalian tentunya ada permasalahan pribadi yang harus diselesaikan. Akan tetapi hal ini lumrah terjadi di antara sesama pendekar silat!” ucap Panglima Tung Hai.Semua orang yang hadir di ruangan tersebut saling lirik, mereka juga tahu di antara jagoan istana sering terjadi percekcokan, bahkan berakhir dengan pertarungan hidup dan mati seperti yang terjadi Dengan si Lengan Delapan dan suaminya Tin Hua beberapa tahun silam.“Kaisara memerintahkan agar kita mengesampingkan urusan pribadi, sebab ada hal penting yang harus diselesaikan, yaitu menumpas gerakan pemberontak dari wilayah Utara. Karena itulah Yang Mulia mengutus pendekar Hang untuk menyelesaikan benteng di perbatasan ini!”“Maaf panglima, bukannya urusan pemberontakan sudah berakhir tiga tahun silam saat markas Panji Merah dihancurkan oleh si Singa Gila?” Tanya salah seorang yang hadir, dia bernama Kao Shi salah seorang jagoan istana yang ditugaskan menjaga perbatasan Timur.“Itu memang benar, akan tetapi ham

  • Pendekar Pusaka Gurun Gobi   Para Jagoan di Wilayah Barat (Bagian 2)

    “Ini rahasia, hanya orang-orang tertentu saja yang berhak mengetahuinya!”“Kalau panglima merasa saya tidak berhak mengetahuinya, lalu untuk apa dibicarakan di sini?”“Bukan begitu, kamu termasuk orang-orang pilihan karena sudah terbukti setia terhadap kaisar semenjak beliau naik tahta sampai sekarang!”“Lalu?”“Besok lusa kita akan mengadakan pertemuan tertutup untuk membicarakan masalah ini, dan saya harap anda sudi menjadi tuan rumah di acara pertemuan nanti!”“Siapa saja orang-orang yang sudah anda undang?”“Semua jagoan istana, panglima pilihan dan beberapa pendekar, termasuk si Lengan Delapan!”“Kelompok Teratai Putih?”“Tentu saja, karena kelompok Teratai Putih merupakan benteng utama pertahanan kekaisaran Barat. Kesetiaan mereka sudah terbukti, apalagi kelompok tersebut dibentuk oleh mendiang ayahanda kaisar!”Mendengar ucapan Panglima Tung Hai, Hang memalingkan mukanya, dari sorot matanya terpancar rasa tidak suka terhadap Kelompok Teratai Putih yang ia anggap sudah usang tid

  • Pendekar Pusaka Gurun Gobi   Para Jagoan di Wilayah Barat (Bagian 1)

    “Cepat!”“Tuan, tolong izinkan kami istirahat dulu”“Tidak bisa, siapa yang terus merengek dan minta istirahat harus dihukum!”“Tapi, tuan!”“Plak, plak!”Sebuah cemeti mendarat di laki-laki tua itu, akibatnya dia berteriak kesakitan dan tubuh ringkihnya tersungkur di atas tanah. Ia menggeliat-geliat seperti cacing kepanasan, melihat hal itu orang yang menyiksanya semakin bersemangat mencabukinya.“Tua, ampun!”“Lihat laki-laki tua bangka ini!”“Siapapun yang meminta istirahat akan menanggung hukuman!”Semua orang yang menyaksikan kejadian mengerikan tadi hanya dapat mengelus dada kemudian melanjutkan pekerjaan mereka menumbuk bongkahan batu di bukit yang gersang itu. cahaya matahari yang panas membuat mereka semakin tersiksa, apalagi saat keringat membasahi luka akibat cambukan.Laki-laki yang disiksa tadi akhirnya berkelojotan karena tidak tahan terhadap penderitaan yang dialaminya. Sejak pagi tadi, dia hanya diberi makan sebiji ubi rebus dan seteguk air, tidak sebanding dengan peke

DMCA.com Protection Status