“Bohong, dia pasti yang membunuh anakku!”Istri juragan tanah kembali berteriak, akan tetapi sekarang dia tidak berani mendekati Long Wan sebab ada hawa yang sangat panas keluar dari tubuh pemuda itu.“Tenanglah nyonya, biarkan dia menjelaskannya terlebih dahulu!”Kepala Desa berusaha menenangkan wanita tadi. Kemudian ia memanggil beberapa orang yang membawa Long Wan ke tempat ini. Setelah ditanya satu persatu, mereka memang tidak melihat Long Wan membunuh. Bahkan sebaliknya, pemuda itu seperti hendak menguburkan semua jasad korban.“Tuan, mengapa anda akan menguburkan mereka? padahal anda sendiri mengatakan tidak ada kepentingan sama sekali dengan semua korban!”Long Wan menghela napas panjang kemudian tersenyum ke arah Kepala Desa, setelah dia tenang maka hawa panas yang keluar drai dalam tubuhnya perlahan-lahan menghilang.“Paman, apakah pertanyaan itu layak dijawab? Apakah sebagai manusia kita akan tega membiarkan mayat bergelimpangan di tengah hutan yang nantinya akan dimakan bin
Kuil Kun Lun Pay, berdiri megah di atas gunung Kun Lun yang sangat dingin dan berselimut salju. Hanya orang-orang tertentu saja yang dapat bertahan di tempat ini, selain dingin, hawanya juga cukup pengap karena tekanan udara sangat tinggi.Yang mendiami kuil utama, adalah para pendeta yang sudah tingkat tinggi. Mereka dikenal dengan tiga serangkai dari Kun Lun Pay, yaitu Shan Zhi, Shan Thi dan yang terakhir Shan Zeng yang dahulu bertemu dengan Long Wan di dataran Gurun Gobi.Murid tingkat bawah, berada di tebung gunung. Di sini udaranya tidak terlalu dingin, akan tetapi bagi orang biasa tentu saja tidak akan kuat lama-lama berada di Kuil Kun Lun.Dari kuil utama yang dihuni oleh tiga serangkai menuju puncak gunung Kun Lun harus menempuh perjalanan selama satu minggu lebih, tempatnya sangat sulit ditempuh dan sering terjadi longsoran salju. Menurut rumor yang beredar, puncak Gunung Kun Lun dijaga oleh makhluk buas peliharaan para dewa. Para pendeta sendiri tidak ada yang berani ke sana
“Siapa yang kalian bicarakan itu?”Harimau Emas melirik ke arah Dewa Pedang yang sedang berbisik-bisik dengan muridnya.“Beberapa tahun silam, di daerah selatan muncul seorang pemuda yang sangat tangguh, dia bernama Long Wan!”“Jadi anak itu yang dijuluki Pendekar Gurun Gobi?”Harimau Emas semakin penasaran, dia memang berasal dari negeri yang jauh yaitu di daerah Barat Tiongkok, dan baru mendnegar ada seorang pemuda yang dijuluki sebagai Pendekar Gurun Gobi setelah ia sampai ke wilayah Kun Lun Pay.Harimau Emas memang sangat lihai, akan tetapi sifatnya sangat tinggi hati dan selalu menganggap rendah orang lain. Karena itulah dia tidak pernah akur dengan Shan Zeng yang sama-sama berwatak keras.“Entahlah, akan tetapi mengingat bahwa dia adalah muridnya Pendeta To, kemungkinan si Long Wan itulah yang dijuluki Pendekar Gurun Gobi!”“Ini sangat menarik, apa hubungannya anak bernama Long Wan dengan Yin Long yang disebut-sebut akan mewakili si Naga Sakti Gurun Pasir dalam pertarungan nanti
“Duduklah Tianba, dan jangan ikut campur terhadap obrolan orang tua!”Si Dewa Pedang menegur muridnya, akan tetapi Tianba tetap tidak mau terima karena tadi Shan Zeng seakan-akan menyalahkan gurunya karena ikut menyerang Kuil Rajawali.“Muridmu memang bodoh, kalau tidak merasa ya tidak usah marah!”Amarah Tianba tidak bisa ditahan lagi, dia hendak berdiri namun tangannya segera ditarik oleh Dewa Pedang.“Tianba, duduk!”“Tapi suhu, pendeta ini sudah keterlaluan!”“Diamlah, sudah kubilang kamu jangan ikut campur urusan orang tua!”Melihat gurunya marah, Tianba kembali duduk namun kedua matanya mendelik ke arah Shan Zeng.“Tidak bisa dipungkiri, saat itu aku gelap mata dan ikut terlibat menyerang Kuil Rajawali. Akan tetapi demi Tuhan, sekalipun aku tidak melayangkan satu pukulanpun kepada Pendeta To ataupun murid-muridnya!”Dewa Pedang menghela napas panjang, setelah kejadian malam itu dirinya selalu dihantui rasa bersalah kepada mendiang sahabatnya. Dia benar-benar menyesal karena terh
“Brak!” Jendela kamar terbuka, sesosok bayangan berkelebat masuk dan berdiri di dekat Shan Zeng yang sedang keracunan. “Paman!” Orang tersebut segera memeriksa keadaan Shan Zeng yang sedang duduk bersila dan mengatur pernafasannya. “Syukurlah, tadi paman tidak menggunakan tenaga dalam. Kalau tidak, maka luka dalam akibat racun tersebut akan semakin parah!” “Long Wan, aku sudah menunggumu sejak beberapa hari yang lalu. Mengapa kamu baru datang sekarang?” Shan Zeng menatap pemuda bercaping di hadapannya, mukanya tidak terlalu jelas sebab ditutupi oleh kain tipis yang menjuntai dari ujung caping dan menutupi wajah bagian atasnya. Setelah dilepas, ternyata ia tidak lain adalah Long Wan!. “Maaf paman, ada banyak urusan yang harus saya selesaikan terlebih dahulu!” “Dasar lelaki tidak tahu diri. Kamu masih berani menampakan batang hidungmu di hadapanku, hah?” Tianba mengacungkan jari telunjuknya ke arah Long Wan. Dendam kesumat serta amarah masih memenuhi batinnya. Bagaimana tidak, p
“Dewa Pedang, sangat disayangkan kamu memiliki seorang murid yang bodoh dan ceroboh!”“Hei, pendeta tua! Kamu berani menyebutku bodoh, hah?”Tianba mendelikan matanya ke arah Shan Zeng, dadanya terlihat kembang-kempis karena bernafsu. Baginya dunia ini terasa gelap karena diliputi oleh amarah yang menggebu-gebu.“Tianba, duduklah!”Akan tetapi Tianba tidak mau menuruti permintaan gurunya.“Suhu, lihatlah kelakuan Long Wan. Dia seakan-akan ingin menjadi pahlawan dengan menolong para pendekar, padahal dia sendiri yang memberikan racun pelemas tulang. Akan tetapi setelah ketahuan dia berani melumpuhkan Harimau Emas dan muridnya!”“Dasar bodoh!”Shan Zeng kembali mengejek Tianba, sontak saja amarah pemuda itu tidak bisa ditahan lagi. Walaupun gurunya berteriak dan menyuruhnya diam, akan tetapi Tianba segera mencabut pedangnya dan menyerang Shan Zeng.Gerakan Tianba sangat cepat, kini ilmu berpedangnya sudah mengalami kemajuan yang sangat pesat. Berkat latihan selama bertahun-tahun di bawa
“Pendekar Gurun Gobi?”“Betul tuan, aku melihatnya sendiri tadi malam dia datang ke tempat ini!”Tang Zhi, atau yang dikenal dengan nama Rhu Zhi menatap tajam ke arah Fang Gong.“Apa kamu tidak salah lihat?”“Tidak tuan, saya yakin dialah Pendekar Gurun Gobi. Kami pernah bertemu saat dia diundang ayah ke rumah untuk dipaksa mengikuti saembara!” jawab Fang Gong.“Bukannya dia terkena racun pelemas tulang? Dan semua penawarnya sudah kamu sembunyikan?”“Benar sekali tuan, dia terkena racun pelemas tulang. Namun saya juga tidak mengerti mengapa dia bisa selamat padahal semua penawar yang disimpan oleh ayah sudah aku sembunyikan semuanya!”Tang Zhi melintangkan kedua tangan di depan dadanya, matanya mencorong tajam ke arah Fang Gong.“Apakah Pangeran Yang Han juga datang ke tempat ini?”“Sepertinya tidak, tuan. Saya hanya melihat Pendekar Gurun Gobi saja!”“Ini diluar perkiraan, jika dibandingkan dengan Long Wan maka semua para pendekar yang kita racuni tidak berarti apa-apa!”Tang Zhi men
“Suhu!”Seorang gadis jelita berlutut di hadapan Mo Ong. Sontak saja lelaki paruh baya itu terperanjat, kedua matanya melotot seakan-akan tidak percaya apa yang dilihatnya.“Ya Tuhan, Li Mei muridku!”Suara Mo Ong terbata-bata, ia tidak kuasa menahan keharuan hatinya karena bertemu lagi dengan Li Mei. Padah gadis itu sudah disangkanya tewas karena terbawa badai gurun gobi yang mengerikan.Li Mei mengembangkan senyumnya, dia juga sangat bergembira karena berjumpa lagi dengan Mo Ong yang sudah merawatnya sejak kecil dan mengajarinya keterampilan ilmu silat. Walaupun dia merupakan datuk hitam dari selatan yang sangat ditakuti, namun sudah memperlakukannya dengan sangat baik.“Apakah suhu baik-baik saja?”“Ha, ha dengan kedatanganmu aku merasa lebih baik!”Mo Ong tertawa, kemudian menuntun Li Mei untuk duduk di barisan datuk hitam. Dia hendak memperkenalkan murid kesayangannya kepada semua orang. Li Mei sebenarnya merasa sungkan, karena ia ingin mencari Long Wan, menurut firasatnya tunang