Share

Dendam Tianba

last update Last Updated: 2024-07-29 22:48:03
“Brak!”

Jendela kamar terbuka, sesosok bayangan berkelebat masuk dan berdiri di dekat Shan Zeng yang sedang keracunan.

“Paman!”

Orang tersebut segera memeriksa keadaan Shan Zeng yang sedang duduk bersila dan mengatur pernafasannya.

“Syukurlah, tadi paman tidak menggunakan tenaga dalam. Kalau tidak, maka luka dalam akibat racun tersebut akan semakin parah!”

“Long Wan, aku sudah menunggumu sejak beberapa hari yang lalu. Mengapa kamu baru datang sekarang?”

Shan Zeng menatap pemuda bercaping di hadapannya, mukanya tidak terlalu jelas sebab ditutupi oleh kain tipis yang menjuntai dari ujung caping dan menutupi wajah bagian atasnya. Setelah dilepas, ternyata ia tidak lain adalah Long Wan!.

“Maaf paman, ada banyak urusan yang harus saya selesaikan terlebih dahulu!”

“Dasar lelaki tidak tahu diri. Kamu masih berani menampakan batang hidungmu di hadapanku, hah?”

Tianba mengacungkan jari telunjuknya ke arah Long Wan. Dendam kesumat serta amarah masih memenuhi batinnya. Bagaimana tidak, p
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
mantap bah
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Pendekar Pusaka Gurun Gobi   Utara dan Selatan

    “Dewa Pedang, sangat disayangkan kamu memiliki seorang murid yang bodoh dan ceroboh!”“Hei, pendeta tua! Kamu berani menyebutku bodoh, hah?”Tianba mendelikan matanya ke arah Shan Zeng, dadanya terlihat kembang-kempis karena bernafsu. Baginya dunia ini terasa gelap karena diliputi oleh amarah yang menggebu-gebu.“Tianba, duduklah!”Akan tetapi Tianba tidak mau menuruti permintaan gurunya.“Suhu, lihatlah kelakuan Long Wan. Dia seakan-akan ingin menjadi pahlawan dengan menolong para pendekar, padahal dia sendiri yang memberikan racun pelemas tulang. Akan tetapi setelah ketahuan dia berani melumpuhkan Harimau Emas dan muridnya!”“Dasar bodoh!”Shan Zeng kembali mengejek Tianba, sontak saja amarah pemuda itu tidak bisa ditahan lagi. Walaupun gurunya berteriak dan menyuruhnya diam, akan tetapi Tianba segera mencabut pedangnya dan menyerang Shan Zeng.Gerakan Tianba sangat cepat, kini ilmu berpedangnya sudah mengalami kemajuan yang sangat pesat. Berkat latihan selama bertahun-tahun di bawa

    Last Updated : 2024-07-30
  • Pendekar Pusaka Gurun Gobi   Hari Pertandingan

    “Pendekar Gurun Gobi?”“Betul tuan, aku melihatnya sendiri tadi malam dia datang ke tempat ini!”Tang Zhi, atau yang dikenal dengan nama Rhu Zhi menatap tajam ke arah Fang Gong.“Apa kamu tidak salah lihat?”“Tidak tuan, saya yakin dialah Pendekar Gurun Gobi. Kami pernah bertemu saat dia diundang ayah ke rumah untuk dipaksa mengikuti saembara!” jawab Fang Gong.“Bukannya dia terkena racun pelemas tulang? Dan semua penawarnya sudah kamu sembunyikan?”“Benar sekali tuan, dia terkena racun pelemas tulang. Namun saya juga tidak mengerti mengapa dia bisa selamat padahal semua penawar yang disimpan oleh ayah sudah aku sembunyikan semuanya!”Tang Zhi melintangkan kedua tangan di depan dadanya, matanya mencorong tajam ke arah Fang Gong.“Apakah Pangeran Yang Han juga datang ke tempat ini?”“Sepertinya tidak, tuan. Saya hanya melihat Pendekar Gurun Gobi saja!”“Ini diluar perkiraan, jika dibandingkan dengan Long Wan maka semua para pendekar yang kita racuni tidak berarti apa-apa!”Tang Zhi men

    Last Updated : 2024-08-01
  • Pendekar Pusaka Gurun Gobi   Murid Terkasih

    “Suhu!”Seorang gadis jelita berlutut di hadapan Mo Ong. Sontak saja lelaki paruh baya itu terperanjat, kedua matanya melotot seakan-akan tidak percaya apa yang dilihatnya.“Ya Tuhan, Li Mei muridku!”Suara Mo Ong terbata-bata, ia tidak kuasa menahan keharuan hatinya karena bertemu lagi dengan Li Mei. Padah gadis itu sudah disangkanya tewas karena terbawa badai gurun gobi yang mengerikan.Li Mei mengembangkan senyumnya, dia juga sangat bergembira karena berjumpa lagi dengan Mo Ong yang sudah merawatnya sejak kecil dan mengajarinya keterampilan ilmu silat. Walaupun dia merupakan datuk hitam dari selatan yang sangat ditakuti, namun sudah memperlakukannya dengan sangat baik.“Apakah suhu baik-baik saja?”“Ha, ha dengan kedatanganmu aku merasa lebih baik!”Mo Ong tertawa, kemudian menuntun Li Mei untuk duduk di barisan datuk hitam. Dia hendak memperkenalkan murid kesayangannya kepada semua orang. Li Mei sebenarnya merasa sungkan, karena ia ingin mencari Long Wan, menurut firasatnya tunang

    Last Updated : 2024-08-02
  • Pendekar Pusaka Gurun Gobi   Tantangan Mo Ong

    Shan Tung adalah pendeta tertua di Kuil Kun Lun Pay. Dia memang sudah sangat tua, akan tetapi pengaruhnya sangat luas, dan disegani oleh kawan dan lawannya.“Hup!”Dia melompat ke atas panggung, kedua kakinya sedikitpun tidak mengeluarkan suara ketika menapak. Semua orang menatapnya dengan perasaan kagum, walaupun badannya sudah ringkih namun masih memiliki kelincahan seperti anak muda saja.“Tuan-tuan yang terhormat!”Shan Tung mengatupkan kedua tangan di depan dadanya, kemudian ia membungkuk ke empat arah penjuru mata angin.“Sebagai pendeta tertua di kuil ini, saya mengucapkan banyak terimakasih atas kehadiran tuan-tuan semuanya yang begitu bersemangat menyaksikan pemilihan si Jago Tanpa Tanding yang diadakan setiap tujuh tahun sekali. Dan kali ini, Kuil Kun Lun Pay mendapatkan kehormatan karena ditunjuk sebagai tuan rumah!”Ucapan Shan Tung diiringi tepuk tangan oleh para penonton.“Hari ini para pendekar silat dari seluruh penjuru negeri berkumpul untuk memeriahkan acara ini. bai

    Last Updated : 2024-08-03
  • Pendekar Pusaka Gurun Gobi   Penuh Keraguan

    “Rupanya si tua bangka itu masih menyimpan dendam kepadaku!” ucap Kelalawar Hijau sambil melintangkan kedua tangan di depan dadanya.“Suhu, biarkan saya yang maju untuk menghadapi muridnya Mo Ong!”Sui Chan, muridnya Kelalawar Hijau menawarkan diri. Sudah selayaknya ia yang maju menggantikan gurunya, sebab fihak lawanpun yang turun tangan adalah muridnya.Kelalawar Hijau menghela napas panjang, sebenarnya ia menginginkan Sui Chan maju sebagai peserta dalam pemilihan si Jago Tanpa Tanding. Kalau sekarang muridnya maju menghadapi perwakilan Mo Ong, tentu Sui Chan akan kehilangan banyak tenaga, dan peluang di pertarungan untuk memperebutkan gelar nomor satu di dunia persilatan semakin kecil, apalagi di sana banyak murid-murid pendekar hebat seperti Dewa Pedang, dan Jari Maut. Belum di fihak lawan yang akan maju tentu bukan orang sembarangan.“Bagaimana suhu?”“Sepertinya tidak ada pilihan lain, kamu harus maju menghadapi muridnya Mo Ong!”Mendengar jawaban gurunya, Sui Chan segera berdir

    Last Updated : 2024-08-04
  • Pendekar Pusaka Gurun Gobi   Kemunculan Lin Lin

    “Hiat!”Cui Shan kembali menerjang Li Mei, kedua tangannya yang membentuk cakar mendatangkan gelombang hawa panas.“Hup!”Li Mei berkelit, kemudia ia balik menyerang Cui San dengan sepakan kakinya. Semakin lama pertarungan mereka semakin seru, tidak henti-hentinya smeua penonon bertepuk tangan karena kagum sekaligus terhibur oleh pertarungan mereka berdua.Hari sudah semakin siang, akan tetapi cahaya matahari tidak bisa menembus gumpalan awan yang menyelimuti puncak gunung Kun Lun. Salju kembali turun, dan membuat tempat itu semakin dingin. apalagi berkali-kali angin berhembus dengan sangat kencang.“Luar biasa, gadis ini sangat lihai!”Cui Shan tidak henti-hentinya mengagumi kehebatan Li Mei. Walaupun ia sudah mengeluarkan seluruh ilmu silatnya akan tetapi belum bisa mendesak gadis itu.“Duk!”Keduanya kembali berbenturan tenaga, baik Li Mei maupun Cui Shan bersalto ke belakang kemudian memasang kuda-kuda yang sangat kokoh. Cui Shan tidak memiliki pilihan lain, kecuali mengadu tenaga

    Last Updated : 2024-08-05
  • Pendekar Pusaka Gurun Gobi   Keganasan Dewi Maut

    Angin berhembus kencang, salju turun semakin banyak. Dua gadis yang sama-sama cantik itu saling menatap tajam, rambut mereka yang panjang dan hitam seolah menari-nari di antara desiran angin.Sangat sulit menentukan siapa yang paling cantik di antara mereka, sebab keduanya memiliki daya tarik masing-masing. Lin Lin memiliki sorot mata yang tajam, dapat meluluhkan siapapun yang dilihatnya. Sedangkan Li Mei memiliki memiliki lesung pipit yang sangat indah, ketika ia tersenyum maka yang memandangnya akan terpesona.“Kali ini kamu tidak akan lolos dari tanganku!”Lin Lin mengepalkan tinjunya, dan mengeluarkan uap tipis berwarna kehijauan.“Kamu tenang saja, satu langkahpun aku tidak akan mundur!” jawab Li Mei dengan tenang.“Wanita iblis itu ternyata masih hidup!”Mo Ong kembali duduk di tempatnya, ia teringat kejadian setahun yang lalu ketika ia bertarung dengan Lin Lin. Saat itu dia cukup kerepotan menghadapinya, sampai-sampai paman gurunya yang bernama Iblis Bumi turun tangan untuk mem

    Last Updated : 2024-08-06
  • Pendekar Pusaka Gurun Gobi   Tidak Pantas!

    “Sret!”Kuku jari telunjuk Lin Lin yang berwarna hitam dan mengeluarkan bau amis yang sangat menyengat berhasil menggores pipi Li Mei.“Aduh!”Li Mei menjerit sambil melompat ke belakang, pipinya terasa sangat perih dan panas akibat goresan kuku Lin Lin. Perlahan-lahan, rasa perih itu menjadi gatal dan panas.“Perempuan iblis, apa yang kamu lakukan?”Li Mei memegang pipinya yang terluka, dia tahu bahwa dirinya terkena racun yang sangat ganas dan mematikan. Melihat lawannya terluka, Lin Lin tertawa dengan sangat keras.“Ha, ha sebelum mati, kamu akan merasakan penderitaan yang sangat hebat. Wajah catikmu akan berubah menjadi mengerikan, dan semua orang akan merasa jijik padamu, termasuk si mata keranjang Long Wan!”“Apa kamu bilang?”Li Mei melompat ke arah Lin Lin sambil melayangkan pukulannya, namun karena tubuhnya sudah keracunan maka gerakannya menjadi pelan dan tidak bertenaga. Dengan mudah Lin Lin dapat menghindari serangannya Li Mei, bahkan kaki kanannya berhasil menendang perut

    Last Updated : 2024-08-07

Latest chapter

  • Pendekar Pusaka Gurun Gobi   Siapa Dia?

    “Kau?”Long Wan berusaha bangkit, namun pandangan matanya masih samar-samar akibat efek racun dalam tubuhnya. Wanita bercadar yang sejak semalam tadir tidur memeluknya terlihat terkejut, buru-buru melompat bangkit sambil membetulkan kain yang menutupi wajah bagian bawahnya. Tanpa mengucapkan sepatah katapun, gadis itu mendorong batu besar yang menutupi goa.“Byar!”Cahaya matahari pagi menerangi dalam goa dan membuat Long Wan memicingkan matanya yang terasa silau.“Nona, siapa kamu sebenarnya dan apa yang telah kita lakukan di tempat ini?”Long Wan berteriak, namun seruannya diacuhkan oleh gadis tadi.“Tunggu!”Long Wan merangkak bangkit, dengan sempoyongan ia berusaha mengejar wanita bercadar hijau itu namun sesampainya di luar suasana di tempat itu sangat sepi dan tidak ada tanda-tanda keberadaan orang lain.“Ah apa aku bermimpi?”Long Wan memukul-mukul kepalanya yang terasa sangat pening, namun ketika meraba dadanya yang terasa sakit dan perih ia terperanjat karena mendapati dadany

  • Pendekar Pusaka Gurun Gobi   Gadis Penolong

    Daya tahan Long Wan memang luar biasa, walaupun dia terombang ambing di lautan lepas dan terkena tusukan pedang beracun para penghuni pulau hantu ia masih hidup, akan tetapi kondisinya sangat memprihatinkan.Tubuh Long Wan panas dingin terserang demam, berkali-kali ia merintih dan pingsan lagi akibat terlalu banyak mengeluarkan darah. Kalau tidak segera ditolong kemungkinan ia akan tewas. Saat itu suasana di Pulau Hantu mulai gelap karena matahari sudah terbenam di ufuk barat.“Li Mei, Lin Lin”Berkali-kali ia mengigau dan memanggil-manggil orang-orang terdekatnya.“Wur!”Gelombang ombak kembali mengamuk dan membasahi tubuhnya yang sedang terdampar di pesisir pulau. Tentu saja hal itu semakin menyiksa tubuhnya. Di saat yang kritis antara hidup dan mati, ada perahu kecil yang berlabuh di dekatnya. Tidak lama kemudian sesosok bayangan hitam segera menghampirinya.Bayangan hitam tadi rupanya seorang wanita, tubuhnya terlihat sangat ramping dan wajahnya ditutupi kain berwarna hijau. Untuk

  • Pendekar Pusaka Gurun Gobi   Terdampar

    “Byur!”Perahu yang ditumpangi Long Wan bergoyang dan hampir terbalik karena dihantam gulungan ombak yang sangat besar. Pemuda itu mengerahkan tenaganya untuk mengimbangi laju perahu yang sedang diombang-ambing air laut.“Gawat, kalau seperti ini terus aku bisa tenggelam!”Walaupun ia seorang pendekar hebat, namun ketika melihat gelombang air laut yang sangat dahsat bulu kuduknya merinding juga.Sudah setengah hari lamanya ia berlayar, dan daratan dibelakangnya tidak tampak lagi. Kini Long Wan terombang-ambing di tengah lautan lepas. Yang ada hanya kehampaan dan ketakutan yang sangat mencekam.Seumur hidup baru kali ini ia berlayar seorang diri cukup jauh ke tengah-tengah lautan. Sejak kecil Long Wan hidup di wilayah Selatan dan tidak mengenal laut, kemudian setelah Dewasa mengembara di dataran Gurun Gobi yang tandus dan gersang.Lautan menyimpan banyak misteri, dan entah mengapa semakin lama ia berlayar perasaannya diliputi oleh rasa takut yang sangat mencekam apalagi saat itu ia han

  • Pendekar Pusaka Gurun Gobi   Ada Yang Aneh!

    “Lepaskan!”Lelaki itu terus mengerahkan tenaganya, akan tetapi semakin ia bergerak, cengkraman tangan Long Wan semakin keras dan mengakibatkan pergelangan tangannya terasa sakit seperti dijepit besi baja panas.“Hei, apa yang kamu lakukan terhadap anak buahku, hah?”Si tengkulak menghampir Long Wan, namun ia mengurungkan niatnya saat melihat kedua mata pemuda itu mencorong tajam seperti seekor harimau.“Anak muda, tolong jangan membuat masalah, nanti urusannya semakin berabe”Nelayan tadi menepuk bahu Long Wan, ia tidak ingin pemuda yang telah menolongnya itu membuat keributan di pasar. Akan tetapi terlambat, sebab anak buah si tengkulak mengetahui keributan itu dan langsung berdatangan lalu mengerubuti Long Wan sambil mengacungkan golok besar yang biasa dipakai untuk memotong ikan.“Tangkap si pembuat onar ini!”“Sring!”Golok di tangan anak buah tengkulak terlihat berkilauan tersorot sinar matahari. Melihat itu, sontak saja semua orang yang sedang berjualan lari berhamburan meningg

  • Pendekar Pusaka Gurun Gobi   Di Pesisir ( Bagian 2)

    “Ada apa dengan pulau-pulau di sana, paman?”“Di sana ada sesuatu yang sangat mengerikan”“Ada binatang buas?” Pancing Long Wan.“Bukan, seumur hidup menjadi nelayan sudah banyak menemukan binatang laut yang sangat ganas. Namun lagi-lagi tidak sebanding dengan sesuatu yang tersembunyi di pulau itu?”“Ada hantu?”“Kamu tahu?”Nelayan tadi melirik ke arah Long Wan, ia baru menyadari bahwa pemuda itu tidak kesulitan membawa bakul berisi ikan yang baru ia tangkap. Padahal barang tersebut sangat berat, dia saja yang sudah terbiasa bekerja keras sangat kesulitan namun pemuda di sampingnya walaupun badannya tidak kekar tapi sanggup memikulnya, bahkan tidak berkeringat sama sekali.Akhirnya si nelayan tadi sadar, bahwa Long Wan bukanlah pemuda sembarangan. Tentunya ia orang sakti yang sedang menyelidiki tempat ini. Ia teringat berbagai pengalamannya yang sering bertemu dengan orang-orang aneh dan sakti.Banyak jagoan ataupun pendekar yang sangat lihai, namun fisiknya terlihat biasa-biasa saja

  • Pendekar Pusaka Gurun Gobi   Sampai di Pesisir

    “Paman, bolehkah saya menyewa perahu ini?”Nelayan yang sejak tadi sibuk mengeluarkan ikan dari jala sejenak menghentikan pekerjaannya, lalu menoleh ke arah Long Wan.“Tuan muda hendak ke mana?”“Saya ingin berpelesir ke sekitar lautan, kata orang-orang laut di sini sangat indah”“Berpelesir?”“Betul sekali, paman”“Lautan di sini ombaknya sangat ganas, saja tidak berani berlayar terlalu jauh, lagian di sini tidak ada pantai yang bisa dikunjungi, kecuali,”“Kecuali apa, paman?”“Sudahlah, saya tidak bisa menyewakan perahu ini”Nelayan tadi melanjutkan pekerjaannya, namun Long Wan dapat menangkap raut muka nelayan itu yang terlihat sedikit pucat, tampaknya ia sangat ketakutan.“Apakah di sekitar pantai ini ada pantai?”“Aku tidak tahu, lebih baik kamu pulang saja sebab semua orang di tempat ini tidak akan ada yang mau menyewakan perahunya kepadamu”“Kenapa begitu?” Long Wan sangat kecewa mendengar perkataan nelayan tadi.“Pulang saja, saya sedang sibuk!”“Saya sanggup membayar berapapu

  • Pendekar Pusaka Gurun Gobi   Rencana Shan Zeng

    “Walaupun si tua bangka itu susah diajak kerja sama, namun kesetiannya terhadap kebenaran tidak diragukan lagi!”“Sebentar, menurut rumor yang beredar, Dewa Obat tidak pernah mau turun tangan dan ikut campur dalam berbagai pertempuran. Bahkan dia tidak pernah pandang bulu menolong siapapun juga, baik dari kalangan pendekar atau datuk hitam, jika membutuhkan pertolongan ia pasti akan mengobatinya!”“Itu memang benar, jika Dewa Obat diajak bertempur menyerang kerajaan tentu saja dia tidak akan mau. Lagian akan berabe nantinya jika Dewa Obat justru menolong para penjahat yang sedang kita bantai!”“Lalu?”Semua orang memandang ke arah Shan Zeng, mereka sangat penasaran ingin mendengar kelanjutan ide salah satu pendekar dari Kuil Kun Lun itu.“Kita mengundangnya ke tempat ini bukan untuk menjadikannya sebagai senjata tempur, melainkan berjaga-jaga jika di antara kita terkena luka dalam. Kalian harus ingat, orang-orang yang akan kita hadapi sangat sakti!”“Hal penting lainnya, dengan mengun

  • Pendekar Pusaka Gurun Gobi   Persembunyian Pangeran

    “Jadi untuk sementara waktu Long Wan tidak akan kembali ke sini?”“Betul sekali pangeran, sebab beliau masih ada urusan di wilayah Barat!”“Urusan apa, itu?”Pangeran Yang Han merasa kecewa sebab adik angkatnya yang berjuluk Pendekar Gurun Gobi tidak mau segera turun tangan membantunya, padahal saat ini dia sedang keteteran menghadapi para penjahat yang sudah bersekutu dengan pejabat istana.Yang paling menyedihkan sekaligus menguras emosinya, saat ini kaisar sedang sakit parah dan ia dilarang untuk menemuinya. Kaisar yang sedang skearat itu telah dihasut oleh istri mudanya dan menganggap ia memimpin pemberontak dan beruapaya merebut tahta kaisar.Untuk beberapa saat lamanya Su Liang menghela napas panjang, ia memutar otaknya untuk memilih kata-kata yang pas untuk diucapkan. Ia tahu saat ini pangeran merasa kecewa kepada Long Wan, jika ia salah ucap tentu akan berakibat fatal.“Saat ini Long Wan sedang mencari penawar untuk mengobati tunangannya akibat terkena Racun Dewi Maut!”“Dewi

  • Pendekar Pusaka Gurun Gobi   Rencana

    “Hang, saya harap anda bersabar dan membiarkan nyonya Tin Hua menjelaskannya terlebih dahulu!”“Lengan Delapan, kamu tidak perlu membelanya. Eh saya lupa, bukannya kalian telah menjalin hubungan terlarang ya!” Hang mencibir ke arah si Lengan Delapan.“Jaga ucapanmu!”“Singa Gila, mulutmu sungguh busuk!”“Yang busuk itu sikap dan tingkah laku kalian berdua, gara-gara kalian berselingkuh, Kang Kui membelot dari kelompok Teratai Putih dan bergabung dengan para Penghuni Pulau Neraka!”“Kurang ajar!”Tin Hua dan si Lengan Delapan berdiri, keduanya tidak terima dipermalukan di hadapan smeua orang.“Singa Gila, saat ini juga mari kita mengadu nyawa!”“Ha ha, kalian pikir aku takut?” tantang Hang.Semua orang terlihat tegang, mereka tahu bahwa Hang, si Lengan Delapan dan Tin Hua bukanlah orang sembarangan. Ke tiganya merupakan jago silat istana yang tersohor akan kehebatannya.“Brak!”Panglima Tung Hai menggebrak meja.“Kalian sudah tidak menghargaiku lagi, hah?”“Maafkan saya panglima, akan

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status