Ratu Vivi, dengan keberanian dan kecerdasannya, pasti akan menghadapi pertarungan dengan penuh determinasi.Saat Ratu Vivi tiba di desa, dia menemukan bahwa kelompok Atsuko telah mengambil alih dan menindas penduduk desa. Dengan tekad untuk membebaskan desa, dia langsung menantang kelompok Atsuko.Ratu Vivi, dengan suara tegas, berkata, "Aku Ratu Vivi, dan aku tidak akan membiarkan kalian terus menindas desa ini. Lepaskan desa ini atau hadapi aku!"Anggota kelompok Atsuko, mengejek dan meremehkan, dan menjawab, "Ha! Seorang ratu? Kau tidak akan bisa melawan kami sendirian!"Ratu Vivi, dengan kepercayaan diri, membalas, "Jangan meremehkan kekuatan seorang ratu. Aku akan membuktikan bahwa kalian salah!"Selama pertarungan, Ratu Vivi terus berbicara dengan anggota kelompok Atsuko, mencoba meyakinkan mereka untuk berhenti menindas desa dan memilih jalan yang lebih baik.Ratu Vivi, sambil mengelak dan menyerang, berkata, "Kalian tidak perlu melakukan ini. Kalian bisa memilih jalan yang leb
Sementara Ratu Vivi berhasil membebaskan desa, Zero berada dalam misi sendiri untuk menyelamatkan Nino. Zero, dengan keberanian dan tekad kuat, berangkat ke benteng utara tempat Nino ditahan. Dia pasti akan menemukan penjaga dan hambatan di sepanjang jalan, tetapi dengan kekuatan elemen api barunya dan keterampilan bertarung yang luar biasa, dia berhasil mengatasi mereka.Setelah mencapai benteng, Zero berhadapan dengan beberapa anggota kelompok Atsuko yang paling kuat. Meski pertarungan sengit, Zero tidak menyerah dan terus berjuang untuk menyelamatkan temannya.Zero, dengan suara keras dan jelas, berkata, "Aku tidak akan membiarkan kalian menyakiti temanku. Lepaskan Nino, atau hadapi aku!"Zero, dengan keberanian dan tekad kuat, akhirnya berhadapan dengan salah satu Bos Atsuko. Bos tersebut, yang dikenal karena kekuatannya yang luar biasa dan kejam, sempat mengejek Zero.Bos Atsuko, dengan tawa sinis, berkata, "Jadi, kau adalah Zero, yang berani menantang Atsuko. Kau tidak akan bis
Zero, meski dihadapkan dengan kekuatan dan teknik khusus Bos Atsuko, pasti akan mencari cara untuk menanggulangi dan mengatasi ancaman baru ini.Zero kemudian mencoba memahami dan menganalisis kekuatan dan teknik baru Bos Atsuko secepat mungkin. Dia akan mencari pola atau kelemahan yang mungkin bisa dimanfaatkan.Akan tetapi, Zero juga perlu menyesuaikan strategi dan tekniknya untuk menghadapi kekuatan atau teknik baru Bos Atsuko. Ini bisa berarti mengubah cara dia menyerang, bergerak, atau bahkan menggunakan jurus kelima miliknya.Zero juga menggunakan lingkungan sekitarnya untuk keuntungannya, seperti menggunakan objek sebagai perisai atau memanfaatkan medan untuk membuat serangan tak terduga.Alhasil, Zero mencoba menggertak Bos Atsuko, membuatnya merasa tidak aman atau ragu, sehingga menciptakan celah yang bisa dimanfaatkan Zero.Kemudian, mengingat bahwa pertarungan ini mungkin berlangsung lama, Zero mungkin perlu menghemat energinya dan memilih dengan cermat kapan harus mengguna
Setelah mengalahkan Bos Atsuko, banyak kemungkinan ancaman baru yang bisa muncul untuk Zero dan Ratu Vivi. Bos Atsuko mungkin memiliki kemampuan untuk pulih dengan cepat atau bahkan bangkit kembali dari kematian, mungkin menjadi lebih kuat dan lebih berbahaya dari sebelumnya.Dan juga, pasti akan ada anggota lain dari kelompok Atsuko yang lebih kuat dan lebih kejam daripada Bos Atsuko yang kemarin. Mereka mungkin mencari balas dendam untuk kekalahan Bos Atsuko.Selain kelompok Atsuko, Zero juga sempat berpikir, mungkin di masa depan akan ada kelompok penindas lain yang muncul dan menjadi ancaman baru bagi Zero, Ratu Vivi, dan yang lainnya. Contohnya seperti adanya pengkhianat di antara penduduk desa atau bahkan di antara teman-teman Zero dan Ratu Vivi, yang mungkin bekerja sama dengan Atsuko atau kelompok penindas lainnya demi keuntungan pribadi.'Tidak peduli siapa ancaman baru yang akan kami hadapi nanti, kami akan selalu siap. Kami akan melindungi rakyat kami dan orang-orang yang k
Nino dan Zero, bersama-sama dalam misi untuk membantu Nana, pasti akan menghadapi berbagai tantangan dan penemuan sepanjang jalan.Mereka mungkin harus melewati hutan-hutan yang belum dipetakan, mendaki gunung-gunung tinggi, atau bahkan berlayar melintasi lautan yang berbahaya. Mereka juga mungkin bertemu dengan berbagai makhluk dan karakter yang unik, beberapa mungkin membantu mereka, sementara yang lain mungkin mencoba menghalangi mereka.Namun, melalui semua tantangan dan rintangan yang sempat mereka terka, Nino dan Zero pasti akan tetap bertekad untuk mencapai tujuan mereka. Mereka juga nantinya akan belajar banyak hal sepanjang jalan, baik tentang kutukan Klan Kupu-kupu Surga dan bagaimana mengatasinya, maupun tentang diri mereka sendiri dan satu sama lain.Zero, dengan semangat petualangan, berkata seraya menyodorkan kepalan tinjunya kepada Nino, "Mari kita mulai petualangan ini, Nino. Untuk Nana, kita akan melakukan apa pun yang diperlukan."Mereka pun akhirnya pergi.***Keesok
Menghindari jebakan dan perangkap di ruang bawah tanah adalah tantangan tersendiri bagi Nino dan Zero. Mereka harus selalu waspada terhadap lingkungan sekitar mereka. Mereka perlu mencari tanda-tanda perangkap, seperti tanda di lantai, dinding, atau bahkan di langit-langit. Nino memang memiliki pengetahuan tentang perangkap dan jebakan kuno, yang bisa membantu mereka mengidentifikasi dan menghindarinya. Sedangkan Zero, dengan kekuatan dan keterampilan bertarungnya, ia bisa menonaktifkan perangkap atau melompati jebakan tanpa menyentuhnya.Di dalam labirin ini, mereka benar-benar dipaksa untuk bergerak dengan hati-hati dan perlahan. Mereka juga selalu memeriksa setiap langkah mereka sebelum melanjutkan.Zero, dengan suara penuh konsentrasi pun berkata, "Kita harus berhati-hati, Nino. Setiap langkah bisa berarti perbedaan antara kehidupan dan kematian di sini."Namun, baru saja beberapa detik Zero berkata, karena penerangan yang kurang, Nino sempat terkena satu jebakan. Zero yang meliha
Mereka benar-benar hebat. Melewati labirin di bawah tanah bukanlah tugas yang mudah. Ada banyak jalan buntu, jebakan, dan juga banyak makhluk aneh. Tapi dengan adanya kerjasama dan kegigihan, Nino dan Zero akhirnya berhasil melewati labirin dengan selamat."Kita berhasil, Nino! Lihatlah, hanya labirin seperti ini tidak akan bisa menghentikan kita. Ayo, mari kita lanjutkan perjalanan kita. Kita harus bergegas." Rasa lelah yang tadi menghampiri Zero, menghilang begitu saja saat ia teringat tujuannya pergi kali ini.Setelah itu mereka berhenti sejenak untuk beristirahat dan memulihkan diri. Zero merasa tantangan yang mereka lewati kali ini cukup melelahkan. Mereka berbagi makanan ringan yang mereka bawa. Tadi, Nino juga telah menunjukkan beberapa trik bertahan hidup untuk menemukan air dan makanan di lingkungan bawah tanah."Perjalanan kita sudah jauh, Zero. Aku yakin usaha kita ini tidak akan sia-sia," ucap Nino seraya tersenyum.Saat sedang beristirahat, tiba-tiba Zero melihat ada suat
"Lihat ini, Zero! Tempat ini penuh dengan pengetahuan dan sejarah," seru Nino.Setelah menelusuri kuil cukup lama, mereka akhirnya menemukan altar tempat persembahan yang digunakan oleh Klan Kupu-kupu Surga dalam ritual upacara tertentu. Di tempat ini mereka menemukan naskah pada buku kuno yang berisi sejarah tentang Klan Kupu-kupu Surga, pengetahuan tentang kutukan Klan Kupu-kupu surga, dan bahkan cara untuk mengatasinya. Dan saat sedang mengamati buku kuno yang baru saja mereka temukan, mereka terkejut karena ada sosok roh entitas gaib dari anggota Klan Kupu-kupu Surga yang lalu. Entitas ini sepertinya ingin memberikan mereka pengetahuan dan bantuan pada mereka berdua. "Selamat datang, anak-anak Klan Kupu-kupu Surga. Aku telah menunggu kedatanganmu. Aku tahu kalian mencari cara untuk membantu Nana, yang terkena kutukan darah murni kita," ucap Toh itu dengan suara lembut dan bijaksana.Zero dan Nino tentu saja sempet terkejut. Namun mereka berdua tidak merasakan adanya niat jahat s