Mereka benar-benar hebat. Melewati labirin di bawah tanah bukanlah tugas yang mudah. Ada banyak jalan buntu, jebakan, dan juga banyak makhluk aneh. Tapi dengan adanya kerjasama dan kegigihan, Nino dan Zero akhirnya berhasil melewati labirin dengan selamat."Kita berhasil, Nino! Lihatlah, hanya labirin seperti ini tidak akan bisa menghentikan kita. Ayo, mari kita lanjutkan perjalanan kita. Kita harus bergegas." Rasa lelah yang tadi menghampiri Zero, menghilang begitu saja saat ia teringat tujuannya pergi kali ini.Setelah itu mereka berhenti sejenak untuk beristirahat dan memulihkan diri. Zero merasa tantangan yang mereka lewati kali ini cukup melelahkan. Mereka berbagi makanan ringan yang mereka bawa. Tadi, Nino juga telah menunjukkan beberapa trik bertahan hidup untuk menemukan air dan makanan di lingkungan bawah tanah."Perjalanan kita sudah jauh, Zero. Aku yakin usaha kita ini tidak akan sia-sia," ucap Nino seraya tersenyum.Saat sedang beristirahat, tiba-tiba Zero melihat ada suat
"Lihat ini, Zero! Tempat ini penuh dengan pengetahuan dan sejarah," seru Nino.Setelah menelusuri kuil cukup lama, mereka akhirnya menemukan altar tempat persembahan yang digunakan oleh Klan Kupu-kupu Surga dalam ritual upacara tertentu. Di tempat ini mereka menemukan naskah pada buku kuno yang berisi sejarah tentang Klan Kupu-kupu Surga, pengetahuan tentang kutukan Klan Kupu-kupu surga, dan bahkan cara untuk mengatasinya. Dan saat sedang mengamati buku kuno yang baru saja mereka temukan, mereka terkejut karena ada sosok roh entitas gaib dari anggota Klan Kupu-kupu Surga yang lalu. Entitas ini sepertinya ingin memberikan mereka pengetahuan dan bantuan pada mereka berdua. "Selamat datang, anak-anak Klan Kupu-kupu Surga. Aku telah menunggu kedatanganmu. Aku tahu kalian mencari cara untuk membantu Nana, yang terkena kutukan darah murni kita," ucap Toh itu dengan suara lembut dan bijaksana.Zero dan Nino tentu saja sempet terkejut. Namun mereka berdua tidak merasakan adanya niat jahat s
Nana adalah anak yang saat berusia dua tahun. Namun karena ia memiliki darah murni dari Klannya, ia mengalami gejala kutukan itu lebih awal. Kebetulan, Nana dan Nino adalah anggota keluarga. Akan tetapi Nino hanya sebatas dari keluarga cabang saja, tidak seperti Nana yang memang keturunan darah murni.Kutukan yang menimpa Klan Kupu-kupu Surga memiliki dampak yang luas pada kehidupan anggota Klan dan komunitas mereka secara keseluruhan. Kutukan itu menyebabkan masalah kesehatan yang serius atau bahkan mematikan bagi anggota Klan, terutama mereka yang memiliki darah murni Klan. Hal ini membuat anggota Klan rentan terhadap penyakit atau kondisi medis yang tidak biasa seperti yang tengah dialami oleh Nana.Kutukan ini juga ternyata berfungsi untuk mengurangi kekuatan dan kemampuan anggota Klan, baik secara fisik maupun magis. Ini juga membuat mereka jadi lebih lemah dan tidak mampu menggunakan kekuatan mereka sepenuhnya. Karena hal itu, kutukan pun akhirnya mempengaruhi kesejahteraan emos
Setelah semua usaha dan energi yang telah Zero berikan untuk misi ini, mungkin dia telah mencapai batasnya."Zero! Apa yang terjadi? Hey! Kamu baik-baik saja?" Nino berteriak panik.Mungkin Zero telah menggunakan banyak kekuatannya selama perjalanan mereka, baik secara fisik maupun mental. Mengumpulkan artefak, bertarung melawan musuh, dan mengatasi berbagai rintangan telah menguras tenaganya, terutama untuk menggunakan teknik teleportasi di akhir perjalanan mereka untuk kembali ke Istana.Namun Nino merasa khawatir jika ada sesuatu yang lebih serius terjadi pada Zero. Nino sempat menerka bahwa mungkin ada efek samping dari menggunakan artefak atau saat melakukan ritual untuk menyembuhkan Nana yang mempengaruhi Zero tadi. Tapi apakah itu mungkin? Apa hubungannya Zero dengan kutukan itu? Hal ini membuat Nino dan Chong Lian benar-benar bingung."Kak Zelo, kamu kenapa?" Sedangkan Nana, terlihat seperti ingin menangis karena panik juga.Nino dan Chong Lian segera mencari bantuan medis untu
Meskipun Nana masih muda, dia telah menunjukkan keberanian, kekuatan, dan kebijaksanaan yang luar biasa. Dia memiliki kualitas yang dibutuhkan untuk menjadi pemimpin Klan Kupu-kupu Surga di masa depan.Nana, meski masih kecil, ia telah memiliki visi dan pemahaman yang dalam tentang Klan dan tradisinya. Dia juga memiliki keinginan yang kuat untuk melindungi dan membantu Klan-nya, yang bisa membuatnya menjadi pemimpin yang baik.Nino, dengan senyum bangga berkata, "Nana, kamu akan menjadi pemimpin yang hebat untuk Klan kita suatu hari nanti. Aku yakin itu.""Benalkah Kak, Nino?" tanya Nana dengan wajah polos nan imutnya."Iya benar, aku percaya kalau Nana akan menjadi sangat hebat suatu hari nanti." Nino mengelus lembut kepala Nana.Namun, menjadi pemimpin pasti akan membawa tantangan dan tanggung jawab baru bagi Nana. Dia harus belajar bagaimana membuat keputusan yang sulit, bagaimana memimpin orang lain, dan bagaimana menghadapi tekanan dan harapan yang datang dengan posisi kepemimpin
Sementara Kim Lun Luo dan organisasi Atsuko mencari Zero, Zero sendiri fokus pada latihan dan pengembangan diri, khususnya melatih jurus keenamnya melalui kitab langka legendaris yang dia miliki.'Aku harus menguasai jurus keenam ini. Aku pasti akan menjadi lebih kuat dan lebih siap untuk menghadapi Kim Lun Luo,' gumam Zero.Nino pasti akan mendukung dan mencoba untuk membantu Zero dalam latihan ini. "Kamu pasti bisa melakukannya, Zero! Aku tahu kamu akan menguasai jurus keenam ini." "Kami akan selalu mendukungmu, Zero. Ayo terus berlatih dan jadilah lebih kuat." Ternyata ada Vivi juga yang menyemangatinya."Terimakasih, Vivi, Nino. Aku akan berjuang sekuat tenaga," jawab Zero. Ia pun kembali melanjutkan latihannya.Saat Zero melatih jurus keenamnya, mereka menyadari bahwa waktu mereka terbatas sebelum Atsuko menemukan mereka.Namun tiba-tiba jiwa Zero ditarik ke dalam sebuah dimensi. Di sana ia melihat ada sosok aneh. Sosok itu kemudian mengatakan akan melatih Zero di dalam dimensi
Nino dan Vivi mungkin tidak tahu apa yang terjadi dan di mana jiwa Zero saat ini pergi. Namun, Nino dan Vivi mencari tahu apa yang terjadi pada Zero. Sebab, mereka berdua tiba-tiba melihat Zero yang seperti sedang tertidur di lantai saat sedang berlatih tadi."Zero mungkin tidak di sini sekarang, tetapi aku yakin dia sedang melakukan sesuatu yang penting. Kita harus percaya padanya dan berharap dia akan kembali segera." Sepertinya Vivi tahu apa yang terjadi pada Zero setelah ia mendapat penjelasan dari Tigre yang bersemayam di pedang miliknya.Akan tetapi, tetap saja Nino merasa khawatir. "Aku tidak tahu apa yang tengah dialami Zero. Tapi aku tahu apa yang harus aku lakukan. Aku harus percaya bahwa dia pasti baik-baik saja. Dia adalah pria tangguh yang selalu bisa mengatasi apa pun yang dihadapinya."***Di dalam dimensi lain, Zero kembali diberi tahu sesuatu oleh sosok aneh. "Zero, durasi pelatihanmu di sini tergantung pada seberapa cepat kamu belajar dan berkembang. Gunakanlah waktu
Akhirnya, Zero berlatih selama enam hari di dimensi lain, itu artinya di dunia nyata ia hanya menghabiskan waktu enam jam.Wah, ini sangat menarik! Jadi, di dimensi ini, waktu berjalan sepuluh kali lebih lambat dibandingkan dengan dunia nyata. Itu berarti Zero bisa menghabiskan waktu yang cukup untuk berlatih dan mengasah keterampilan barunya tanpa kehilangan banyak waktu di dunia nyata."Aku merasa lebih kuat dan lebih siap sekarang. Aku telah belajar dan tumbuh banyak dalam enam hari ini. Sekarang, saatnya untuk kembali ke dunia nyata dan menggunakan apa yang telah aku pelajari. Tapi, bagaimana caranya aku kembali?" Zero mencoba bertanya kepada sosok aneh."Kamu telah melakukan yang terbaik, Zero. Aku yakin kamu akan berhasil di dunia nyata. Ingatlah apa yang telah kamu pelajari di sini. Baiklah, sampai jumpa lagi di lain waktu."Cring...!Jiwa Zero akhirnya kembali ke raganya.Zero terkejut karena saat membuka kedua matanya, ia berada di kamarnya. Seingatnya, terakhir kali ia berad
Dengan memusatkan kekuatannya pada telapak tangan, Orion mengumpulkan energinya kemudian ia langsung melancarkan serangan terkuatnya ke arah Thanos. Saat tubuh Thanos yang terkena serangan Orion, tubuhnya langsung hilang menjadi serpihan debu."Sepertinya aku hanya bisa melakukan sebatas ini saja, Zero. Kalau begitu aku akan kembali beristirahat." Orion kemudian kembali masuk ke dalam pedang.Akan tetapi, baru saja Zero merasa senang bahwa satu musuhnya telah berhasil dikalahkan oleh Orion, Raja Kegelapan akhirnya muncul!Suasana jadi terasa lebih mencekam saat sosok Raja Kegelapan hadir di tempat itu. Bahkan, kedua kaki Zero terasa seperti ada tekanan yang beratnya seperti gunung saat merasakan tekanan yang sangat kuat yang sengaja dipancarkan oleh Raja Kegelapan."A-apa ini?" tanya Zero pada dirinya sendiri, dengan posisi wajahnya saat ini menatap ke lantai.Beberapa detik kemudian terdengarlah suara tawa Raja Kegelapan yang menggema. Mendengar suara tawa dari Raja Kegelapan, membuat
Saat situasi semakin sulit dan Nino serta Ratu Vivi terluka parah, Zero merasa perlu untuk mengambil tindakan yang tepat untuk menyelamatkan mereka. Setelah mempertimbangkan beberapa opsi, dia memutuskan untuk membawa Nino dan Ratu Vivi ke dalam dimensi lain yang ada pada pedangnya.Dalam dimensi tersebut, Zero dapat memberikan perawatan medis yang lebih baik dan memastikan bahwa Nino dan Ratu Vivi pulih sepenuhnya dari luka-luka mereka. Meskipun memasukkan teman-temannya ke dalam dimensi tersebut memerlukan kekuatan dan energi yang besar, Zero yakin bahwa itu adalah keputusan yang tepat untuk menyelamatkan nyawa mereka. Ketika tinggal Zero dan Panglima perang kegelapan dalam pertempuran, Zero menatap musuhnya dengan tajam dan penuh kemarahan. Dia merasa sangat marah besar karena teman-temannya telah terluka dan musuhnya telah mengancam nyawa Vivi.Zero mengeluarkan suara yang tegas dan penuh keberanian, dia mengatakan, "Kau telah melakukan kesalahan besar dengan mengancam nyawa Istri
Pertarungan antara Zero, Ratu Vivi, Nino, dan para Orge yang dihidupkan kembali sangat sengit. Para Orge terus menerus menyerang dengan kekuatan dan kecepatan yang luar biasa, membuat pertempuran semakin sulit.Zero menggunakan pedangnya untuk melawan Orge yang menyerang dari jarak dekat, sedangkan Ratu Vivi menggunakan sihirnya untuk memanipulasi elemen dan menyerang dari jarak jauh. Nino juga menggunakan kekuatan Kutukan Klan Kupu-kupu Surga untuk memberikan perlindungan dan kekuatan tambahan kepada teman-temannya.Namun, mereka tidak hanya berjuang melawan para Orge. Mereka juga harus menghadapi Necromancer yang berbahaya. Necromancer itu menggunakan sihir hitam untuk menyerang dan mencoba mengendalikan pikiran mereka.Setelah bertarung dengan gigih, akhirnya mereka berhasil mendekati Necromancer. Akan tetapi, tiba-tiba mereka diserang dari arah lain oleh pasukan kegelapan yang dipimpin oleh seorang panglima perang yang nampak sangat kuat. Terlihat jelas bahwa Panglima perang itu m
Setelah pertempuran yang sengit, Zero, Ratu Vivi, dan Nino berhasil mengalahkan semua musuh yang dikirim oleh Thanos. Namun, ketika mereka sedang bernapas lega dan mempersiapkan diri untuk melanjutkan perjalanan mereka, tiba-tiba tanda kutukan Klan Kupu-kupu Surga di tubuh Nino memancarkan cahaya yang sangat terang.Cahaya ini memenuhi seluruh area sekitar dan membuat semua musuh yang tersisa langsung lenyap tanpa bekas. Zero, Ratu Vivi, dan Nino terkejut dengan apa yang terjadi dan terus memandang ke arah cahaya itu.Setelah cahaya redup, Nino berkata, "Apa yang terjadi? Apa itu yang baru saja terjadi?"Zero dan Ratu Vivi melihat ke arah Nino, dan mereka terkejut melihat bahwa tanda kutukan Klan Kupu-kupu Surga telah mengeluarkan kekuatan yang sangat besar dan mematikan.Ratu Vivi berkata, "Itu adalah kekuatan yang luar biasa. Tanda kutukanmu telah memberikan kita perlindungan dan kekuatan yang luar biasa selama perjalanan kita, Nino. Terima kasih."Zero menambahkan, "Tapi kita tetap
Nino, yang awalnya merasa terbebani oleh tanda kutukan Klan Kupu-kupu Surga, kini mulai melihatnya sebagai anugrah. Dia menyadari meskipun kutukan ini mungkin memiliki sisi negatif, kekuatan dan bantuan yang telah diberikan oleh kutukan ini telah menjadi berkat bagi mereka semua dalam perjalanan mereka.Dengan senyum di wajahnya, Nino berkata, "Kau benar, Zero. Aku tidak pernah menyangka bahwa kutukan ini akan membantu kita sebanyak ini. Aku merasa bersyukur bahwa kita bisa menggunakannya untuk kebaikan."Ratu Vivi, yang juga merasa terharu oleh perubahan sikap Nino, menambahkan, "Kadang-kadang, kekuatan sejati kita terletak pada kemampuan kita untuk mengatasi rintangan dan menggunakan semua sumber daya yang kita miliki, bahkan jika itu berasal dari tempat yang tidak terduga. Nino, kutukanmu telah membantu kita dalam banyak cara, dan aku yakin kita akan berhasil."Dengan dukungan dan kepercayaan dari Zero dan Ratu Vivi, Nino merasa lebih kuat dan lebih termotivasi untuk melanjutkan pe
Saat mereka dalam perjalanan, Nino tiba-tiba merasa sakit dan jatuh ke tanah. Zero dan Ratu Vivi bergegas ke sampingnya, melihat bahwa tanda kutukan Klan Kupu-kupu Surga di tubuh Nino mulai memancarkan cahaya yang kuat dan tampaknya menyakitinya.Zero, yang tahu sedikit tentang kutukan Klan Kupu-kupu Surga, memahami bahwa ini adalah tanda bahwa kutukan itu mulai aktif. Dia tahu bahwa kutukan ini bisa sangat berbahaya dan mereka harus segera mencari bantuan.Ratu Vivi, yang merasa khawatir tentang keadaan Nino, segera bergegas untuk mencari penyembuh terdekat. Sementara itu, Zero mencoba menenangkan Nino dan meyakinkannya bahwa mereka akan menemukan cara untuk membantu dia.Saat menunggu penyembuh tiba, Zero berusaha sebaik mungkin untuk merawat Nino dan meringankan rasa sakitnya. Ia berdoa dan berharap bahwa Nino akan pulih dan bisa melanjutkan perjalanan mereka.Ketika obat penyembuh tiba, Vivi segera memeriksa Nino dan memastikan bahwa dia bisa mengatasi kutukan Klan Kupu-kupu Surga
Setelah Zero membawa Razgor ke istana, dia diserahkan kepada penjaga kerajaan yang akan mengawasinya sementara persiapan pengadilan dilakukan. Ratu Vivi, yang telah diselamatkan oleh tindakan berani Zero, mengucapkan terima kasih kepadanya dan memerintahkan agar pengadilan diadakan secepat mungkin.Pengadilan diadakan di hadapan Ratu Vivi, para pejabat kerajaan, dan warga yang tertarik untuk menyaksikan proses hukum. Razgor dihadapkan dengan tuduhan berencana untuk membunuh Ratu Vivi dan berbagai kejahatan lain yang telah dia lakukan selama masa jabatannya sebagai pemimpin pembunuh bayaran.Selama pengadilan, jaksa menghadirkan bukti dan kesaksian yang menunjukkan kejahatan Razgor. Sementara itu, Razgor diberi kesempatan untuk membela diri dan menjelaskan alasannya melakukan tindakan jahat tersebut.Setelah semua bukti dan kesaksian telah disajikan, Ratu Vivi mempertimbangkan seluruh informasi dan memutuskan hukuman yang pantas untuk Razgor. Mengingat kejahatan serius yang telah dia l
Zero yang telah melihat banyak pertempuran dan musuh, tidak terkejut oleh serangan bayangan Razgor. Dia telah belajar dari pengalaman masa lalu bagaimana cara menghadapi musuh yang mengandalkan bayangan dan tipu muslihat. Dia tahu bahwa dia harus tetap tenang dan fokus, dan tidak boleh terpancing oleh serangan bayangan Razgor.Saat Razgor menggunakan "Bayangan Menyerang," Zero menggunakan jurus "Cahaya Penyembuh" untuk melindungi dirinya dari serangan bayangan. Cahaya dari pedangnya menerangi area sekitarnya, mengungkap bayangan dan membuatnya lebih mudah untuk dihindari.Ketika Razgor mencoba menggunakan "Bayangan Kembar," Zero menggunakan jurus "Angin Badai" untuk mendorong bayangan itu pergi. Angin kencang dari pedangnya mampu memecah bayangan dan mengungkap posisi sebenarnya dari Razgor.Razgor, yang awalnya merasa yakin dengan kemenangannya, sekarang mulai merasa terpojok. Dia menyadari bahwa Zero bukanlah lawan yang bisa dia remehkan, dan bahwa dia mungkin telah meremehkan kekua
Setelah mendapatkan Gleaming Scepter, Zero merasa lebih yakin dan siap untuk kembali ke istana dan melaporkan pencapaiannya kepada Ratu yang tak lain istrinya sendiri. Dia juga sangat berterima kasih kepada Tigreal, Eldrakon, dan Arion atas dukungan dan persahabatan mereka selama perjalanan ini.Untuk Tigreal, Eldrakon, dan Arion, mereka memutuskan untuk kembali bersemayam di dalam ketiga pedang yang Zero miliki saat ini. Mereka ingin tetap bersama Zero, membantunya dalam pertempuran dan memberinya petunjuk saat dia membutuhkannya. Zero merasa terharu oleh keputusan mereka dan berjanji untuk selalu menghormati kekuatan mereka. Dia berkata, "Terima kasih, teman-teman. Aku berjanji akan menggunakan kekuatan kita dengan bijaksana dan tentunya akan aku gunakan hanya untuk melindungi semua orang dari kejahatan. Mari kita bersatu untuk menghadapi kejahatan."Dengan perasaan gembira dan penuh harapan, Zero bersiap kembali ke istana, membawa ketiga pedang legendaris bersamanya. Sekarang, deng