Share

96. Persiapan

Penulis: Rendi OP
last update Terakhir Diperbarui: 2023-09-04 21:51:44

Akhirnya, Zero berlatih selama enam hari di dimensi lain, itu artinya di dunia nyata ia hanya menghabiskan waktu enam jam.

Wah, ini sangat menarik! Jadi, di dimensi ini, waktu berjalan sepuluh kali lebih lambat dibandingkan dengan dunia nyata. Itu berarti Zero bisa menghabiskan waktu yang cukup untuk berlatih dan mengasah keterampilan barunya tanpa kehilangan banyak waktu di dunia nyata.

"Aku merasa lebih kuat dan lebih siap sekarang. Aku telah belajar dan tumbuh banyak dalam enam hari ini. Sekarang, saatnya untuk kembali ke dunia nyata dan menggunakan apa yang telah aku pelajari. Tapi, bagaimana caranya aku kembali?" Zero mencoba bertanya kepada sosok aneh.

"Kamu telah melakukan yang terbaik, Zero. Aku yakin kamu akan berhasil di dunia nyata. Ingatlah apa yang telah kamu pelajari di sini. Baiklah, sampai jumpa lagi di lain waktu."

Cring...!

Jiwa Zero akhirnya kembali ke raganya.

Zero terkejut karena saat membuka kedua matanya, ia berada di kamarnya. Seingatnya, terakhir kali ia berad
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pendekar Pedang Terhebat   97. Keadaan mulai memanas

    Akhirnya beberapa hari kemudian Atsuko tiba di dekat istana Rastel. Wah, momen yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba. Atsuko, dengan organisasinya, akhirnya tiba di dekat istana Rastel dan mendirikan markas di sekitar lembah yang ada di dekat Istana Rastel. Ini pasti akan menambah ketegangan tentang apa yang akan terjadi selanjutnya.Zero, Vivi, dan Nino yang melihat kedatangan Atsuko dari jendela istana, merasakan berbagai emosi, ada rasa kekhawatiran, antisipasi, tapi keberanian dan tekad mereka tidak akan goyah. "Waktunya telah tiba. Kita harus siap." Zero memegang gagang pedangnya dengan wajah yang serius."Kita telah merencanakan semuanya. Aku yakin, kita bisa melakukannya." Vivi mencoba menyembunyikan rasa gugup dan cemasnya.Namun, Nino justru terlihat bersemangat. "Mari kita tunjukkan pada Atsuko apa yang kita bisa lakukan! Demi Istana Rastel dan semua penduduk!"Sementara itu, Kim Lun Luo berdiri di depan kamp dengan aura kekuatan dan kepercayaan diri yang juga sudah siap untuk

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-04
  • Pendekar Pedang Terhebat   98. Duel epic

    Ternyata bantuan yang datang untuk membantu Zero adalah dari teman lama dan juga sekutu yang telah berjuang bersama mereka sebelumnya. Mereka telah mendengar tentang tantangan yang dihadapi Zero, Vivi, dan Nino dan segera datang untuk membantu.Bukan hanya itu, bantuan juga datang dari individu misterius yang memiliki alasan pribadi mereka sendiri untuk membantu Zero, Vivi, dan Nino. Mereka mungkin memiliki kekuatan atau pengetahuan yang bisa membantu dalam pertarungan melawan Atsuko.Dan terkadang, bantuan juga datang dari tempat yang paling tidak terduga. Ada banyak orang yang sebelumnya tidak tampak penting atau bahkan tampak sebagai musuh, yang sekarang memutuskan untuk membantu Zero, Vivi, dan Nino.Jadi, siapa pun yang membawa bantuan, kedatangan mereka pasti akan memberikan dorongan moral dan strategis bagi Zero, Vivi, dan Nino.Pertarungan antara Zero, Vivi, Nino, dan bantuan mereka melawan Atsuko akhirnya pecah. Dengan bantuan yang baru tiba, mereka merasa lebih percaya diri

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-04
  • Pendekar Pedang Terhebat   99. Ledakan hebat

    Dengan dua pedang di tangan, Zero bergerak dengan lincah dan cepat, menghindari serangan-serangan Kim Lun Luo dan mencari celah untuk melancarkan serangan balik. Dia menggunakan Jurus Keempat dan Kelima, melepaskan serangan yang kuat dan cepat yang membuat Kim Lun Luo harus bergerak mundur."Kau cukup tangguh, Zero," kata Kim Lun Luo, senyumnya semakin lebar. "Tapi, apakah kau bisa menangani ini?"Kim Lun Luo kemudian melepaskan serangkaian serangan yang begitu cepat dan kuat hingga membuat Zero harus berjuang keras untuk menghindarinya. Namun, Zero tidak menyerah. Dia menggunakan lingkungannya dengan baik, bergerak di antara puing-puing dan reruntuhan, menciptakan jebakan dan menggunakan elemen-elemen di sekitarnya sebagai senjata tambahan.Sementara itu, Vivi dan Nino, bersama bantuan yang baru tiba, berjuang melawan sisa prajurit organisasi Atsuko. Mereka berjuang dengan berani, melindungi satu sama lain dan bekerja sama untuk mengalahkan musuh mereka.Namun, pertempuran ini jauh d

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-05
  • Pendekar Pedang Terhebat   100. Artefak

    Zero, menggeser kakinya di tanah, menghela napas berat, "Kita harus tetap kompak, guys! Semua kekuatan yang kita miliki, semua latihan yang kita lakukan, saatnya kita tunjukkan sekarang. Kita bukan hanya bertarung untuk diri kita sendiri, tapi untuk semua orang yang kita cintai."Vivi, dengan mata berkilauan keberanian, mengangguk, "Kamu benar, Zero. Kita sudah melewati banyak hal bersama. Aku akan memanfaatkan setiap inci kekuatan magis yang ku miliki untuk membantu kita semua."Nino, dengan senyum penuh semangat, memukul tinjunya ke telapak tangan, "Hei, kita ini tim terbaik! Tak ada yang bisa menghentikan kita jika kita bersatu. Ayo kita hajar mereka dan tunjukkan apa arti persahabatan sebenarnya!"Teman Lama, menepuk bahu Zero, "Kami ada di sini untuk kalian, Zero, Vivi, dan Nino. Kita sudah berjuang bersama sebelumnya, dan kita akan lakukan lagi. Bersama, kita akan menghadapi apa pun yang mengancam dunia kita."Individu Misterius, dengan ekspresi yang sulit dibaca, berkata, "Wala

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-05
  • Pendekar Pedang Terhebat   101. Orb Kehancuran

    Artefak yang digunakan Kim Lun Luo untuk menghadapi Zero mungkin adalah sebuah pusaka kuno yang dikenal sebagai "Orb Kehancuran". Orb ini dikenal karena kekuatan gelapnya yang luar biasa dan kemampuannya untuk mengendalikan dan memanipulasi energi negatif.Orb Kehancuran mungkin memiliki beberapa efek dan kekuatan, seperti:1. Memperkuat serangan: Orb ini mungkin bisa meningkatkan kekuatan serangan Kim Lun Luo, membuat pukulan dan serangan pedangnya menjadi lebih kuat dan mematikan.2. Mengendalikan energi negatif: Orb ini mungkin memungkinkan Kim Lun Luo untuk mengendalikan energi negatif, seperti rasa takut atau kemarahan, dan menggunakannya untuk melemahkan lawannya atau mengubah medan pertempuran.3. Menciptakan ilusi: Orb Kehancuran mungkin bisa menciptakan ilusi yang kuat dan realistis, membingungkan Zero dan teman-temannya, membuat mereka sulit membedakan antara kenyataan dan khayalan.4. Menghidupkan kembali prajurit yang jatuh: Dalam situasi yang lebih ekstrem, Orb ini mungki

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-05
  • Pendekar Pedang Terhebat   102. Artefak Bagian Tubuh Naga

    Tiba-tiba, saat pertempuran mencapai puncaknya, artefak bagian tubuh naga yang dimiliki Zero mulai bereaksi. Artefak itu mulai berkilau dengan cahaya yang kuat dan berdenyut, seolah-olah merasakan bahaya yang dihadapi Zero dan teman-temannya.Zero, yang merasakan denyutan ini, melihat artefak dengan keheranan dan harapan. "Apa ini? Apakah artefak naga ini... berusaha membantu kita?" Zero bertanya dengan penuh keingintahuan.Vivi, yang juga melihat perubahan pada artefak, menatapnya dengan mata berbinar. "Mungkin ini adalah kekuatan tersembunyi dari artefak naga yang belum kita ketahui, Zero! Ini bisa menjadi kesempatan kita untuk mengubah jalannya pertempuran!"Nino, dengan semangat yang tak pernah pudar, mengangguk dan menjawab, "Kita harus mencobanya, Zero! Mungkin ini adalah kartu as yang kita butuhkan untuk mengalahkan Kim Lun Luo dengan Orb Kehancuran yang ia miliki!"Lalu Zero memutuskan akan mencoba untuk memahami dan mengendalikan kekuatan baru yang ditawarkan oleh artefak bag

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-05
  • Pendekar Pedang Terhebat   103. Jurus keenam

    Saat pertempuran semakin intens, Zero dan Kim Lun Luo berdiri berhadapan, masing-masing menggunakan artefak mereka.Kim Lun Luo, dengan senyum sinis seperti biasa dan mata yang berkilauan dengan kepuasan, mengangkat Orb Kehancuran tinggi-tinggi. "Sekarang kita akan melihat siapa yang lebih kuat, Zero. Kekuatan Orb Kehancuran atau artefak naga mu yang patut disayangkan itu!"Zero, dengan wajah yang penuh ketegangan dan tekad juga memegang erat artefak bagian tubuh naga. "Jangan meremehkan kekuatan Naga, Kim Lun Luo. Kau akan menyesal!"Dengan itu, mereka menyerang satu sama lain, dan kedua artefak akan beradu dengan keras. Cahaya yang memancar dari kedua artefak mulai menerangi medan pertempuran, dan gelombang energi yang dihasilkan dari pertarungan mereka berhasil membuat semua orang terdiam.Kim Lun Luo, dengan tawa keras, berteriak, "Apa kau merasakan itu, Zero? Itu adalah kekuatan sejati! Hahahaha...!"Zero, dengan napas yang terengah-engah dan mata yang penuh tekad, tentu menjawab

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-05
  • Pendekar Pedang Terhebat   104. Mulai hilang kendali

    Setelah Kim Lun Luo terdorong ke belakang oleh serangan kuat Zero, dia merasa bingung. Dia juga merasa sakit yang luar biasa dan lemah, tetapi juga marah dan frustrasi karena tidak mengharapkan serangan Zero begitu kuat.Kim Lun Luo, dengan wajah yang pucat dan nafas yang terengah-engah, mulai menatap Zero dengan kebingungan dan kemarahan. 'Bagaimana ini bisa terjadi?' dia mungkin akan berbisik pada dirinya sendiri.Namun, meski terluka dan terkejut, Kim Lun Luo tidak akan menyerah begitu saja. Dia akan mencoba bangkit, mengumpulkan kekuatan yang tersisa dan mempersiapkan serangan balik.Kim Lun Luo, dengan suara yang keras dan penuh kemarahan, terdengar kembali berteriak, "Ini belum selesai, Zero! Aku tidak akan kalah begitu saja!"Sementara itu, Zero, Vivi, dan Nino cukup merasa lega dan bersemangat melihat Kim Lun Luo terdorong ke belakang. Namun, mereka juga tahu bahwa pertempuran ini belum selesai, dan mereka harus siap untuk serangan berikutnya dari Kim Lun Luo.Setelah terdoron

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-05

Bab terbaru

  • Pendekar Pedang Terhebat   165. Akhir

    Dengan memusatkan kekuatannya pada telapak tangan, Orion mengumpulkan energinya kemudian ia langsung melancarkan serangan terkuatnya ke arah Thanos. Saat tubuh Thanos yang terkena serangan Orion, tubuhnya langsung hilang menjadi serpihan debu."Sepertinya aku hanya bisa melakukan sebatas ini saja, Zero. Kalau begitu aku akan kembali beristirahat." Orion kemudian kembali masuk ke dalam pedang.Akan tetapi, baru saja Zero merasa senang bahwa satu musuhnya telah berhasil dikalahkan oleh Orion, Raja Kegelapan akhirnya muncul!Suasana jadi terasa lebih mencekam saat sosok Raja Kegelapan hadir di tempat itu. Bahkan, kedua kaki Zero terasa seperti ada tekanan yang beratnya seperti gunung saat merasakan tekanan yang sangat kuat yang sengaja dipancarkan oleh Raja Kegelapan."A-apa ini?" tanya Zero pada dirinya sendiri, dengan posisi wajahnya saat ini menatap ke lantai.Beberapa detik kemudian terdengarlah suara tawa Raja Kegelapan yang menggema. Mendengar suara tawa dari Raja Kegelapan, membuat

  • Pendekar Pedang Terhebat   164. Thanos yang licik

    Saat situasi semakin sulit dan Nino serta Ratu Vivi terluka parah, Zero merasa perlu untuk mengambil tindakan yang tepat untuk menyelamatkan mereka. Setelah mempertimbangkan beberapa opsi, dia memutuskan untuk membawa Nino dan Ratu Vivi ke dalam dimensi lain yang ada pada pedangnya.Dalam dimensi tersebut, Zero dapat memberikan perawatan medis yang lebih baik dan memastikan bahwa Nino dan Ratu Vivi pulih sepenuhnya dari luka-luka mereka. Meskipun memasukkan teman-temannya ke dalam dimensi tersebut memerlukan kekuatan dan energi yang besar, Zero yakin bahwa itu adalah keputusan yang tepat untuk menyelamatkan nyawa mereka. Ketika tinggal Zero dan Panglima perang kegelapan dalam pertempuran, Zero menatap musuhnya dengan tajam dan penuh kemarahan. Dia merasa sangat marah besar karena teman-temannya telah terluka dan musuhnya telah mengancam nyawa Vivi.Zero mengeluarkan suara yang tegas dan penuh keberanian, dia mengatakan, "Kau telah melakukan kesalahan besar dengan mengancam nyawa Istri

  • Pendekar Pedang Terhebat   163. Tak sadarkan diri

    Pertarungan antara Zero, Ratu Vivi, Nino, dan para Orge yang dihidupkan kembali sangat sengit. Para Orge terus menerus menyerang dengan kekuatan dan kecepatan yang luar biasa, membuat pertempuran semakin sulit.Zero menggunakan pedangnya untuk melawan Orge yang menyerang dari jarak dekat, sedangkan Ratu Vivi menggunakan sihirnya untuk memanipulasi elemen dan menyerang dari jarak jauh. Nino juga menggunakan kekuatan Kutukan Klan Kupu-kupu Surga untuk memberikan perlindungan dan kekuatan tambahan kepada teman-temannya.Namun, mereka tidak hanya berjuang melawan para Orge. Mereka juga harus menghadapi Necromancer yang berbahaya. Necromancer itu menggunakan sihir hitam untuk menyerang dan mencoba mengendalikan pikiran mereka.Setelah bertarung dengan gigih, akhirnya mereka berhasil mendekati Necromancer. Akan tetapi, tiba-tiba mereka diserang dari arah lain oleh pasukan kegelapan yang dipimpin oleh seorang panglima perang yang nampak sangat kuat. Terlihat jelas bahwa Panglima perang itu m

  • Pendekar Pedang Terhebat   162. Orge

    Setelah pertempuran yang sengit, Zero, Ratu Vivi, dan Nino berhasil mengalahkan semua musuh yang dikirim oleh Thanos. Namun, ketika mereka sedang bernapas lega dan mempersiapkan diri untuk melanjutkan perjalanan mereka, tiba-tiba tanda kutukan Klan Kupu-kupu Surga di tubuh Nino memancarkan cahaya yang sangat terang.Cahaya ini memenuhi seluruh area sekitar dan membuat semua musuh yang tersisa langsung lenyap tanpa bekas. Zero, Ratu Vivi, dan Nino terkejut dengan apa yang terjadi dan terus memandang ke arah cahaya itu.Setelah cahaya redup, Nino berkata, "Apa yang terjadi? Apa itu yang baru saja terjadi?"Zero dan Ratu Vivi melihat ke arah Nino, dan mereka terkejut melihat bahwa tanda kutukan Klan Kupu-kupu Surga telah mengeluarkan kekuatan yang sangat besar dan mematikan.Ratu Vivi berkata, "Itu adalah kekuatan yang luar biasa. Tanda kutukanmu telah memberikan kita perlindungan dan kekuatan yang luar biasa selama perjalanan kita, Nino. Terima kasih."Zero menambahkan, "Tapi kita tetap

  • Pendekar Pedang Terhebat   161. Tanda kutukan

    Nino, yang awalnya merasa terbebani oleh tanda kutukan Klan Kupu-kupu Surga, kini mulai melihatnya sebagai anugrah. Dia menyadari meskipun kutukan ini mungkin memiliki sisi negatif, kekuatan dan bantuan yang telah diberikan oleh kutukan ini telah menjadi berkat bagi mereka semua dalam perjalanan mereka.Dengan senyum di wajahnya, Nino berkata, "Kau benar, Zero. Aku tidak pernah menyangka bahwa kutukan ini akan membantu kita sebanyak ini. Aku merasa bersyukur bahwa kita bisa menggunakannya untuk kebaikan."Ratu Vivi, yang juga merasa terharu oleh perubahan sikap Nino, menambahkan, "Kadang-kadang, kekuatan sejati kita terletak pada kemampuan kita untuk mengatasi rintangan dan menggunakan semua sumber daya yang kita miliki, bahkan jika itu berasal dari tempat yang tidak terduga. Nino, kutukanmu telah membantu kita dalam banyak cara, dan aku yakin kita akan berhasil."Dengan dukungan dan kepercayaan dari Zero dan Ratu Vivi, Nino merasa lebih kuat dan lebih termotivasi untuk melanjutkan pe

  • Pendekar Pedang Terhebat   160. Peta

    Saat mereka dalam perjalanan, Nino tiba-tiba merasa sakit dan jatuh ke tanah. Zero dan Ratu Vivi bergegas ke sampingnya, melihat bahwa tanda kutukan Klan Kupu-kupu Surga di tubuh Nino mulai memancarkan cahaya yang kuat dan tampaknya menyakitinya.Zero, yang tahu sedikit tentang kutukan Klan Kupu-kupu Surga, memahami bahwa ini adalah tanda bahwa kutukan itu mulai aktif. Dia tahu bahwa kutukan ini bisa sangat berbahaya dan mereka harus segera mencari bantuan.Ratu Vivi, yang merasa khawatir tentang keadaan Nino, segera bergegas untuk mencari penyembuh terdekat. Sementara itu, Zero mencoba menenangkan Nino dan meyakinkannya bahwa mereka akan menemukan cara untuk membantu dia.Saat menunggu penyembuh tiba, Zero berusaha sebaik mungkin untuk merawat Nino dan meringankan rasa sakitnya. Ia berdoa dan berharap bahwa Nino akan pulih dan bisa melanjutkan perjalanan mereka.Ketika obat penyembuh tiba, Vivi segera memeriksa Nino dan memastikan bahwa dia bisa mengatasi kutukan Klan Kupu-kupu Surga

  • Pendekar Pedang Terhebat   159. Siapa Dalangnya?

    Setelah Zero membawa Razgor ke istana, dia diserahkan kepada penjaga kerajaan yang akan mengawasinya sementara persiapan pengadilan dilakukan. Ratu Vivi, yang telah diselamatkan oleh tindakan berani Zero, mengucapkan terima kasih kepadanya dan memerintahkan agar pengadilan diadakan secepat mungkin.Pengadilan diadakan di hadapan Ratu Vivi, para pejabat kerajaan, dan warga yang tertarik untuk menyaksikan proses hukum. Razgor dihadapkan dengan tuduhan berencana untuk membunuh Ratu Vivi dan berbagai kejahatan lain yang telah dia lakukan selama masa jabatannya sebagai pemimpin pembunuh bayaran.Selama pengadilan, jaksa menghadirkan bukti dan kesaksian yang menunjukkan kejahatan Razgor. Sementara itu, Razgor diberi kesempatan untuk membela diri dan menjelaskan alasannya melakukan tindakan jahat tersebut.Setelah semua bukti dan kesaksian telah disajikan, Ratu Vivi mempertimbangkan seluruh informasi dan memutuskan hukuman yang pantas untuk Razgor. Mengingat kejahatan serius yang telah dia l

  • Pendekar Pedang Terhebat   158. Trinitas Harmoni

    Zero yang telah melihat banyak pertempuran dan musuh, tidak terkejut oleh serangan bayangan Razgor. Dia telah belajar dari pengalaman masa lalu bagaimana cara menghadapi musuh yang mengandalkan bayangan dan tipu muslihat. Dia tahu bahwa dia harus tetap tenang dan fokus, dan tidak boleh terpancing oleh serangan bayangan Razgor.Saat Razgor menggunakan "Bayangan Menyerang," Zero menggunakan jurus "Cahaya Penyembuh" untuk melindungi dirinya dari serangan bayangan. Cahaya dari pedangnya menerangi area sekitarnya, mengungkap bayangan dan membuatnya lebih mudah untuk dihindari.Ketika Razgor mencoba menggunakan "Bayangan Kembar," Zero menggunakan jurus "Angin Badai" untuk mendorong bayangan itu pergi. Angin kencang dari pedangnya mampu memecah bayangan dan mengungkap posisi sebenarnya dari Razgor.Razgor, yang awalnya merasa yakin dengan kemenangannya, sekarang mulai merasa terpojok. Dia menyadari bahwa Zero bukanlah lawan yang bisa dia remehkan, dan bahwa dia mungkin telah meremehkan kekua

  • Pendekar Pedang Terhebat   157. Pembunuh bayaran

    Setelah mendapatkan Gleaming Scepter, Zero merasa lebih yakin dan siap untuk kembali ke istana dan melaporkan pencapaiannya kepada Ratu yang tak lain istrinya sendiri. Dia juga sangat berterima kasih kepada Tigreal, Eldrakon, dan Arion atas dukungan dan persahabatan mereka selama perjalanan ini.Untuk Tigreal, Eldrakon, dan Arion, mereka memutuskan untuk kembali bersemayam di dalam ketiga pedang yang Zero miliki saat ini. Mereka ingin tetap bersama Zero, membantunya dalam pertempuran dan memberinya petunjuk saat dia membutuhkannya. Zero merasa terharu oleh keputusan mereka dan berjanji untuk selalu menghormati kekuatan mereka. Dia berkata, "Terima kasih, teman-teman. Aku berjanji akan menggunakan kekuatan kita dengan bijaksana dan tentunya akan aku gunakan hanya untuk melindungi semua orang dari kejahatan. Mari kita bersatu untuk menghadapi kejahatan."Dengan perasaan gembira dan penuh harapan, Zero bersiap kembali ke istana, membawa ketiga pedang legendaris bersamanya. Sekarang, deng

DMCA.com Protection Status