Setelah semua usaha dan energi yang telah Zero berikan untuk misi ini, mungkin dia telah mencapai batasnya."Zero! Apa yang terjadi? Hey! Kamu baik-baik saja?" Nino berteriak panik.Mungkin Zero telah menggunakan banyak kekuatannya selama perjalanan mereka, baik secara fisik maupun mental. Mengumpulkan artefak, bertarung melawan musuh, dan mengatasi berbagai rintangan telah menguras tenaganya, terutama untuk menggunakan teknik teleportasi di akhir perjalanan mereka untuk kembali ke Istana.Namun Nino merasa khawatir jika ada sesuatu yang lebih serius terjadi pada Zero. Nino sempat menerka bahwa mungkin ada efek samping dari menggunakan artefak atau saat melakukan ritual untuk menyembuhkan Nana yang mempengaruhi Zero tadi. Tapi apakah itu mungkin? Apa hubungannya Zero dengan kutukan itu? Hal ini membuat Nino dan Chong Lian benar-benar bingung."Kak Zelo, kamu kenapa?" Sedangkan Nana, terlihat seperti ingin menangis karena panik juga.Nino dan Chong Lian segera mencari bantuan medis untu
Meskipun Nana masih muda, dia telah menunjukkan keberanian, kekuatan, dan kebijaksanaan yang luar biasa. Dia memiliki kualitas yang dibutuhkan untuk menjadi pemimpin Klan Kupu-kupu Surga di masa depan.Nana, meski masih kecil, ia telah memiliki visi dan pemahaman yang dalam tentang Klan dan tradisinya. Dia juga memiliki keinginan yang kuat untuk melindungi dan membantu Klan-nya, yang bisa membuatnya menjadi pemimpin yang baik.Nino, dengan senyum bangga berkata, "Nana, kamu akan menjadi pemimpin yang hebat untuk Klan kita suatu hari nanti. Aku yakin itu.""Benalkah Kak, Nino?" tanya Nana dengan wajah polos nan imutnya."Iya benar, aku percaya kalau Nana akan menjadi sangat hebat suatu hari nanti." Nino mengelus lembut kepala Nana.Namun, menjadi pemimpin pasti akan membawa tantangan dan tanggung jawab baru bagi Nana. Dia harus belajar bagaimana membuat keputusan yang sulit, bagaimana memimpin orang lain, dan bagaimana menghadapi tekanan dan harapan yang datang dengan posisi kepemimpin
Sementara Kim Lun Luo dan organisasi Atsuko mencari Zero, Zero sendiri fokus pada latihan dan pengembangan diri, khususnya melatih jurus keenamnya melalui kitab langka legendaris yang dia miliki.'Aku harus menguasai jurus keenam ini. Aku pasti akan menjadi lebih kuat dan lebih siap untuk menghadapi Kim Lun Luo,' gumam Zero.Nino pasti akan mendukung dan mencoba untuk membantu Zero dalam latihan ini. "Kamu pasti bisa melakukannya, Zero! Aku tahu kamu akan menguasai jurus keenam ini." "Kami akan selalu mendukungmu, Zero. Ayo terus berlatih dan jadilah lebih kuat." Ternyata ada Vivi juga yang menyemangatinya."Terimakasih, Vivi, Nino. Aku akan berjuang sekuat tenaga," jawab Zero. Ia pun kembali melanjutkan latihannya.Saat Zero melatih jurus keenamnya, mereka menyadari bahwa waktu mereka terbatas sebelum Atsuko menemukan mereka.Namun tiba-tiba jiwa Zero ditarik ke dalam sebuah dimensi. Di sana ia melihat ada sosok aneh. Sosok itu kemudian mengatakan akan melatih Zero di dalam dimensi
Nino dan Vivi mungkin tidak tahu apa yang terjadi dan di mana jiwa Zero saat ini pergi. Namun, Nino dan Vivi mencari tahu apa yang terjadi pada Zero. Sebab, mereka berdua tiba-tiba melihat Zero yang seperti sedang tertidur di lantai saat sedang berlatih tadi."Zero mungkin tidak di sini sekarang, tetapi aku yakin dia sedang melakukan sesuatu yang penting. Kita harus percaya padanya dan berharap dia akan kembali segera." Sepertinya Vivi tahu apa yang terjadi pada Zero setelah ia mendapat penjelasan dari Tigre yang bersemayam di pedang miliknya.Akan tetapi, tetap saja Nino merasa khawatir. "Aku tidak tahu apa yang tengah dialami Zero. Tapi aku tahu apa yang harus aku lakukan. Aku harus percaya bahwa dia pasti baik-baik saja. Dia adalah pria tangguh yang selalu bisa mengatasi apa pun yang dihadapinya."***Di dalam dimensi lain, Zero kembali diberi tahu sesuatu oleh sosok aneh. "Zero, durasi pelatihanmu di sini tergantung pada seberapa cepat kamu belajar dan berkembang. Gunakanlah waktu
Akhirnya, Zero berlatih selama enam hari di dimensi lain, itu artinya di dunia nyata ia hanya menghabiskan waktu enam jam.Wah, ini sangat menarik! Jadi, di dimensi ini, waktu berjalan sepuluh kali lebih lambat dibandingkan dengan dunia nyata. Itu berarti Zero bisa menghabiskan waktu yang cukup untuk berlatih dan mengasah keterampilan barunya tanpa kehilangan banyak waktu di dunia nyata."Aku merasa lebih kuat dan lebih siap sekarang. Aku telah belajar dan tumbuh banyak dalam enam hari ini. Sekarang, saatnya untuk kembali ke dunia nyata dan menggunakan apa yang telah aku pelajari. Tapi, bagaimana caranya aku kembali?" Zero mencoba bertanya kepada sosok aneh."Kamu telah melakukan yang terbaik, Zero. Aku yakin kamu akan berhasil di dunia nyata. Ingatlah apa yang telah kamu pelajari di sini. Baiklah, sampai jumpa lagi di lain waktu."Cring...!Jiwa Zero akhirnya kembali ke raganya.Zero terkejut karena saat membuka kedua matanya, ia berada di kamarnya. Seingatnya, terakhir kali ia berad
Akhirnya beberapa hari kemudian Atsuko tiba di dekat istana Rastel. Wah, momen yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba. Atsuko, dengan organisasinya, akhirnya tiba di dekat istana Rastel dan mendirikan markas di sekitar lembah yang ada di dekat Istana Rastel. Ini pasti akan menambah ketegangan tentang apa yang akan terjadi selanjutnya.Zero, Vivi, dan Nino yang melihat kedatangan Atsuko dari jendela istana, merasakan berbagai emosi, ada rasa kekhawatiran, antisipasi, tapi keberanian dan tekad mereka tidak akan goyah. "Waktunya telah tiba. Kita harus siap." Zero memegang gagang pedangnya dengan wajah yang serius."Kita telah merencanakan semuanya. Aku yakin, kita bisa melakukannya." Vivi mencoba menyembunyikan rasa gugup dan cemasnya.Namun, Nino justru terlihat bersemangat. "Mari kita tunjukkan pada Atsuko apa yang kita bisa lakukan! Demi Istana Rastel dan semua penduduk!"Sementara itu, Kim Lun Luo berdiri di depan kamp dengan aura kekuatan dan kepercayaan diri yang juga sudah siap untuk
Ternyata bantuan yang datang untuk membantu Zero adalah dari teman lama dan juga sekutu yang telah berjuang bersama mereka sebelumnya. Mereka telah mendengar tentang tantangan yang dihadapi Zero, Vivi, dan Nino dan segera datang untuk membantu.Bukan hanya itu, bantuan juga datang dari individu misterius yang memiliki alasan pribadi mereka sendiri untuk membantu Zero, Vivi, dan Nino. Mereka mungkin memiliki kekuatan atau pengetahuan yang bisa membantu dalam pertarungan melawan Atsuko.Dan terkadang, bantuan juga datang dari tempat yang paling tidak terduga. Ada banyak orang yang sebelumnya tidak tampak penting atau bahkan tampak sebagai musuh, yang sekarang memutuskan untuk membantu Zero, Vivi, dan Nino.Jadi, siapa pun yang membawa bantuan, kedatangan mereka pasti akan memberikan dorongan moral dan strategis bagi Zero, Vivi, dan Nino.Pertarungan antara Zero, Vivi, Nino, dan bantuan mereka melawan Atsuko akhirnya pecah. Dengan bantuan yang baru tiba, mereka merasa lebih percaya diri
Dengan dua pedang di tangan, Zero bergerak dengan lincah dan cepat, menghindari serangan-serangan Kim Lun Luo dan mencari celah untuk melancarkan serangan balik. Dia menggunakan Jurus Keempat dan Kelima, melepaskan serangan yang kuat dan cepat yang membuat Kim Lun Luo harus bergerak mundur."Kau cukup tangguh, Zero," kata Kim Lun Luo, senyumnya semakin lebar. "Tapi, apakah kau bisa menangani ini?"Kim Lun Luo kemudian melepaskan serangkaian serangan yang begitu cepat dan kuat hingga membuat Zero harus berjuang keras untuk menghindarinya. Namun, Zero tidak menyerah. Dia menggunakan lingkungannya dengan baik, bergerak di antara puing-puing dan reruntuhan, menciptakan jebakan dan menggunakan elemen-elemen di sekitarnya sebagai senjata tambahan.Sementara itu, Vivi dan Nino, bersama bantuan yang baru tiba, berjuang melawan sisa prajurit organisasi Atsuko. Mereka berjuang dengan berani, melindungi satu sama lain dan bekerja sama untuk mengalahkan musuh mereka.Namun, pertempuran ini jauh d