"Lihat ini, Zero! Tempat ini penuh dengan pengetahuan dan sejarah," seru Nino.Setelah menelusuri kuil cukup lama, mereka akhirnya menemukan altar tempat persembahan yang digunakan oleh Klan Kupu-kupu Surga dalam ritual upacara tertentu. Di tempat ini mereka menemukan naskah pada buku kuno yang berisi sejarah tentang Klan Kupu-kupu Surga, pengetahuan tentang kutukan Klan Kupu-kupu surga, dan bahkan cara untuk mengatasinya. Dan saat sedang mengamati buku kuno yang baru saja mereka temukan, mereka terkejut karena ada sosok roh entitas gaib dari anggota Klan Kupu-kupu Surga yang lalu. Entitas ini sepertinya ingin memberikan mereka pengetahuan dan bantuan pada mereka berdua. "Selamat datang, anak-anak Klan Kupu-kupu Surga. Aku telah menunggu kedatanganmu. Aku tahu kalian mencari cara untuk membantu Nana, yang terkena kutukan darah murni kita," ucap Toh itu dengan suara lembut dan bijaksana.Zero dan Nino tentu saja sempet terkejut. Namun mereka berdua tidak merasakan adanya niat jahat s
Nana adalah anak yang saat berusia dua tahun. Namun karena ia memiliki darah murni dari Klannya, ia mengalami gejala kutukan itu lebih awal. Kebetulan, Nana dan Nino adalah anggota keluarga. Akan tetapi Nino hanya sebatas dari keluarga cabang saja, tidak seperti Nana yang memang keturunan darah murni.Kutukan yang menimpa Klan Kupu-kupu Surga memiliki dampak yang luas pada kehidupan anggota Klan dan komunitas mereka secara keseluruhan. Kutukan itu menyebabkan masalah kesehatan yang serius atau bahkan mematikan bagi anggota Klan, terutama mereka yang memiliki darah murni Klan. Hal ini membuat anggota Klan rentan terhadap penyakit atau kondisi medis yang tidak biasa seperti yang tengah dialami oleh Nana.Kutukan ini juga ternyata berfungsi untuk mengurangi kekuatan dan kemampuan anggota Klan, baik secara fisik maupun magis. Ini juga membuat mereka jadi lebih lemah dan tidak mampu menggunakan kekuatan mereka sepenuhnya. Karena hal itu, kutukan pun akhirnya mempengaruhi kesejahteraan emos
Setelah semua usaha dan energi yang telah Zero berikan untuk misi ini, mungkin dia telah mencapai batasnya."Zero! Apa yang terjadi? Hey! Kamu baik-baik saja?" Nino berteriak panik.Mungkin Zero telah menggunakan banyak kekuatannya selama perjalanan mereka, baik secara fisik maupun mental. Mengumpulkan artefak, bertarung melawan musuh, dan mengatasi berbagai rintangan telah menguras tenaganya, terutama untuk menggunakan teknik teleportasi di akhir perjalanan mereka untuk kembali ke Istana.Namun Nino merasa khawatir jika ada sesuatu yang lebih serius terjadi pada Zero. Nino sempat menerka bahwa mungkin ada efek samping dari menggunakan artefak atau saat melakukan ritual untuk menyembuhkan Nana yang mempengaruhi Zero tadi. Tapi apakah itu mungkin? Apa hubungannya Zero dengan kutukan itu? Hal ini membuat Nino dan Chong Lian benar-benar bingung."Kak Zelo, kamu kenapa?" Sedangkan Nana, terlihat seperti ingin menangis karena panik juga.Nino dan Chong Lian segera mencari bantuan medis untu
Meskipun Nana masih muda, dia telah menunjukkan keberanian, kekuatan, dan kebijaksanaan yang luar biasa. Dia memiliki kualitas yang dibutuhkan untuk menjadi pemimpin Klan Kupu-kupu Surga di masa depan.Nana, meski masih kecil, ia telah memiliki visi dan pemahaman yang dalam tentang Klan dan tradisinya. Dia juga memiliki keinginan yang kuat untuk melindungi dan membantu Klan-nya, yang bisa membuatnya menjadi pemimpin yang baik.Nino, dengan senyum bangga berkata, "Nana, kamu akan menjadi pemimpin yang hebat untuk Klan kita suatu hari nanti. Aku yakin itu.""Benalkah Kak, Nino?" tanya Nana dengan wajah polos nan imutnya."Iya benar, aku percaya kalau Nana akan menjadi sangat hebat suatu hari nanti." Nino mengelus lembut kepala Nana.Namun, menjadi pemimpin pasti akan membawa tantangan dan tanggung jawab baru bagi Nana. Dia harus belajar bagaimana membuat keputusan yang sulit, bagaimana memimpin orang lain, dan bagaimana menghadapi tekanan dan harapan yang datang dengan posisi kepemimpin
Sementara Kim Lun Luo dan organisasi Atsuko mencari Zero, Zero sendiri fokus pada latihan dan pengembangan diri, khususnya melatih jurus keenamnya melalui kitab langka legendaris yang dia miliki.'Aku harus menguasai jurus keenam ini. Aku pasti akan menjadi lebih kuat dan lebih siap untuk menghadapi Kim Lun Luo,' gumam Zero.Nino pasti akan mendukung dan mencoba untuk membantu Zero dalam latihan ini. "Kamu pasti bisa melakukannya, Zero! Aku tahu kamu akan menguasai jurus keenam ini." "Kami akan selalu mendukungmu, Zero. Ayo terus berlatih dan jadilah lebih kuat." Ternyata ada Vivi juga yang menyemangatinya."Terimakasih, Vivi, Nino. Aku akan berjuang sekuat tenaga," jawab Zero. Ia pun kembali melanjutkan latihannya.Saat Zero melatih jurus keenamnya, mereka menyadari bahwa waktu mereka terbatas sebelum Atsuko menemukan mereka.Namun tiba-tiba jiwa Zero ditarik ke dalam sebuah dimensi. Di sana ia melihat ada sosok aneh. Sosok itu kemudian mengatakan akan melatih Zero di dalam dimensi
Nino dan Vivi mungkin tidak tahu apa yang terjadi dan di mana jiwa Zero saat ini pergi. Namun, Nino dan Vivi mencari tahu apa yang terjadi pada Zero. Sebab, mereka berdua tiba-tiba melihat Zero yang seperti sedang tertidur di lantai saat sedang berlatih tadi."Zero mungkin tidak di sini sekarang, tetapi aku yakin dia sedang melakukan sesuatu yang penting. Kita harus percaya padanya dan berharap dia akan kembali segera." Sepertinya Vivi tahu apa yang terjadi pada Zero setelah ia mendapat penjelasan dari Tigre yang bersemayam di pedang miliknya.Akan tetapi, tetap saja Nino merasa khawatir. "Aku tidak tahu apa yang tengah dialami Zero. Tapi aku tahu apa yang harus aku lakukan. Aku harus percaya bahwa dia pasti baik-baik saja. Dia adalah pria tangguh yang selalu bisa mengatasi apa pun yang dihadapinya."***Di dalam dimensi lain, Zero kembali diberi tahu sesuatu oleh sosok aneh. "Zero, durasi pelatihanmu di sini tergantung pada seberapa cepat kamu belajar dan berkembang. Gunakanlah waktu
Akhirnya, Zero berlatih selama enam hari di dimensi lain, itu artinya di dunia nyata ia hanya menghabiskan waktu enam jam.Wah, ini sangat menarik! Jadi, di dimensi ini, waktu berjalan sepuluh kali lebih lambat dibandingkan dengan dunia nyata. Itu berarti Zero bisa menghabiskan waktu yang cukup untuk berlatih dan mengasah keterampilan barunya tanpa kehilangan banyak waktu di dunia nyata."Aku merasa lebih kuat dan lebih siap sekarang. Aku telah belajar dan tumbuh banyak dalam enam hari ini. Sekarang, saatnya untuk kembali ke dunia nyata dan menggunakan apa yang telah aku pelajari. Tapi, bagaimana caranya aku kembali?" Zero mencoba bertanya kepada sosok aneh."Kamu telah melakukan yang terbaik, Zero. Aku yakin kamu akan berhasil di dunia nyata. Ingatlah apa yang telah kamu pelajari di sini. Baiklah, sampai jumpa lagi di lain waktu."Cring...!Jiwa Zero akhirnya kembali ke raganya.Zero terkejut karena saat membuka kedua matanya, ia berada di kamarnya. Seingatnya, terakhir kali ia berad
Akhirnya beberapa hari kemudian Atsuko tiba di dekat istana Rastel. Wah, momen yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba. Atsuko, dengan organisasinya, akhirnya tiba di dekat istana Rastel dan mendirikan markas di sekitar lembah yang ada di dekat Istana Rastel. Ini pasti akan menambah ketegangan tentang apa yang akan terjadi selanjutnya.Zero, Vivi, dan Nino yang melihat kedatangan Atsuko dari jendela istana, merasakan berbagai emosi, ada rasa kekhawatiran, antisipasi, tapi keberanian dan tekad mereka tidak akan goyah. "Waktunya telah tiba. Kita harus siap." Zero memegang gagang pedangnya dengan wajah yang serius."Kita telah merencanakan semuanya. Aku yakin, kita bisa melakukannya." Vivi mencoba menyembunyikan rasa gugup dan cemasnya.Namun, Nino justru terlihat bersemangat. "Mari kita tunjukkan pada Atsuko apa yang kita bisa lakukan! Demi Istana Rastel dan semua penduduk!"Sementara itu, Kim Lun Luo berdiri di depan kamp dengan aura kekuatan dan kepercayaan diri yang juga sudah siap untuk