Home / Pendekar / Pendekar Pedang Dewa / Bab Enam - Manusia yang mengerikan

Share

Bab Enam - Manusia yang mengerikan

Author: Santri Kelabu
last update Last Updated: 2021-06-10 15:53:39

Chyou Chen mengeluarkan sebuah pedang dari kegelapan, dia meninggalkan Xiao Wu, Lixue dan Sing Wo yang berada dalam ilusi. Dalam satu tarikan napas, Chyou Chen sudah bertukar beberapa jurus dengan kesembilan Iblis ahli pedang.

Dia mengertakkan giginya kuat, sambil menangkis beberapa jurus yang di terimanya. Benturan antara kedua pedang menimbulkan percikan seperti kembang api, mereka terus bergerak seperti bayangan dan bertemu dengan tiba-tiba seperti barang bertabrakan.

 “Sudah lama aku tidak sesenang ini ketika bertarung,” ucap Chyou Chen sambil terus bertukar jurus dengan para Iblis itu. 

Mata yang sering di tutupi Xiao Wu mengeluarkan cahaya di balik kain yang menutupinya, sedikit demi sedikit kesadarannya mulai kembali. ‘Apa yang terjadi, bagaimana aku bisa tak sadarkan diri?’ Xiao Wu melirik ke arah orang-orang di sebelahnya.

Terlihat hanya ada satu orang yang tidak ia lihat saat ini. “Kemana si bajingan itu.” Xiao Wu mencoba untuk menyadarkan Lixue dan Sing wo. Namun, kekuatan besar yang tengah beradu mengganggunya.

‘Kekuatan siapa ini?’ batin Xiao Wu penasaran, dia membuka mata Temujin yang selalu ia sembunyikan. Mata itu ia dapatkan setelah bertemu seorang pendekar petapa saat dia tengah bertualang mengelilingi dunia.

Pendekar pertapa itu mengaku, dirinya sudah hidup ribuan tahun sejak para naga masih bermusuhan dengan Dewa. Dia di berikan mata Temujin ini asalkan dia membunuhnya, karena dia sudah sangat menderita dengan hidup lama yang ia miliki.

Setelah melaksanakan apa yang petapa tua itu minta, mata Temujin langsung masuk ke arah matanya dan sampai kini telah menjadi satu dengannya.

Kali ini dengan mata itu, akhirnya dia bisa melihat legenda si sembilan Iblis ahli pedang. Tubuh Xiao Wu bergetar hebat bahkan sampai terduduk, yang membuatnya sangat terkejut adalah kekuatan yang di miliki Cyou Chen, dia yang hanya seorang diri.

Mampu mengatasi kesembilan Iblis itu dengan tersenyum, ‘Mengerikan,’ tubuh Xiao Wu terus bergetar melihat kemampuan Chyou Chen yang sudah melebihi manusia.

“Ada manusia yang berhasil sadar dati ilusiku.” Salah satu Iblis yang menyadari, Xiao Wu terlepas dari ilusi miliknya terkejut.

Tanpa memedulikan Chyou Chen di hadapannya, dia berlari ke arah Xiao Wu untuk membunuhnya. Chyou Chen yang sadar dengan pergerakan satu Iblis ini, dia segera berlari ke arah Guru Xiao Wu yang tengah terkejut.

Tanpa Xiao duga Chyou Chen sudah berada di hadapannya, dengan memblokir salah satu Iblis yang hendak membunuhnya. “Menyingkirlah, dia memiliki mata dewa!” geram si Iblis sambil menatap Guru Xiao yang tengah ketakutan.

“Jangan bercanda siala.” Chyou Chen lalu bertukar jurus dengan Iblis itu di hadapan Xiao Wu. 

‘Kekuatan apa ini? Sebenarnya siapa si kaki kilat ini.’ Xiao benar-benar sangat terkejut, dia mulai ketakutan mengingat perbuatan orang-orang Sektenya terhadap Chyou Chen.

“Kau sebenarnya mampu meratakan kota kami kan!” Teriak Xiao Wu kepada Chyou Chen.

Para kesembilan Iblis ini mulai bersama-sama mengincar Xiao Wu, Chyou Chen yang merasa keberadaan Xiao Wu mengganggunya. Akhirnya dia memutuskan mengeluarkan teknik bertarung yang di miliki ke sembilan Iblis yang dulu ia kuasai.

Dulu dia pernah bersumpah kepada dirinya sendiri, bahwa dia tidak akan pernah menggunakannya jurus ini lagi. “Jurus Kesembilan Jeritan pedang Iblis.” Pedang Chyou Chen tiba-tiba mengeluarkan api yang berwarna hitam. Kecepatan tebasan pedangnya semakin susah di lihat, bahkan jika itu menggunakan mata Temujin yang di miliki Xiao Wu.

“Jurus Kesebelas Langkah Iblis di neraka.” Kesembilan Iblis ini sampai di paksa mundur dan menjauh dari sisi Xiao Wu. “Kau memang anak yang pantas menghibur kami selama kami terpenjara di pohon ini.

“Benar.. Diam-diam dia menguasai jurus seratus pedang milik kita,” jawab Iblis lainya lagi. Kesembilan Iblis ini tersenyum puas melihat api-api hitam yang mengeliling tubuh dan pedang Chyou Chen.

“Kalian yang selalu memaksaku.” Chyou Chen kembali menyerang ke arah mereka dengan lebih ganas, meski ke sembilan Iblis itu mengeluarkan jurus yang sama.

Namun mereka mengakui, bahwa Jurus yang di keluarkan Chyou Chen lebih hebat dari pada mereka. Tapi semua itu masih belum cukup untuk mengalahkan kesembilan Iblis gila ini. Chyou Chen mengeluarkan pedang ke duanya, “Jurus Pedang Dewa, tangisan bidadari Surga.” Setelah Chyou Chen menyebutkan nama jurus yang berbeda dari jurus yang pernah mereka ajarkan, mata para Iblis ini terbelalak karena terkejut mendengar jurus nama jurus tersebut.

“Jangan-jangan kau sudah bertemu dengan ke sembilan dewa busuk itu,” seru Iblis yang bernama Lucifer dan merupakan Iblis yang paling terkuat di antara Iblis yang lain.

“Jadi mereka kenalan kalian! Tapi, aku tidak ada waktu banyak meladeni kalian semua.” Alam di sekeliling para kesembilan Iblis ini langsung berubah. Mereka secara bersamaan mendengar jeritan yang sangat mengerikan.

“Akan kami tunjukan, jurus pedang kami yang mampu melukai seratus dewa yang kekuatannya setara dengan dewa perang Nacha. Jurus gabungan sembilan Iblis Neraka!” wujud ke sembilan Iblis itu menjadi ribuan. Namun Chyou Chen tidak gentar, dia tanpa ragu melompat ke arah mereka.

Dan dua jurus hebat ini saling bertemu, sehingga membuat sebuah ledakan dahsyat yang menghancurkan seisi tumbuhan yang ada di hutan itu. Cahaya bulatan besar itu melambung besar meninggi sampai-sampai terlihat oleh orang-orang yang dekat dengan hutan kematian ini.

Tekanan dari dua jurus hebat ini, sampai-sampai di rasa oleh setiap pendekar kelas atas dunia. Termasuk Fang Xue dan Lin Xue, ‘Kekuatan yang sungguh sangat mengerikan. Semoga orang yang memiliki kekuatan ini tidak bertemu dengan rombongan Lixueku.’

Di sisi lain..

Kesembilan Malaikat maut ini saling berpandangan. “Si Sialan itu masih hidup. Apa kita akan mencarinya?”

“Tidak usah, sebaiknya kita fokus untuk memperkuat kekuatan kita. Dia akan menjadi musuh yang sangat merepotkan. Zou Fan! Cepat kumpulkan pendekar-pendekar yang setara denganmu. Cari pemuda yang berhasil memberikan luka parah kepada kami.”

Wajah Zou Fan begitu ketakutan, dia bingung harus mencari ke mana orang yang bahkan mampu mengalahkan kesembilan dewa pendosa ini. ‘Apa mereka bercanda! Apa ada orang yang mampu mengalahkan salah satu dari mereka.’ Zou Fan tidak berani membayangkan sehebat apa pendekar misterius itu.

Di sisi lain, LiXue dan Sing Wo sudah sadar dari ilusi para Iblis itu. Mereka sedikit demi sedikit membuka mata mereka dan mengumpulkan kesadaran mereka masing-masing. “Tetua Xiao Wu kenapa kami tadi! Eh kita ada di mana? Kenapa kita ada di sebuah perbukitan?” Sing Wo begitu terheran.

Saat dia sadar, dia sudah tidak berada lagi di hutan yang gelap tadi. Melainkan dia berada di tengah-tengah bukit tandus yang jauh dari kata hutan. “Kita masih berada di tempat yang sama! Namun ini hancur setelah dia bertarung.”

“Dia siapa Guru?” LiXue yang masih memegangi kepalanya karena baru sadar, langsung menatap lurus ke depan melihat Chyou Chen yang tengah berjalan ke arah mereka dengan pakaian yang sudah bercompang-camping. Bajunya seakan telah hancur terbakar karena sebuah ledakan dan pertarungan yang sangat hebat.

Related chapters

  • Pendekar Pedang Dewa   Bab Tujuh - Perjanjian

    Di perjalanan mereka kali ini, Sing Wo yang biasanya sering bicara. Kini sudah lebih banyak diam, baik Xiao Wu, Lixue dan Sing Wo. Mereka terus melirik ke arah Chyou Chen yang berada di belakang mereka.Setelah Chyou Chen kembali menemui mereka, tatapan mata Chyou Chen sekarang sudah sangat berbeda. Tatapan matanya seakan menunjukkan dia bukan lagi seseorang yang sama dan mudah untuk di tindas, perlakuan Xiao Wu terhadapnya pun kian berubah sangat drastis.“Guru, apa kita akan aman sampai ke Sekte Kunlun nanti,” bisik Sing Wo kepada Guru Xiao Wu, Xiao Wu tidak mengubris pernyataan yang keluar dari mulut Sing Wo.Bayangan saat Chyou Chen bertarung dengan kesembilan Iblis itu masih terlihat jelas di ingatanya. Mata Temujinya menjadi saksi betapa mengerikannya kekuatan yang di miliki Chyou Chen, dengan pengalamanya selama hidupnya di rimba persilatan. Dia bisa menebak jika Chyou Chen mampu menjadi pendekar terhebat di daratan bumi ini.Di belakang, Chyou Chen asik mer

    Last Updated : 2021-06-11
  • Pendekar Pedang Dewa   Bab Delapan - Memburu Bandit

    Di malam hari, Chyou Chen masih asyik memberi makan para kuda. Sing Wo mencoba untuk mendekatinya, namun reaksi Chyou Chen sangat dingin terhadapnya.“Master, apa ada saran supaya nanti di pertandingan aku bisa menang melawan para musuhku,” tanya Sing Wo, dengan wajah yang penuh dengan harapan untuk di bisa jawab.“Apa tahnik berpedangmu sama dengan Nona Xue?” Jawab Chyou Chen yang mengejutkan semua wajah setiap orang, Xiao Wu tidak habis pikir. Chyou Chen ternyata Master yang mudah di tanyai pendapat.“Ekhem.. Ekhem.. “ Xiao berdehem sambil mendekati keduanya.“Kenapa Guru Xiao?” tanya Chyou Chen penasaran.“Senior, apa aku juga boleh bertanya untuk menu latihanku?” dengan wajah sedikit malu, Xiao Wu berdehem sekali lagi. Dia sedikit risih dengan wajah Sing Wo yang menatapinya dengan wajah berbinar miliknya.Chyou Chen tertawa dan itu membuat wajah Xiao Wu semakin memerah, bagaimana pun dia adalah seorang Master pedang yang di akui pendekar seluruh daratan dunia.

    Last Updated : 2021-06-12
  • Pendekar Pedang Dewa   Bab Sembilan - Pendekar Misterius

    Setelah berjalan cukup jauh, akhirnya mereka berhasil keluar dari hutan kematian dan sampai di sebuah kota yang berpenduduk padat. Di sana rombongan Chyou Chen dan pendekar yang mereka selamatkan tadi, mulai saling berpisah mereka cukup mengganggu karena sering memperhatikan LiXue dan Guru Xiao Wu.Namun hal itu sangat di maklum bagi Sing Wo dan Chyou Chen, LiXue memang gadis yang dingin namun memiliki kecantikan yang sangat alami namun luar biasa sehingga akan susah bagi para pria biasa untuk tidak memperhatikannya.Sing Wo di tugaskan untuk membawa para penjahat yang mereka tangkap ke pihak berwajib, kalau Xiao Wu tidak berpesan untuk tidak mengambil upah dari pihak berwajib. Sing Wo mungkin akan sangat untung banyak, karena para bandit hutan yang mereka tangkap ternyata. Sangat di buru dan di hadiahkan cukup besar di setiap kepala mereka. Namun, dia mengambil beberapa upah sedikit secara sembunyi-sembunyi karena itu akan sangat di sayangkan jika ia tidak mengambilnya, dia b

    Last Updated : 2021-06-12
  • Pendekar Pedang Dewa   Bab Sepuluh - Undangan

    Setelah rombongan pendekar pengacau itu pergi, Xiao Wu segera memesan hidangan yang cukup banyak di rumah makan tersebut. Salah satu dari rombongan pendekar yang bertudung hendak menghampiri mereka.Namun salah satu dari mereka menahannya, sambil dia menunjuk ke arah meja seseorang yang tengah menyuruh salah satu pelayan di sana untuk memberikan sebuah surat. “Bukannya itu Bing An! Cucu pertama dari wakil Sekte Kunlun si Master pedang Phonix.” wajahnya berubah serius, dia terpaksa kembali duduk dan melihat lagi apa yang akan terjadi.Pelayan yang telah di berikan sepucuk surat itu segera menghampiri LiXue dan menyerahkannya. Xiao Wu dan Sing Wo, kembali terkejut. “Surat dari siapa lagi itu Nona?” Tanya Xiao Wu dengan wajah yang geram.LiXue tidak menjawab, dia langsung menyodorkannya di atas meja. Sing Wo segera mengambil kertas surat itu lalu dia membacanya. “Ini undangan makan dari Pendekar Muda yang bernama Bing An.” Mendengar hal itu Xiao Wu tampak memikirkan sebu

    Last Updated : 2021-06-13
  • Pendekar Pedang Dewa   Bab Sebelas - Pertengkaran

    Awalnya Bing An berbicara dengan sangat rendah hati, namun setelah selang beberapa lama, ia mulai seakan-akan meremehkan. “Guru Xiao Wu melihat kemampuan para muridmu, aku yakin pendekar muda yang ikut kompetisi ini. Akan kalah oleh Nona LiXue, namun Nona LiXue mungkin akan kesulitan jika nanti berhadapan dengan adikku.”Sing Wo menatapnya dengan geram, “Tuan An, sepertinya Anda terlalu melebihkan kekuatan dari Sekte Kunlun saja. Mungkin tahun lalu Anda memang berhasil menjadi pemenang pendekar muda tahun lalu. Tapi saat ini, sudah banyak Sekte lain yang mulai meningkatkan kekuatan di setiap pendekar muda mereka.” Xiao Wu menatap Bing An dengan mengeluarkan sedikit aura membunuhnya. Bing An masih tetap tersenyum dengan santai, “Kalo Master Xiao Wu berkata demikian, bagaimana jika perwakilan Sekte teratai salju nanti. Di kalahkan oleh para murid Sekte Kunlun? Jika Sekte Kunlun menang, bagaimana kalau sekte kita memulai koneksi pendekatan. Sekte Kunlun memiliki banyak sum

    Last Updated : 2021-06-14
  • Pendekar Pedang Dewa   Bab Dua Belas - Pil Surga

    Kakek tua itu bernama Long, ketika Coucou masih bayi dia menemukannya di dalam hutan kematian. Saat dia hendak mencari bahan-bahan untuk membuat sebuah obat.Dia lalu ingin membawa Coucou pulang ke rumahnya, namun tiba-tiba dia tersesat dan menemukan sebuah pohon berlubang besar di sana. Terkejutnya dia, saat tiba-tiba jalannya di hadang oleh seekor harimau putih yang besar, karena ketakutan akhirnya ia dan Coucou yang masih bayi, masuk ke dalam lubanh pohon tersebut.Saat di rasa aman, kakek tua itu hendak pergi keluar dari dalam pohon. Mengejutkannya, ternyata harimau itu justru masih menghadangnya di mulut gua, di tengah-tengah ia sedang gelisah. Sebuah bisikan pertolongan mengganggunya, “Kami akan menolongmu! Asal kau berikan penglihatan dari kedua matamu.”Karena Kakek Long yang sudah tidak bisa melakukan apa-apa lagi, dan sedikit kemungkinan ada jalan hidup baginya di depan hewan buas tersebut. Akhirnya ia pasrah dan setuju dengan bisikan misterius itu. Da

    Last Updated : 2021-06-16
  • Pendekar Pedang Dewa   Bab Tiga Belas - Beradu Pedang

    “Master! Malam nanti, kita akan menghadiri undangan jamuan makan dari Master Bing. Apakah Master akan ikut?” entah kenapa kehadiran Chyou Chen di jamuan makan ini, sangat ia harapkan.Tatapan mata Bing Hua di pertemuan awal mereka, membuat Xiao Wu menggigil ketakutan bahkan sampai sekarang. Hanya dengan sebuah tatapan saja, puluhan lingkaran tenaga dalamnya hancur dalam sekejap. Jika ia mengukur kekuatan para Master yang telah mendapatkan gelar di dunia persilatan sampai saat ini.Kekuatan dua puluh Master yang menghilang ini, mungkin sudah bukan lagi ancaman bagi Bing Hua sekarang. ‘Master Hua, mungkin sudah jauh di atas Zou Fan sekalipun,’ Xiao Wu seakan menyesali setiap detik di kehidupannya yang telah ia lalui. Dia sadar jika selama hidupnya di buat untuk bersantai saja, namun itu semua karena usia lanjutnya.“Guru Xiao Wu, aku jelas akan ikut kalian ke mana pun. Karena tugasku untuk mengantar kalian belum selesai,” ucapan Chyou Chen begitu membuat pikiran X

    Last Updated : 2021-06-17
  • Pendekar Pedang Dewa   Bab Empat Belas - Duel Kedua

    Selesai mengantar neneknya yang masih histeris, karena kekalahan perdananya. Bing An dan adiknya meninggalkan Neneknya untuk segera istirahat di dalam kamar, masing-masing. Di kamar wanita tua itu masih terbayang detik-detik beradu pedang dengan Chyou Chen.“Mata itu! Begitu mengintimidasi.” Dia masih ingat dengan tatapan, Chyou Chen yang begitu tajam. “Hanya dengan melihat tatapannya saja, aku seperti di tekan olehnya,” Bing Hua terus bergumam di dalam kamarnya.Tiba-tiba ia merasakan kehadiran seseorang, yang menunggunya di sebuah tempat, dengan jarak yang begitu jauh dari kota. “Aura ini, apakah Xiao Wu masih penasaran denganku. Setelah ia mempermalukan aku di hadapan banyak orang. Aku akan menghancurkannya.”Bing Hua segera keluar dari jendela, untuk pergi ke arah seseorang yang menekannya dari jarak yang lumayan jauh tersebut. Saat ia sampai, ternyata di sana Cuma ada Chyou Chen yang berdiri di tengah lapangan sendiri.“Master Bing! Kau mungkin masih penasaran denga

    Last Updated : 2021-06-19

Latest chapter

  • Pendekar Pedang Dewa   Bab Dua Puluh Satu - Rumput Sihir

    Di depan sebuah bangunan besar, seorang kakek di usir oleh salah satu orang dari bangunan terbesar di kota bulu perak ini. Semua orang yang tidak sengaja melihat dan lewat, terkejut karena pemuda dari bangunan besar itu mengusir kakek tersebut dengan cara tak bermoral serta memakinya dengan keras.Saat Chyou Chen tengah santai berjalan-jalan karena kerumunan di depan jalanya, ia menjadi penasaran dan mendekat ke arah kerumunan itu, di dalam benaknya ia sangat bertanya-tanya apa yang tengah terjadi.“Dasar kakek tidak tahu malu, mau menjual rumput biasa ke rumah Bulan perak.”“Iya, mungkin karena kemiskinannya dia jadi nekat dan gila,” kerumunan orang-orang ini saling berbisik antara satu dengan yang lain, sehingga Chyou Chen akhirnya dapat menebak situasi apa yang tengah terjadi.Dia menerobos paksa untuk masuk ke dalam kerumunan itu, Chyou Chen terkejut dengan sebuah rumput yang mirip tanaman bulu kucing. Namun ia dapat melihat keunikan dari tanaman yang di pegang

  • Pendekar Pedang Dewa   Bab Dua Puluh - Zen

    Gadis pelayan itu bermarga Yu, dia bernama Yu Ling. Lixue mengajak Yu Ling untuk menanyakan hal yang membuatnya penasaran saat ini.“Ada apa Nona? Kenapa Nona memanggil saya ke tempat seperti ini, jika mau berbincang. Kita bisa berbincang di dalam saja,” seru Yu Ling sambil menawarkan Lixue ke dalam ruangannya.“Tidak, aku hanya ingin menanyakanmu hal kecil saja. Memangnya laki-laki yang mirip dengan rekanku tadi sepenting apa bagi kota ini?” Lixue langsung bertanya tanpa basa basi.“Apa Anda hanya menanyakan hal ini?” Tanya lagi Yu Ling yang cukup antusias mendengar pertanyaan Lixue.“Aku hanya menanyakan hal ini saja.”Yu Ling mulai bercerita, jika dulu ada seorang pemuda yang aneh, telah mengubah kota yang dulunya sepi menjadi ramai dan padat seperti sekarang. Kota bulu permata, namanya sangat asing karena kota ini didirikan oleh para tentara-tentara kerajaan yang kabur dari misi mereka, semua ini agar mereka tetap bisa tinggal bersama keluarga kecil mereka m

  • Pendekar Pedang Dewa   Bab Sembilan Belas - Sikap yang Aneh

    Masa Xiao Wu kecil..“Kek.. Kakek! Wu’er mau jadi pendekar hebat suatu saat nanti. Apa kakek tahu caranya.”Pria sepuh yang di panggil kakek itu tersenyum lembut, dia mengelus kepala Xiao Wu dengan menumpahkan kasih sayangnya.“Wu’er suatu saat, jika kamu bertemu dengan pendekar hebat seperti itu. Patuhlah padanya, seperti kamu patuh kepada raja atau orang tuamu.”“Kenapa harus seperti itu kek?”“Karena jika mereka ingin menghancurkan suatu negeri. Mereka akan sangat mudah untuk melakukannya.”Kembali ke masa sekarang.Saat keempatnya beristirahat di dekat sungai, Xiao Wu terlihat tengah melamun sambil memperhatikan air sungai yang mengalir. Sing Wo mendekatinya sambil sesekali bertanya kepada pria yang sudah sepuh itu.“Guru! Kenapa kau sejak tadi melamun.”“Aku memikirkan kisah yang pernah kakekku ceritakan. Saat aku kecil, kakekku pernah bercerita tentang seb

  • Pendekar Pedang Dewa   Bab Delapan Belas - Sergapan dua

    Saat ular raksasa dengan duri-duri raksasa mengeram keras ke arah Chyou Chen, Chyou Chen dengan tatapan datar langsung memberinya sebuah tebasan cepat dan anehnya mampu membuat ular raksasa itu hancur menjadi percikan darah. Wajah Lixue dan Sing Wo sampai ternganga, keduanya sampai mengusap-usap kasar kedua matanya.‘Hanya mengibaskan satu tangan kosongnya, Monster sebesar itu langsung berubah menjadi percikan darah!’ dari arah belakang Lixue dan Sing Wo, keduanya di kejutkan dengan serangan tiba-tiba, oleh dua pendekar yang berpakaian sama dengan pendekar yang menyerang Xiao Wu.Si pendekar bayangan yang sedikit mengalihkan pandangnya dari Xiao Wu, karena terkejut menyaksikan ular raksasa tunggangannya hancur. Dia terkena serangan tapak es milik Xiao Wu sampai muntah darah, itu di jadikan kesempatan emas bagi Xiao Wu sehingga si kakek tua itu berhasil melukainya dengan sangat parah.Kedua rekannya juga berhasil di lukai Xiao Wu dengan tebasan pedangnya, “Jurus pedang badai

  • Pendekar Pedang Dewa   Bab Tujuh Belas - Sergapan

    “Bagaimana kau bisa langsung sadar?” Tanya Chyou Chen sedikit penasaran.“Sejak dulu aku sangat peka dengan kebiasaan orang lain, dari suara meskipun ia mencoba mengubahnya berbeda mungkin. Jika aku pernah mendengar suaranya, maka aku langsung bisa akan menebak dia.”Chyou Chen terdiam seketika, dia menatap gadis di depanya itu dari bawah sampai atas. Dengan wajah yang sangat malu, Bing Hua merasa tubuhnya tengah di telanjangi oleh Chyou Chen. “Jangan terus menatap tubuhku.” Wajahnya sangat memerah. Ini hal pertama baginya, di tatap seorang pria akan sememalukan ini.Saat Chyou Chen hendak mengatakan sesuatu, seorang gadis tiba-tiba memanggil namanya. “Tuan Chyou Chen! Sebaiknya Anda segera bersiap-siap, kita akan segera pergi. Dasar kucing garong,” setelah berbicara, Lixue langsung membuang wajah kesalnya yang tertutup oleh cadar.“Nona, kami baru saja berbicara beberapa kata. Apa sedari kecil, Anda tidak di ajari orang tua Anda untuk tidak mengganggu pembicaraan orang

  • Pendekar Pedang Dewa   Bab Enam Belas - Bing Ruyu

    “Hentikan!” suara besar tanpa rupa mengejutkan setiap orang yang tengah melempari Li Tian dengan batu. Aura mencekam mulai terasa saat sebuah awan dari langit turun.“Awan apa itu?” semua orang bertanya-tanya, kecuali para Master yang ada di situ. Menurut Xiao Wu dan Bing Hua, trik seperti itu sangat sederhana bagi mereka.Tapi untuk kebanyakan orang yang hadir di tempat ini, itu merupakan hal yang jarang, bisa mereka lihat setiap saat. Seorang pria sepuh dengan pakaian serba putih mulai terlihat dan menampakkan diri. “Dia merupakan murid penting di Sekte kami, siapa yang sudah sangat berani melukainya. Maka ia akan berhadapan denganku,” kata-kata si tua sepuh itu membuat Chyou Chen tertarik namun di hentikan oleh Xiao Wu.“Master, biarkan Master Bing yang menyelesaikan masalah ini.” Sambil menunjuk Bing Hua yang langsung turun menghadap pria sepuh itu.“Master Ma! Muridmu berlaku curang di acara ini, kalau kau membelannya berarti kau akan berhadapan denganku

  • Pendekar Pedang Dewa   Bab Lima Belas - Alkemis palsu

    Kakek Long dan cucunya berjalan dengan terburu-buru. Dari malam hari, Kakek Long sulit sekali tidur karena menunggu momen langka ini.‘Semoga saja Master Bing akan menyukai hadiah ini,’ batin Kakek Long dengan senyum bahagianya. Coucou sebagai pemandu arah pun sudah tidak sabar, dengan hadiah yang di janjikan kakek kepadanya.“Coucou, kalo besok kita menang. Hadiah itu buat biaya Coucou nanti sekolah.” Kata-kata itu sudah membuatnya tidak sabar, menunggu pengumuman kemenangan mereka.“Kek! Kita sudah sampai gerbang.” Gerbang aula obat memiliki tinggi delapan meter, gerbang itu berhias dua ekor naga dengan bola api di depan kedua patung naga itu. Berkolaborasi dengan warna merah yang dapat membuat orang yang melihatnya akan terkesima dengan keindahan gapura gerbang tersebut.Keduanya di hadang oleh salah satu penjaga di sana. “Tunggu kakek Long, aula ini boleh di masuki. Hanya untuk Alkemis yang akan ikut partisipasi acara

  • Pendekar Pedang Dewa   Bab Empat Belas - Duel Kedua

    Selesai mengantar neneknya yang masih histeris, karena kekalahan perdananya. Bing An dan adiknya meninggalkan Neneknya untuk segera istirahat di dalam kamar, masing-masing. Di kamar wanita tua itu masih terbayang detik-detik beradu pedang dengan Chyou Chen.“Mata itu! Begitu mengintimidasi.” Dia masih ingat dengan tatapan, Chyou Chen yang begitu tajam. “Hanya dengan melihat tatapannya saja, aku seperti di tekan olehnya,” Bing Hua terus bergumam di dalam kamarnya.Tiba-tiba ia merasakan kehadiran seseorang, yang menunggunya di sebuah tempat, dengan jarak yang begitu jauh dari kota. “Aura ini, apakah Xiao Wu masih penasaran denganku. Setelah ia mempermalukan aku di hadapan banyak orang. Aku akan menghancurkannya.”Bing Hua segera keluar dari jendela, untuk pergi ke arah seseorang yang menekannya dari jarak yang lumayan jauh tersebut. Saat ia sampai, ternyata di sana Cuma ada Chyou Chen yang berdiri di tengah lapangan sendiri.“Master Bing! Kau mungkin masih penasaran denga

  • Pendekar Pedang Dewa   Bab Tiga Belas - Beradu Pedang

    “Master! Malam nanti, kita akan menghadiri undangan jamuan makan dari Master Bing. Apakah Master akan ikut?” entah kenapa kehadiran Chyou Chen di jamuan makan ini, sangat ia harapkan.Tatapan mata Bing Hua di pertemuan awal mereka, membuat Xiao Wu menggigil ketakutan bahkan sampai sekarang. Hanya dengan sebuah tatapan saja, puluhan lingkaran tenaga dalamnya hancur dalam sekejap. Jika ia mengukur kekuatan para Master yang telah mendapatkan gelar di dunia persilatan sampai saat ini.Kekuatan dua puluh Master yang menghilang ini, mungkin sudah bukan lagi ancaman bagi Bing Hua sekarang. ‘Master Hua, mungkin sudah jauh di atas Zou Fan sekalipun,’ Xiao Wu seakan menyesali setiap detik di kehidupannya yang telah ia lalui. Dia sadar jika selama hidupnya di buat untuk bersantai saja, namun itu semua karena usia lanjutnya.“Guru Xiao Wu, aku jelas akan ikut kalian ke mana pun. Karena tugasku untuk mengantar kalian belum selesai,” ucapan Chyou Chen begitu membuat pikiran X

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status