Beranda / Pendekar / Pendekar Naga Penguasa Dunia / 79. Rombongan Taring Pedang IV

Share

79. Rombongan Taring Pedang IV

Penulis: Adnosekai
last update Terakhir Diperbarui: 2023-01-25 13:18:34

Hari sudah mulai senja, rombongan taring pedang menghentikan perjalanan. Di tempat itu, mereka mendirikan tenda untuk mereka beristirahat malam ini.

Tenda yang mereka miliki adalah jenis yang mudah dibongkar pasang, sehingga tidak membutuhkan waktu lama untuk mendirikannya.

Satu tenda cukup untuk menampung sekitar 20 orang. Diantara tenda-tenda tersebut, tenda untuk menampung para gadis adalah yang paling besar dan paling nyaman.

Sengaja Taring Pedang memberi perlakukan yang baik kepada para gadis agar mereka tetap dalam kondisi yang baik saat dijual. Itu akan membuat harga jual mereka juga akan jadi lebih besar.

Malam ini, tujuan Zhao Lin adalah menjumpai Zhao Meiling dan Yin Xuehua agar mereka mengetahai keberadaan Zhao Lin di tempat itu. Untuk masalah membebaskan para gadis, Zhao Lin masih belum menemukan ide yang tepat.

Hidangan makan malam telah dipersiapkan untuk seluruh anggota maupun para tahanan. Gadis-gadis diberi kesempatan untuk mengambil makanan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pendekar Naga Penguasa Dunia   80. Rombongan Tering Pedang V

    Zhao Lin dan Ma Chao dipanggil oleh pemimpin rombongan ke tenda pribadinya. Ada beberapa hal yang ingin dibicarakan pemimpin tersebut. Dipanggilnya kedua pemuda tersebut disebabkan oleh pencapaian keduanya yang telah mencapai tingkat Pendekar Ahli di usia yang masih muda. Itu sesuatu yang langka di sekte Taring Pedang sehingga pemimpin merasa perlu bertemu dengan mereka. Di hadapan Zhao Lin dan Ma Chao berdiri seorang pria yang telah berusia sekitar 60-an tahun. Dia dikenal sebagai Jendral Elang. Salah satu orang penting di sekte Taring Pedang yang telah mencapai tingkat Pendekar Raja. Di sekte Taring Pedang, posisi Jendral adalah yang tertinggi kedua setelah Ketua. Ada tiga orang Jendral di sekte Taring Pedang, salah satunya adalah orang yang di depan Zhao Lin dan Ma Chao. "Tidak kusangka, sekte Taring Pedang akan mendapatkan anggota Pendekar Ahli yang masih muda. Tidak hanya satu, tapi dua orang sekaligus! Ketua pasti senang mendengar hal ini!" ucap Jendral Ela

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-26
  • Pendekar Naga Penguasa Dunia   81. Rombongan Taring Pedang VI

    Rombongan Taring Pedang kembali melanjutkan perjalanan. Jalan yang mereka lalui bukanlah jalan yang biasa ditempuh oleh orang-orang. Biar bagaimanapun, mereka harus memastikan bahwa keberadaan mereka tidak diketahui, terutama oleh sekte aliran putih dan pemerintah. Ada satu hal yang berbeda hari ini. Pandangan para anggota Taring Pedang terlihat sinis pada dua pemuda yang menjadi anggota baru di kelompok mereka. Hal itu dikarenakan oleh keputusan Jendral Elang yang memberi keistimewaan pada Zhao Lin dan Ma Chao. "Dua anak baru itu, baru bergabung, tapi sudah mendapat perhatian Jendral!""Bagaimana bisa Jendral mengistimewakan mereka!""Kalian jangan iri, mereka berdua masih muda, tapi sudah mencapai tingkat Pendekar Ahli. Mereka adalah harapan Taring Pedang untuk bangkit. Wajar Jendral mengistimewakan mereka!"Para anggota saling bergosip tentang dua pemuda yang sedang berada di dalam kereta kuda paling belakang. Salah satu keistimewaan yang diberikan oleh Jend

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-26
  • Pendekar Naga Penguasa Dunia   82. Rombongan Taring Pedang VII

    "Kenapa kalian menghadang kami? Cepat minggir, kami buru-buru!" Jendral Elang terlihat marah pada kelompok yang menghadang."Kalian bersenang-senang dengan banyak gadis cantik, tapi kalian tidak mengajak kami. Teman macam apa kalian?" balas pemimpin kelompok tersebut. Kelompok yang menghadang tidak lain adalah Kelelawar Darah. Mereka juga termasuk ke dalam. Aliansi Lima Tombak, sama seperti Taring Pedang. Dibandingkan Taring Pedang, Kelelawar Darah jauh lebih meresahkan bagi masyarakat. Mereka kerap kali terlibat perampokan, pembunuhan, pelecehan dan berbagai tindakan kejahatan lain. Kelelawar Daeah adalah kelompok aliran hitam terbesar jika dilihat dari segi jumlah. Ada sekitar 2000 orang menjadi anggota mereka. Namun, dari segi kualitas, mereka terbilang buruk. Kebenyakan mereka hanya berada di tingkat Pendekar Pemula, Pendekar Kecil dan sedikit Pendekar Besar. Kelelawar Darah kerap kali mengandalkan jumlah dalam pertarungan. Seperti saat ini, ada sekitar 3

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-27
  • Pendekar Naga Penguasa Dunia   83. Rombongan Taring Pedang VIII

    "Saudara-saudara... aku akan membawa gadis-gadis ini pergi dari sini. Kalian bukakan jalan dan tahan mereka agar tidak mengejar!" Ma Chao berteriak agar rencananya bisa didengar oleh seluruh anggota Taring Pedang. "Baiklah!" Anggota Taring Pedang mengikuti arahan Ma Chao. Beberapa dari mencoba membuka jalan agar kereta kuda yang membawa para gadis bisa lewat. Ma Chao melompat dan duduk di kursi kemudi dan langsung mengemudi kuda. Kereta kuda mulai bergerak meninggalkan tempat tersebut. Zhao Lin melompat menaiki atap kereta untuk menjaga keamanan kereta kuda jika saja ada anggota Kelelawar Darah yang lolos dari hadangan Taring Pedang. Namun, apa yang dilihat Zhao Lin sungguh diluar dugaan. Para anggota Kelelawar Darah itu sama sekali tidak tertarik untuk mengejar kereta kuda. Mereka terus fokus bertarung dengan Taring Pedang meski mereka sudah mengetahui kepergian kereta kuda yang membawa para gadis. Dugaan bahwa aksi yang dilakukan oleh gerombolan Kelelawar

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-28
  • Pendekar Naga Penguasa Dunia   84. Rombongan Taring Pedang IX

    Langit sudah mulai gelap, tapi pertarungan Taring Pedang dan Kelelawar Darah masih berlangsung. Taring Pedang semakin terdesak setelah Kelelawar Darah kembali kedatangan gelombang bantuan. Melihat jumlah mereka, bisa dikatakan ini adalah sekitar 95% kekuatan mereka. Para anggota Taring Pedang pun dibuat bingung dengan tujuan Kelelawar Darah yang sebenarnya. "Apa yang sebenarnya terjadi? Apa kita menyinggung mereka?""Mereka banyak sekali! Kita tidak akan sanggup menghadapi mereka!""Mereka ini benar-benar gila!"Meski kualitas Pendekar Taring Pedang lebih unggul dari Kelelawar Darah, jumlah sebanyak itu bukan hal mudah dihadapi. Stamina para anggota Taring Pedang mulai menurun dan satu-persatu mereka mulai terluka. Mulai ada korban jiwa di kubu Taring Pedang setelah sebelumnya selalu dari pihak Kelelawar Darah yang terbunuh. Sementara itu, Jendral Elang terlihat tengah bertarung dengan lima orang Pendekar Ahli yang dikenal sebagai lima Jendral. Sama sepert

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-29
  • Pendekar Naga Penguasa Dunia   85. Rombongan Taring Pedang X

    Para gadis mulai kekenyangan setelah menyantap makanan yang tersedia. Jumlah makanan begitu banyak sehingga tidak sanggup mereka habiskan. Bahkan, masih lebih banyak makanan yang tersisa dari pada yang dihabiskan. "Kita seperti berada di sebuah pesta. Makanannya begitu banyak dan lezat. Terima kasih atas makanan malam ini!""Sebenarnya aku agak sedikit merasa bersalah menikmati makanan yang bukan milikku. Orang ini sudah susah-susah menyiapkan makanan yang banyak, tapi kita memakannya begitu saja tanpa izin dan membayar!""Kita tidak menemukan orang yang menempati tempat ini, bukan salah kita jika kita menghabiskannya!""Jika tempat ini kosong, lalu siapa yang menyiapkan makanan ini!""Jangan-jangan... ini semua dipersiapkan oleh hantu!""Maafkan kami, Tuan Hantu! Kami tidak tau ini makanan milik Tuan Hantu! Kami hanya gadis yang sedang melaparan! Tolong maklumi!"Zhao Lin hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan para gadis. Makhluk yang satu ini bena

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-30
  • Pendekar Naga Penguasa Dunia   86. Rombongan Taring Pedang XI

    Matahari belum menampakkan wujud. Seorang gadis meninggalkan rombongan dan berniat keluar dari rumah yang mereka singgahi. Langkahnya begitu hati-hati, seperti tidak ingin ada yang mengetahui kepergiannya. Gagang pintu depan rumah ditarik sepelan mungkin agar tidak menghasilkan suara yang bisa membangunkan orang lain. Saat pintu terbuka, gadis itu dihadapkan pada seorang pria yang berdiri di depan pintu. "Nona... langit masih gelap! Kau mau ke mana?" Sebuah pertanyaan keluar dari mulut Ma Chao. "Aku...!" Si gadis terlihat kebingungan menjawab pertanyaan tersebut. Wajahnya pun terlihat sedikit pucat. Ma Chao menunggu jawaban si gadis. Sebenarnya, ia sudah tau apa yang akan dilakukan si gadis, tapi ingin mendengar penjelasan gadis itu terlebih dahulu."Tuan... aku baru ingat ada saudaraku yang tinggal di dekat sini. Aku ingin menemuinya!" Si gadis mencoba berjalan melewati Ma Chao, tapi pemuda itu merentangkan tangan untuk me

    Terakhir Diperbarui : 2023-01-31
  • Pendekar Naga Penguasa Dunia   87. Rombongan Taring Pedang XII

    Si gadis terus berlari sambil sesekali melihat ke belakang untuk memastikan Ma Chao masih berada jauh darinya. Untuk saat ini, dia masih aman. Namun, gadis itu juga tau bahwa cepat atau lambat ia akan tertangkap jika terus dalam keadaan kejar-kejaran seperti ini. Secepatnya ia harus menemukan cara agar benar-benar aman dari Ma Chao. Jangan sampai benda yang ada di tangannya jatuh pada pemuda itu. Kaki si gadis sudah mulai kelelahan, sementara bayangan Ma Chao sudah mulai terlihat. Untuk sementara, si gadis bersembunyi di balik sebuah pohon. Tidak ada jaminan tempat itu aman untuk bersembunyi. Hanya pada harapan ia bersandar agar tidak ditemukan oleh pemuda itu. Jantung si gadis berdegup kencang ketika Ma Chao mendekati tempat itu. Tubuhnya sedikit bergetar berharap keberadaannya tidak ditemukan. Keberuntungan berpihak pada si gadis setelah Ma Chao hanya melewati tempat itu. Si gadis menghembuskan napas panjang, ia merasa lega persembunyiannya

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-01

Bab terbaru

  • Pendekar Naga Penguasa Dunia   99. Kota Dongcheng III

    Xia Liruo terlibat pembicaraan empat mata dengan Patriark Yin di sebuah ruangan. Tidak seorang pun diizinkan masuk dan terlibat pembicaraan.Di sisi lain, Zhao Lin sangat ingin tau apa yang sedang mereka bicarakan. Ia mencoba menguping, tapi para murid sekte Telaga Dewi menghalangi. "Tuan Muda Zhao, ini adalah pembicaraan penting antara Ketua kami dengan Patriark Yin. Harap Tuan Muda memberi muka pada kami!"Zhao Lin mendengus kesal mendapat peringatan dari para gadis itu. Si pemuda tau ini adalah sebuah pembicaraan penting. Namun, ia perlu tau agar bisa memahami situasi apa yang terjadi antara lima sekte besar aliran putih dengan keluarga Yin serta hubungannya dengan Aliansi Lima Tombak. "Lin-gege... aku tidak tau mereka membicarakan apa, tapi aku tau arah pembicaraan mereka!" Yin Xuehua membisikkan sesuatu pada Zhao Lin. "Kira-kira mereka membicarakan apa?" tanya Zhao Lin"Aku tidak bisa mengatakannya di sini. Sebaiknya, kit

  • Pendekar Naga Penguasa Dunia   98. Kota Dongcheng II

    Rombongan wanita yang datang ini adalah anggota dari sekte Telaga Dewi. Bukan sembarang rombongan, tapi diantara mereka terdapat pemimpin tertinggi mereka, Xia Liruo. "Hormat kami, Kepala Biarawati Xia!"Orang-orang dari sekte Pulau Bunga Persik memberi hormat pada rombongan Telaga Dewi, terutama kepada Ketua mereka, Xia Liruo. Sementara itu, Zhao Lin tidak melakukan apa-apa. Ia merasa tidak perlu memberi hormat kepada orang-orang ini karena si pemuda menganggap mereka adalah teman dari Pulau Bunga Persik. "Apa yang terjadi? Kenapa kalian ribut-tibut?" Pertanyaan dari Xia Liruo. Orang-orang dari sekte Pulau Bunga Persik menjelaskan apa yang terjadi. Xia Liruo pun melirik pada Zhao Lin. "Anak muda... apa alasanmu memukul Pendekar ini. Apa kau memiliki masalah dengannya?" "Bukan hanya dengan dia, tapi aku memiliki masalah dengan Pulau Bunga Persik. Sebaiknya kalian jangan ikut campur! Aku tidak memiliki masalah denga

  • Pendekar Naga Penguasa Dunia   97. Kota Dongcheng I

    Zhao Lin terbangun dari tidurnya. Ia segera membangkitkan badan dan terduduk di atas ranjang. Bola mata pemuda itu berkeliling melihat ruang yang terasa asing baginya. Si pemuda memegangi bagian belakang kepalanya yang masih terasa sedikit sakit. Ia mencoba mengingat apa yang terjadi saat terakhir kali ia tersadar. Saat itu, jiwa Pedang Penguasa Dunia menguasai tubuhnya. "Apa-apaan! Dia bilang dia baru bisa berinteraksi denganku setelah aku mencapai tingkat Pendekar Bumi! Tapi, kemarin dia bisa menguasai tubuhku. Dia tidak bisa dipercaya!" Zhao Lin bergumam sendiri. Zhao Lin menuruni ranjang untuk mencari tau di mana ia berada saat ini. Ia berjalan ke arah jendela dan membuka jendela tersebut. Dari apa yang ia lihat, ia bisa menduga bahwa saat ini sedang berada di kediaman sebuah keluarga besar. Itu terlihat dari bentuk serta tata letak bangunan tersebut.Namun, suasana kediaman ini tidak terlihat seperti kediaman keluarga besar lainn

  • Pendekar Naga Penguasa Dunia   96. Pertemuan Dengan Ma Chao

    "Tidak salah kan, jika benda ini untukku!" Ma Chao berucap sambil menunjukkan Tombak Raja Naga. Xiao Yan dan tiga orang lainnya terkejut, ternyata teman yang membantu Chu Yin adalah Ma Chao. Pandangan mereka berempat terarah pada si gadis, seperti meminta penjelasan bagaimana mereka bisa saling mengenal. Chu Yin sendiri tidak bisa berkata apa-apa. Ia juga terkejut, ternyata keempat orang ini dan Ma Chao sudah saling mengenal. Ia juga seolah-olah terlihat seperti meminta penjelasan, bagaimana ini bisa terjadi. "Kau bisa memilikinya jika kau bergabung dengan kami!" ucap Xiao Yan. Sontak, kata-kata Xiao Yan menghadirkan protes dari Dong Fu. "Xiao Yan... kita sudah sepakat bahwa Senjata Suci kali ini akan diberikan padaku atau Gao Hao. Kau tidak bisa menyerahkannya pada Ma Chao begitu saja!"Sebelumnya, keempat orang itu memang sudah membuat kesepakatan bahwa Tombak Raja Naga adalah untuk Gao Hao atau Dong Fu. Mengingat Xiao Yan dan Yin Y

  • Pendekar Naga Penguasa Dunia   95. Menunggu Kedatangan Ma Chao

    "Jangan membohongiku! Tidak mungkin ada yang tau kau membawa Tombak Raja Naga itu!"Xiao Yan tidak percaya begitu saja pada Chu Yin. Setiap Senjata Suci bisa mengecil yang membuat ia mudah disimpan dan tidak mencolok saat dibawa. Jika si gadis tidak menunjukkan pada orang lain tidak akan ada yang tau Tombak Raja Naga itu berada bersamanya. Satu-satunya pihak yang memiliki kemungkinan mengetahui itu hanyalah dari sekte Pulau Bunga Persik. Merekalah yang memiliki Senjata Suci itu dan Chu Yin adalah bekas pelayan mereka. Jika pun Chu Yin ketahuan oleh pihak Pulau Bunga Persik, maka yang datang ke tempat ini bukan si gadis, tapi perwakilan dari sekte tersebut. "Ampun, Tuan! Saya tidak berbohong. Benda itu memang direbut oleh seseorang!"Chu Yin tidak sepenuhnya berbohong. Nyatanya, Tombak Raja Naga memang direbut oleh seseorang bernama Ma Chao. Sampai saat ini, si gadis tidak mengerti bagaimana pemuda itu mengetahui Senjata Suci itu berada

  • Pendekar Naga Penguasa Dunia   94. Ma Chao dan Chu Yin

    Ma Chao tersandar pada sebuah pohon dengan napas yang terburu. Pertarungan kemarin masih memberi efek pada tubuhnya. Terdapat sejumlah luka yang masih belum pulih. Pertarungan itu benar-benar diluar perkiraan Ma Chao. Jiwa Tombak Raja Naga dan jiwa Pedang Penguasa Dunia seperti saling membenci satu sama lain. Tidak disangka, ia dan Zhao Lin terseret dalam perselisihan tersebut. "Sepertinya, aku tidak bisa lagi berdekatan dengan pemuda itu!" Ma Chao bergumam sendiri. Dibandingkan perselisihan dua jiwa Senjata Suci itu, pikiran Ma Chao lebih terganggu dengan kejadian terakhir yang menghentikan pertarungan. Kehadiran sebuah pedang misterius yang datang entah dari mana. Meski saat itu tubuh dan pikiran Ma Chao dikendalikan oleh jiwa Tombak Raja Naga, tapi ia masih bisa melihat kejadian itu. Jiwa Tombak Raja Naga tau dengan pedang tersebut, tapi Ma Chao tidak mengenalnya sama sekali. Si pemuda hafal betul ke-26 Senjata Suci dan pedang itu tidak ter

  • Pendekar Naga Penguasa Dunia   93. Zhao Lin vs Ma Chao III

    Zhao Lin menatap tajam pada Ma Chao. Ilmu itu telah dikenal oleh jiwa Pedang Penguasa Dunia. Ini merupakan sebuah Seni Kabut yang terdapat dalam Kitab Kabut Hitam. Diam-diam, Ma Chao telah mendapatkan salah satu Kitab Tanpa Tanding dan mempelajarinya. Tubuh Ma Chao berubah menjadi kabut dan bergerak ke arah Zhao Lin. Gerak kabut melambat saat sudah dekat dengan Zhao Lin. Namun, itu tetap tidak menguntungkan sama sekali. Tebasan yang dilakukan akan percuma, itu hanya akan melewati kabut itu begitu saja. Kabut tersebut menyimuti tubuh Zhao Lin. Seketika, sesuatu seperti petir muncul dari kabut dan menyambar tubuh Zhao Lin. Dalam hitungan detik, pemuda itu di buat tumbang. Ma Chao kembali ke bentuk semula. Senyum sinis terukir di wajahnya. Jiwa Tombak Raja Naga merasa di atas angin, ia berpikir kemenangan sudah jadi miliknya. Namun, jiwa Pedang Penguasa Dunia tidak menyerah begitu saja. Ia kembali membangkitkan tubuh Zhao Lin. Satu hal yang membe

  • Pendekar Naga Penguasa Dunia   92. Zhao Lin vs Ma Chao II

    Sebuah pukulan diberikan Zhao Lin kepada Ma Chao. Pemuda itu terlempar cukup jauh hingga tubuhnya menyusur tanah. Debu-debu berterbangan membuat si pemuda terbatuk.Ma Chao mulai membangkitkan diri setelah debu-debu itu menghilang. Ada yang berbeda darinya. Bola matanya berubah menjadi merah gelap. Raut wajahnya pun terlihat berbeda dari biasanya. Tidak salah lagi, jiwa Tombak Raja Naga telah merasuki tubuh Ma Chao. "Akhirnyanya kau keluar juga!" ucap Zhao Lin. Ma Chao mendekatkan diri pada Zhao Lin. "Kau keluar sebelum waktu yang ditentukan. Jika dia tau, kita semua dalam masalah besar!" "Dia masih tersegel di makam itu! Tidak perlu takut dia akan tau. Sebaiknya kita selesaikan masalah kita!""Ayo kita lakukan!"Zhao Lin dan Ma Chao kembali mengangkat senjata. Tidak membuang waktu, mereka kembali terlibat dalam pertarungan. Zhao Lin terlihat lebih serius dari sebelumnya. Serangan demi serangan yang ia lakukan terlih

  • Pendekar Naga Penguasa Dunia   91. Zhao Lin vs Ma Chao I

    "Mati Kau!"Jendral Buaya mengayunkan pedang ke arah Zhao Lin. Tidak tanggung-tanggung, ia mengarahkan pada bagian leher untuk memenggal pemuda itu. "Trang...!"Sesuatu yang tidak diduga oleh Jendral Buaya terjadi. Pedang itu langsung patah ketika menyentuh leher Zhao Lin. Seketika, pemuda itu membangkitkan kepala. Ada perbedaan terjadi pada Zhao Lin. Bola matanya berubah menjadi berwarna hijau terang. Ditambah lagi dengan tatapan yang begitu mengerikan, berbeda dengan sebelumnya. Dalam satu gerakan, Zhao Lin mencekik Jendral Buaya. Pria paruh baya itu tidak bisa berbuat apa-apa. Genggamannya begitu kuat, tidak bisa dilepaskan begitu saja.Zhao Lin melambungkan Jendral Buaya ke udara. Saat itu juga, si pemuda juga mengacungkan Pedang Penguasa Dunia ke atas. Tidak berselang lama, Jendral Buaya jatuh dan tertancap pada Pedang Penguasa Dunia. Satu gerakan Zhao Lin membuat mayat Jendral Buaya terlempar pada tempat di man

DMCA.com Protection Status