Beranda / Pendekar / Pendekar Naga Penguasa Dunia / 35. Surat Dari Ketua Zhang

Share

35. Surat Dari Ketua Zhang

Penulis: Adnosekai
last update Terakhir Diperbarui: 2022-12-16 13:46:20

"Kupikir kamu mau jalan-jalan ke mana! Ternyata kamu bertemu dengan Nona Yao!" ledek Zhao Meiling pada Zhao Lin yang baru datang.

"Siapa juga yang mau bertemu dengannya! Itu hanya sebuah kebetulan!" balas Zhao Lin sambil mendudukkan diri di kursi yang berada di ruangan Zhao Meiling.

Paviliun Matahari memang telah menjadi rumah bagi Zhao Lin. Sehari-hari ia tinggal di tempat itu. Bukan karena ia tidak punya tempat tinggal lain, melainkan ia merasa nyaman berada di sana.

"Bebeapa hari lalu, aku mengirim surat pada Ketua Zhang tentang dirimu. Hari ini dia memberikan balasan." Zhao Meiling melemparkan sepucuk surat kepada Zhao Lin.

Ketua Zhang yang dimaksud oleh Zhao Meiling adalah pemimpin dari Matahari Timur dan Paviliun Matahari. Zhao Meiling telah menceritakan semuanya tentang Zhao Lin termasuk keinginan Zhao Lin untuk memasuki Perpustakaan Cahaya.

Zhao Lin membuka sepucuk surat tersebut. Awal surat berisi tentang permintaan maaf sekte Matahari Timur karena membiarkan Zhao Lin da
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pendekar Naga Penguasa Dunia   36. Bertarung Dengan Wei Jiali

    Hari ini, Kota Lauhu terlihat berbeda dari hari-hari biasanya. Terlihat banyak Pendekar lalu-lalang di jalanan kota. "Taring Pedang, Kelelawar Darah... kebanyakan mereka adalah aliran hitam!"Zhao Lin merasa heran dengan apa yang dilakukan oleh Pendekar-pendekar tersebut di Kota Lauhu. Sejauh ini, tidak ada keributan yang ditimbulkan oleh Pendekar dari aliran hitam. Namun, tetap saja itu membuat resah para penduduk. Tidak berapa lama, seseorang berlari sambil berteriak. Kondisi orang itu tidak terlihat baik. Satu tangannya terputus dan tubuhnya dipemuhi luka. Dari pakaiannya, bisa diketahui bahwa orang itu adalah anggota Taring Pedang. Dia pun berlari menuju kumpulan Pendekar Taring Pedang. "Tempat itu dijaga Siluman. Dia telah membunuh teman-teman kita!" ucap Pendekar itu sambil menunjuk ke suatu tempat. Zhao Lin melirik ke arah yang ditunjuk oleh Pendekar tersebut. Tempat itu adalah sebuah kuil yang berada di atas bukit di luar Kota Lauhu. Zhao Lin merasa penasaran dengan apa y

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-16
  • Pendekar Naga Penguasa Dunia   37. Bantuan Zhao Meiling

    "Beraninya kau menyakiti adik seperguruanku!" ucap Xu Limei yang datang bersama rombongan sekte Telaga Dewi. "Dia menyakiti temanku terlebih dahulu. Aku hanya memukulnya mundur, tidak melukainya!" balas Yao Xiaoli. "Pria mesum itu berniat melecehkan kami, wajar jika kami menyerangnya!"Yao Xiaoli menatap Zhao Lin untuk meminta penjelasan, tapi pemuda itu justru lebih sibuk mengalirkan Tenaga Dalam untuk menutup lukanya. Meski tidak mendapat jawaban, Yao Xiaoli yakin Zhao Lin bukan laki-laki seperti itu. Xu Limei memperhatikan sebuah lencana yang terpasang pada pakaian Yao Xiaoli. Itu adalah simbol dari sekte Elang Langit. "Kau dari sekte Elang Langit! Kau seorang pelacur! Sungguh pasangan yang serasi, seorang pria mesum dan seorang wanita pelacur!" sindir Xu Limei. Alasan Xu Limei menganggap Yao Xiaoli sebagai wanita pelacur adalah karena sekte Elang Langit memiliki bisnis prostitusi. Elang Langit dan Telaga Dewi sangat berseberangan. Telaga Dewi sangat menjunjung tinggi kehorma

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-17
  • Pendekar Naga Penguasa Dunia   38. Menuju Kuil I

    Zhao Meiling memberi informasi kepada Zhao Lin tentang kenapa banyak Pendekar datang ke Kota Lauhu. Tujuan mereka tidak lain adalah sesuatu yang berada di sebuah kuil sedikit di luar batas kota. Menurut informasi yag didapat, di tempat itu tersimpan salah satu Senjata Suci. Sebuah pesan misterius di terima oleh masing-masing sekte tentang keberadaan benda itu. Hal itu membuat banyak sekte mengirim Pendekar mereka untuk mengecek kebenaran berita tersebut. "Siapa yang memberi informasi tersebut?" tanya Zho Lin. "Tidak ada yang tau, tiap sekte menerima surat misterius yang menunjukkan keberadaan benda itu!" jawab Zhao Meiling. "Sekte Elang Langit juga mendapatkan surat yang sama. Saat ini, kakakku sedang dalam perjalanan ke sini untuk mengeceknya!" Yao Xiaoli ikut berkomentar. Perkiraan Zhao Lin, yang mengirim pesan tersebut adalah salah satu dari jiwa delapan Kitab Tanpa Tanding atau 26 Senjata Suci. Tujuan mereka jelas ingin menciptakan Perang Besar atau menciptakan seseorang yang

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-17
  • Pendekar Naga Penguasa Dunia   39. Menuju Kuil II

    Zhao Lin dan Yao Xiaoli melanjutkan perjalanan menuju kuil. Sepanjang jalan selalu saja mereka temui pertarungan sehingga membuat langkah mereka terhambat. Apa yang terjadi terasa konyol bagi Zhao Lin. Belum tentu di dalam kuil terdapat Senjata Suci, tapi mereka sudah saling bunuh satu sama lain. Jika pun ada, sebaiknya mereka terlebih dahulu bekerjasama melawan Siluman yang menjaga kuil. Para Pendekar ini lebih memilih untuk menghentikan para pesaingnya terlebih dahulu sebelum bergerak ke dalam kuil. Hal ini justru membuat mereka akan berada dalam posisi sulit selanjutnya. Mereka akan sendirian saat berhadapan dengan Siluman penjaga kuil. "Tuan Muda Zhao... apa yang harus kita lakukan! Kita tidak mungkin bisa memasuki kuil jika situasinya seperti ini!""Sebaiknya kita mundur dulu, lalu mencari jalan lain untuk mencapai kuil!"Kedua insan tersebut mencari jalan alternatif, tapi hasilnya sama saja seperti di tempat sebelumnya. Banyak Pendekar juga melakukan hal

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-18
  • Pendekar Naga Penguasa Dunia   40. Menuju Kuil III

    Bukannya semakin sepi, justru malah semakin ramai. Hari ini, Pendekar yang datang untuk mengunjungi kuil lebih banyak dari hari kemarin. Ini bertolak belakang dengan perkiraan Zhao Lin. Hal ini terbilang wajar mengingat hari pertama tidak mungkin didatangi oleh Pendekar yang berada jauh dari kuil. Jika situasinya seperti, maka besok dan beberapa hari ke depan akan lebih banyak Pendekar yang akan datang. Satu hal yang sedikit berbeda hari ini dengan kemarin. Hari ini, hampir tidak ada pertarungan dengan sesama mereka seperti hari kemarin. Saat ini, mereka lebih sibuk bertarung dengan Siluman yang menjaga gerbang kuil. Mungkin mereka telah sadar bahwa apa yang mereka lakukan kemarin hanya merugikan mereka. Namun, kemungkinan yang lebih meyakinkan adalah Pendekar-pendekar yang hadir hari ini berbeda dengan Pendekar yang datang hari kemarin. Kemarin, tempat ini didominasi oleh aliran hitan seperti Taring Pedang dan Kelelawar Darah. Hari ini, lebih banyak Pendekar dari aliran putih mau

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-20
  • Pendekar Naga Penguasa Dunia   41. Menuju Kuil IV

    Seekor Siluman Rubah dan seekor Siluman Serigala datang mendekat dari dua arah yang berbeda. Zhao Lin dan Yao Xiaoli terjebak pada situasi yang tidak pernah mereka perkirakan sebelumnya. Siluman adalah hewan yang mengalami mutasi akibat penggunaan Tenaga Dalam oleh para Pendekar di dunia persilatan. Tiap Tenaga Dalam yang dilepaskan akan menghasilkan radiasi yang dapat mempengaruhi hewan yang disekitarnya. Hewan yang banyak terkena radiasi secara perlahan akan berubah menjadi Siluman. Bisa dikatakan, Siluman tercipta karena ulah manusia terutama para Pendekar. Siluman memiliki kekuatan dan kecerdasan yang jauh lebih tinggi dari hewan biasa. Mereka menggunakan sebuah teknik tersendiri dalam bertarung. Mereka yang berkelompok bahkan bisa bertarung dalam sebuah formasi. Dengan kemampuan seperti itu, Siluman jelas adalah sebuah ancaman bagi manusia. Tidak jarang mereka membuat kekacauan di kehidupan manusia. Dunia persilatan memiliki hubungan yang buruk dengan Siluman. Tidak peduli it

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-21
  • Pendekar Naga Penguasa Dunia   42. Menuju Kuil V

    "Jurus Sembilan Langkah!"Zhao Lin menggunakan jurus yang ia pelajari dari Zhuan Zhu. Namun, ia tidak bisa membuat langkah dengan sempurna. Kelebaran terowongan tidak memadai untuk ia bisa melakukan jurus tersebut. Yang terjadi justru ia menerima serangan dari Siluman Rubah. Zhao Lin hampir terlambat menghindari terkaman, sehingga pakaiannya sebagian robek oleh gigi-gigi tajam Siluman Rubah. Zhao Lin tersandar di dinding terowongan. Siluman Rubah tidak membuang waktu untuk melepaskan cakaran pada Zhao Lin. Pemuda itu tidak sempat menghindar sehingga membuat pangkal lengannya terluka. "Lin-gege!" teriak Yao Xiaoli yang tengah bertarung dengan Siluman Serigala. Ia cukup khawatir terhadap Zhao Lin. Bertarung dalam ruang sempit jelas berbeda dengan bertarung di tempat yang luas. Langkah yang terbatas membuat jurus yang dikuasai tidak bisa dilakukan dengan sempurna.Jika menggunakan Seni Naga, mungkin Zhao Lin bisa mengalahkan Sil

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-22
  • Pendekar Naga Penguasa Dunia   43. Menuju Kuil VI

    Di depan rumah kosong tempat pintu masuk terowongan menuju kuil, berdiri empat orang atau lebih tepatnya dua pria dan dua wanita. Dua wanita itu adalah Wei Jiali dan Xu Limei dari sekte Telaga Dewi. Sedangkan, dua pria adalah Huang Haoran dan Wang Maorong dari sekte Pulau Bunga Persik. Bisa ditebak tujuan mereka sudah pasti mencari jalan alternatif untuk memasuki kuil.Huang Haoran adalah bagian dari kekuarga bangsawan Huang yang menguasai kota Lauhu. Sedikit banyaknya ia mengetahui seluk-beluk kota beserta wilayah di sekitarnya, salah satunya terowongan yang menuju ke dalam kuil. "Haoran...! Apa kamu yakin, di sini tempat terowongan tersebut?" Tanya Wei Jiali. "Apa kamu meragukan pengetahuanku terhadap wilayah kekuasaan keluargaku!" Jawab Huang Haoran. Mereka berempat masuk ke dalam rumah untuk menemukan pintu terowongan. Namun, mereka mendapati sesuatu yang berada di luar perkiraan mereka. Lemari yang menutupi mulut terowongan telah terbuka dan menunjukkan dengan jelas terowongan

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-23

Bab terbaru

  • Pendekar Naga Penguasa Dunia   99. Kota Dongcheng III

    Xia Liruo terlibat pembicaraan empat mata dengan Patriark Yin di sebuah ruangan. Tidak seorang pun diizinkan masuk dan terlibat pembicaraan.Di sisi lain, Zhao Lin sangat ingin tau apa yang sedang mereka bicarakan. Ia mencoba menguping, tapi para murid sekte Telaga Dewi menghalangi. "Tuan Muda Zhao, ini adalah pembicaraan penting antara Ketua kami dengan Patriark Yin. Harap Tuan Muda memberi muka pada kami!"Zhao Lin mendengus kesal mendapat peringatan dari para gadis itu. Si pemuda tau ini adalah sebuah pembicaraan penting. Namun, ia perlu tau agar bisa memahami situasi apa yang terjadi antara lima sekte besar aliran putih dengan keluarga Yin serta hubungannya dengan Aliansi Lima Tombak. "Lin-gege... aku tidak tau mereka membicarakan apa, tapi aku tau arah pembicaraan mereka!" Yin Xuehua membisikkan sesuatu pada Zhao Lin. "Kira-kira mereka membicarakan apa?" tanya Zhao Lin"Aku tidak bisa mengatakannya di sini. Sebaiknya, kit

  • Pendekar Naga Penguasa Dunia   98. Kota Dongcheng II

    Rombongan wanita yang datang ini adalah anggota dari sekte Telaga Dewi. Bukan sembarang rombongan, tapi diantara mereka terdapat pemimpin tertinggi mereka, Xia Liruo. "Hormat kami, Kepala Biarawati Xia!"Orang-orang dari sekte Pulau Bunga Persik memberi hormat pada rombongan Telaga Dewi, terutama kepada Ketua mereka, Xia Liruo. Sementara itu, Zhao Lin tidak melakukan apa-apa. Ia merasa tidak perlu memberi hormat kepada orang-orang ini karena si pemuda menganggap mereka adalah teman dari Pulau Bunga Persik. "Apa yang terjadi? Kenapa kalian ribut-tibut?" Pertanyaan dari Xia Liruo. Orang-orang dari sekte Pulau Bunga Persik menjelaskan apa yang terjadi. Xia Liruo pun melirik pada Zhao Lin. "Anak muda... apa alasanmu memukul Pendekar ini. Apa kau memiliki masalah dengannya?" "Bukan hanya dengan dia, tapi aku memiliki masalah dengan Pulau Bunga Persik. Sebaiknya kalian jangan ikut campur! Aku tidak memiliki masalah denga

  • Pendekar Naga Penguasa Dunia   97. Kota Dongcheng I

    Zhao Lin terbangun dari tidurnya. Ia segera membangkitkan badan dan terduduk di atas ranjang. Bola mata pemuda itu berkeliling melihat ruang yang terasa asing baginya. Si pemuda memegangi bagian belakang kepalanya yang masih terasa sedikit sakit. Ia mencoba mengingat apa yang terjadi saat terakhir kali ia tersadar. Saat itu, jiwa Pedang Penguasa Dunia menguasai tubuhnya. "Apa-apaan! Dia bilang dia baru bisa berinteraksi denganku setelah aku mencapai tingkat Pendekar Bumi! Tapi, kemarin dia bisa menguasai tubuhku. Dia tidak bisa dipercaya!" Zhao Lin bergumam sendiri. Zhao Lin menuruni ranjang untuk mencari tau di mana ia berada saat ini. Ia berjalan ke arah jendela dan membuka jendela tersebut. Dari apa yang ia lihat, ia bisa menduga bahwa saat ini sedang berada di kediaman sebuah keluarga besar. Itu terlihat dari bentuk serta tata letak bangunan tersebut.Namun, suasana kediaman ini tidak terlihat seperti kediaman keluarga besar lainn

  • Pendekar Naga Penguasa Dunia   96. Pertemuan Dengan Ma Chao

    "Tidak salah kan, jika benda ini untukku!" Ma Chao berucap sambil menunjukkan Tombak Raja Naga. Xiao Yan dan tiga orang lainnya terkejut, ternyata teman yang membantu Chu Yin adalah Ma Chao. Pandangan mereka berempat terarah pada si gadis, seperti meminta penjelasan bagaimana mereka bisa saling mengenal. Chu Yin sendiri tidak bisa berkata apa-apa. Ia juga terkejut, ternyata keempat orang ini dan Ma Chao sudah saling mengenal. Ia juga seolah-olah terlihat seperti meminta penjelasan, bagaimana ini bisa terjadi. "Kau bisa memilikinya jika kau bergabung dengan kami!" ucap Xiao Yan. Sontak, kata-kata Xiao Yan menghadirkan protes dari Dong Fu. "Xiao Yan... kita sudah sepakat bahwa Senjata Suci kali ini akan diberikan padaku atau Gao Hao. Kau tidak bisa menyerahkannya pada Ma Chao begitu saja!"Sebelumnya, keempat orang itu memang sudah membuat kesepakatan bahwa Tombak Raja Naga adalah untuk Gao Hao atau Dong Fu. Mengingat Xiao Yan dan Yin Y

  • Pendekar Naga Penguasa Dunia   95. Menunggu Kedatangan Ma Chao

    "Jangan membohongiku! Tidak mungkin ada yang tau kau membawa Tombak Raja Naga itu!"Xiao Yan tidak percaya begitu saja pada Chu Yin. Setiap Senjata Suci bisa mengecil yang membuat ia mudah disimpan dan tidak mencolok saat dibawa. Jika si gadis tidak menunjukkan pada orang lain tidak akan ada yang tau Tombak Raja Naga itu berada bersamanya. Satu-satunya pihak yang memiliki kemungkinan mengetahui itu hanyalah dari sekte Pulau Bunga Persik. Merekalah yang memiliki Senjata Suci itu dan Chu Yin adalah bekas pelayan mereka. Jika pun Chu Yin ketahuan oleh pihak Pulau Bunga Persik, maka yang datang ke tempat ini bukan si gadis, tapi perwakilan dari sekte tersebut. "Ampun, Tuan! Saya tidak berbohong. Benda itu memang direbut oleh seseorang!"Chu Yin tidak sepenuhnya berbohong. Nyatanya, Tombak Raja Naga memang direbut oleh seseorang bernama Ma Chao. Sampai saat ini, si gadis tidak mengerti bagaimana pemuda itu mengetahui Senjata Suci itu berada

  • Pendekar Naga Penguasa Dunia   94. Ma Chao dan Chu Yin

    Ma Chao tersandar pada sebuah pohon dengan napas yang terburu. Pertarungan kemarin masih memberi efek pada tubuhnya. Terdapat sejumlah luka yang masih belum pulih. Pertarungan itu benar-benar diluar perkiraan Ma Chao. Jiwa Tombak Raja Naga dan jiwa Pedang Penguasa Dunia seperti saling membenci satu sama lain. Tidak disangka, ia dan Zhao Lin terseret dalam perselisihan tersebut. "Sepertinya, aku tidak bisa lagi berdekatan dengan pemuda itu!" Ma Chao bergumam sendiri. Dibandingkan perselisihan dua jiwa Senjata Suci itu, pikiran Ma Chao lebih terganggu dengan kejadian terakhir yang menghentikan pertarungan. Kehadiran sebuah pedang misterius yang datang entah dari mana. Meski saat itu tubuh dan pikiran Ma Chao dikendalikan oleh jiwa Tombak Raja Naga, tapi ia masih bisa melihat kejadian itu. Jiwa Tombak Raja Naga tau dengan pedang tersebut, tapi Ma Chao tidak mengenalnya sama sekali. Si pemuda hafal betul ke-26 Senjata Suci dan pedang itu tidak ter

  • Pendekar Naga Penguasa Dunia   93. Zhao Lin vs Ma Chao III

    Zhao Lin menatap tajam pada Ma Chao. Ilmu itu telah dikenal oleh jiwa Pedang Penguasa Dunia. Ini merupakan sebuah Seni Kabut yang terdapat dalam Kitab Kabut Hitam. Diam-diam, Ma Chao telah mendapatkan salah satu Kitab Tanpa Tanding dan mempelajarinya. Tubuh Ma Chao berubah menjadi kabut dan bergerak ke arah Zhao Lin. Gerak kabut melambat saat sudah dekat dengan Zhao Lin. Namun, itu tetap tidak menguntungkan sama sekali. Tebasan yang dilakukan akan percuma, itu hanya akan melewati kabut itu begitu saja. Kabut tersebut menyimuti tubuh Zhao Lin. Seketika, sesuatu seperti petir muncul dari kabut dan menyambar tubuh Zhao Lin. Dalam hitungan detik, pemuda itu di buat tumbang. Ma Chao kembali ke bentuk semula. Senyum sinis terukir di wajahnya. Jiwa Tombak Raja Naga merasa di atas angin, ia berpikir kemenangan sudah jadi miliknya. Namun, jiwa Pedang Penguasa Dunia tidak menyerah begitu saja. Ia kembali membangkitkan tubuh Zhao Lin. Satu hal yang membe

  • Pendekar Naga Penguasa Dunia   92. Zhao Lin vs Ma Chao II

    Sebuah pukulan diberikan Zhao Lin kepada Ma Chao. Pemuda itu terlempar cukup jauh hingga tubuhnya menyusur tanah. Debu-debu berterbangan membuat si pemuda terbatuk.Ma Chao mulai membangkitkan diri setelah debu-debu itu menghilang. Ada yang berbeda darinya. Bola matanya berubah menjadi merah gelap. Raut wajahnya pun terlihat berbeda dari biasanya. Tidak salah lagi, jiwa Tombak Raja Naga telah merasuki tubuh Ma Chao. "Akhirnyanya kau keluar juga!" ucap Zhao Lin. Ma Chao mendekatkan diri pada Zhao Lin. "Kau keluar sebelum waktu yang ditentukan. Jika dia tau, kita semua dalam masalah besar!" "Dia masih tersegel di makam itu! Tidak perlu takut dia akan tau. Sebaiknya kita selesaikan masalah kita!""Ayo kita lakukan!"Zhao Lin dan Ma Chao kembali mengangkat senjata. Tidak membuang waktu, mereka kembali terlibat dalam pertarungan. Zhao Lin terlihat lebih serius dari sebelumnya. Serangan demi serangan yang ia lakukan terlih

  • Pendekar Naga Penguasa Dunia   91. Zhao Lin vs Ma Chao I

    "Mati Kau!"Jendral Buaya mengayunkan pedang ke arah Zhao Lin. Tidak tanggung-tanggung, ia mengarahkan pada bagian leher untuk memenggal pemuda itu. "Trang...!"Sesuatu yang tidak diduga oleh Jendral Buaya terjadi. Pedang itu langsung patah ketika menyentuh leher Zhao Lin. Seketika, pemuda itu membangkitkan kepala. Ada perbedaan terjadi pada Zhao Lin. Bola matanya berubah menjadi berwarna hijau terang. Ditambah lagi dengan tatapan yang begitu mengerikan, berbeda dengan sebelumnya. Dalam satu gerakan, Zhao Lin mencekik Jendral Buaya. Pria paruh baya itu tidak bisa berbuat apa-apa. Genggamannya begitu kuat, tidak bisa dilepaskan begitu saja.Zhao Lin melambungkan Jendral Buaya ke udara. Saat itu juga, si pemuda juga mengacungkan Pedang Penguasa Dunia ke atas. Tidak berselang lama, Jendral Buaya jatuh dan tertancap pada Pedang Penguasa Dunia. Satu gerakan Zhao Lin membuat mayat Jendral Buaya terlempar pada tempat di man

DMCA.com Protection Status