Home / Pendekar / Pendekar Mayat Bertuah. / Tamu tak diundang

Share

Tamu tak diundang

Author: Mas_Hudi_6902
last update Last Updated: 2022-03-20 17:10:20

"Sudah-sudah ... kamu tenang saja, biar aku periksa dulu, mayat siapa ini," ujar Adhinata sambil melangkah mendekati tubuh Santana, namun betapa terkejutnya Adhinata dan para anak buahnya itu karena tiba-tiba saja Santana yang dikiranya mayat itu bergerak dan bahkan mengeluarkan suara kentut yang cukup keras, yah ... suara khas kentutnya orang yang baru bangun tidur di pagi hari.

Brooot ... prot, prot.

"Kurang ajar! Bwah, bwah, juih! Hoe bangun! Siapa kamu?!" tanya Adhinata mengintrogasi.

"Hoh .. rupanya dia masih bocah Kang ..." ujar salah satu anak buah Adhinata.

"Iya benar," timpal temannya yang lain.

"Heh jawab! Siapa kamu ini sebenarnya? Dan kenapa tiba-tiba bisa berada di sini?" kembali Adhinata mengulangi pertanyaannya.

"Eh ... maaf Tuan ... siapakah Tuan-tuan ini dan dimanakah sekarang ini aku berada?" ujar Santana malah balik tanya.

"Heh, bocah edan! Ditanya gak jawab malah balik tanya! Jangan macam-macam di rumah orang! Data

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Pendekar Mayat Bertuah.   Nirmala Sari perempuan tangguh.

    Kemudian Adhinata dan keempat anak buahnya pun bergegas menuju halaman rumah yang tidak terlalu luas untuk sekedar berlatih kanuragan, sedangkan Santana nampak menuju kandang kecil tempat menyimpan hewan hasil buruan untuk diolahnya sebagai santapan Adhinata dan anak buahnya nanti setelah latihan selesai.Ada banyak hewan hasil buruan yang berada di dalam kandang."Wah banyak sekali hewan hasil buruannya, mmm ... mau masak yang mana yah? Ah ... masak anakan rusa saja, kayaknya enak ini kalau dibakar ." Sambil memproses masakannya itu nampak sesekali Santana melihat Adhinata dan para anak buahnya yang sedang bertarung itu."Aku sekarang ingat ... dulu sewaktu aku masih kecil aku pernah melihat Tuan Adhinata, yah ... tidak salah, memang dia adalah punggawa Kerajaan Karmajaya, tapi kenapa ya dia kok bisa berada di sini? Apa mungkin dia sudah tidak ingin menjadi seorang pendekar lagi? Tapi kalau memang begitu kenapa kok dia masih mengasah kemampuan bertarungnya? Ata

    Last Updated : 2022-03-21
  • Pendekar Mayat Bertuah.   Ramai pesanan.

    "Bu Nirmala ini untuk kain yang pesanan benangnya masih ada atau sudah habis ya Bu?" tanya salah seorang pegawainya yang bernama Retno."Pesanan yang mana ya Jeng Retno?" tanya balik Putri Nirmala Sari."Yang dari juragan Karman," jawab Retno nampak mengingatkan, maklum produknya sang putri sudah banyak yang pesan jadi ya wajar kalau beliau agak-agak lupa."Oh ... itu .. yang warna hijau muda dan kuning itu to?" tanya balik Putri Nirmala seperti baru ingat, dan nampak Retno pun mengiyakan."Benar Bu ..." ujarnya sambil mengangguk."Yang katanya untuk selendang nari itu kan?" kembali Putri Nirmala Sari meyakinkan dengan sebuah pertanyaan."Benar Bu Nirmala, dan kalau sesuai perjanjian minggu depan ini sudah tiba waktunya untuk diantar lho Bu ..." sahut pegawai lainnya yang bernama Sugirah."Oh iya-iya, ya sudah kalau memang benangnya habis .. siang ini juga biar Pak Seger beli di pasar Kadipaten, Pak Seger ... Pak Seger ..." seru Putri

    Last Updated : 2022-03-23
  • Pendekar Mayat Bertuah.   Nagih Hutang.

    Berbicara mengenai asmara, sebenarnya Putri Nirmala Sari itu banyak sekali lelaki yang menaruh hati padanya, dan itu sebenarnya juga tidak mengherankan karena secara fisik memang Putri Kerajaan Karmajaya itu memiliki bodi yang seksi dan berparas cantik. Banyaknya pria yang menaruh hati padanya itu baik sejak diawal-awal dia tinggal di Desa Sukosewu atau lebih tepatnya ketika ia masih hidup sebagai petani maupun setelah ia berubah profesi menjadi penenun kain, baik itu dari kalangan sesama petani maupun para pedagang di pasar, namun dari semua lelaki yang berusaha mendekatinya itu belum ada satupun dari mereka yang bisa membuat hati sang putri takluk, semuanya oleh sang putri ditolak dengan cara yang baik dan sopan, jadi meskipun cintanya kandas para lelaki itu merasa tidak malu ataupun jatuh mentalnya, malahan mereka berubah menjadi hormat, terlebih lagi memang beliau juga terkenal dengan sikapnya yang dermawan.Pak Seger terus menarik tali kekang kudanya dan meskipun laju ke

    Last Updated : 2022-04-02
  • Pendekar Mayat Bertuah.   Dirman vs Seger

    Merasa diperlakukan dengan tidak menyenangkan maka Pak Seger pun juga tidak mau diam, lelaki setengah baya itu langsung balik membentak."Hei Dirman! Dasar tidak tahu malu! Aku sebenarnya juga sudah muak bertemu denganmu! Kalau kamu ingin aku segera pergi dari sini, cepat bayar! Atau kalau tidak!""Kalau tidak apa?! Kamu mau apa?!" tiba-tiba salah seorang anak buah Juragan Dirman menyahut omongan Pak Seger sambil mendorong tubuh lelaki paruh baya itu, mendapat serangan yang tidak disangka-sangka akhirnya tubuh Pak Seger pun langsung terdorong dengan terjengkang ke belakang, namun sungguh diluar dugaan meskipun tubuhnya terjengkang ke belakang akan tetapi tidak sampai menyentuh tanah tiba-tiba dengan sangat gesit dan dengan menggunakan dua tangannya untuk bertumpu Pak Seger segera menghentak dan kemudian langsung bangkit dan kembali berdiri."Hep hiyat ...!"Melihat hal itu Juragan Dirman dan kedua anak buahnya pun terkejut sekaligus terkagum-kagum, karena

    Last Updated : 2022-04-04
  • Pendekar Mayat Bertuah.   Makin berjaya.

    Dengan suara yang tidak jelas terdengar nampak Juragan Dirman mengata-ngatai Pak Seger, dan mungkin saja dia berkata bahwa apa yang telah dilakukan oleh Pak Seger yakni menyerang dengan lemparan sebuah batu adalah sebuah perbuatan yang curang dan tidak layak untuk dilakukan oleh seorang ksatria, namun sebenarnya tidaklah benar begitu, karena serangan yang dilancarkan oleh Pak Seger itu masih dalam keadaan bertarung dan merupakan sebuah serangan balasan, hanya saja Juragan Dirman yang memang telah lengah dengan tertawa terbahak-bahak karena merasa sudah menang sehingga tidak memperhatikan lagi sang lawan yang memang belum sepenuhnya kalah, namun ternyata apa yang dianggapnya itu adalah sebuah kelengahan dan merupakan kesalahan fatal yang mengakibatkan celaka bagi dirinya.Sementara itu, begitu melihat majikannya terluka kedua anak buah Juragan Dirman pun tidak tinggal diam mereka berdua langsung melompat dan mengeroyok Pak Seger."Ayo Cung, kita bantu Juragan Dirman," u

    Last Updated : 2022-04-13
  • Pendekar Mayat Bertuah.   Keinginan Adhinata.

    Waktu terus berlalu, pada suatu hari suasana di Desa Sukosewu terlihat mendung, awan hitam nampak menggelayut di atas langit dan hanya menyisakan sedikit celah yang diterobos sang Surya untuk menunjukkan sinarnya yang terlihat redup, pagi itu banyak para warga yang masih berprofesi sebagai petani memilih untuk tidak berangkat ke sawah ataupun ke kebun dan nampak terlihat mereka memilih untuk beraktivitas ringan di sekitaran rumah, mungkin karena mereka khawatir kalau nanti hujan deras akan turun sehingga percuma kalaupun berangkat tapi tidak bisa bekerja.Namun nampaknya suasana yang begitu tidaklah sama dengan yang terjadi di rumah Juragan Nirmala Sari, adanya suara riuh dari para pekerja yang kian hari memang makin bertambah banyak menandakan kalau kesibukan di situ tidak pernah berhenti alias masih terus berjalan, untuk sekedar diketahui bahwasanya saat ini tidak kurang dari seratus pegawai yang dipekerjakan oleh Putri Nirmala Sari untuk membantunya mengerjakan usaha

    Last Updated : 2022-04-21
  • Pendekar Mayat Bertuah.   Perundingan.

    "Hehehe ... tenang saja Paman ... semua sudah ada yang mengatur ... dan waktunya pun juga sudah ditentukan ..." jawab Santana terlihat santai tapi juga penuh kepastian, namun meski begitu nampak kegelisahan terlihat jelas di wajah Adhinata, kemudian karena tidak ingin membuat hati pamannya itu terus merasa gelisah akhirnya Santana pun kembali melanjutkan ucapannya guna menjelaskan tentang bagaimana caranya untuk merebut kembali tahta Kerajaan Karmajaya dari cengkeraman Dipasena dan juga menjelaskan langkah-langkah apa saja yang harus dipersiapkan terlebih dahulu."Jadi gini Paman sebelum kita memulai untuk bergerak, untuk langkah pertama Paman harus memastikan dulu kalau Paman sudah siap untuk menyusun kekuatan bala pasukan Paman terlebih dahulu, cari pasukan sebanyak-banyaknya!" tegas Santana."Apakah seratus pemuda para murid perguruan ini belum cukup Pangeran?" tanya Adhinata."Ya jelas kurang to Paman Adhinata ... kita datang ke Karmajaya itu untuk menang! U

    Last Updated : 2022-04-24
  • Pendekar Mayat Bertuah.   Santana mudik.

    "Bagus, laksanakan Paman!""Hamba Pangeran ..." sesaat setelah memberikan salam hormat, Adhinata pun segera bergegas meninggalkan Pangeran Santana dan begitu pula sang Pangeran muda itu pun juga langsung beranjak untuk pergi meninggalkan Perguruan hutan Barong lalu menuju Desa Sukosewu guna menemui ibunya Putri Nirmala Sari.Hutan Barong adalah hutan yang berada di sebelah barat daya Kerajaan Karmajaya, sebuah hutan yang berjarak kira-kira seribu mil dari kota raja, sebuah jarak yang apabila ditempuh dengan berjalan kaki maka akan membutuhkan waktu kurang lebih selama tujuh hari tujuh malam dan apabila menunggangi kuda maka perjalanan menuju ke sana membutuhkan waktu dua hari satu malam.Sebagai pemuda yang memiliki kesaktian yang sangat tinggi maka Santana pun tidak perlu lagi berama-lama dalam menempuh perjalanannya menuju ke Desa Sukosewu, hanya dalam hitungan detik saja pemuda itu nampak sudah berada di sana, waktu sepuluh tahun bukanlah waktu yang singkat,

    Last Updated : 2022-04-25

Latest chapter

  • Pendekar Mayat Bertuah.   Demi Ibu

    Hingga pada akhirnya sang ratu pun bisa kembali nurut meskipun itu masih dirasa berat untuk dijalaninya, dan adapun menangisnya kali ini itu disebabkan dengan tampilan Santana yang terlihat mirip dengan mantan suaminya yang hadir dalam mimpinya semalam. Tau kalau sang bunda sedang merasakan kesedihan akhirnya Pangeran Santana pun terpaksa harus turun tangan untuk mengatasinya, yakni dengan menggunakan kesaktiannya membuat sang ibu disaat melihat Adhinata seperti melihat wajah mendiang Ayahandanya yaitu Biswara.Pangeran Santana nampak memeluk sang bunda, lalu tanpa ada yang mengerti bahwa sebenarnya pemuda sakti itu tengah memasukkan ilmu pengaburan mata pada sang bunda, namun begitu dia selesai memasukkan ilmu pengaburan mata itu tiba-tiba dia langsung ditegur oleh roh sang ayah yang meminta supaya mencabut kembali ajiannya itu tadi.'Santana! Apa-apaan kamu ini? Kenapa kau tega mengaburkan penglihatan ibumu?! Bukankah itu tindakan penyesatan karena telah menipu?!' tanya protes dari

  • Pendekar Mayat Bertuah.   Perjodohan

    Sesaat kemudian nampak Pangeran Santana dan Adhinata saling beradu pandang, kedua orang yang berperan penting dalam penggulingan Raja Arya Dipasena itu sepertinya masih belum mengetahui hal apa yang mesti di lakukan untuk menghadapi putra mendiang Prabu Jayantaka yang tidak lain juga merupakan kakek dari Pangeran Santana sendiri itu."Eh ... begini prajurit, perketat saja dulu penjagaan di tempat Pangeran Cayapata dikurung, saya dan Paman Adhinata juga keluarga yang lain akan berembug guna mencari kesepakatan bagaimana dan cara yang seperti untuk memperlakukan Pangeran Cayapata, kami perlu waktu untuk melakukan itu semua," jawab Pangeran Santana. "Baiklah kalau begitu Pangeran, tapi saya sendiri sekarang jadi takut berjaga di tempat Pangeran Cayapata dikurung," kembali prajurit itu mengungkapkan hal yang sama, dan nampaknya memang dia sudah tidak berani lagi untuk melakukan tugasnya tersebut. Kemudian Pangeran Santana nampak sudah memahami dengan perasaan prajuritnya itu.'Kasian pra

  • Pendekar Mayat Bertuah.   Tantangan

    "Mmm ... lupa sih enggak Anakku ... tapi apakah kamu sudah membicarakannya dengan Paman Adhinata?" tanya sang bunda langsung membuat hati Santana girang bukan main. "Iyyah!!! Uhuuy ...!!!" teriak Santana tidak bisa lagi menutupi rasa girangnya itu, kemudian secara spontan tiba-tiba Santana mengangkat tubuh bundanya sambil berteriak "Terimakasih Sang Hyang Widhi Wasa ... engkau benar-benar mengabulkan keinginanku dan juga keinginan seluruh rakyat Karmajaya ...!!" diperlakukan seperti itu Putri Nirmalasari pun terkejut. "Santana ... Santana ...!! Kamu ini apa-apaan to?!" ujar Putri Nirmalasari sambil memukul pundak putranya itu."Maaf Bu .. habisnya Santana seneng banget Ibu setuju dengan rencana perjodohan ini," jawab Pangeran Santana sambil menurunkan ibunya itu dari gendongan."Iya ... tapi tadi kamu belum jawab ..!" sanggah sang bunda. "Eh .. tenang saja Ibu ... mengenai Paman Adhinata itu sudah apa kata saya pokoknya, dijamin beres pokoknya Bu," balas Santana terlihat sangat beg

  • Pendekar Mayat Bertuah.   Suci

    "Dengarlah Eyang Reksa .. seperti yang sudah aku lakukan pada tubuhmu saat engkau masih menjadi mayat, aku selalu menggunakan mayatmu untuk menjadi sumber kekuatan di Kerajaan Karmajaya ini, bahkan tidak cuma engkau saja, karena selain engkau aku juga menggunakan jasa para dedemit-dedemit itu untuk melakukan hal yang sama sepertimu yaitu membantuku untuk membentengi kekuasaanku agar tetap bisa langgeng selama-lamanya ..." tutur Raja Dipasena seolah sedang menceramahi dua makhluk beda alam itu."Dengarlah Eyang Reksa Jagat .. meskipun engkau tidak menjelaskan kepada ku dengan maksud kebangkitanmu ini namun aku sudah mengerti, dan aku kira semua sudah jelas .. bahwa memang kalian berdua ini masing-masing memang memiliki keinginan yang sama yaitu ingin menjadi pengawal tunggal Kerajaan Karmajaya .. dan aku pun tidak keberatan dengan keinginan kalian berdua," lanjut ceramah sang raja, sungguh rasa percaya diri Raja Dipasena terlalu tinggi sehingga dia tidak menyadari bahwa apa yang ada di

  • Pendekar Mayat Bertuah.   Pendekar

    "Hoh .. rupanya orang itu adalah Pak Tua, yah tidak salah lagi, dan ternyata dia sedang menangkap ikan hanya dengan menggunakan tangan kosong, luar biasa sekali orang tua itu, sebaiknya aku akan menyapanya saja," ujar Adhinata sembari berdiri di pinggiran sungai."Hei Pak Tua ... bolehkah aku membantumu ...?!" seru Adhinata."Silahkan saja ...!" balas Kakek Santana. Lalu Adhinata pun segera turun ke sungai yang airnya sangat jernih dan sejuk itu, dan meskipun tidak terlalu dalam hanya seukuran paha namun aliran air sungai itu terbilang cukup deras dikarenakan memang kondisi tempatnya yang sangat miring dan juga curam. Setelah berada di dalam air Adhinata memperhatikan cara Kakek jelmaan Santana itu menangkap ikan."Bagaimana bisa Pak Tua ini menangkap ikan dengan begitu mudah? Hanya dengan menggunakan tangan kosong dia bisa memunguti ikan-ikan itu, dan rupanya dia juga bisa berjalan di atas air, tak sedikitpun ada air yang membasahi kedua kakinya, bahkan terompahnya sekalipun," tak he

  • Pendekar Mayat Bertuah.   Mencari Pak Tua

    "Hoh apa ini?!" teriak Adhinata nampak begitu terkejut merasakan hal itu, lalu dikarenakan suasana yang sudah mulai suram sebab matahari yang memang hampir tenggelam maka Adhinata pun tidak bisa melihat dengan jelas dengan apa yang sedang berada di dalam air itu atau lebih tepatnya sesuatu yang sedang menjilati kakinya, meskipun dengan kondisi air danau yang begitu jernih.Sementara itu seolah tidak puas dengan cuma menjilati kaki lalu kemudian ular anaconda jadi-jadian itu pun tiba-tiba muncul di depan Adhinata."Hoh!! Astaga! Ular ..!!!" Adhinata terkejut dan langsung melompat ke pinggir danau."Hayo ular brengsek! Maju! Jangan kau kira aku akan takut padamu! Akan aku hadapi kau ..!!" dan seolah mengerti dengan tantangan Adhinata ular anaconda jadi-jadian itu juga langsung meluncur ke arah Adhinata yang telah siap untuk menghadapinya.Dengan gerakannya yang begitu cepat ular jadi-jadian itu langsung menggunakan ciri khasnya dalam menyerang yaitu melilit tubuh lawannya dengan menyabe

  • Pendekar Mayat Bertuah.   Sangat Terkejut

    Sebuah kondisi berbeda dengan yang dirasakan oleh Pangeran Santana, Putra mendiang Biswara yang tengah merasakan bahagia itu terlihat segera ingin memberikan berita bahagia yang baru saja ia dapatkan, maka Pangeran Santana pun segera bergegas mencari Adhinata dengan mendatanginya ke kamar, namun begitu dia melihat kamarnya terbuka dan setelah dilihat-lihat ternyata kosong maka Pangeran Santana pun langsung menuju ke padepokan tempat tinggalnya para murid perguruan, dan betapa kagetnya Santana setelah dari mereka ternyata tidak ada satupun yang mengetahui dengan keberadaan sang gurunya itu."Terus bagaimana ini Gusti Pangeran? Bagaimana dengan nasib kita?" tanya salah satu murid yang bernama Kuda Jeger."Tenanglah dulu Jeger, aku akan segera mencari Guru kalian, aku kira Paman Adhinata belum terlalu jauh meninggalkan tempat ini, kamu dan kalian semua para murid dan para pendekar yang ada tolong kalian tetap menunggu di sini sampai aku berhasil membawa Paman Adhinata kembali," ujar Pang

  • Pendekar Mayat Bertuah.   Mendapatkan Jawaban.

    "Membangkitkan Reksa Jagat?!!" sahut tanya para Dewa sembari memandang Dewa angin dengan melotot, seolah mereka tidak percaya dengan apa yang telah didengarnya barusan."Yah benar," balas Dewa angin singkat."Tapi apakah itu mungkin? Dan bukankah itu tidak menyalahi kodrat yang Yang Widi Wasa sendiri tentukan? Yaitu adalah tidak mungkin dengan dihidupkannya kembali seseorang yang telah mati untuk kembali ke dunia berjuang untuk menegakkan sebuah keadilan dan menciptakan kedamaian untuk kehidupan umat manusia? Bukankah itu adalah tugas manusia yang masih hidup?" tanya Dewa Api nampak memprotes jawaban dari Dewa Angin."Dengar dulu Dewa Api, tidak mungkin Yang Widi Wasa akan melanggar kodrat yang dia tentukan sendiri, dalam hal ini ... membangkitkan Reksa Jagat bukanlah menjadikannya sebagai layaknya manusia akan tetapi yang di bangunkannya itu adalah jasad dan kekuatannya saja, adapun akal, pikiran, perasaan dan nafsunya tidak lagi," terang Dewa Angin. Namun nampaknya beberapa Dewa bel

  • Pendekar Mayat Bertuah.   Keampuhan Demit Begog.

    Mendengar ucapan Pangeran Santana seperti itu nampak Adhinata tidak bisa menjawab, tatapan matanya menerawang jauh ke arah depan, dan memang dalam pandangannya itu sukma Adhinata tengah melihat seorang wanita yang sangat cantik dan nampak melambai kepadanya, Pangeran Santana yang melihat itu nampak mengangguk-angguk seolah-olah ia sudah tahu dengan apa yang mesti dia lakukan setelah ini.'Paman Adhinata, apa yang kamu lihat Paman? Perempuan?' tanya Santana dan nampak Adhinata mengangguk dengan tidak menoleh pada Santana.'Kalau Paman suka dengan wanita itu .. silahkan Paman hampiri, silahkan Paman ..' lalu benar Adhinata pun segera beranjak menuju ke tempat dimana sesosok wanita cantik itu berdiri, namun setelah berjalan beberapa jengkal tiba-tiba saja Adhinata menghentikan langkahnya karena tanpa dia ketahui bahwa ternyata tepat dihadapannya terdapat sebuah jurang yang cukup dalam, Adhinata nampak kebingungan melihat keadaan itu, dia menoleh ke kanan dan kiri, juga sesekali melihat k

DMCA.com Protection Status