Share

470. Dua Pendekar Hitam dan Serangan Siluman Kembar

Sementara itu, Bangkong Bodas melesatkan serangan angin dari mulut ke arah rantai putih berkali-kali. Siluman itu menghindar dengan gesit dari serangan ranati, melompat tinggi, mendarat di atas rantai, kemudian berlari menuju arah kubah.

Bangkong Bodas mengeluarkan racun kalong setan dari tubuhnya. Asap hitam seketika menyebar sehingga kedua rantai mulai tertarik mundur ke arah kubah. “Rantai itu nyatanya sudah diselimuti penawar racun kalong setan.”

“Bergunalah sedikit, Bangasera,” ucap Munding Hideung di saat dirinya mengendalikan sabit api untuk menghancurkan bebatuan yang terus meluncur dari langit. Ia melompat mundur, mendarat di dekat Bangasera, lalu melemparkan kendi racun kalong setan pada Bangasera.

“Tutup mulutmu, Munding Hideung!” Bangasera menangkap kendi dengan segera, duduk bersemedi, membiarkan asap racun kalong setan mengelilinginya.

Bebatuan besar masih terus bermunculan dari langit. Munding Hideung kembali melesatkan sabit apinya untuk mengatasi serangan tersebut.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status